Penguatan Manajemen Risiko dan Strategi Anti

berkarya untuk indonesia | 2014 145 3. Mengoptimalkan sinergi dengan Mandiri Sekuritas untuk mempermudah nasabah mengakses sumber pendanaan dari pasar modal. Sebaliknya, Mandiri Sekuritas dapat melakukan referral ke Bank Mandiri bagi mitra yang membutuhkan fasilitas perbankan, sesuai dengan segmennya. Dengan sinergi yang kuat ini, nasabah mendapatkan solusi yang memberikan nilai tambah terhadap keuangan perusahaannya. 4. Mengembangkan bisnis Kantor Luar Negeri KLN yang difokuskan pada bisnis Indonesian Related Company dengan penawaran produk dan jasa seperti loan, funding, trade finance, dan treasury. PENCAPAIAN TAHUN 2014 Ditengah kondisi ekonomi global yang masih belum membaik, pada tahun 2014 Direktorat Corporate Banking mencapai target Corporate Plan 2010 – 2014 dengan hasil yang memuaskan. Pencapaian Direktorat Corporate Banking diantaranya adalah: 1. Dalam bidang penghimpunan dana, Direktorat Corporate Banking memperoleh dana sebesar Rp79,6 triliun meningkat dibandingkan tahun 2013. Penghimpunan tersebut terdiri dari dana murah giro dan tabungan bisnis yang tumbuh sebesar Rp40,8 triliunmeningkat 10,09 dan deposito sebesar Rp38,8 triliun. 2. Direktorat Corporate Banking telah menyalurkan kredit sebesar Rp144,2 triliun tumbuh 3,91 dibandingkan tahun 2013. Tingkat kredit macet juga dapat dikendalikan dengan baik yang tercermin dari nilai NPL sebesar 1,23. 3. Direktorat Corporate Banking telah menghimpun fee based income sebesar Rp895 miliar. Penghimpunan fee based income tersebut terdiri dari ĨĞĞƚƌĂĚĞĮŶĂŶĐĞ Rp249 miliar, fee bank garansi Rp169 miliar, fee sindikasi Rp114 miliar dan fee administrasi kredit sebesar Rp362 miliar. Pada tahun 2014 pendapatan utama Direktorat Corporate Banking berasal dari bisnis kredit, yaitu sebesar Rp3.390 miliar yang merupakan 62,3 dari total pendapatan yang diperoleh Direktorat Corporate Banking sebesar Rp5.771 miliar. Selain itu, Direktorat Corporate Banking juga memperoleh pendapatan yang berasal dari fee based income dan transaksi sebesar Rp2.083 miliar. 4.734 5.092 5.734 Wholesale Income-Group Anchor Client IDR M 2013 2014 2012 2.143 2.996 3.471 Alliance Income-Group Anchor Client IDR M 2012 2014 2013 berkarya untuk indonesia | 2014 146 Direktorat Corporate Banking berkontribusi dalam laba bersih Bank Mandiri tahun 2014 sebesar Rp5.576 triliun yang meningkat 12,65 dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp4.950 triliun. Jumlah tersebut disumbangkan oleh lima group di Kantor Pusat sebesar Rp5.263 triliun dan tiga Kantor Luar Negeri Singapore, Hong Kong dan Shanghai sebesar Rp312 miliar. Sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi bank terbaik di kawasan ASEAN, Bank Mandiri harus mampu untuk meningkatkan bisnisnya untuk cabangnya di luar negeri sehingga mampu menghasilkan contribution margin yang signifikan. STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2015 Sesuai dengan rencana transformasi Bank Mandiri tahap ketiga, terdapat perubahan pada struktur organisasi dimana Direktorat Corporate Banking akan bergabung dengan Direktorat Institutional Banking. Pengelolaan nasabah Direktorat Corporate Banking pada tahun 2015 akan dipetakan berdasarkan sector solution yang dikembangkan Bank Mandiri untuk nasabah. Direktorat Corporate Banking merupakan salah satu komponen penting dari segmen wholesale. Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi wholesale bank terbaik di Indonesia dan dapat bersaing pada skala internasional. Untuk mencapai aspirasi ini, diperlukan peningkatan kapabilitas seperti expertise pada sektor-sektor yang dikelola, serta kemampuan mempertemukan resource yang dimiliki dengan kebutuhan nasabah. Dengan expertise yang dimiliki pada tiap sektor, serta produk yang presisi dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, akan timbul sinergi yang lebih baik dan hubungan bisnis yang semakin menguntungkan antara nasabah dan Bank Mandiri. berkarya untuk indonesia | 2014 147 COMMERCIAL BUSINESS BANKING Segmen Commercial mengelola nasabah-nasabah perusahaan institusi besar yang membutuhkan layanan perbankan dengan transaksi yang tidak terlalu kompleks sedangkan segmen Business Banking mengelola nasabah- nasabah yang masuk kategori Usaha Kecil dan Menengah UKM. Direktorat Commercial Business Banking CBB di tahun 2014 tetap konsisten menerapkan tema strategis yaitu “Total Solutions”Solusi Menyeluruh untuk nasabah segmen Commercial Banking dan “Quick and Easy”Mudah dan Cepat untuk nasabah segmen Business Banking. “Total Solutions” kami representasikan dalam pemberian solusi terbaik dalam bentuk bundling produk asset, liabilities dan fee based sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan didukung pemanfaatan sistem e-Channel dengan tujuan menyasar dana murah dan fee based income dari produk- produk beresiko rendah. Adapun “Quick Easy” kami representasikan dalam bentuk jaringan luas dan tersebar untuk memudahkan nasabah bertransaksi, Sumber Daya Manusia SDM yang kompeten, disertai dengan sistem yang mendukung percepatan proses. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir Bank Mandiri melaksanakan Corporate Plan Tahap II 2010-2014. Direktorat CBB pada tahun 2014 tetap meneruskan tahap “Profitability Building” yang telah dibangun sejak tahun 2013, meskipun menghadapi tantangan perekonomian yang kurang mendukung sepanjang tahun 2014. Strategi yang ditempuh menitikberatkan pada tiga hal utama, yaitu mendorong peningkatan likuiditas bank, memperbaiki kualitas aktiva produktif dalam hal ini kualitas kredit dan meningkatkan margin. Untuk itu, inisiatif yang dikembangkan akan fokus pada inisiatif yang bersifat penetrasi pasar dan membangun kemampuan marketing Relationship Manager RM secara komprehensif melalui program coaching dan training yang terencana dan terukur. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS COMMERCIAL BUSINESS BANKING TAHUN 2014 Kondisi perekonomian yang belum membaik selama tahun 2014, memberikan tantangan bagi Direktorat CBB, diantaranya berupa ketatnya likuiditas, peningkatan suku bunga, dan kemungkinan penurunan kualitas aset. Oleh karena itu, prioritas strategi yang ditempuh Direktorat CBB adalah menjaga likuiditas, kualitas aset dan profitabilitas, dengan inisiatif strategis berupa :

