Organisasi Kehidupan
167
a. Mitokondria
Organel ini berperan dalam respirasi pernapasan sel, yaitu oksidasi glukosagula dengan segala proses yang berkaitan dengan
pembentukan energi. Mitokondria Gambar 10.3 berbentuk seperti cerutu berukuran kecil. Organel ini berdinding rangkap dua.
Dinding bagian dalamnya berlekuk-lekuk, disebut krista. Hal itu dimaksudkan untuk memperluas bidang permukaan agar pemben-
tukan energi lebih efektif.
b. Lisosom
Organel ini berperan dalam mensekresi atau memproduksi enzim-enzim untuk mencerna makanan. Lisosom banyak terdapat
di dalam sel darah putih leukosit.
c. Ribosom
Ribosom Gambar 10.4 berperan dalam sintesis pemben- tukan protein, misalnya asimilasi N pada tumbuhan. Organel ini
tampak, seperti butir-butir di sepanjang saluran dalam dan luar retikulum endoplasma atau terdapat bebas di dalam sitoplasma.
d. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma tampak, seperti saluran berkelok- kelok di sekitar inti. Saluran ini menghubungkan membran sel dan
membran inti sebagai alat transportasi. Saluran retikulum endoplas- ma tempat melekatnya ribosom disebut retikulum endoplasma
kasar. Adapun retikulum endoplasma halus berupa saluran yang bersih dari butir-butir ribosom.
e . Badan Golgi
Organel ini berkaitan dengan proses ekskresipengeluaran zat sisa. Organel ini berfungsi membungkus zat-zat sisa metabolisme,
zat beracun dan kuman dalam kantong-kantong kecil, kemudian melepas kantong tersebut sampai ke membran sel dan mengeluar-
kan isinya ke luar sel. Organel ini berbentuk saluran memanjang dan berkelok-kelok dengan ujung saluran membulat dan tampak seperti
melepas kantong. Organel-organel ini banyak ditemukan pada sel- sel kelenjar.
ribosom retikulum
endoplasma
protein bebas dalam sitoplasma
S Gambar 10.4 Ribosom
Sumber: Histologi Dasar, 1993 S Gambar 10.3
Mitokondria Sumber: Biologi 1, 1993
168
Mari BIAS 1
f. Plastida
Plastida atau butir-butir pembawa zat warna merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan disebut juga kromatofora.
Plastida yang masih muda baru terbentuk tampak bening tak berwarna disebut leukoplas. Beberapa plastida pembawa zat warna
antara lain kloroplas pembawa zat warna hijau daunklorofil dan kromoplas pembawa zat warna lain. Ada dua macam klorofil,
yaitu klorofil a C
55
H
72
O
5
N
4
Mg berwarna hijau biru dan klorofil b C
55
H
70
O
6
NH
4
Mg berwarna hijau kuning. Pembawa zat warna di dalam kromopas, antara lain fikosianin pembawa zat warna biru,
fikoeritrin pembawa zat warna merah, fikosantin pembawa zat warna pirang, karoten pembawa zat warna kuning, dan melanin
pembawa zat warna hitam.
Beberapa plastida berfungsi sebagai tempat cadangan makanan, yaitu amiloplas pembentuk zat tepung, pada sel-sel
umbi akar dan biji. Plastida sebagai pembentuk minyak disebut elaioplas, terdapat di kulit.
g. Vakuola
Organel vakuola Gambar 10.5 merupakan rongga di dalam sitoplasma yang berdinding semi-permeabel dan disebut tonoplas.
Vakuola sering ditemukan dan banyak terdapat pada sel tumbuhan.
3. Inti Sel
Inti sel nukleus mempunyai ukuran yang relatif besar, berbentuk bulat atau bulat telur. Kadang-kadang berbentuk tidak
teratur. Sebagian besar sel mempunyai sebuah nukleus. Inti sel biasanya memiliki membranselaput inti. Sel yang demikian disebut
eukariota. Adapun sel yang intinya tidak berselaput disebut prokariota. Di dalam inti sel terdapat cairan inti nukleoplasma
dengan butiranbenang-benang kromatin. Butiran ini mudah menyerap zat warna yang dipakai saat pengamatan menggunakan
mikroskop. Benang-benang ini pada saat pembelahan sel akan menebal menjadi kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen,
yaitu pembawa sifat keturunan.
S Gambar 10.5 Vakuola pada
sel dari daun bunga matahari. Sumber: Biologi 1, 1993
Organisme Multise- luler yang Sederhana
Spirogyra sp. adalah alga berbentuk benang yang
tidak bercabang yang hidup di air tawar. Sel
pertama dari benang Spirogyra sp. ini memben-
tuk sel holdfast yang ber- fungsi sebagai alat pelekat
di dasar atau batu. Selain sel holdfast, semua sel
mempunyai bentuk yang sama dan identik. Masing-
masing sel itu dapat melakukan fungsi hidup
sendiri dengan mandiri.
1. Sebutkan tiga bagian utama pada sel tumbuhan dan hewan? Sebutkan
masing-masing fungsinya. 2. Mengapa semua sel tidak berbentuk sa-
ma? 3. Sebutkan bagian sel tumbuhan yang
tidak ditemukan pada sel hewan? 4. Apa yang membuat tumbuhan berwarna
hijau? Berfungsi untuk apakah struktur ini?
