siswa pada siklus I menunjukkan angka persentase 6,14 mengalami penurunan sebesar 1,23 pada siklus II menjadi 4,91 , dan respon negatif
siswa juga mengalami penurunan sebesar 8,99 dari angka persentase 33,90 pada siklus I menjadi 24,91 pada siklus II.
4. Hasil Wawancara
Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, jurnal harian dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika, penelitian ini juga diperkuat
dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru matematika yang bersangkutan untuk mengetahui pendapat guru matematika mengenai
penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching. Wawancara ini dilakukan peneliti sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian. Informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 1 Kemampuan matematika siswa khususnya kelas VIII masih sangat kurang.
Hal ini terlihat dari rata-rata nilai matematika pada semester I, hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai di atas KKM.
2 Pembelajaran yang guru gunakan cenderung dengan metode ceramah dan memberikan tugas.
3 Istilah teknik pembelajaran reciprocal teaching belum dikenal oleh guru kolabolator.
4 Menurut guru kolabolator bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dengan diterapkannya teknik
pembelajaran reciprocal teaching. Ini terlihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada setiap akhir siklus yang
mengalami peningkatan. 5 Menurut guru kolabolator, penerapan teknik pembelajaran reciprocal
teaching di kelas VIII cukup baik namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya penyusunan da nisi bahan diskusi yang lebih baik
dan menarik.
C. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching dalam proses belajar
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika
Penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok bahasan lingkaran kepada siswa dapat
memberikan pengalaman baru dalam belajar matematika. Proses pembelajaran yang mengelompokkan siswa, menjadi guru siswa untuk presentasi dan
berdiskusi membuat pelajaran menjadi lain dari sebelumnya. Pengaruh penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sangat berpengaruh, hal ini terbukti dengan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa yang selalu meningkat mulai dari skor awal rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 41,41 menjadi
67,07 pada siklus I dan 70,04 pada siklus II.
2. Penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching dalam proses belajar
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
Penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching dalam proses belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa, hal ini terbukti dengan meningkatnya
aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yang diukur melalui lembar observasi aktivitas siswa. Dimana pada siklus I skor rata-rata aktivitas keseluruhan
siswa sebesar 68,88 sedangkan pada siklus II skor rata-rata menjadi 81,60, ini artinya aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 12,72 .
3. Siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran matematika
dengan penerapan teknik pembelajaran reciprocal teaching
Dari hasil pengisian jurnal harian siswa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki respon yang positif terhadap penerapan teknik
pembelajaran reciprocal teaching. Hal ini terlihat dari meningkatnya respon positif siswa dari siklus I sebesar 60,14 menjadi 71,50 pada siklus II
sehingga mengalami peningkatan sebesar 11,36 .
113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan maka dapat disimpulkan hal- hal sebagai berikut:
1. Teknik pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa ini dapat terlihat dari rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang selalu meningkat
dari tes pra penelitian sampai ke siklus II. Rata-rata tes awal sebesar 41,41 kemudian dilakukan perbaikan selama pembelajaran pada siklus I rata-rata
tes sebesar 67,07 dan dilanjutkan ke siklus II rata-rata tes meningkat menjadi 70,04. Penelitian ini dihentikan karena pada siklus II sudah
mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan yaitu nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sudah
≥ 68. 2. Teknik pembelajaran reciprocal teaching dalam proses belajar dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dari siklus I skor rata-rata aktivitas keseluruhan siswa sebesar
68,88 sedangkan pada siklus II skor rata-rata aktivitas menjadi 81,60 , ini artinya aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 12,72 .
3. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik pembelajaran reciprocal teaching. Hal ini
terlihat dari meningkatnya respon positif siswa dari siklus I sebesar 60,14 menjadi 71,50 pada siklus II. Sehingga mengalami peningkatan
sebesar 11,36 .