1. Program Peningkatan Dana Murah Current

Account Saving Account CASA Program peningkatan CASA dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan likuiditas Bank Mandiri. Dalam hal ini, Direktortat CBB akan lebih fokus untuk menggarap sumber CASA dari nasabah nasabah kelolaan Commercial dan Business Banking, nasabah potensi di setiap wilayah, serta memberikan solusi untuk mata rantai bisnis nasabah. Inisiatif yang dilaksanakan Direktorat CBB antara lain :

a. Program peningkatan dana operating

account nasabah Peningkatan CASA yang berasal dari dana operating account nasabah dilakukan melalui beberapa program kerja, yaitu mengalihkan transaksi operasional nasabah dari rekening Kredit Modal Kerja KMK ke rekening giro, menawarkan paket produk wholesale transaction antara lain mendorong transaksi valuta asing, produk-produk turunan giro seperti notional pooling , cash pooling, virtual account, meningkatkan penggunaan cash management, trade finance dan bank garansi.

b. Program peningkatan CASA melalui

pengembangan bisnis transaksi di sektor prioritas di masing-masing wilayah. Direktorat CBB memanfaatkan pengembangan sektoral yang menjadi pendukung di setiap wilayah, dimana pada tahun 2014, Direktorat CBB melakukan program peningkatan CASA di sektor prioritas diantaranya port pelabuhan, healthcare Direktorat berkarya untuk indonesia | 2014 148 kesehatan, industri semen, telekomunikasi, oil gas migas, perkebunan dan Fast Moving Consumer Goods FMCG. Inisiatif yang dilakukan adalah terhadap nasabah besar dan kompleks nasabah kategori tier I ditawarkan paket solusi transaksi dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah customized solutions. Sedangkan untuk nasabah lainnya ditawarkan produksolusi transaksi yang lebih bersifat standar.

c. Program peningkatan CASA dari nasabah

utama anchor dan bisnis turunannya Sebagian besar bisnis turunan value chain dari nasabah anchor adalah nasabah segmen Commercial dan Business Banking. Hal ini menjadikan potensi bisnis yang besar di sisi peningkatan CASA bagi Direktorat CBB. Beberapa inisiatif yang dilakukan di Direktorat CBB adalah dengan mengembangkan solusi Distributor Supply Chain Financing kepada nasabah value chain. Program ini bertujuan untuk meningkatkan wallet share nasabah khususnya dana murah, fee based income dan bisnis turunan dari value chain-nya. Dengan demikian, aliran arus dana nasabah dan value chain dilakukan dalam bentuk transaksi di Bank Mandiri.

2. Program perbaikan kualitas aset

Prioritas kedua strategi Direktorat CBB adalah menjaga kualitas aset segmen Commercial Banking dan Business Banking. Beberapa inisiatif yang dilakukan adalah : a. Inisiatif front-end Inisiatif front-end bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas setiap prospek nasabah, melalui tahapan pembahasan bersama antara Unit Bisnis dan Unit Risk sehingga dapat dijaga risk appetite sesuai level yang diinginkan. Khusus untuk segmen Business Banking, telah ditetapkan 7 tujuh sasaran nasabah diantaranya sumber prospek nasabah diperoleh dari customer base internal yang telah menjadi nasabah dana, referal dari cabang, dan value chain dari nasabah corporatecommercial. Selain itu, dalam business process juga dilakukan perbaikan proses kredit untuk Business Banking BB dengan limit kredit sd Rp 500 juta melalui implementasi BB Low Line. Sarana yang digunakan untuk monitoring prospek nasabah adalah sistem Pipeline management yang terintegrasi dalam sistem online CBB Dashboard C-Dash. Untuk mengeksekusi pipeline tersebut Direktorat CBB menggunakan disiplin eksekusi 4 Diciplines of Execution . b. Inisiatif mid-end Inisiatif mid-end bertujuan untuk melakukan perbaikan proses monitoring atas portofolio yang dikelola. Beberapa inisiatif yang dilaksanakan Direktorat CBB diantaranya : 1. Implementasi Covenant Day , merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mendorong perilaku disiplin dalam hal melakukan pengecekan pemenuhan ketentuan, syarat, dan covenant yang telah ditetapkan dalam pemutusan fasilitas kreditkerjasama, selain itu covenant day ini dilaksanakan dalam rangka menjaga ketertiban dokumentasi kredit, menjaga kedisiplinan monitoring kredit, dan menjaga kualitas portofolio kredit. Kegiatan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan mengikutsertakan 3 pilar yaitu Business Unit, Risk Unit, dan Credit Operation . 2. Pelaksanaan Watchlist , yaitu melakukan monitoring terhadap nasabah yang masuk dalam kategori Watchlist yang didasarkan dari aspek kemampuan membayar, kinerja usaha dan prospek usaha yang selanjutnya dilakukan penanganan secara ketat untuk ditindaklanjuti. 3. Implementasi monitoring sistem dalam bentuk aplikasi e-OTS. Aplikasi e-OTS merupakan tools untuk memudahkan RM dalam membuat laporan kunjungan nasabah LKN dan memudahkan berkarya untuk indonesia | 2014 149 monitoring aktivitas RM dan lokasi agunan. 4. Implementasi Desk Collector untuk segmen Business Banking BB, dalam rangka memonitor dan memaksimalkan penagihan terhadap kewajiban nasabah yang berada dalam kondisi watchlist dan akan menjadi non performing loan serta sebagai tindakan early warning system. c. Inisiatif back-end Inisiatif back-end bertujuan untuk melakukan perbaikan proses penagihan terhadap kredit bermasalah, dengan meningkatkan koordinasi yang lebih intensif bersama Special Asset Management Group , Commercial Risk Group dan Retail Risk Group . Untuk segmen Business Banking telah dilakukan perbaikan proses pralelang dan lelang jaminan sehingga dapat meningkatkan collection rate dan recovery rate .

