154
Mari BIAS 1
b. Filum Ascomycota Ascomycetes
Organisme berupa yeast jamur ragi, bersel satu, berbentuk kuncup atau serbuk. Reproduksi seksualnya melibatkan spora
askospora yang dihasilkan di dalam kantong askus. Hifanya disekat oleh septa tunggal: septum. Septum mempunyai pori di
bagian tengah, sehingga sitoplasma di sepanjang miselium saling berhubungan.
Contoh: – Yeast Saccharomyces sp. atau jamur ragi. – Neurospora sp.
– Sordaria
c. Filum Basidiomycota Basidiomycetes atau jamur se- sungguhnya
Jamur ini memiliki ciri khas berkembang biak secara seksual dengan melibatkan spora basidiospora yang diproduksi pada
ujung hifa berbentuk topipayung disebut basidium. Contoh: Agaricus sp.
d. Filum Mycophycophyta Lichens
Lichens sangat sulit diklasifikasi dalam sistem klasifikasi. Lichens merupakan gabungan dua organisme, yaitu terbentuk dari
alga alga biru-hijau atau Cyanobakteri dan jamur umumnya Asco- mycetes.
Thalus lembaran Lichens terdiri atas hifa jamur yang padat menyelubungi sel-sel alga dan membentuk lapisan kulit keras.
Masing-masing komponen saling tergantung satu sama lain simbiosis mutualisme.
Sel alga menghasilkan gula dan jamur yang berfungsi menyediakan mineral untuk fotosintesis alga. Lichens merupakan
organisme pertama yang mampu hidup di daerah berbatu dan mampu bertahan hidup di segala kondisi disebut organisme perintis
pioner. Namun, Lichens tidak dapat hidup di daerah yang sudah tercemar udaranya. Contohnya Cladonia sp. Gambar 9.17
4. Kingdom Plantae
Tumbuhan hijau merupakan organisme eukariota multiseluler dengan dinding sel dari bahan selulosa dan polisakarida yang lain.
Tumbuhan hijau memperoleh makanan secara autotrof dan sebagian besar melalui fotosintesis. Proses fotosintesis memerlukan
kloroplas yang mengandung pigmen klorofil a dan b, xantofil, dan karoten. Karbohidrat disimpan dalam bentuk butir-butir zat tepung.
Siklus hidupnya melibatkan dua generasi yang saling berganti-ganti. Pertama, terdapat generasi diploid, dikenal sebagai saprofit yang
membentuk spora. Selanjutnya, diikuti generasi haploid yang dikenal sebagai gametofit penghasil gamet sel kelamin. Kingdom
Plantae terbagi menjadi beberapa filum sebagai berikut.
S Gambar 9.17 Cladonia sp.
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan, 2003
Makhluk Hidup
155
a. Filum Bryophyta Tumbuhan Lumut
Tumbuhan hijau dengan generasi gametofit yang lebih dominan dan menonjol. Tumbuhan ini tidak mempunyai pembuluh
xilem menyalurkan air dari tanah dan floem menyalurkan makanan. Sebagian besar Bryophyta tumbuh di tanah dan tempat
yang lembap. Tumbuhan ini tidak mempunyai akar yang sebenarnya, tetapi mempunyai rizoid untuk menambatkan diri di
habitatnya.
Filum Bryophyta, yaitu kelas Hepaticae lumut hati, lumut tanduk, dan kelas Musci lumut daun. Contoh spesies dari kelas
Hepaticeae ialah Pellia sp. Contoh spesies dari kelas Musci adalah Funaria sp.
b. Filum Pteridophyta Tumbuhan Paku
Tumbuhan hijau dengan generasi sporofit yang lebih dominan dan menonjol. Ciri khas dari anggota filum ini adalah daun
muda yang akan tumbuh dan berkembang membentuk gulungan. Sporangia terletak di permukaan bawah daun dalam bentuk kum-
pulan yang disebut pori. Tumbuhan paku dibagi menjadi empat ke- las, yaitu paku purba Psilophytinae, paku kawat Lycopadiinae,
paku ekor kuda Equisetinae, dan paku sejati Filicinae.
Contoh: – Paku purba
o Psilotum nudum
– Paku kawat o
Lycopodium clavatum – Paku ekor kuda
o Equisetum debile
– Paku sejati o
Adiantum cuneatum suplir
c. Tumbuhan Berbiji Terbuka
Tumbuhan berbiji terbuka disebut juga Gymnospermae atau tumbuhan berbiji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh
daun buah. Bunga jantan dan betina terpisah pada ujung dahan yang berbeda dalam satu pohon. Biasanya daunnya dilapisi oleh lilin. Pada
umumnya, tumbuhan ini sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Contoh: pakis haji Gambar 9.20, pinus, belinjo, dan Ginkgo biloba.
d. Tumbuhan Berbiji Tertutup
Tumbuhan ini memiliki bakal biji yang tertutup oleh daun buah. Kelompok ini merupakan tumbuhan darat yang paling
dominan. Ciri khas kelompok ini adalah adanya bunga. Perkem- bangan bunga telah mengalami mekanisme evolusi penyebaran biji
dan serbuk sari kadang-kadang melibatkan peran serangga, burung, dan mamalia, serta bantuan angin dan air. Tumbuhan berbiji tertutup
dibedakan menjadi tumbuhan dikotil dan monokotil.
1 Tumbuhan Monokotil Sebagian besar tumbuhan monokotil mempunyai pembuluh paralel
berurat daun sejajar pada daunnya.
S Gambar 9.19 Paku
ekor kuda Sumber: Indonesian
Heritage, 2002
S Gambar 9.20 Pakis haji
Sumber: Jendela Iptek, 2001
S Gambar 9.18 Lumut hati
Sumber: Indonesian Heritage, 2002