Tahap Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Pembelajaran Siklus II

Peneliti dengan dibantu observer mulai berkeliling untuk menunjuk satu orang dalam kelompok untuk menjelaskan kepada teman-teman anggota kelompoknya. Dari mulai kelompok I sampai dengan kelompok VI, siswa yang menjadi guru siswa pun dengan percaya dirinya menjelaskan secara gamblang kepada anggota kelompoknya. Ketika guru-siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, guru berusaha memotivasi tiap-tiap anggota kelompok untuk aktif dalam mengikuti diskusi dalam kelompoknya dengan menyanggah, menanggapi atau mengevaluasi jawaban yang dijelaskan oleh temannya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum dengan benar dari materi tentang menjelaskan hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama. Berikut hasil dari rangkuman bahan diskusi 5 yang dibuat oleh oleh salah satu siswa: Sudut pusat dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran yang berpotongan di titik pusatnya. Sudut keliling adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada keliling lingkaran. Jika sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama maka besar sudut pusat = 2 kali besar sudut keliling. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah muncul. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa adalah: Sudut pusat dibentuk oleh ….? Sudut keliling dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada ….? Pada tahapan clarifying siswa diharuskan menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 5 kepada teman-temannya di masing- masing kelompok mereka, kemudian guru menugaskan salah seorang siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa di kelompok mereka juga. Hal ini terlihat pada gambar berikut: Gambar 4.15 Aktivitas Salah Seorang Siswa Menjadi Guru-Siswa Di Kelompoknya Kemudian peneliti meminta kepada guru-siswa di setiap kelompok agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 5 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelompok. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah seluruh kelompok sudah mulai baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah, namun mereka agak kurang dalam menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dari salah satu hasil jawaban sisiwa pada gambar: Gambar 4.16 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Keenam Setelah semua kelompok selesai mengerjakan dan menjelaskan hasil pekerjaan mereka, peneliti langsung membahasnya bersama-sama dengan siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami konsep yang dipelajari. Pada tahapan predicting siswa diharuskan membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 5 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 4 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching, kemudian siswa secara individu mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam bahan diskusi 5 dan mengumpulkannya. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah dan memberikan PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 2 Pertemuan Ketujuh Jum’at, 28 Februari 2014 Pertemuan ketujuh sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung selama 2 × 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan keenam ini 20 orang siswa hadir dan terdapat 10 orang siswa yang tidak hadir dengan keterangan 3 orang siswa sakit, 1 orang siswa izin, dan 6 orang siswa tanpa keterangan. Sesuai dengan rencana dan pertemuan sebelumnya siswa diperintahkan untuk mengumpulkan tugasPR yang telah diberikan oleh peneliti. TugasPR dinilai oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Kemudian guru mengkondisikan kelas seperti biasanya yaitu siswa berkelompok dengan kelompok belajarnya masing-masing. Kegiatan selanjutnya peneliti bersama observer membagikan bahan diskusi 6 yang berisi materi tentang menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama . Siswa terlihat lebih tertib dibandingkan sebelumnya dan kekompakan kelompok semakin terlihat. Setelah bahan diskusi 6 dibagikan, terlihat siswa sibuk membagi tugas masing-masing anggota kelompoknya kemudian mempelajari bahan ajar yang telah mereka siapkan sebelumnya seperti buku paket dan LKS sekolah untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat dalam bahan diskusi 6. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam mengerjakan bahan diskusi 6, pada proses pembelajaran terbalik di pertemuan ke-7 sudah terlihat mengalami banyak peningkatan, walaupun masih ada saja dalam kelompok siswa yang hanya diam saja. Siswa sudah tidak begitu ribut dan peran peneliti pun sudah mulai berkurang karena siswa sudah paham dengan sendirinya. Setelah waktu untuk mengerjakan bahan diskusi 6 selesai, peneliti dengan dibantu observer mulai berkeliling untuk menunjuk satu orang dalam kelompok untuk menjelaskan kepada teman-teman anggota kelompoknya. Dari mulai kelompok I sampai dengan kelompok VI, siswa yang menjadi guru siswa pun dengan percaya dirinya menjelaskan secara gamblang kepada anggota kelompoknya. Ketika guru-siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, guru berusaha memotivasi tiap-tiap anggota kelompok untuk aktif dalam mengikuti diskusi dalam kelompoknya dengan menyanggah, menanggapi atau mengevaluasi jawaban yang dijelaskan oleh temannya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum dengan benar dari materi tentang menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama. Berikut penjelasan hasil dari rangkuman bahan diskusi 6 kelompok 4: Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran besarnya = 90 sudut siku-siku. Besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama besar atau 1 2 kali sudut pusatnya. Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul.Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 3 adalah: Apakah yang dimaksud sudut pusat keliling lingkaran? Bagaimana besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran? Pada tahapan clarifying siswa diharuskan menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 6 kepada teman-temannya di masing- masing kelompok mereka, kemudian guru menugaskan salah seorang siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa di kelompok mereka juga. Hal ini terlihat pada gambar berikut: Gambar 4.17 Aktivitas Salah Seorang Siswa Menjadi Guru-Siswa Di Kelompoknya Kemudian peneliti meminta kepada guru-siswa di setiap kelompok agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 6 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelompok. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah seluruh kelompok sudah mulai baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah dan menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dari salah satu hasil jawaban sisiwa pada gambar: Gambar 4.18 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Ketujuh Pada tahapan predicting siswa diharuskan membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 6 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 3 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching, kemudian siswa secara individu mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam bahan diskusi 6 dan mengumpulkannya. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah dan memberikan PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 3 Pertemuan Kedelapan Kamis, 13 Maret 2014 Pertemuan ketujuh berlangsung selama 2 × 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 08.50 WIB. Kegiatan pembelajaran ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan ketujuh ini 23 orang siswa hadir dan 7 orang siswa tidak hadir dengan keterangan 2 orang siswa sakit, 3 orang siswa izin, dan 2 orang siswa tanpa keterangan. Kemudian guru pun mengkondisikan kelas dengan lebih tegas agar semua siswa lebih disiplin. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari siklus II ini dan memberikan penjelasan dan pengarahan agar proses pembelajaran reciprocal teaching yaitu dalam merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi. Sesuai dengan rencana dan pertemuan sebelumnya siswa diperintahkan untuk mengumpulkan tugasPR yang telah diberikan oleh peneliti. TugasPR dinilai oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Kemudian guru mengkondisikan kelas seperti biasanya yaitu siswa berkelompok dengan kelompok belajarnya masing-masing. Kegiatan selanjutnya peneliti bersama observer membagikan bahan diskusi 7 yang berisi materi tentang menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada di dalam bahan diskusi tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Aktivitas siswa sudah membaik tidak ada lagi siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan kelompoknya. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam mengerjakan bahan diskusi 7, pada proses pembelajaran terbalik di pertemuan ke-8 sudah terlihat mengalami banyak peningkatan. Siswa sudah tidak begitu ribut dan peran peneliti pun sudah mulai berkurang karena siswa sudah paham dengan sendirinya. bahan diskusi 7 dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan semua kelompok dapat mengerjakan bahan diskusi dengan tuntas sesuai waktu yang diperintahkan. Setelah waktu untuk mengerjakan bahan diskusi 7 selesai, peneliti dengan dibantu observer mulai berkeliling untuk menunjuk satu orang dalam kelompok untuk menjelaskan kepada teman-teman anggota kelompoknya. Dari mulai kelompok I sampai dengan kelompok VI, siswa yang menjadi guru siswa pun dengan percaya dirinya menjelaskan secara gamblang kepada anggota kelompoknya. Ketika guru-siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, guru berusaha memotivasi tiap-tiap anggota kelompok untuk aktif dalam mengikuti diskusi dalam kelompoknya dengan menyanggah, menanggapi atau mengevaluasi jawaban yang dijelaskan oleh temannya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum dengan benar dari materi tentang menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Berikut penjelasan hasil dari rangkuman bahan diskusi 7 kelompok 3: Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari yang berpotongan pada pusat lingkaran. Panjang busur AB = ∝ 360° × 2 Luas juring OAB = ∝ 360° × 2 Luas tembereng AB = luas juring OAB – luas ∆AOB Pada tahapan questioning siswa sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. diharuskan untuk membuat pertanyaan dari materi yang telah mereka rangkum. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 1 adalah: Apa yang dimaksud juring pada lingkaran? Apa yang dimaksud tembereng pada lingkaran? Bagaimana cara menghitungnya? Pada tahapan clarifying siswa diharuskan menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 7 kepada teman-temannya di masing- masing kelompok mereka, kemudian guru menugaskan salah seorang siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa di kelompok mereka juga. Hal ini terlihat pada gambar berikut: Gambar 4.19 Aktivitas Salah Seorang Siswa Menjadi Guru-Siswa Di Kelompoknya Kemudian peneliti meminta kepada guru-siswa di setiap kelompok agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 6 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelompok. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah seluruh kelompok sudah mulai baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah dan menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dari salah satu hasil jawaban sisiwa pada gambar Gambar 4.20 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Kedelapan Pada tahapan predicting siswa diharuskan membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 7 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 3 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching, kemudian siswa secara individu mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam bahan diskusi 7 dan mengumpulkannya. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah dan memberikan PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa. 4 Pertemuan Kesembilan Jum’at, 14 Maret 2014 Pertemuan kesembilan berlangsung selama 2 × 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 08.50 WIB. Hari ini jam pelajaran dimajukan karena jam pertama tidak ada pelajaran. Kegiatan pembelajaran ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan kedelapan ini 19 orang siswa hadir dan 11 orang siswa tidak hadir dengan keterangan 2 orang siswa sakit, 5 orang siswa izin, dan 4 orang siswa tanpa keterangan. Kemudian guru pun mengkondisikan kelas dengan lebih tegas agar semua siswa lebih disiplin. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari siklus II ini dan memberikan penjelasan dan pengarahan agar proses pembelajaran reciprocal teaching yaitu dalam merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi. Sesuai dengan rencana dan pertemuan sebelumnya siswa diperintahkan untuk mengumpulkan tugasPR yang telah diberikan oleh peneliti. TugasPR dinilai oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Kemudian guru mengkondisikan kelas seperti biasanya yaitu siswa berkelompok dengan kelompok belajarnya masing-masing. Kegiatan selanjutnya peneliti bersama observer membagikan bahan diskusi 8 yang berisi materi tentang menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas yang ada di dalam bahan diskusi tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman kelompoknya. Aktivitas siswa sudah membaik tidak ada lagi siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan kelompoknya. Peneliti bersama observer berkeliling seperti biasa memantau siswa dalam mengerjakan bahan diskusi 8, pada proses pembelajaran terbalik di pertemuan ke-8 sudah terlihat mengalami banyak peningkatan. Siswa sudah tidak begitu ribut dan peran peneliti pun sudah mulai berkurang karena siswa sudah paham dengan sendirinya. bahan diskusi 8 dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan semua kelompok dapat mengerjakan bahan diskusi dengan tuntas sesuai waktu yang diperintahkan. Setelah waktu untuk mengerjakan bahan diskusi 8 selesai, peneliti dengan dibantu observer mulai berkeliling untuk menunjuk satu orang dalam kelompok untuk menjelaskan kepada teman-teman anggota kelompoknya. Dari mulai kelompok I sampai dengan kelompok VI, siswa yang menjadi guru siswa pun dengan percaya dirinya menjelaskan secara gamblang kepada anggota kelompoknya. Ketika guru-siswa menjelaskan hasil pengerjaannya, guru berusaha memotivasi tiap-tiap anggota kelompok untuk aktif dalam mengikuti diskusi dalam kelompoknya dengan menyanggah, menanggapi atau mengevaluasi jawaban yang dijelaskan oleh temannya. Pada tahapan pertama yaitu summarizing terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah dapat merangkum dengan benar dari materi tentang menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah. Berikut penjelasan hasil dari rangkuman bahan diskusi 8 kelompok 1: ∠ ∠ = 45° ∠ = 16,5 22 45° = 16,5 22 = 45° × 22 16,5 = 60° Pada tahapan questioning sebagian besar siswa sudah mampu membuat pertanyaan sendiri dan menjawabnya. Imajinasi, ide dan gagasan siswa untuk membuat pertanyaan yang berbeda sudah mulai muncul. Adapun pertanyaan yang dibuat salah satu siswa dari kelompok 1 adalah: Bagaimana cara memahaminya? Bagaimana cara menghitung dengan cepat? Pada tahapan clarifying siswa diharuskan menjelaskan pengetahuan yang telah diperoleh dari bahan diskusi 8 kepada teman-temannya di masing- masing kelompok mereka, kemudian guru menugaskan salah seorang siswa secara acak untuk menjadi guru-siswa di kelompok mereka juga. Hal ini terlihat pada gambar berikut Gambar 4.21 Aktivitas Salah Seorang Siswa Menjadi Guru-Siswa Di Kelompoknya Kemudian peneliti meminta kepada guru-siswa di setiap kelompok agar mengerjakan soal pemecahan masalah yang terdapat dalam bahan diskusi 6 dan menjelaskan hasil pengerjaan mereka kepada teman sekelompok. Aspek kemampuan pemecahan masalah yang peneliti lihat adalah seluruh