Tahap Pelaksanaan Kegiatan dan Observasi

kompak dalam bekerja sama. Suasana kelas menjadi ribut karena ada beberapa siswa yang membuat gaduh di dalam kelas, tetapi observer menegur mereka dan menyuruh siswa bekerja kembali. Pada saat diskusi kelompok terlihat siwa yang pandai masih mendominasi kegiatan diskusi, siswa yang kurang pandai cenderung diam dan mencoba bertanya kepada siswa yang pandai. Selama proses diskusi, peneliti mengamati aktivitas belajar di dalam kelompok siswa sebagaimana pada gambar berikut: Gambar 4.2 Peneliti Sedang Memberi Pengarahan Gambar di atas menunjukkan peneliti sedang membimbing siswa dalam kelompok belajarnya. Hal ini dilakukan agar siswa lebih terarah dalam proses penyelesaian permasalahannya dan siswa terlihat serius dalam memperhatikan penjelasan peneliti. Ini menunjukkan mereka memiliki minat belajar matematika yang cukup tinggi. Pada pertemuan pertama ini, sebagian besar waktu pembelajaran digunakan untuk menyelesaikan bahan diskusi 1 dan diskusi kelompok. Hal ini dikarenakan terlalu lama dalam pembagian kelompok-kelompok belajarnya, dimana para siswa kebanyakan tidak setuju untuk dikelompokkan dan siswa masih belum terbiasa dengan perintah-perintah yang terdapat dalam bahan diskusi 1. Kendala ini menyebabkan proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini belum berjalan secara maksimal, namun beberapa siswa sudah menunjukkan respon yang baik. Pada tahapan pertama yaitu summarizing masih banyak sekali siswa yang bingung bagaimana cara merangkum yang benar dari materi pengertian dan bagian lingkaran. Namun ada beberapa siswa yang mampu membuat rangkuman yaitu siswa-siswa yang cukup pandai. Berdasarkan rangkuman yang dibuat oleh siswa tampak bahwa siswa membuat rangkuman dengan menyalin sesuai yang tertulis dalam bahan diskusi 1 maupun dalam buku paket dan LKS sekolah. Siswa belum mampu membuat rangkuman dengan kata-kata atau pendapatnya sendiri. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya dari materi pengertian dan bagian lingkaran. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. Beragam pertanyaan pun muncul dari setiap siswa, baik siswa yang pandai maupun yang kurang pandai semuanya membuat pertanyaan dengan gagasan dan ide mereka masing-masing. Pada tahapan clarifying siswa menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 1 kepada teman-temannya di depan kelas, kemudian guru menugaskan salah satu kelompok siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa. Pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa dalam menerapkan teknik pembelajaran reciprocal teaching masih terlihat kaku karena sebelumnya mereka belum pernah belajar secara berkelompok apalagi manjadi guru siswa di depan kelas dan menjelakan kepada teman yang lain. Pada gambar di bawah ini terlihat siswa ketika menjadi guru siswa di depan kelas, siswa masih tampak malu-malu untuk tampil di depan kelas, hal ini terlihat pada gambar berikut: Gambar 4.3 Kelompok 4 Sedang Menjadi Guru Siswa Kemudian peneliti meminta kepada kelompok 4 agar mengerjakan soal yang terdapat dalam bahan diskusi 1 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelas. sSetelah kelompok 4 selesai mengerjakan dan menjelaskan hasil pekerjaan mereka, peneliti langsung membahasnya bersama-sama dengan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari. Pada tahapan predicting siswa membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 1 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 2 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah, karena akan diadakan kuis kembali pada pertemuan yang akan datang, juga untuk belajar selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 2 Pertemuan Kedua Kamis, 13 Februari 2014 Pertemuan kedua berlangsung 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai pukul 07.30 sampai dengan 08.50 WIB. Peneliti mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan kabar siswa yang tidak hadir hari ini. Tercatat bahwa 21 orang hadir dan 9 orang tidak hadir dengan keterangan 4 orang sakit dan 5 orang tanpa keterangan. Pada pertemuan kali ini peneliti juga mengulang sedikit materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini sesuai perintah guru para siswa langsung duduk berkumpul dengan kelompok belajarnya sama seperti pertemuan sebelumnya. Sesuai dengan perjanjian pertemuan sebelumnya bahwa pada pertemuan kedua ini peneliti mengocok kelompok mana yang menjadi guru siswa untuk bahan diskusi 2 sebagaimana yang telah diperagakan oleh kelompok 4 pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, guru membagikan bahan diskusi 2 yang berisi materi yang akan dipelajari pada hari itu yaitu tentang menemukan pendekatan nilai pi. Guru memberikan pengarahan kembali mengenai langkah-langkah dalam menyelesaikan bahan diskusi 2 tersebut kemudian guru memberi saran agar setiap kelompok