Jaringan Epidermis Jaringan Tumbuhan

170 Mari BIAS 1 Xilem terdiri atas sel-sel yang berderet dari atas ke bawah. Dinding sel bagian atas dan bawah melebur, sehingga deretan sel-sel itu membentuk suatu saluran, berupa deretan sel yang sudah mati. Deretan sel-sel ini memiliki dinding sel yang diperkuat dengan zat kayu zat lignin. Floem terdiri atas deretan sel-sel yang membentuk saluran. Dinding sel bagian atas dan bawah tidak semuanya melebur, tetapi berlubang-lubang membuat semacam tapisan. Sel-sel ini merupakan sel hidup yang tidak berinti dan mendapatkan makanan dari sel pengiring yang bersebelahan.

d. Jaringan Pengokoh

Jaringan pengokoh berfungsi untuk mengokohkan dan menguatkan bagian dari tumbuhan akar, batang, daun, atau buah. Berdasarkan sel penyusunnya, jaringan pengokoh dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim memiliki dinding sel tebal di bagian sudutnya dari zat selulosa dan sel-selnya tersusun rapat. Jaringan ini sering dijumpai di dekat epidermis. Adapun jaringan sklerenkim tersusun dari kumpulan sel-sel mati berbentuk serabut atau sel yang bulat disebut steroid. Dinding selnya mengalami penebalan dari zat lignin. Serabut sklerenkim umumnya dijumpai pada tumbuhan monokotil di bagian bawah epidermis batang dan korteks batang. e . Jaringan Endodermis Jaringan endodermis terdiri atas selapis sel yang terletak di batang dan akar. Sel-selnya memiliki penebalan dari zat gabus pada akar monokotil dan mengandung zat tepung pada akar dikotil. Jaringan ini berfungsi mengatur aliran air dari bulu-bulu akar ke jaringan pengangkut. Rasa Ingin Tahu dan Berpikir Kritis Potonglah batang tumbuhan yang lunak dan segeralah masukkan bekas potongannya dalam air. Teteskan pewarna dalam air rendaman, biarkan air dan pewarna merambat ke atas pada batang itu. a. Dengan hati-hati potonglah batang secara melintang longitudinal tersebut. b. Kemudian sayatlah ba- tang secara memanjangmembujur vertikal. c. Dari gambar dua di- mensi di atas, perkira- kan gambar tiga dimensi sel-sel penyusun pembuluh xilem. W Gambar 10.8 a Xilem b Floem Sumber: Biologi 1, 1993 a b