Pengertian Teknik Reciprocal Teaching

b. Teori Belajar yang Mendukung Teknik Reciprocal Teaching

Pembelajaran reciprocal teaching ini didukung oleh beberapa teori, karena teori ini membantu pengajar dalam menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Diantara teori yang mendukung teknik pembelajaran reciprocal teaching ini adalah teori perkembangan kognitif sosial dari Vygotsky dengan ZPD-nya dan teori scaffolding. 27 Adapun teori yang diungkapkan yaitu: 1. Teori Vygotsky Teori Vygotsky beranggapan bahwa terdapat suatu wilayah dimana seorang anak dapat menerima bantuan dari orang lain untuk mencapai level kognitif yang lebih tinggi disebut zona perkembangan terdekat atau yang lebih biasa dikenal dengan ZPD zone of proximal development. Vygotsky menambahkan bahwa tanda seorang anak semakin maju pertumbuhannya jika bantuan dari orang lain dalam menyelesaikan tugasnya semakin lama semakin berkurang, bahkan tidak diberi bantuan sama sekali. 28 2. Teori Scaffolding Secara harfiah scaffolding artinya adalah para-para, sebuah tangga tiga dimensi yang sering digunakan sebagai pijakan sementara oleh para tukang untuk membangun gedung. Scaffolding berarti pemberian sejumlah besar bantuan kepada seorang anak yang belum bisa beranjak dari tingkat kognitif yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Pemberian bantuan ini diberikan oleh guru atau teman sebaya yang lebih cakap. Jika siswa sudah bisa mandiri, maka pemberian bantuan ini sudah tidak diperlukan lagi. Begitu sebaliknya, jika siswa belum bisa mandiri, maka pemberian bantuan masih diperlukan. 29 Dalam teknik reciprocal teaching ini peran pengajar adalah membantu tutor teman sebaya jika mengalami kesulitan dengan 27 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen, Surabaya: Rosdakarya 2011, h. 86 28 Ibid., h. 58 29 Ibid., h. 60-61 memberikan scaffolding atau memberikan bantuan kepada peserta didik berupa petunjuk, peringatan dan dorongan untuk meyakinkan peserta didik tumbuh mandiri.

c. Langkah-Langkah dalam Teknik Reciprocal Teaching

Untuk menerapkan teknik reciprocal teaching dalam pembelajaran kita harus mengetahui terlebih dahulu urutan langkah dalam teknik reciprocal teaching. Berikut ini adalah empat strategi dalam reciprocal teaching yaitu: 1 Membuat Ringkasan Summarizing Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi serta memadukan informasi-informasi yang paling penting dalam teks bacaan. Teks dapat diringkas berdasarkan kalimat, berdasarkan paragraf, atau berdasarkan halaman secara keseluruhan. Biasanya para siswa memulainya berdasarkan kalimat per kalimat atau paragraf demi paragraf. Jika mulai lancar dan terbiasa, mereka dapat memadukan setiap paragraf dan halaman menjadi suatu ikhtisarringkasan. 2 Mengajukan Pertanyaan QuestioningQuestion Generating Pada fase ini awalnya para siswa akan mengidentifikasi jenis informasi yang cukup bermakna untuk dijadikan bahan pertanyaan. Mereka kemudian menyusun pertanyaan berdasarkan informasi tersebut dan membuat uji diri mencoba menjawab pertanyaan tersebut untuk memastikan jika mereka sendiri dapat menjawab pertanyaan yang disusunnya sendiri. Fase mengajukan pertanyaan ini merupakan strategi yang luwes sehingga dalam kesempatan ini siswa dapat diajari oleh guru tentang bagaimana membuat pertanyaan yang baik, dan didorong untuk membuat pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang bermacam-macam. 3 Melakukan Klarifikasi Clarifying Fase klarifikasi adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi guru yang berhadapan dengan para siswa yang memiliki sejarah mengalami kesulitan dalam pemahaman teks. Siswa semacam ini meyakini bahwa tujuan membaca hanya sekedar mengatakan kata demi kata secara benar, mereka ternyata berfungsi secara baik sebagai decoder mampu mengartikan simbol berupa kumpulan huruf demi huruf menjadi kata, tetapi mereka kurang cakap sebagai comprehender orang yang memahami makna suatu bacaan, memahami makna kumpulan kata-kata sebagai kalimat. Ketika seorang siswa diminta untuk menjelaskan, maka perhatiannya harus dipusatkan kepada alasan-alasan mengapa suatu teks bacaan sulit dipahami, serta mengambil tindakan-tindakan yang perlu dan cocok bagi dirinya sendiri untuk menyimpan makna yang diperolehnya dalam ingatannya misalkan dengan membaca ulang atau bertanya meminta bantuan. 4 Melakukan prediksi Predicting Fase melakukan prediksi ini terjadi ketika para siswa membuat dugaan tentang hal apa yang akan diungkap oleh pengarang buku selanjutnya dalam teks bacaan. Untuk membuat strategi ini berlangsung sukses, para siswa harus mengaktifkan ingatannya tentang pengetahuan-pengetahuan relevan yang telah dimiliki dalam struktur kognitifnya terkait topik yang dibicarakan. Bisa saja para siswa tersebut menghubungkan pengetahuan baru yang dijumpainya dalam teks dengan pengetahuan yang baru saja dipahaminya. 30 Pada dasarnya keempat fase tersebut sengaja dipilih oleh Palinscar sebagai cara untuk membantu siswa dalam membangun makna to construct a meaning dari suatu teks. Ini adalah suatu bentuk strategi lain untuk memantau pemahaman bacaan siswa, serta cara untuk meyakinkan guru bahwa pada nyatanya siswa memang memahami apa yang mereka baca. Kegiatan di atas diadopsi dari kegiatan mandiri untuk pengajaran bahasa, sehingga untuk kepentingan pengajaran matematika kegiatan di atas tidak sepenuhnya dipakai. Pada pembelajaran matematika siswa hanya dituntut untuk bisa melakukan keterampilan empat kegiatan utama yaitu summarizing merangkum, questioning membuat pertanyaan, clarifying menjelaskan, dan predicting memprediksi. 30 Ibid., h. 87-88.