berbagi tugas masing-masing dalam menyelesaikan bahan diskusi 2. Terlihat siswa sibuk mempelajari sumber lain seperti buku paket dari sekolah yang telah mereka siapkan sebelumnya untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas yang diperintahkan dalam bahan diskusi 2. Ketika mereka sedang sibuk dalam mengerjakan bahan diskusi 2, guru bersama observer berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok yang lainnya, untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan saat itu juga guru dan observer melakukan observasi proses pembelajaran kelompok siswa. Guru melihat masih banyak kelompok yang mengalami kesulitan karena siswa belum terlalu terbiasa dalam melaksanakan setiap langkah pembelajaran reciprocal teaching yang terdapat dalam bahan diskusi 2. Kemudian guru memberi arahan kepada siswa, setelah memahaminya siswa pun melanjutkan kembali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam bahan diskusi 2. Namun, masih ada saja siswa yang tidak bisa diam mengganggu temannya di kelompok lain yang sedang serius mengerjakan bahan diskusi 2 dan peneliti segera mengendalikannya tetapi masih saja melakukan hal itu. Akhirnya, peneliti meminta bantuan kepada observer untuk mengendalikannya. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan bahan diskusi 2 adalah 40 menit, ini dimaksudkan agar semua kelompok dapat menyelesaikannya. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok yaitu kelompok 2 untuk menjadi guru-siswa dan mempresentasikan serta menjelaskan hasil pengerjaannya pada bahan diskusi 2 di depan kelas. Awalnya kelompok 2 tidak mau karena merasa malu dengan teman-temannya yang lain, tetapi dengan semangat yang di berikan peneliti maka kelompok 1 mau maju ke depan kelas. Pemilihan kelompok secara acak ini dimaksudkan agar siswa terbiasa selalu siap dan bertanggung jawab dengan tugas menjelaskan kembali sehingga mereka dilatih keberanian dan keaktifan pada saat menjadi guru siswa di depan kelas. Ketika guru-siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, guru memotivasi siswa lain untuk aktif dalam mengikuti diskusi kelas dengan menyanggah, menanggapi atau mengevaluasi jawaban yang dipresentasikan teman-temannya. Suasana kelas pun menjadi gaduh, namun peneliti bersikap tegas dan memberikan teguran kepada seluruh siswa agar tenang dan memberikan nasehat agar lebih menghargai orang lain. Pada pertemuan kedua ini, terdapat 2 orang siswa yang mengajukan pendapatnya dan 1 orang siswa yang mengajukan kepada guru-siswa. Pada tahapan pertama yaitu summarizing, terlihat bahwa siswa mulai mengerti cara merangkum yang benar dari materi tentang menemukan pendekatan nilai pi. Berdasarkan rangkuman yang dibuat oleh siswa tampak bahwa siswa membuat rangkuman dengan menyalin sesuai yang tertulis dalam bahan diskusi 2 maupun dalam buku paket dan LKS sekolah walaupun hanya sedikit. Siswa mulai mampu membuat rangkuman dengan kata-kata atau pendapatnya sendiri. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 6 adalah: Bilangan pecahan 22 7 jika dinyatakan dalam pecahan desimal adalah ….? Bilangan pecahan 22 7 dapat dipakai sebagai pendekatan ….? Pada tahapan clarifying siswa menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 2 kepada teman-temannya di depan kelas, kemudian guru menugaskan salah satu kelompok siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa. Dan terpilihlah kelompok 2 untuk menjadi guru siswa bagi teman-temannya. Gambar 4.4 Kelompok 2 Sedang Menjadi Guru Siswa Sama halnya dengan pertemuan sebelumnya, peneliti meminta kepada kelompok 2 agar mengerjakan soal yang terdapat dalam bahan diskusi 2 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelas. Peneliti pun menanyakan kepada kelompok yang lain, mengenai penjelasan yang disampaikan yang telah dikerjakan oleh kelompok 2. Dan ternyata hampir seluruh kelompok sudah mengerti apa yang telah disampaikan. Setelah kelompok 2 selesai mengerjakan dan menjelaskan hasil pekerjaan mereka, peneliti langsung membahasnya bersama-sama dengan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari. Pada tahapan predicting siswa membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 1 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 3 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah, karena akan diadakan kuis kembali pada pertemuan yang akan datang, juga untuk belajar selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 3 Pertemuan Ketiga Jum’at, 14 Februari 2014 Pertemuan ketiga berlangsung 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dengan cara mengulang sedikit materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian peneliti mengabsen siswa dan ternyata 25 orang hadir, 5 orang tidak hadir dengan keterangan 2 orang sakit dan 3 orang tanpa keterangan. Siswa sudah mulai mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Seperti