LABA RUGI PANDANGAN ATAS KINERJA KEUANGAN BANK

berkarya untuk indonesia | 2014 38 Dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp17,21 trilliun, laba setelah pajak naik Rp2,22 triliun

C. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Total Komitmen Bersih per 31 Desember 2014 secara konsolidasi sebesar Rp107 triliun, sedangkan secara bank only sebesar Rp106,1 triliun atau 97,5 dari target sebesar Rp108,8 triliun. Total Kontinjensi Bersih secara konsolidasi sebesar Rp46,1 triliun, sedangkan secara bank only sebesar Rp46,9 triliun atau 116,1 dari target sebesar Rp40,4 triliun.

D. RASIO KEUANGAN

Secara umum, realisasi kinerja Bank Mandiri dalam tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan. Rasio keuangan yang menyangkut Kualitas Aset dan Rentabilitas lebih baik dari targetnya: 1 Nominal NPL secara konsolidasi mencapai Rp11,4 triliun, sedangkan secara bank only mencapai Rp7,9 triliun dibandingkan targetnya Rp9,9 triliun dengan rasio NPL Gross secara konsolidasi sebesar 2,15 dan secara bank only sebesar 1,66 dari target 2,08 dan NPL Net secara konsolidasi sebesar 0,81 dan secara bank only sebesar 0,44 dari target 0,59. 2 Provision-to-NPL secara konsolidasi mencapai 157,11, sedangkan secara bank only mencapai 201,43 dibandingkan targetnya 200,01. 3 ROA secara konsolidasi mencapai 3,39, sedangkan secara bank only 3,57 dibandingkan targetnya 3,21. 4 ROE atas dasar rata-rata Ekuitas secara konsolidasi mencapai 20,95, sedangkan secara bank only mencapai 22,02 dari target 19,88. Sementara itu, ROE atas dasar rata-rata Modal Inti secara konsolidasi mencapai 24,52, sedangkan secara bank only mencapai 25,81 dari target 23,22. 5 NIM secara konsolidasi mencapai 5,97, sedangkan secara bank only mencapai 5,94 dibandingkan targetnya 5,97. 6 BOPO secara konsolidasi 70,02, sedangkan secara bank only mencapai 64,98 dari target 68,63 dan Eiciency Ratio mencapai 36,47 dari target 39,11. Sedangkan rasio Permodalan dan Likuiditas pencapaiannya sebagai berikut : 1 CAR setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional secara konsolidasi mencapai 16,13 dan secara bank only mencapai 16,60 dibandingkan targetnya 14,88. 2 Loan-to-Deposit Rasio secara konsolidasi mencapai 82,86 dan secara bank only mencapai 82,02 dibandingkan targetnya 83,10.

2. PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA BANK

Tahun 2014 merupakan tahun ke lima dan sekaligus merupakan tahun penutupan transformasi Bank Mandiri tahap ke dua yang dimulai pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 untuk selanjutnya akan memasuki transformasi tahap ke tiga yaitu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Visi Bank Mandiri menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif telah diwujudkan, pencapaian tersebut dapat terlihat dari semakin kuatnya indikator – indikator utama keuangan perusahaan yang meningkat hampir dua kali lipat. Nilai aset secara konsolidasi sebesar Rp855,04 triliun dan secara bank only sebesar Rp757,04 triliun pada tahun 2014 dibandingkan nilai aset pada tahun 2009 secara konsolidasi yang sebesar Rp394,62 triliun dan secara bank only sebesar Rp370,31 triliun. Demikian pula dengan total dana pihak ke tiga yang dapat dihimpun pada tahun 2014 secara konsolidasi sebesar Rp636,4 triliun dan secara bank only sebesar Rp576,3 triliun dibandingkan total dana pihak ke tiga pada tahun 2009 yang secara konsolidasi sebesar Rp319,55 triliun dan secara bank only sebesar Rp299,72 triliun, pinjaman diberikan secara konsolidasi pada tahun 2014 sebesar Rp530,0 triliun dan secara bank only sebesar Rp475,3 triliun dibandingkan dengan pinjaman diberikan secara konsolidasi pada tahun 2009 sebesar Rp198,5 triliun dan secara bank only sebesar Rp179,7 triliun. Dewan Komisaris berpendapat bahwa indikator utama keuangan Bank Mandiri mampu mengembangkan bisnis dan mereleksikan kuatnya posisi Bank Mandiri di pasar keuangan Indonesia. Program kerja maupun target-target yang ditetapkan telah mencerminkan potensi Bank Mandiri untuk terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan arah yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank. berkarya untuk indonesia | 2014 39 Pencapaian kinerja pada transformasi tahap ke dua menjadi modal kuat bagi seluruh insan Bank Mandiri untuk memasuki transformasi tahap berikutnya. Dalam rangka memasuki transformasi tahap ke tiga, telah ditetapkan 2 dua target inansial yaitu menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di kawasan ASEAN dan peningkatan Return on Asset ROA yang tinggi dibandingkan dengan bank – bank pesaing di kawasan ASEAN. Disamping itu telah ditetapkan target non inansial yaitu menjadi bank yang paling unggul dalam tata kelola perusahaan. Dewan Komisaris menyadari bahwa semakin ketatnya persaingan usaha di masa yang akan datang, perbaikan dan penyempurnaan di segala bidang harus dilakukan guna mengantisipasi semakin kuatnya bank – bank besar di kawasan ASEAN.

