3. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, menyiapkan materi ajar, bahan diskusi,
menyiapkan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus II, menyiapkan lembar observasi siswa, jurnal harian siswa, dan keperluan
pembelajaran lainnya. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses
pembelajaran harus lebih diarahkan. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu yang digunakan agar seluruh tahapan pembelajaran terbalik dapat
selesai sesuai waktu yang diinginkan seperti alokasi waktu untuk mengerjakan bahan diskusi ditambah menjadi 45 menit dari sebelumnya 40 menit agar
siswa dapat menyelesaikannya secara maksimal. Peneliti memperbaiki soal- soal pada tahap menjelaskan agar soal tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
susah. Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas, memberikan pengarahan kepada siswa secara detail dan dapat menjadikan suasana kelas
menjadi santai, tidak tegang dan tidak terburu-buru. Memberikan reward kepada kelompok siswa yang mampu mempresentasikan bahan diskusi dengan
baik dan siswa yang turut aktif dalam proses diskusi agar siswa termotivasi baik keaktifannya maupun prestasinya.
Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah menjelaskan hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama, menentukan
besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama ,
menentukan panjang busur, luas juring, dan luas tembereng, dan menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam
pemecahan masalah. Target pada siklus II ini siswa semakin baik dalam menggunakan teknik pembelajaran reciprocal teaching dan hasil tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa semakin meningkat dibanding siklus I yaitu sesuai dengan target pencapaian penelitian ini
minimal nilai rata-rata kelas siswa mencapai ≥ 68. Kemudian dari hasil
pengamatan melalui lembar observasi aktivitas siswa mencapai lebih dari atau sama dengan 70.
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam empat pertemuan dengan alokasi waktu 2
×
40 menit tiap pertemuannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran.
1 Pertemuan Keenam Kamis, 27 Februari 2014
Pertemuan keenam di siklus II berlangsung selama 2
×
40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 09.50 WIB. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi, pada pertemuan kelima ini 23 orang siswa hadir dan terdapat 7 orang siswa
yang tidak hadir diantaranya 2 siswa sakit, 2 siswa izin, dan 3 siswa lagi tidak ada keterngan. Pada hari ini hujan mengguyur tempat penelitian, sehingga
kegiatan pembelajaran dialihkan sementara ke ruang aula. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi siklus II dan
memberikan penjelasan dan pengarahan agar proses pembelajaran lebih baik lagi dan siswa semakin aktif dalam menerapkan teknik pembelajaran
reciprocal teaching yaitu dalam merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, peneliti membentuk kelompok yang baru, ini dimaksudkan agar siswa tidak merasa jenuh dengan
kelompok yang sebelumnya. Setelah kelompok terbentuk, peneliti langsung menginstruksikan agar duduk bersama kelompok yang telah terbentuk. Pada
siklus II ini peneliti memberikan penjelasan kepada semua siswa bahwa terdapat perbedaan pada tahap menjelaskan. Perbedaannya yaitu pada siklus I
tahap menjelaskan dilakukan oleh perwakilan kelompok yang secara acak dipilih oleh peneliti untuk menjadi guru siswa dan dilakukan di depan kelas.
Namun dalam siklus II ini tahap menjelaskan dilakukan oleh siswa di dalam kelompoknya masing-masing dan menjadi guru siswa di dalam kelompok
mereka masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar semua kelompok dapat
memahami materi yang sedang dipelajari dan lebih intensif dalam hal pemanfaatan waktu.
Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing, Peneliti bersama observer membagikan bahan diskusi 5 yang berisi materi tentang
menjelaskan hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama kepada setiap kelompok. Siswa sudah mulai terbiasa dengan tugas-
tugas yang ada di dalam bahan diskusi tanpa perintah peneliti terlebih dahulu masing-masing kelompok sudah sibuk membagi tugas kepada teman-teman
sekelompoknya. Aktivitas siswa mulai terlihat membaik ketika mengerjakan bahan diskusi 5 walaupun siswa pandai masih lebih mendominasi dalam
kelompok tetapi siswa lain berusaha untuk mengerti juga. Kemudian guru memberi saran agar setiap kelompok berbagi tugas dalam mengerjakan bahan
diskusi 5. Selama siswa mengerjakan bahan diskusi 5, peneliti bersama guru
observer berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang
kurang mengerti dan pada saat itu peneliti dan guru observer melakukan observasi proses pembelajaran siswa. Pada proses pembelajaran reciprocal
teaching di pertemuan keenam sudah terlihat mengalami banyak peningkatan, walaupun masih ada kelompok yang masih memerlukan pengarahan. Siswa
pun sudah terlihat terbiasa dengan pertanyaan dan perintah-perintah yang terdapat dalam bahan diskusi 5. Namun ada saja siswa yang tidak bekerja
sama ikut andil dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam bahan diskusi 5, mereka lebih mengandalkan teman-teman sekelompoknya yang
lebih pintar. Kemudian peneliti menegur siswa-siswa tersebut untuk ikut bekerja sama dan memberikan pengertian serta motivasi akan pentingnya
bekerja sama
dengan teman-teman
sekelompok untuk
persiapan mempresentasikan jawaban-jawaban yang ada dalam bahan diskusi 5 karena
peneliti akan menunjuk satu orang secara acak untuk menjelaskan kepada teman-temannya di dalam kelompok mereka masing-masing.