biasa guru memberikan bahan diskusi 3 kepada masing-masing kelompok yang berisi materi tentang menghitung keliling lingkaran. Siswa terlihat sibuk membagi tugas kepada teman-teman dalam kelompoknya dan pada saat mengerjakan siswa menggunakan bantuan buku paket dari sekolah dan bahan diskusi dari sekolah. Selama mengerjakan bahan diskusi 3, peneliti bersama observer berkeliling seperti sebelumnya untuk memantau pekerjaan siswa dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Siswa masih sangat ribut ketika mengerjakan bahan diskusi 3 dan peneliti senang karena antusias siswa mulai kelihatan meningkat dan siswa mulai aktif bertanya kepada peneliti apa- apa yang mereka tidak mengerti walaupun kelas menjadi berisik. Observer menenangkan siswa untuk tidak berisik dalam mengerjakan tugas-tugas dalam bahan diskusi 3. Dan siswa terlihat lebih tenang. Pada saat kelompok siswa bertanya kepada peneliti, peneliti mengarahkan dan memberi petunjuk kepada kelompok tersebut agar mereka menjadi paham. Pada pertemuan ketiga ini siswa sudah mulai terbiasa dengan pertanyaan dan perintah-perintah yang terdapat dalam LKS, sehingga siswa sebagian besar mampu menyelesaikannya secara mandiri, walaupun masih ada beberapa kelompok yang memerlukan pengarahan. Peneliti pun memberi pengarahan kepada kelompok tersebut. Setelah diberikan pengarahan mereka langsung mengerti dan kembali melakukan diskusi dengan anggota kelompok mereka masing-masing. Aktivitas pada pertemuan ketiga ini mulai mengalami perubahan walaupun masih ada saja beberapa siswa yang tidak bekerja sama dengan kelompok belajarnya, mereka hanya mengobrol dan mengganggu siswa lainnya, guru sering menegur siswa-siswa Tetapi masih ada juga beberapa kelompok yang hanya mengobrol dan mengganggu siswa yang lain, walaupun sudah ditegur berulang ulang mereka hanya bisa terdiam sejenak. Kemudian observer mengambil tindakan yang lebih tegas dengan cara memberi teguran dan meminta siswa yang mengganggu proses pembelajaran untuk keluar dari kelas. Sejak itu beberapa siswa menjadi terdiam dan mulai bekerja sama dengan kelompok belajarnya. Setelah waktu habis untuk menyelesaikan bahan diskusi 3, ternyata masih ada kelompok yang belum menyelesaikannya, dan peneliti memberi tambahan waktu 5 menit untuk segera menyelesaikannya. Kemudian guru menunjuk secara acak satu kelompok yaitu kelompok 6 untuk menjadi guru siswa dan mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya. Ketika guru siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, peneliti memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam diskusi tersebut, peneliti meminta siswa tidak lagi malu untuk bertanya kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil pengerjaan temannya di depan kelas. Kondisi kelas cukup tertib tidak terlalu gaduh seperti sebelumnya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing, terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum dengan benar dari materi tentang menghitung keliling lingkaran. Hal ini terlihat dari penjelasan hasil rangkuman bahan diskusi 3 kelompok 3: Pada setiap lingkaran diperoleh nilai perbandingan menunjukkan bilangan yang sama atau tetap disebut pi Karena panjang diameter adalah 2 × jari-jari atau d = 2r, maka: K = 2 r Jadi, didapat rumus keliling K lingkaran dengan diameter d atau jari- jari r adalah: K = d atau K = 2 r Berdasarkan rangkuman yang dibuat oleh siswa tampak bahwa siswa membuat rangkuman dengan menyalin sesuai yang tertulis dalam bahan diskusi 3 maupun dalam buku paket dan LKS sekolah walaupun hanya sedikit. Siswa sudah mampu membuat rangkuman dengan kata-kata atau pendapatnya sendiri. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 6 adalah: Carilah rumus keliling lingkaran dengan diameter atau jari-jari? Sebutkan simbol dari pi, diameter, dan jari-jari Pada tahapan clarifying siswa menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 3 kepada teman-temannya di depan kelas, kemudian guru menugaskan salah satu kelompok siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa. Terpilihlah kelompok 6 untuk menjadi guru siswa bagi teman-temannya. Gambar 4.5 Kelompok 6 Sedang Menjadi Guru Siswa Sama seperti pertemuan sebelumnya, kemudian peneliti meminta kepada kelompok 6 agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 3 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelas. Terlihat kelompok 6 sudah mulai dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah kurangnya dalam merencanakan penyelesaian masalah dan menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini seperti terlihat pada jawaban mereka di bawah ini: Gambar 4.6 Hasil Jawaban Kelompok 6 Peneliti pun menanyakan kepada kelompok yang lain, mengenai penjelasan yang disampaikan dari pemecahan masalah yang telah dikerjakan oleh kelompok 4. Seluruh kelompok sudah dapat memahami masalah dengan