kelompok sudah mulai baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian masalah dan menyelesaikan pemecahan masalah. Hal ini terlihat dari salah satu hasil jawaban sisiwa pada gambar Gambar 4.22 Hasil Jawaban Salah Satu Kelompok di Pertemuan Kesembilan Pada tahapan predicting siswa diharuskan membuat prediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Prediksi ini dilakukan setelah semua kelompok telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran dengan teknik reciprocal teaching. Berbagai macam prediksi muncul dari setiap siswa. Namun, hasil prediksi bahan diskusi 8 dapat dijawab dengan benar oleh kelompok 1 dan kelompok yang lain belum tepat dalam menjawabnya. Selanjutnya guru dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung, menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberi saran agar pada pertemuan selanjutnya siswa lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran reciprocal teaching, kemudian siswa secara individu mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam bahan diskusi 8 dan mengumpulkannya. Sebagai penutup, guru meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari di rumah karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir siklus II, peneliti pun memberikan PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Dan terakhir guru membagikan jurnal harian untuk diisi oleh siswa 5 Pertemuan Kesepuluh Kamis, 20 Maret 2014 Pertemuan kesepuluh sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 08.30- 10.10 WIB. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka pembelajaran dan memeriksa absensi siswa, dan ternyata 29 dimana 1 orang tanpa keterangan. Pada pertemuan ini dilaksanakan tes akhir siklus II. Tes ini berbentuk soal uraian berjumlah 5 soal yaitu mengenai menjelaskan hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama, menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama , menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng, dan menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan- pertemuan sebelumnya. Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksanakan selama 60 menit. Selama proses berlangsung, suasana pun menjadi sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman yang duduknya berdekatan dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes dan pada pertemuan ini siswa tidak diberikan lembar jurnal harian siswa.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Instrumen yang digunakan terdiri instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika serta instrumen non-tes yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa serta respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik reciprocal teaching.

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Dalam penelitian ini, terdapat 5 soal pada instrumen siklus II yang terdiri dari 5 soal kemampuan memahami masalah, 5 soal membuat rencana pemecahan masalah dan 5 soal melaksanakan rencana pemecahan masalah. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meliputi aspek memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, dan melaksanakan rencana pemecahan masalah masalah disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siklus II No Interval Frekuensi ≤ ≤ 1 18- 31 2 2 6,89 2 32-45 4 6 20,69 3 46-59 4 10 34,48 4 60-73 3 13 44,83 5 74-87 7 20 68,97 6 88-101 9 29 100 Berdasarkan tabel di atas banyak kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang tiap kelas interval adalah 13, sebesar 58,62 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan rata-rata yang ditentukan dan 41,38 siswa yang mendapat nilai kurang dari atau sama dengan rata-rata yang ditentukan. Nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah yaitu 18, modus data yaitu 87, median data yaitu 83, dan standar deviasi data adalah 24,82. Berdasarkan data tunggal Lampiran, nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus II mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada pembelajaran siklus II yaitu sebesar 70,04 dan angka ini menunjukan telah tercapainya indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ≥ 68. Oleh karena itu, pemberian tindakan berakhir di siklus II. Nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika untuk masing-masing indikator disajikan dalam Tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Siklus II No Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Skor Siswa Skor Ideal Nilai 1. Memahami masalah 2255 2900 77,76 2. Membuat rencana pemecahan masalah 2235 2900 77,07 3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah 1690 2900 58,28 Rata-rata 70,04 Berikut ini diagram yang menunjukan gambaran umum hasil nilai rata- rata dari setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII pada siklus II. Diagram 4.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Siklus II Berdasarkan grafik di atas kemampuan siswa pada aspek memahami masalah, membuat rencana pemecahan masalah, dan melaksanakan rencana pemecahan masalah menunjukkan angka persentasi sebesar 77,76, 72,07, dan 58,28. Berikut adalah sampel jawaban siswa pada soal akhir siklus II pada aspek memahami masalah:

77.76 72.07

58.28 10 20 30 40 50 60 70 80 90 M emahami M asalah M embuat rencana pemecahan masalah M elaksanakan rencana pemecahan masalah