Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

situasi baru yang belum dikenal. Kemampuan pemecahan melibatkan beberapa pengetahuan yang dimliki oleh siswa diantaranya seperti ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan yang tergolong sulit akan tetapi dapat dipelajari.

g. Karakteristik Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Dijelaskan pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen tertanggal 11 November 2004 tentang Bentuk dan Spesifikasi Buku Laporan Perkembangan Anak Didik dan Buku Laporan Hasil Belajar Siswa, dimuat indikator pencapaian kemampuan pemecahan masalah, yaitu: 1 menunjukkan pemahaman masalah 2 mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah 3 menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk 4 memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat 5 mengembangkan strategi pemecahan masalah 6 membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah 7 menyelesaikan masalah yang tidak rutin 22 Suydam yang dikutip oleh Krulik dan Reys merangkum karakteristik kemampuan seorang problem solver yang baik sebagai berikut: 1. Mampu memahami konsep dan istilah matematika. 2. Mampu mengetahui keserupaan, perbedaan, dan analogi. 3. Mampu mengidentifikasi unsur yang kritis dan memilih prosedur dan data yang benar. 4. Mampu mengetahui data yang tidak relevan. 5. Mampu mengestimasi dan menganalisis. 6. Mampu memvisualisasi menggambarkan dan menginterpretasikan fakta kuantitatif dan hubungan. 7. Mampu menggeneralisasikan berdasarkan beberapa contoh. 8. Mampu menukar, mengganti metodecara dengan dengan cepat. 9. Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat disertai hubungan baik dengan sesama siswa. 10. Memiliki rasa cemas yang rendah. 23 22 Sri Wardhani , Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika di SMPMTs, 2013, h. 22, http:mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com201111instrumen- penilaian-mat-smp.pdf. Namun dalam penelitian ini, peneliti mengambil indikator kemampuan pemecahan masalah yang diungkapkan oleh G. Polya dan dibatasi hanya tiga indikator yaitu: memahami masalah, merencanakan penyelesaian, dan menyelesaikan masalah sesuai rencana

2. Teknik Reciprocal Teaching

a. Pengertian Teknik Reciprocal Teaching

Teknik reciprocal teaching pertama kali diperkenalkan oleh Annemarie Sullivan Palinscar atau yang lebih terkenal dengan panggilan Palinscar. Teknik ini muncul ketika ia menghadapi masalah terkait siswanya yang mengalami kesulitan ketika siswanya memahami bacaan. Kemudian diperkuat oleh hasil risetnya bersama Ann L. Brown yang sama-sama berasal dari University of Illinois. Hasil riset tersebut kemudian dipublikasikan dengan judul Reciprocal Teaching of Comprehension-Fostering and Comprehension Monitoring Activities dan dimuat dalam jurnal Cognition and Instruction, 1984 2 117-175. Pengajaran ini dikembangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif sosial dari Vygotsky dengan ZPD-nya dan teori scaffolding. 24 Awalnya, pembelajaran terbalik digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Tetapi saat ini sudah banyak yang mengadopsi model pembelajaran terbalik untuk pelajaran matematika yang berguna untuk mengganti suasana belajar agar tidak menjenuhkan. Menurut Palinscar, teknik reciprocal teaching mengacu kepada aktivitas pengajaran yang terjadi dalam bentuk dialog antara guru dengan murid terkait segmen dari suatu teks bacaan yang distrukturkan dalam empat strategi: membuat ringkasan, mengajukan pertanyaan, melakukan klarifikasi, dan melakukan prediksi. Selama pengajaran berlangsung guru dan murid bertukar 23 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS, 2006, Edisi I, Cet. I, h. 128. 24 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen, Surabaya: Rosdakarya 2011, h. 86. peran dalam memimpin dialog, sehingga menjadikan pengajaran ini suatu pengalaman pembelajaran kelompok yang menarik. 25 Karakteristik dari pembelajaran reciprocal teaching menurut Palinscar adalah: Reciprocal teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and students regarding segments of text. The dialogue is structured by the use of four strategies: summarizing, question generating, clarifying, and predicting. The teacher and students take turns assuming the role of teacher in leading this dialogue. 26 Bila diterjemahkan berarti bahwa karakteristik dari pembelajaran reciprocal teaching adalah 1 Dialog antar siswa dan guru, dimana masing- masing mendapat giliran untuk memimpin diskusi, 2 “Reciprocal” artinya suatu interaksi dimana seseorang bertindak untuk merespon yang lain, 3 Dialog yang terstruktur dengan menggunakan empat strategi, yaitu: merangkum, membuat pertanyaan dan jawaban, mengklarifikasi menjelaskan kembali, dan memprediksi. Masing-masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Jadi, reciprocal teaching adalah suatu pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu. Kemudian, siswa menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada siswa yang lain. Guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, yaitu meluruskan atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh siswa. Terdapat empat tahapan dalam reciprocal teaching yaitu merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi, dan memprediksi. Masing-masing tahapan tersebut dapat membantu siswa dalam membangun pemahaman mengenai materi yang sedang dipelajarinya. 25 Ibid. 26 Palincsar, Reciprocal Teaching, 2013 http:teams http:www.ncrel.orgsdrsareasissuesstudentsatriskat6lk38.htm.