berkarya untuk indonesia | 2014
280
Legal dengan mengikutsertakan personel unit Legal dalam sertifikasi kompetensi hukum hasil kerjasama
Bank Mandiri dengan akademisi dan praktisi hukum, serta asosiasi Profesi, diantaranya Perhimpunan
Advokat Indonesia, Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia.
Selain itu peningkatan kapasitas maupun kemampuan secara soft skill maupun hardskill juga diupayakan
untuk diperoleh dengan mengikutsertakan personel unit Legal melalui internship yang diadakan oleh
perusahaan maupun firma hukum di dalam atau luar negeri.
5. Khusus terhadap Legal Officer yang lingkup tugasnya
berada di luar unit Legal, unit Legal secara rutin terus mengadakan Forum Nasional Legal Officer FNLO
sebagai sarana bagi para Legal Officer LO untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan serta
wadah untuk mendapatkan pelatihan dan penajaman issue hukum yang dipandu oleh praktisi hukum yang
kompeten di bidangnya. Selain itu ajang tersebut juga merupakan sarana bagi para Legal Officer
untuk berdiskusi dan berkompetisi antara sesama Legal Officer sehingga event dimaksud merupakan
kesempatan bagi para LO untuk lebih meningkatkan potensi dan wawasannya.
Pencapaian Kinerja Direktorat Compliance Legal
Tahun 2014
Pada tahun 2014 Direktorat Compliance Legal telah melakukan kajian terhadap peraturan perundang-
undangan yang diterbitkan sepanjang tahun 2014 antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian 2.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 1611PBI2014 tentang Pengawasan dan Pengaturan Makro
Prudensial
3. Peraturan Bank Indonesia terkait Valuta Asing seperti
PBI No. 1616PBI2014 tanggal 17 September 2014 tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah
Antara Bank dengan Pihak Domestik, PBI No.1617 PBI2014 tanggal 17 September 2014 tentang
Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing, PBI No.1618PBI2014 tanggal 17
September 2014 tentang Perubahan atas PBI No.158 PBI2013 tentang Transaksi Lindung Nilai kepada
Bank, PBI No.1619PBI2014 tanggal 17 September 2014 tentang Perubahan atas PBI No. 1517PBI2013
tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi dan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan yaitu
POJK No. 17POJK.032014 dan POJK No. 18 POJK.032014
Dalam kajian atas berbagai peraturan tersebut Direktorat Compliance Legal
melakukan analisis mengenai dampak peraturan tersebut bagi kinerja Bank Mandiri. Hasil kajian
Direktorat Compliance Legal ini disajikan pada bab Analisa Pembahasan manajemen dalam sub bab Informasi Material
Lainnya bagian Perubahan Peraturan dan Dampaknya terhadap Perusahaan.
berkarya untuk indonesia | 2014
281
berkarya untuk indonesia | 2014
282
finance strategy
Direktorat Finance Strategy merupakan unit kerja yang berperan dalam pengelolaan kinerja keuangan dan penyusunan strategi Bank Mandiri.
Direktorat ini terus mengembangkan berbagai program sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing Bank Mandiri di tengah persaingan ketat industri
perbankan nasional.
ORGANISASI PENGELOLA DIREKTORAT FINANCE
STRATEGY
Direktorat Finance Strategy membawahi enam unit yaitu Investor Relations
, Strategy Performance, Accounting,
Corporate Secretary, Policy, System Procedure dan Chief
Economist. Direktur Finance Strategy bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
STRATEGI DIREKTORAT FINANCE STRATEGY TAHUN
2014
Pada tahun 2014 Direktorat Finance Strategy fokus pada lima area inisiatif strategis untuk memberikan dukungan
terbaik bagi SBU dan Supporting Unit. Inisiatif strategis tersebut adalah:
1. Integrasi data keuangan Mandiri Group
t Mendorong penerapan performance management
system di entitas anak.
t Membangun pendekatan yang lebih updated dalam
metodologi performance management system dengan platform Oracle
. t
Konsolidasi performance management system dan pelaporan manajemen risiko secara konsolidasi.
t Membangun management information systemdata
architecture Group Bank Mandiri bekerja sama dengan
Change Management Office , Risk Management dan IT.
