Titik Tetap Atas BESARAN SUHU

12 Mari BIAS 1 Penyelesaian: Diketahui : C = 30 o C Ditanyakan: F = ...? Jawab : C : F – 32 = 5 : 9 F –32 = 9 5 C F = 9 5 C + 32 F = 9 5 u 30 + 32 F = 86 o F Jadi, saat itu suhu kota Jakarta 30 o C atau 86 o F. 1. Suatu hari suhu kota Jakarta sebesar 30 o C. Berapakah suhu kota Jakarta jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit? 2. Air mendidih pada suhu 100 o C. Berapakah suhunya menurut satuan SI? Penyelesaian: Diketahui : C = 100 o C Ditanyakan : K = ...? Jawab: Dalam satuan SI, satuan suhu adalah kelvin K, sehingga C : K – 273 = 5 : 5 K – 273 = 5 5 C K = 5 5 C + 273 = 100 + 273 K = 373 K Jadi, dalam satuan SI air mendidih pada suhu 373 K. 1. Jelaskan cara penggunaan termometer. 2. Segelas air bersuhu 50 o C. Berapakah suhunya menurut satuan SI dan menurut termometer Fahrenheit? 3. Pada skala berapakah termometer Fah- renheit menunjukkan angka yang sama dengan termometer Reamur? Besaran dan Pengukuran 13 1. Seorang siswa mencoba membuat termo- meter. Menurutnya pada saat air membe- ku es batu terjadi pada suhu 10 o sedang- kan air mendidih pada suhu 70 o . Jika termometer buatan siswa itu digunakan untuk mengukur air yang bersuhu 20 o C berapakah hasil pengukurannya? 2. Tono dan Tini duduk di kelas VII, ma- sing-masing merancang termometer yang berbeda. Oleh Tono, air membeku ditulis pada skala 20, sedangkan oleh Tini ditulis 40. Adapun air mendidih, oleh Tono ditulis pada skala 100, sedangkan oleh Tini ditulis 160. Tentukan kesetaraan kon- versi suhu termometer rancangan kedua siswa itu. Tujuan belajarmu adalah dapat: mengukur dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar. Tujuan Pembelajaran DISKUSI Akurasi Fakta Ukurlah panjang meja be- lajarmu dengan menggunakan: – jengkal tanganmu; – sebatang pensil; – penggaris plastik. Diskusikan hasil peng- ukuranmu dengan hasil pengukuran temanmu. Data hasil pengukuran siapakah yang lebih akurat?

D. PENGUKURAN

Dahulu, nenek moyang kita sering menggunakan anggota tubuhnya sebagai alat ukur dan satuannya. Contohnya jengkal, hasta, depa, dan langkah. Seandainya alat ukur dan satuan tersebut masih dipakai hingga sekarang tentu akan menimbulkan kesulitan. Misalnya jengkal seseorang belum tentu sepanjang jengkal orang lain. Dengan kata lain, satuan yang demikian tidak bersifat universal. Satuan yang demikian disebut satuan tak baku. Makin majunya perkembangan, komunikasi antara ilmuwan daerah satu dengan yang lainnya juga makin berkembang. Agar terjadi kesamaan dalam satuan maka para ilmuwan sepakat untuk pemakaian satuan baku. Pembahasan satuan baku sudah kamu pelajari di bagian sistem satuan. Untuk lebih memahami penggunaan satuan baku, lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebe- lumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan. Sumber: Dok. Penerbit S Gambar 1.9 Depa, ukuran sepanjang dua lengan mendepang dari ujung jari tengah kiri ke ujung jari tengah kanan. 14 Mari BIAS 1 Alat dan Bahan: – Meja belajar – Pensil – Penggaris kayu – Mistar Cara Kerja: 1. Ajaklah temanmu untuk mengukur meja belajarmu, tetapi sebelumnya kamu sendiri harus mengukurnya terlebih dahulu. 2. Mula-mula diukur dengan jengkal, pensil, penggaris kayu, dan terakhir dengan mistar. 3. Masukkan hasil pengukuranmu ke dalam tabel di buku kerjamu. Pertanyaan: 1. Adakah kesamaan hasil pengukuranmu dengan hasil peng- ukuran temanmu untuk tiap-tiap alat ukur? 2. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu. Tujuan: Mengukur panjang dengan satuan baku dan satuan tak baku. Pada saat pengukuran, selain penggunaan satuan baku, yang juga perlu diperhatikan adalah alat ukurnya. Alat ukur yang diguna- kan harus sesuai dengan besaran yang diukur. Dengan demikian, alat ukur tersebut harus mempunyai ting- kat ketelitian yang tinggi, sehingga hasil pengukuran nantinya mendekati kebenaran. Selain tingkat ketelitian alat ukur yang tinggi, hasil pengukuran juga tidak terlepas dari pelaku pengukuran. Setiap alat ukur selalu mempunyai satuan standar. Satuan standar tersebut digunakan untuk menyatakan nilai besaran yang diukur.

1. Alat Ukur Besaran Panjang

Standar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di The International Bureau of Weightsand Measures Lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Sevres, dekat Paris. Panjang satu meter awalnya ditentukan sebesar sepersepuluh juta kali jarak dari kutub utara ke khatulistiwa sepanjang garis bujur meridian yang melalui Paris. Sejak tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu 1 299.792.458 sekon bilangan ini tidak perlu kamu hafalkan. Berdasarkan meter standar ini dapat diturunkan satuan- satuan panjang lainnya dan dibuat alat-alat ukur panjang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang antara lain mistar, meteran kelos meteran gabung, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.