Manusia dan Lingkungan
207
menurun. Menurunnya oksigen yang terlarut dalam air akan mematikan ikan dan berbagai organisme karena daya dukung
perairan terhadap kehidupan di air menurun. 3 Polusi Senyawa Kimia
Beberapa proses industri menghasilkan limbah berbahaya, misalnya industri penyepuhan perak menyisakan
limbah tembaga dan sianida. Jika bahan kimia ini dilepaskan ke sungai, akan meracuni hewan dan tumbuhan serta
manusia yang mengonsumsinya.
Pada tahun 1971, penduduk teluk Minamata, Jepang, banyak yang meninggal dunia dan 120 sakit berat karena
keracunan merkuri. Hal itu terjadi karena pabrik industri telah membuang limbahnya ke teluk. Walaupun kadar merkuri di
teluk sangat rendah, konsentrasinya akan meningkat seiring dengan tingkatan tropik rantai makanan yang akhirnya ter-
akumulasi pada manusia sebagai konsumen puncak. Aku- mulasi merkuri di tubuh manusia menyebabkan kerusakan
otak, kelumpuhan saraf, dan kematian.
Pencemaran minyak juga dapat terjadi di laut. Pada tahun 1989, kapal tanker Exxon Valdez mengalami
kecelakaan dan menumpahkan minyak mentah ke laut. Akibatnya, 400.000 burung laut terbunuh, begitu juga paus
dan anjing laut. Pencemaran minyak di laut juga pernah terjadi saat tenggelamnya kapal super tanker di Teluk Biscay,
Prancis. Hal itu menjadi pemicu tumpahnya 20 ribu ton minyak yang menyebabkan kerusakan terhebat dalam sejarah
Prancis.
b. Cara Mengatasi Pencemaran Air
Kita telah memahami bahwa pencemaran air sangat membahayakan bagi makhluk hidup yang menggunakan perairan.
Untuk itu, kita perlu mengambil upaya untuk mengatasi pencemaran air. Upaya apa yang digunakan untuk mengatasi pencemaran air?
Tindakan untuk mengatasi pencemaran air, yaitu mengelola limbah sebelum dibuang ke lingkungan sehingga terbebas dari
bahan-bahan berbahaya. Air limbah dialirkan ke beberapa kolam untuk dibersihkan secara bertahap. Tahap pertama adalah pember-
sihan secara mekanik, misalnya dengan mengendapkan bahan padat dan cair proses pengendapan serta proses penyaringan. Tahap
berikutnya adalah pembersihan secara kimia dengan menambahkan beberapa bahan kimia untuk mengikat bahan berbahaya dan
mengendapkannya memisahkannya sehingga mudah dipisahkan. Tahap selanjutnya, pembersihan secara biologi dengan cara
memberi ganggang atau tumbuhan air yang berguna. Hal itu dilakukan agar senyawa-senyawa berbahaya terambil dari air.
S Gambar 12.7 Tenggelamnya kapal super
tanker di Teluk Biscay, Prancis menjadi pemicu tumpahnya 20
ribu ton minyak yang menyebabkan kerusakan
terhebat dalam sejarah Prancis Sumber: Jawa Pos, 11
Februari 2007
208
Mari BIAS 1
Akhirnya, pada kolam terakhir ditaburi berbagai jenis ikan untuk menguji kebersihan air. Apabila ikan sebagai indikator kebersihan
memperlihatkan gejala yang baik, air diperbolehkan keluar dari pabrik atau dipakai kembali untuk keperluan pabrik.
2. Pencemaran Udara
Beberapa industri dan mesin motor mengeluarkan bahan- bahan berbahaya ke udara. Industri mengeluarkan sisa pembuangan
beberapa asap dan sulfur dioksida. Mesin motor mengeluarkan karbon monoksida dan oksida nitrogen yang menyebabkan
terbentuknya asap kabut atau asbut smog.
a. Bahan Pencemar Udara
Bahan pencemar udara bisa berbentuk gas maupun berbentuk partikel.
1 Bahan Pencemar Udara Berbentuk Gas
a Karbon Dioksida Karbon dioksida bukan merupakan gas beracun dalam
kadar yang sedikit. Gas ini bahkan diperlukan oleh tum- buhan untuk proses fotosintesis. Namun dalam kadar yang
berlebihan, gas ini dapat mengganggu proses pernapasan.
b Karbon Monoksida Karbon monoksida merupakan hasil pembakaran yang ti-
dak sempurna dari mobil, kendaraan bermotor, atau me- sin-mesin letup lain. Karbon monoksida mempunyai sifat
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak merangsang. Gas ini merupakan gas beracun.
c Gas Hasil Pembakaran Senyawa Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
Senyawa-senyawa hasil bentukan dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, antara lain berupa karbohidrat,
kayu-kayuan, alkohol, asam organik, dan cairan alkaloid lain. Hasil pembakaran dari senyawa-senyawa tersebut
bersifat karsinogenik penyebab kanker.
d Senyawa Belerang Gas yang terbentuk dari senyawa belerang, antara lain sul-
fur dioksida SO
2
dan hidrogen sulfida H
2
S. Di tempat yang kelembapannya tinggi gas tersebut akan membentuk
asam yang dapat merusak jaringan hidup tumbuhan dan hewan. Gas hidrogen sulfida bahkan menimbulkan bau
busuk, misalnya pembusukan bahan organik di selokan.
e Senyawa Nitrogen Kendaraan bermotor terutama di kota-kota besar, menge-
luarkan senyawa oksida nitrogen. Kabut yang timbul dari gas tersebut di malam hari membentuk asam nitrat yang
bersifat merusak. Bahkan, gas nitrogen dioksida dapat merusak paru-paru dan menimbulkan kematian.