2. Otomasi dan efisiensi pelaporan
t Menyusun laporan keuangan konsolidasian tanggal 10
setiap bulan sebelumnya setiap tanggal 15 sehingga pengambilan keputusan oleh manajemen yang terkait
dengan Mandiri Group termasuk entitas anak dapat diambil lebih cepat.
berkarya untuk indonesia | 2014
283
5. Menjadi leader dalam bidang riset perbankan
dengan membentuk Mandiri Research Institute MRI
t MRI dibentuk sebagai perluasan dari Office of Chief
Economist dengan tujuan untuk dapat menjadi
lembaga think-thank yang dapat memberikan insight untuk stakeholders Bank Mandiri.
t MRI bertujuan untuk memberikan sumbangan
pemikiran yang bermanfaat bagi pemerintah, dunia bisnis, dunia pendidikan, dunia internasional dan
pemangku kepentingan lainnya.
t Mendorong Bank Mandiri untuk semakin
berkontribusi dalam forum-forum internasional sehingga kebijakan yang diputuskan di level
internasional pada akhirnya dapat bermanfaat positif untuk Indonesia.
PENCAPAIAN KINERJA DIREKTORAT FINANCE
STRATEGY TAHUN 2014
Tahun 2014 menjadi tahun yang membanggakan bagi Bank Mandiri. Perjalanan transformasi lanjutan
Bank Mandiri yang digulirkan sejak tahun 2010 telah menunjukkan perkembangan yang sangat
menggembirakan, yang tercermin dari kinerja Bank Mandiri yang terus menunjukkan pertumbuhan yang
berkesinambungan. Hal tersebut tak terlepas dari peran Direktorat Finance Strategy yang secara konsisten terus
berupaya meningkatkan fungsinya sebagai leading- edge finance practices
, dengan fokus pada penerapan performance based culture
, penyedia informasi laporan keuangan yang akurat, transparan dan tepat waktu,
pengelolaan citra perusahaan melalui strategi komunikasi yang komprehensif dan compelling, penyediaan kajian
dan proyeksi makro ekonomi, industri dan wilayah serta penyediaan manual kebijakan dan prosedur internal Bank
Mandiri. Melalui pengelolaan tersebut, Direktorat Finance Strategy
telah berhasil mengawal implementasi Rencana t
Implementasi Laporan Stabilitas Moneter Sistem Keuangan LSMK sesuai Taksonomi XBRL, dalam
rangka menunjang kebutuhan simplikasi sistem dan metode pelaporan serta standarisasi informasi
sehingga laporan kepada regulator dapat disusun berdasarkan kamus data.
t Implementasi FATCA agar memenuhi ketentuan
regulasi FATCA sehingga terhindar dari pengenaan Withholding Tax 30
atas penerimaan pendapatan yang diperoleh dari investasi di Amerika Serikat US
Source Income .
3. Memperbaiki proses bisnis dan kebijakan internal
t Perbaikan dari sisi komite dan proses yaitu dengan
melakukan simplifikasi struktur komite kredit dan memperbaiki proses kredit wholesale melalui
perbaikan produk, sistem, data, dokumen dan kebijakan.
t Meningkatkan kualitas sistem dan tools dengan
mengimplementasikan IPS versi 4.0 dengan berbagai kelebihan seperti aplikasi yang lebih mudah untuk
membuat nota analisa kredit, bandwith yang dibutuhkan lebih rendah. Selain itu kami akan
mengimplementasikan manajemen proses bisnis dan ukuran yang tepat untuk mengukur efektivitas proses
kredit segmen wholesale.
t Melakukan perbaikan kebijakan wholesale financing
dengan fokus di area anchor client, pendekatan transaksional, lending berbasis cash flow, risk-based
pricing RORWARAROC, intensive monitoring, dan
standarisasi nota analisa kredit berdasarkan industri.
4. Target
menjadi Top of Mind di segmen nasabah A
and B mass affluent
t Implementasi Return on Marketing Investment ROMI
untuk mengukur eksposur brand, memahami pelanggan, mengukur loyalitas konsumen dan
mengukur efektivitas program-program promosi.
t Mengintegrasikan perencanaan marketing melalui
rencana pembentukan struktur organisasi marketing communication
untuk dapat menjalankan peran menganalisis dan membuat data marketing
berdasarkan research dan memonitor kegiatan marketing
secara triwulanan.