3. Program peningkatan profitabilitas

Direktorat CBB merupakan salah satu engine of growth pertumbuhan bisnis Bank Mandiri dengan tetap dapat menjaga pertumbuhan yield kredit yang baik di segmen Commercial Banking dan Business Banking. Selama tahun 2014 telah dilakukan beberapa kali penyesuaian suku bunga kredit sehubungan dengan adanya peningkatan biaya di sisi dana. Penyesuaian yield dilakukan secara selektif dengan tetap memperhatikan kondisi kualitas kredit. Di sisi lain, tetap dilakukan upaya peningkatan profitabilitas diluar kredit, yaitu melalui peningkatan potensi Fee Based Income FBI yang berasal dari transaksi. Selain strategi tersebut di atas, Direktorat CBB juga melakukan inisiatif peningkatan kapasitas dan kapabilitas organisasi dalam rangka “build the future”. Beberapa program kerja yang dilaksanakan antara lain : 1. Program leadership dan peningkatan kompetensi Peningkatan kompetensi RM dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan berkesinambungan dengan berorientasi pada terciptanya keahlian di berbagai bidang industri. Secara umum program pengembangan SDM yang telah dilakukan selama 2014 terbagi ke dalam 4 empat program yaitu: a. Program pengembangan RM baru berupa pembekalan kemampuan dasar RM dari mulai analisa keuangan nasabah, pengukuran resiko, aspek legal dll. dilanjutkan dengan on the job training dan mentoring dari RM senior. b. Program pengembangan RM senior yang menitikberatkan kepada coaching, kepemimpinan, dan manajemen tim. c. Program peningkatan sembilan kompetensi RM, dimana setiap RM dituntut untuk memiliki sembilan kemampuan yang wajib untuk dikuasai yang berorientasi eksekusi pipeline management system , yaitu targeting skill, data gathering , structuring, negotiating, presentation, documentation , execution, monitoring dan evaluation . d. Program motivation journey merupakan program yang dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia dengan tujuan sebagai media untuk melakukan konsolidasi, penyelarasan pemahaman, dan penyegaran kembali bahwa peranan RM tidak semata-mata melakukan bisnis, namun juga berperan aktif dalam menggerakan roda ekonomi nasional. 2. Optimalisasi dan Pembukaan jaringan baru Pengembangan kapasitas organisasi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi jaringan merupakan program berkelanjutan yang terus kami lakukan. Di segmen Commecial Banking, pengembangan organisasi difokuskan pada proses intensifikasi yaitu memenuhi kekosongan SDM di jaringan yang telah tersedia. Sementara di segmen Business Banking, pengembangan organisasi masih difokuskan pada ekstensifikasi untuk memperlebar cakupan wilayah potensial hingga dapat hadir di setiap kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2014, ekstensifikasi jaringan Business Banking terdiri dari pembukaan 5 Business Banking Center BBC dan 15 BB Floor. Dengan demikian, pada akhir 2014 jaringan Commercial terdiri dari 24 Commercial Banking Center CBC, 25 Commercial Floor, dan jaringan Business Banking terdiri Commercial Banking, pengembangan