Bahan yang Beracun dan Berbahaya

134 Mari BIAS 1 1. Gejala alam dapat ditangkap melalui pengamatan oleh mata, penciumanmu oleh hidung, pendengaran oleh telinga, perabaan oleh tangan, dan pengecapan oleh lidah. 2. Kemampuan indra manusia sangat terbatas. Oleh karena itu, butuh alat bantu untuk pengamatan, misalnya mikroskop. 3. Mikroskop mempunyai dua buah lensa, yaitu lensa objektif dan okuler. Lensa objektif merupakan lensa yang dekat dengan objek, sedangkan lensa okuler merupakan lensa yang dekat dengan mata pengamat. berbahaya dalam lemari asam. Bahan-bahan yang beracun dapat berasal dari zat kimia, antara lain asam sianida HCN dan zat karsinogenik, misal benzidin bersifat karsinogenik. Bahan-bahan beracun juga dapat ditimbulkan oleh makhluk hidup yang menjadi objek pengamatan, misal biji jarak, serbuk sari bunga, sengat serangga, dan mikroorganisme penyebab penyakit.

c. Bahan yang Merusak Korosif dan Kaustik

Beberapa bahan kimia harus diperlakukan hati-hati karena jika terkena kulit atau bahan lain dapat merusak bereaksi. Bahan yang bersifat korosif dapat merusak logam-logam, sedangkan bahan yang kaustik dapat merusak kulit atau bahan pakaian. Oleh karena itu, pakailah pakaian kerja laboratorium dan alat-alat pengaman, seperti kaca mata, sarung tangan, dan penutup hidung. Jagalah agar bahan-bahan itu tidak memercik saat diambil atau direaksikan. Jangan pula menghirup uapnya. Bahan yang korosif, misalnya asam pekat. Adapun bahan yang kaustik, misalnya soda kaustik.

d. Bahan yang Bersifat Radioaktif

Bahan yang bersifat radioaktif biasanya jarang dipakai. Bahan radioaktif disimpan dalam botol berdinding tebal dari timbal. Misalnya, senyawa uranium dan thorium. Berhati-hatilah saat mengambil bahan kimia dalam laboratorium. Bacalah label di botol atau tanyakan pada laboran petugas laboratorium dan guru. Jangan mengambil sendiri bahan di dalam lemari. Pakailah bahan yang sudah dipersiapkan laboran di meja kerja. 1. Bagaimana cara memperlakukan bahan yang mudah terbakar? 2. Sebutkan tiga bahan yang beracun. 3. Bagaimana cara bekerja dengan bahan yang mengeluarkan gas yang beracun? 4. Sebutkan bahan berbahaya yang kamu temukan di rumah tangga. Bahaya korosi S Gambar 8.6 Simbol bahan yang bersifat korosi Sumber: http:google.com S Gambar 8.7 Simbol bahan yang bersifat radioaktif Sumber: http:google.com Pengamatan Ilmiah 135 gliserin : cairan kental tidak berwarna dan tidak berbau, rasanya manis dapat bercampur dengan air dan alkohol yang diperoleh dari lemak hewani atau nabati atau dari fermentasi glukosa mikroskopis : sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk dapat melihat dengan jelas radioaktif : bersifat memancarkan radiasi yang disebabkan oleh instabilitas inti slide : foto bening pada lempeng atau film kecil untuk proyeksi, berupa gambar, reklame, dan sebagainya spesimen : sebagian atau seluruh bagian individu tumbuhan atau hewan yang merupakan contoh populasinya 4. Untuk membuat spesimen objek yang akan diamati dengan mikroskop kita harus mengiris dan membuat sayatan setipis mungkin dan transparan. 5. Setiap kegiatan penelitian harus ditanamkan prinsip keselamatan kerja. Tujuannya menghindarkan atau memperkecil dari risiko dalam proses penelitian. Setelah kamu mempelajari mengenai Pengamatan Gejala Ilmiah, tentunya kamu sudah memahami dan dapat menjelaskan kembali tentang: 1. Alat untuk melakukan pengamatan ilmiah. 2. Keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan ilmiah. Apabila kamu belum sepenuhnya memahami, cobalah pelajari kembali materi di atas secara cermat. Untuk lebih memantapkan pemahamanmu, carilah materi pendukung melalui buku referensi, majalah, maupun internet.