baik, namun masih kurang dalam aspek merencanakan dan menyelesaikan pemecahan masalah. Salah satu hasil jawaban siswa dapat dilihat pada gambar: Gambar 4.7 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Ketiga Setelah kelompok 4 selesai mengerjakan dan menjelaskan hasil pekerjaan mereka, peneliti langsung membahasnya bersama-sama dengan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari. Pada tahapan predicting siswa membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 1 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 1 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah, karena akan diadakan kuis kembali pada pertemuan yang akan datang, juga untuk belajar selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 4 Pertemuan Keempat Kamis, 20 Februari 2014 Pertemuan keempat sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai pukul 07.30 sampai dengan 10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dengan cara mengulang sedikit materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian peneliti mengabsen siswa dan ternyata 25 orang hadir, 5 orang tidak hadir dengan keterangan 3 orang sakit dan 2 orang tanpa keterangan. Peneliti bersama observer membagikan bahan diskusi 4 dengan materi tentang menghitung luas lingkaran kepada setiap kelompok. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada di dalam bahan diskusi tanpa perintah peneliti terlebih dahulu, masing-masing kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman sekelompoknya. Aktivitas siswa mulai terlihat membaik ketika mengerjakan bahan diskusi 4 walaupun siswa pandai masih lebih mendominasi dalam kelompok tetapi siswa lain berusaha untuk mengerti juga. Proses menyelesaikan bahan diskusi 4 pun sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam mengerjakan bahan diskusi 4, pada proses pembelajaran reciprocal teaching di pertemuan 4 peneliti sudah merasakan keringanan ketika berkeliling karena keompok-kelompok sudah terlihat lebih rapih dan teratur, siswa yang sering membuat gaduh pun sudah mau mengerjakan bahan diskusi walaupun belum sepenuhnya mengerti dan peneliti memberi pengarahan dan penjelasan kepada siswa tersebut. Setelah selesai mengerjakan bahan diskusi 4, peneliti menunjuk secara acak satu kelompok yaitu kelompok 6 untuk menjadi guru siswa dan mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya di depan kelas. Ketika guru siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, peneliti memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam diskusi tersebut, peneliti meminta siswa tidak lagi malu untuk bertanya kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil pengerjaan temannya di depan kelas. Kondisi kelas cukup tertib tidak terlalu gaduh seperti sebelumnya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing, terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum yang benar dari materi tentang menghitung keliling lingkaran. Berikut penjelasan hasil dari rangkuman bahan diskusi 4 kelompok 5: Luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh keliling lingkaran. Luas persegipanjang = p × l = 1 2 keliling lingkaran × r = 2 × 2 πr × r = π × r 2 L = π r 2 atau L = 1 4 π d 2 Berdasarkan rangkuman yang dibuat oleh siswa tampak bahwa siswa membuat rangkuman dengan menyalin sesuai yang tertulis dalam bahan diskusi 4 maupun dalam buku paket dan LKS sekolah walaupun hanya sedikit. Siswa sudah mampu membuat rangkuman dengan kata-kata atau pendapatnya sendiri. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 5 adalah: Luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh ….? Luas lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus ….? Pada tahapan clarifying siswa menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 4 kepada teman-temannya di depan kelas, kemudian guru menugaskan salah satu kelompok siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa. Dan terpilihlah kelompok 3 untuk menjadi guru siswa bagi teman-temannya. Gambar 4.8 Kelompok 3 Sedang Menjadi Guru Siswa Kemudian peneliti meminta kepada kelompok 3 agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 4 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelas. Terlihat kelompok 3 sudah mulai dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah kurangnya dalam menyelesaikan pemecahan masalah, dan pertemuan sebelumnya masih kurang dalam merencanakan dan menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini seperti terlihat pada jawaban mereka di bawah ini: Gambar 4.9 Hasil Jawaban Kelompok 3 Peneliti pun menanyakan kepada kelompok yang lain, mengenai penjelasan yang disampaikan dari pemecahan masalah yang telah dikerjakan oleh kelompok 3. Hampir seluruh kelompok sudah dapat memahami dan merencanakan pemecahan masalah. Dan ini pun terdapat peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Salah satu hasil jawaban siswa dapat dilihat pada gambar: Gambar 4.10 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Keempat Setelah kelompok 3 selesai mengerjakan dan menjelaskan hasil pekerjaan mereka, peneliti langsung membahasnya bersama-sama dengan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari. Pada tahapan predicting siswa membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 1 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 4 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah, karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes siklus I. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 5 Pertemuan Kelima Jum’at, 21 Februari 2014 Pertemuan kelima sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 08.30- 10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka pembelajaran dan memeriksa absensi siswa, dan ternyata 29 orang siswa hadir dimana 1 orang tanpa keterangan. Pada pertemuan kelima ini peneliti melaksanakan tes akhir siklus I. Tes ini berbentuk soal uraian berjumlah 5 soal mengenai pengertian dan bagian- bagian lingkaran, menemukan pendekatan nilai pi, menghitung keliling lingkaran, dan menghitung luas lingkaran. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 60 menit. Selama proses berlangsung, suasana pun menjadi sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman yang duduknya berdekatan dan peneliti segera menegurnya. Berikut ini gambar aktivitas siswa selama mengerjakan tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematika pada siklus I: Gambar 4.11 Aktivitas Siswa Mengerjakan Tes Akhir Siklus I Gambar di atas memperlihatkan siswa sedang mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika siklus I, suasana cukup tenang dan penuh konsentrasi. Akan tetapi beberapa orang siswa masih saja ada yang mencontek pekerjaan teman yang duduknya bersebelahan dengannya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes dan pada pertemuan ini siswa tidak diberikan lembar jurnal harian siswa.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Instrumen yang digunakan terdiri instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika serta instrumen non-tes yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa serta respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik reciprocal teaching. a. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada pertemuan kelima diadakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus I. Terdapat 5 soal pada instrumen siklus I yang terdiri dari 5 soal kemampuan memahami masalah, 5 soal membuat rencana pemecahan masalah, dan 5 soal melaksanakan rencana pemecahan masalah. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meliputi aspek memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, dan melaksanakan rencana pemecahan masalah disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siklus I No Interval Frekuensi ≤ ≤ 1 0- 16 1 1 3,45 2 17-33 5 6 20,69 3 34-50 4 10 34,48 4 51-67 10 34,48 5 68-84 8 18 62,07 6 85-111 11 29 100 Berdasarkan tabel di atas banyak kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang tiap kelas interval adalah 17, sebesar 65,52 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan rata-rata yang ditentukan dan hanya 34,48 siswa yang mendapat nilai kurang dari atau sama dengan rata-rata yang ditentukan. Nilai tertinggi adalah 97, nilai terendah yaitu 0, modus data yaitu 93, median data yaitu 83, dan standar deviasi data adalah 30,47. Berdasarkan data tunggal Lampiran, nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus I sebesar 67,07 dan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada saat pra penelitian. Tetapi nilai ini menunjukan belum tercapainya indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ≥ 68. Ini berarti kemampuan pemecahan masalah matematika siswa harus ditingkatkan agar mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan. Nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I No Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Skor Siswa Skor Ideal Nilai 1. Memahami masalah 2130 2900 73,45 2. Membuat rencana pemecahan masalah 2110 2900 72,76 3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah 1600 2900 55,17 Rata-rata 67,07 Berikut ini diagram yang menunjukan gambaran umum hasil nilai rata- rata dari setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII pada siklus I. Diagram 4.1 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Siklus I Berdasarkan diagram di atas kemampuan siswa pada aspek memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, dan melaksanakan rencana pemecahan masalah menunjukkan angka persentasi sebesar 73,45, 72,76, dan 55,17. Berikut adalah sampel jawaban siswa pada soal akhir siklus I pada aspek memahami masalah:

73.45 72.76

55.17 10 20 30 40 50 60 70 80 M emahami M asalah M embuat rencana pemecahan masalah M elaksanakan rencana pemecahan masalah