Organisasi Kehidupan
169
Tujuan pembelajaranmu adalah dapat:
mendeskripsikan tingkat jaringan menurut sel-sel
penyusunnya.
Tujuan Pembelajaran B. JARINGAN
Pada organisme multiseluler, sel-sel dengan bentuk, jenis, dan ukuran yang sama bergabung dan bekerja sama melakukan
suatu fungsi dalam suatu jaringan. Jadi, jaringan adalah kumpulan sel dengan bentuk dan fungsi yang sama.
Pada awalnya, jaringan dibentuk oleh jaringan embrional. Jaringan itu membelah dan terdiferensiasi mengalami spesialisasi
membentuk berbagai jenis jaringan sesuai fungsinya.
1. Jaringan Tumbuhan
Pada tumbuhan, terutama di titik-titik tumbuh, terdapat jaringan yang sel-sel penyusunnya masih aktif membelah, yaitu
jaringan meristem. Titik tumbuh pada tumbuhan antara lain di ujung batang, ujung akar, dan di kambium. Jaringan-jaringan yang ada
pada tumbuhan, antara lain jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut, jaringan pengokoh, dan jaringan endodermis.
a. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis Gambar 10.6 berfungsi sebagai pelin- dung jaringan lain yang ada di sisi dalam. Bentuk sel-selnya pipih,
melebar, dan tersusun rapat. Jaringan ini dapat ditemukan di permu- kaan batang, akar, dan daun. Permukaan luar epidermis dilapisi oleh
lilinkutikula. Jaringan epidermis sering mengalami modifikasi. Di bagian akar, epidermis mengalami modifikasi membentuk tonjolan
ke arah luar menjadi bulu-bulu akar. Di permukaan daun, epidermis membentuk trikoma. Di permukaan daun bagian bawah, epidermis
membentuk stomata mulut daun untuk pertukaran gas.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim Gambar 10.7 mengisi seluruh bagian tumbuhan atau pengisi di antara jaringan lain. Bentuk sel-selnya
berdinding tipis dan terdapat ruang antarsel. Jaringan ini ada yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan atau sebagai tempat
fotosintesis di daun, karena mengandung kloroplas.
c. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem pembuluh kayu dan floem jaringan pembuluh tapis. Perhatikan Gambar 10.8.
Jaringan xilem berfungsi mengangkut zat hara dari dalam tanah ke daun untuk diubah menjadi zat makanan. Adapun jaringan
floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
S Gambar 10.6 Jaringan
epidermis Sumber: Ensiklopedi Sains dan
Kehidupan, 2003
S Gambar 10.7 Jaringan
parenkim Sumber: Biologi 1, 1993
170
Mari BIAS 1
Xilem terdiri atas sel-sel yang berderet dari atas ke bawah. Dinding sel bagian atas dan bawah melebur, sehingga deretan sel-sel
itu membentuk suatu saluran, berupa deretan sel yang sudah mati. Deretan sel-sel ini memiliki dinding sel yang diperkuat dengan zat
kayu zat lignin.
Floem terdiri atas deretan sel-sel yang membentuk saluran. Dinding sel bagian atas dan bawah tidak semuanya melebur, tetapi
berlubang-lubang membuat semacam tapisan. Sel-sel ini merupakan sel hidup yang tidak berinti dan mendapatkan makanan dari sel
pengiring yang bersebelahan.
d. Jaringan Pengokoh
Jaringan pengokoh berfungsi untuk mengokohkan dan menguatkan bagian dari tumbuhan akar, batang, daun, atau buah.
Berdasarkan sel penyusunnya, jaringan pengokoh dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan kolenkim memiliki dinding sel tebal di bagian sudutnya dari zat selulosa dan sel-selnya tersusun rapat. Jaringan ini
sering dijumpai di dekat epidermis. Adapun jaringan sklerenkim tersusun dari kumpulan sel-sel mati berbentuk serabut atau sel yang
bulat disebut steroid. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat lignin. Serabut sklerenkim umumnya dijumpai pada tumbuhan
monokotil di bagian bawah epidermis batang dan korteks batang.
e . Jaringan Endodermis
Jaringan endodermis terdiri atas selapis sel yang terletak di batang dan akar. Sel-selnya memiliki penebalan dari zat gabus pada
akar monokotil dan mengandung zat tepung pada akar dikotil. Jaringan ini berfungsi mengatur aliran air dari bulu-bulu akar ke
jaringan pengangkut.
Rasa Ingin Tahu dan Berpikir Kritis
Potonglah batang tumbuhan yang lunak dan
segeralah masukkan bekas potongannya dalam
air. Teteskan pewarna dalam air rendaman,
biarkan air dan pewarna merambat ke atas pada
batang itu.
a. Dengan hati-hati potonglah batang
secara melintang longitudinal tersebut.
b. Kemudian sayatlah ba- tang secara
memanjangmembujur vertikal.
c. Dari gambar dua di- mensi di atas, perkira-
kan gambar tiga dimensi sel-sel
penyusun pembuluh xilem.
W Gambar 10.8 a Xilem
b Floem
Sumber: Biologi 1, 1993
a b