L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Reciprocal Teaching merupakan teknik pembelajaran yang mengacu kepada aktivitas pengajaran yang terjadi dalam bentuk dialog antara guru
dengan murid terkait segmen dari suatu teks bacaan yang distrukturkan dalam empat strategi: membuat ringkasan, mengajukan pertanyaan, melakukan
klarifikasi, dan melakukan prediksi Berdasarkan teori yang diungkapkan bahwa reciprocal teaching merupakan teknik pembelajaran yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa dan membantu dalam mengembangkan potensi belajar semua siswa. Zaman selalu berubah dan
kompetitif berdasarkan perkembangan teknologi informasi, untuk itu guru yang ideal harus merancang proses pembelajaran bagi siswanya demi
kesuksesan siswa dalam menghadapi perkembangan zaman. Sejalan dengan alasan tersebut penulis mengharapkan bahwa tindak lanjut
tindakan penelitian ini tidak berhenti sampai penelitian ini berakhir, tetapi juga dikembangkan secara maksimal sesuai dengan teknik Reciprocal
Teaching. Dalam melakukan penelitian, guru bidang dtudi dapat berkolaborasi dengan observer yang dalam hal ini adalah teman seprofesi untuk membantu
kelancaran penelitian dan dapat juga sebagai kolabolator untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus selanjutnya.
49
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Kegiatan penelitian dimulai dengan observasi pra penelitian, kemudian dilanjutkan dengan tahapan tindakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilakukan kedalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat pertemuan kegiatan
pembelajaran dan satu pertemuan untuk pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Berikut adalah deskripsi kegiatan hasil
penelitian:
1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan
Dalam tahapan ini, peneliti melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan objek penelitian yakni di SMP Muslim Asia Afrika MUSIKA
Pamulang. Kegiatan yang dilakukan selama observasi awal adalah melakukan wawancara pra penelitian dengan guru matematika kelas VIII Delapan
terkait pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, serta memberikan tes awal untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa yang akan dijadikan objek penelitian. Tahap observasi sekolah dilakukan pada tanggal 9 – 10 Januari 2014.
Pada tanggal 10 Januari 2014, peneliti melakukan wawancara dengan
guru bidang studi matematika untuk mengetahui gambaran masalah yang terjadi terkait mata pelajaran matematika serta meminta izin untuk melakukan
tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mendapat informasi bahwa hasil belajar siswa di kelas
VIII Delapan belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena hanya 55 siswa mendapat nilai diatas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, siswa
kurang antusias dalam pembelajaran matematika, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa juga masih terbilang kurang, alasannya adalah
kemampuan prasyaratnya kurang, yakni kurangnya pemahaman matematika
siswa di kelas VII Tujuh. Peneliti juga menanyakan, apakah teknik reciprocal teaching pernah diterapkan di SMP MUSIKA khususnya kelas VIII
Delapan. Berdasarkan jawaban dari guru bidang studi matematika mengatakan bahwa teknik tersebut belum pernah digunakan sebelumnya dan
bisa dicoba untuk dilakukan. Setelah itu peneliti melakukan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika yang berjumlah 3 soal berbentuk uraian.
Gambar 4.1 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Pra Penelitian
Berikut adalah data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Pada Pra Penelitian No
Interval Frekuensi
≤ ≤
1 10- 19
3 3
10,34 2
20-29 1
4 13,79
3 30-39
14 18
62,07 4
40-49 18
62,07 5
50-59 18
62,07 6
60-69 11
29 100