3. AKTIVITAS PENGAWASAN

Dewan Komisaris menyadari pentingnya pencapaian target dan pertumbuhan yang berkelanjutan oleh karena itu Dewan Komisaris dengan seksama melakukan pengawasan secara disiplin terhadap parameter – parameter mikro keuangan dan makro eksternal sebagai peringatan dini dalam pengelolaan perusahaan. Dalam kapasitasnya mengawasi kegiatan perusahaan, Dewan Komisaris melalui Komite Audit, Komite Pemantau Risko GCG dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah bekerja dengan baik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Adapun pelaksanaan organ-organ Dewan Komisaris tersebut telah berfungsi dengan baik sesuai lingkup tanggung jawab danbidangnya masing-masingtugas dan tanggung jawab pengawasan dilakukan melalui mekanisme : 1. Rapat Dewan Komisaris 2. Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi 3. Rapat Komite dengan Direksi dan unit kerja terkait 4. Kunjungan kerja ke Wilayah Kerja Bank Mandiri secara terjadwal Berdasarkan pembahasan Dewan Komisaris dengan Direksi dan unit kerja terkait terdapat beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian Direksi hal-hal sebagai berikut :

1. Penghimpunan Dana

Peningkatan komposisi dana murah dan meningkatkan proactive relationship dalam penanganan kebutuhan nasabah melalui pemberian solusi secara menyeluruh terhadap pemenuhan kebutuhan produk perbankan nasabah serta mengembangkan aliansi berbasis value chain disertai dengan pengembangan jaringan cabang, ATM dan EDC untuk memenuhi kebutuhan bisnisusaha nasabah.

2. Penyaluran Dana

Penyaluran dana agar dilakukan dengan tetap mematuhi prinsip kehati – hatian dan penerapan manajemen risiko yang memadai. Dalam penyaluran dana diharapkan mampu menjadi pemimpin pasar market leader, terutama untuk pengembangan retail financing di segmen consumer finance dan Micro Retail Banking.

3. Permodalan

Untuk dilakukan langkah peningkatan modal dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan bisnis dan persaingan menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015.

4. Implementasi Good Corporate Governance GCG,

Untuk dilakukan penyempurnaan penerapan prinsip – prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan serta senantiasa dilakukan perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan reputasi perseroan dan mendukung perkembangan usaha dimasa yang akan datang.

5. Pertumbuhan Non Organik

Pertumbuhan bisnis non organik diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan kinerja perseroan secara keseluruhan dan harus memenuhi prinsip kehati-hatian, termasuk penerapan manajemen risiko yang memadai.

6. Manajemen Risiko

Pengelolaan risiko usaha dapat dimitigasi dengan penerapan manajemen risiko yang baik dan mempertahankan tingkat risiko komposit pada kategori low to moderate nilai 2

7. Compliance

Sosialisasi dan internalisasi fungsi dan budaya kepatuhan compliance awareness tetap terus dilakukan secara berkesinambungan pada segenap jajaran insan Bank Mandiri, termasuk mengevaluasi efektivitas hasil sosialisasi dimaksud dalam rangka pencegahan penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.