Teori Belajar yang Mendukung Teknik Reciprocal Teaching

mereka ternyata berfungsi secara baik sebagai decoder mampu mengartikan simbol berupa kumpulan huruf demi huruf menjadi kata, tetapi mereka kurang cakap sebagai comprehender orang yang memahami makna suatu bacaan, memahami makna kumpulan kata-kata sebagai kalimat. Ketika seorang siswa diminta untuk menjelaskan, maka perhatiannya harus dipusatkan kepada alasan-alasan mengapa suatu teks bacaan sulit dipahami, serta mengambil tindakan-tindakan yang perlu dan cocok bagi dirinya sendiri untuk menyimpan makna yang diperolehnya dalam ingatannya misalkan dengan membaca ulang atau bertanya meminta bantuan. 4 Melakukan prediksi Predicting Fase melakukan prediksi ini terjadi ketika para siswa membuat dugaan tentang hal apa yang akan diungkap oleh pengarang buku selanjutnya dalam teks bacaan. Untuk membuat strategi ini berlangsung sukses, para siswa harus mengaktifkan ingatannya tentang pengetahuan-pengetahuan relevan yang telah dimiliki dalam struktur kognitifnya terkait topik yang dibicarakan. Bisa saja para siswa tersebut menghubungkan pengetahuan baru yang dijumpainya dalam teks dengan pengetahuan yang baru saja dipahaminya. 30 Pada dasarnya keempat fase tersebut sengaja dipilih oleh Palinscar sebagai cara untuk membantu siswa dalam membangun makna to construct a meaning dari suatu teks. Ini adalah suatu bentuk strategi lain untuk memantau pemahaman bacaan siswa, serta cara untuk meyakinkan guru bahwa pada nyatanya siswa memang memahami apa yang mereka baca. Kegiatan di atas diadopsi dari kegiatan mandiri untuk pengajaran bahasa, sehingga untuk kepentingan pengajaran matematika kegiatan di atas tidak sepenuhnya dipakai. Pada pembelajaran matematika siswa hanya dituntut untuk bisa melakukan keterampilan empat kegiatan utama yaitu summarizing merangkum, questioning membuat pertanyaan, clarifying menjelaskan, dan predicting memprediksi. 30 Ibid., h. 87-88. Urutan langkah-langkah pembelajaran reciprocal teaching tidaklah terlalu ketat dan harus berurutan mulai dari summarizing, questioning, clarifying, kemudian baru predicting. Hal yang penting keempat fase tersebut hadir dalam pembelajaran reciprocal teaching. Seperti yang tertulis dalam publikasi melalui http:www.buzzle.comarticlesreciprocal-teaching- strategies yang menyajikan urutan predicting, summarizing, questioning, dan clarifying. WikEd menyajikannya dengan pola urutan questioning, clarifying, summarizing, dan predicting. Lain halnya dengan Elizabeth Foster dan Becky Rotoloni, keduanya menerapkan dengan urutan predicting, questioning, clarifying, kemudian summarizing. Hal tersebut dapat dipahami melalui gambar berikut ini: 31 Gambar 2.1 Siklus Alternatif Reciprocal Teaching Inti dari reciprocal teaching pada dasarnya lebih mengarah kepada pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok- kelompok yang telah ditentukan. Kemudian terdapat interaksi antara anggota satu dengan yang lainnya baik itu bertukar pendapatide, bertanya ataupun yang lainnya agar tercapai keberhasilan belajar. Salah satu keberhasilannya adalah siswa mampu memecahkan permasalahan matematika. 31 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen, Surabaya: Rosdakarya 2011, h. 89.