berkarya untuk indonesia | 2014
284
Jangka Panjang 2010 - 2014 sehingga terselesaikan dengan baik hingga akhir tahun 2014. Secara lebih rinci pencapaian
dan program kerja utama Direktorat Finance Strategy selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Performance Management Tools
yang sesuai Best Practice dan Mendukung Visi 2020
Pengembangan Performance Management System PMS dilakukan secara terus menerus dalam rangka
penyempurnaan konsep dan metodologi sesuai dengan best practice yang berlaku. Percepatan dan
perbaikan proses tetap menjadi concern agar stabilitas dan keakuratan informasi kinerja bank dapat tetap
terjaga. Penyempurnaan implementasi performance based culture
diarahkan kepada penerapan ukuran kinerja berbasis nilai value driven yang telah
memperhitungkan faktor risiko atau capital yang harus dicadangkan oleh bank. Beberapa inisiatif
yang telah dilaksanakan dan masih dalam proses penyempurnaan antara lain:
1. Review metodologi FTP Fund Transfer Pricing dari
sisi benchmark rate FTP dan maturity tenor, sehingga terjadi keselarasan antara finance dan risk
2. Review metodologi STP Service Transfer Pricing
untuk unit support, dan di tahun 2014 review sudah selesai dilaksanakan untuk unit kerja Central
Operation , Credit Operation, dan Electronic Channel.
Penerapan konsep Service Transfer Pricing bertujuan untuk mengalokasikan biaya unit support ke unit
Bisniscabang yang menggunakan jasa dari unit support
bersangkutan 3. Review metodologi RORWA untuk memberi
gambaran risiko nasabah dengan lebih fair 4. Melakukan penyempurnaan aplikasi dan report PMS
untuk support implementasi Corporate plan 2015- 2020, sehingga pengukuran kinerja dapat berbasis
Segmen, Produk, dan Distribusi
5. Melakukan penyempurnaan database PMS, sehingga informasi yang disajikan semakin lengkap
dan detail accountproductunit level
2. Pengembangan Otomasi Proses Pelaporan dan
Perpajakan
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kualitas proses pelaporan dan perpajakan secara
berkelanjutan, pada tahun 2014 telah dilakukan hal- hal sebagai berikut :
a. Implementasi Laporan Stabilitas Moneter
Sistem Keuangan LSMK sesuai Taksonomi XBRL
, dalam rangka menunjang kebutuhan simplikasi sistem dan metode pelaporan serta
standarisasi informasi sehingga laporan kepada regulator
dapat disusun berdasarkan kamus data.
b. Enhancement Sistem Aplikasi IRSRS untuk Mendukung Integrasi Data Mandiri Group
, dalam rangka improvement otomasi penyusunan
laporan keuangan konsolidasian sehingga sejak penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Bank Mandiri per 30 September 2014, laporan keuangan konsolidasian bulanan telah dapat
diselesaikan setiap tanggal 10 bulan berikutnya dari sebelumnya setiap tanggal 15 bulan
berikutnya .
c. Peningkatan Kinerja Sistem Aplikasi
FlexFinance dan Sistem Aplikasi Pendukung Lainnya
, dalam rangka implementasi PSAK hasil konvergensi dengan IFRS, sehingga SLA
processing time tetap terjaga 18 delapan belas
jam walaupun terdapat peningkatan data yang diproses sebesar 10 pada tahun 2014.
d. Implementasi Foreign Account Tax Compliance
Act FATCA
. FATCA merupakan peraturan Pemerintah
Amerika Serikat AS dengan tujuan untuk menanggulangi penghindaran pajak tax
avoidance oleh warga AS yang melakukan direct
investment melalui lembaga keuangan di luar
negara AS ataupun indirect investment melalui kepemilikan perusahaan di luar negara AS.
Pemerintah AS mengharuskan kepada Foreign Financial Institution
, yaitu institusi keuangan di luar AS untuk memberikan laporan kepada
Internal Revenue Service IRS terkait rekening milik
warga AS, baik personal maupun dalam bentuk investasi pada entitas yang dimiliki oleh warga
AS.
IRS akan mengenakan 30 Witholding Tax terhadap warga AS yang tidak bersedia
dilaporkan dan institusi keuangan di luar AS yang tidak ikut berpartisipasi dalam FATCA atas
penerimaan pendapatan yang diperoleh dari investasi di AS US source income.
