pertanyaan akan menjadi masalah jika menunjukkan adanya tantangan yang tidak dapat dipecahkan dengan suatu prosedur rutin yang sudah diketahui
oleh penjawab pertanyaan. Kedua, suatu masalah bagi Si A belum tentu menjadi masalah bagi Si B jika Si B sudah mengetahui prosedur untuk
menyelesaikannya, sementara Si A belum pernah mengetahui prosedur untuk menyelesaikannya.
8
Oleh sebab itu guru perlu memperhatikan sedetail mungkin untuk menyatakan suatu tugassoal sebagai masalah, yang dimana masalah ini akan
diberikan kepada siswa. Guru juga perlu tahu kemampuan-kemampuan dari setiap siswa, agar tugassoal yang diberikan merupakan soal masalah yang
tidak rutin dikerjakan oleh siswa.
c. Jenis-jenis Masalah Matematika
Menurut Adjie dan Maulana terdapat empat jenis masalah matematika yaitu masalah translasi, masalah aplikasi, masalah proses, dan masalah teka-
teki.
9
Berikut adalah penjabaran dari keempat jenis masalah tersebut. 1 Masalah Translasi
Merupakan masalah
kehidupan sehari-hari
yang untuk
menyelesaikannya perlu adanya translasi perpindahan dari bentuk verbal ke bentuk matematika. Proses translasi membutuhkan kemampuan
menafsirkan atau menterjemahkan kata atau kalimat biasa ke dalam simbol-simbol matematika kemudian dicari cara penyelesaiannya
berdasarkan aturan yang berlaku. Proses translasi ada yang sederhana juga ada yang kompleks. Sederhana atau tidaknya tergantung dari
informasi data yang ada, konsep matematika yang ada, dan banyaknya operasi hitung yang digunakan.
2 Masalah Aplikasi Merupakan penerapan berbagai teorikonsep yang dipelajari pada
matematika. Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk
8
Ibid., h. 15.
9
Nahrowi Adjie dan Maulana, Pemecahan Masalah Matematika, Bandung: UPI Press, Edisi Kesatu, 2006, h. 7-9.
menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai macam
keterampilan dan prosedur matematik. Dengan menyelesaikan masalah semacam itu siswa dapat menyadari kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari. 3 Masalah Proses
Masalah proses biasanya untuk menyusun langkah-langkah merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.
Masalah ini dapat membentuk ketrampilan menyelesaikan masalah sehingga dapat membantu siswa menjadi terbiasa menyeleksi masalah
dalam berbagai situasi. Dengan demikian siswa terbiasa dengan strategi penyelesaian masalah khusus, misalnya menyusun tabel, dan akan
menggunakan waktu
beberapa saat
dalam menyelidiki
suatu permasalahan sehingga strategi tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi. 4 Masalah Teka-Teki
Masalah ini bertujuan untuk rekreasi dan kesenangan serta sebagai alat yang bermanfaat untuk mencapai tujuan afektif dalam pengajaran
matematika. Masalah teka-teki dapat digunakan untuk pengantar suatu pembelajaran, seperti untuk memusatkan perhatian, untuk memberikan
ganjaran penguatan atau mengisi waktu kelas yang sedang tidak ada pelajaran waktu luang. Masalah teka-teki itu bervariasi sesuai dengan
cabang matematika, seperti logika, bilangan, kombinatorik, geometri, probabilitas, dll. Dalam masalah teka-teki biasanya tidak ada rumus atau
cara khusus yang digunakan, akan tetapi apakah teka-teki masuk akal atau tidak.
d. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika
Mempelajari ilmu tentang pemecahan masalah merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam matematika. Ini terbukti dengan
diajarkannya kemampuan
pemecahan masalah
pada pembelajaran
matematika di semua jenjang, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan
menjadi fokus utama pada setiap jenjang pendidikan tersebut. Sebagaimana disebutkan oleh Bell yang menyatakan bahwa “penyelesaian masalah secara
matematis dapat membantu para siswa meningkatkan daya analitis mereka dan dapat menolong mereka dalam menerapkan daya tersebut pada
bermacam-macam situasi”.
10
Pentingnya pemecahan masalah juga disebutkan dalam NCTM yang mengatakan bahwa:
Dengan mempelajari pemecahan masalah di dalam matematika, para siswa akan mendapatkan cara-cara berfikir, kebiasaan tekun, dan
keingintahuan, serta kepercayaan diri di dalam situasi-situasi tidak biasa, sebagaimana situasi yang akan mereka hadapi di luar ruang kelas
matematika. Di kehidupan sehari-hari dan dunia kerja, menjadi seorang pemecah masalah yang baik bisa membawa manfaat-manfaat besar.
11
Banyak para ahli matematika yang mendefinisikan apa itu arti dari pemecahan masalah problem solving. Salah satunya adalah yang
diungkapkan oleh Wardhani. Menurut Wardhani, “pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke
dalam situasi baru yang belum dikenal”.
12
Cagne menambahkan bahwa ”pemecahan masalah adalah tipe belajar yang tingkatnya paling tinggi dan
kompleks dibandingkan dengan tipe belajar lainnya”.
13
National Council of Supervisors of Mathematics NCSM dalam Al Jupri dan Kartika juga mendefinisikan bahwa “pemecahan masalah adalah proses
penerapan pengetahuan yang sudah didapatkan sebelumnya kepada situasi yang baru dan tidak dikenal”.
14
Hudoyo juga menambahkan bahwa penyelesaian masalah adalah “penggunaan matematika baik untuk matematika itu sendiri maupun aplikasi
10
Djamilah Bondan Widjanti, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika Apa dan Bagaimana Mengembangkannya”, 2013, h. 404,
http:eprints.uny.ac.id70421P25-Djamilah20Bondan20Widjajanti.pdf.
11
Ibid., h. 405.
12
Sri Wardhani , Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika di SMPMTs, 2013, h. 22, http:mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com201111instrumen-
penilaian-mat-smp.pdf.
13
E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern, Bandung: Tarsito, 1980, h. 216.
14
Al Jupri dan Kartika Yulianti, “Pengembangan Desain Pembelajaran Matematika Realistik untuk Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematik
Siswa”, 2013, h. 2-3, http:www.scribd.comdoc43596260artikel-Realistik.