Dalam rangka implementasi FATCA tersebut,
berkarya untuk indonesia | 2014
285
Bank Mandiri telah: t
Melakukan registrasi FATCA untuk Mandiri Group ke IRS pada tanggal 5 Mei 2014 sesuai
target OJK. Bank Mandiri telah memperoleh Global Intermediary Identification Number
GIIN DKZ677.00000.LE.360; t
Membangun sistem dan prosedur, untuk mengidentifikasi Nasabah Individu baru
sejak 1 Juli 2014 dan nasabah entitas baru sejak 1 Januari 2015 sesuai target IRS;
sehingga sejak 17 Oktober 2014
Bank Mandiri siap untuk menyampaikan Laporan FATCA
kepada IRS, baik tanggal 31 Maret 2015 IGA 2 maupun tanggal 30 September 2015 IGA 1.
e. Otomasi PPN atas Payment Point,
yang sebelumnya dilakukan secara manual oleh masing-masing Cabang
yang bertransaksi, menjadi tersentralisasi di Kantor Pusat Accounting Group, sehingga mengurangi beban
pekerjaan pegawai di Cabang dan pegawai di Cabang dapat lebih fokus melayani nasabah dalam rangka
pencapaian target.
3. Percepatan Service Level Agreement SLA Proses
Pembayaran
Dalam rangka improvement proses pembayaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan image
positif di mata stakeholders, di tahun 2014, Direktorat Finance Strategy berinisiatif melakukan percepatan
SLA pembayaran kepada vendor pihak ketiga secara end to end
, dari maksimal selama 14 empat belas hari pada tahun 2013 menjadi maksimal selama 12 dua
belas hari pada tahun 2014.
4. Penguatan Standar Sistem Kebijakan Dan
Prosedur
Dalam rangka mendukung pencapaian strategi bisnis yang lebih efisien dan efektif sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, maka Direktorat Finance Strategy telah:
1. Memperkuat standar sistem kebijakan dan prosedur
di Bank Mandiri, melalui review secara berkala dan melakukan update terhadap standar sistem kebijakan
dan prosedur di Bank Mandiri secara prudent dan efisien sejalan dengan kebutuhan bisnis dan
operasional, termasuk menyesuaikan kebijakan dan prosedur dengan ketentuan regulator dan standar
yang berlaku. Sepanjang 2014 kami telah berhasil melakukan annual review terhadap seluruh manual
80 manual dan menyempurnakan 40 manual, sehingga tidak ada yang bertentangan dengan
ketentuan eksternal.
2. Mengimplementasikan tools
dan methodology Integrated Business Process Management
IBPM untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi suatu business
process , guna mencapai Business Operational
Excellence. 3.
Memperkuat proses kredit segmen Corporate, Commercial
dan Business Banking dengan mengembangkan Integrated Processing System IPS
ver.4 sebagai penyempurnaan dari IPS ver.1 dengan kelebihan : response time lebih cepat, penggunaan
bandwidth lebih efisien, fitur yang lebih user-friendly
dan interface dengan lebih dari 1 aplikasi. 4. Menyusun
Mandiri Subsidiary Management Principle
Guidelines dalam rangka membangun ekosistem
kolaborasi bisnis dengan entitas anak melalui penerapan One Mandiri Concept dan prinsip-prinsip
Tata Kelola keuangan untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan dengan tetap
berpegang kepada prinsip Good Corporate Governance dan Anggaran Dasar masing-masing entitas anak.
5. Menjadi 1
Top of Mind untuk Segmen A B Mass Affluent
Melaksanakan integrated marketing plan dan monitoring dan aktivitas marcom secara quarterly,
pengukuran efektivitas campaign melalui ukuran pencapaian volume bisnis, feedback nasabah melalui
implementasi ROMI. Fokus campaign untuk produk dan aktivasi baik melalui program ATL maupun BTL,
serta di media digital dan Social Campaign lebih tajam untuk segmen yang menjadi fokus
6. Menjadi Thought Leader dalam bidang riset
perbankan
Membentuk Mandiri Institute, yang menjadi pusat riset yang independent, dengan komitmen
untuk sepenuhnya memajukan Bangsa dan rakyat Indonesia, melalui kontribusi riset yang berkualitas
dan independent. Mandiri institute memiliki cita-cita untuk menjadi sebuah lembaga riset yang terpercaya,
dengan reputasi yang baik dan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan
ekonomi Indonesia. diharapkan Mandiri Institut dapat membentuk masa depan yang lebih baik dan
menciptakan dampak positif bagi bangsa dan rakyat Indonesia