Risiko Pasar Bank Mandiri 2014 Annual Report Indonesian
berkarya untuk indonesia | 2014
567
Ketidakpastian Deskripsi
Mitigasi
Krisis global dan perlambatan
pertumbuhan ekonomi
European sovereign debt crisis menyebabkan ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi
dan volatilitas pasar keuangan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan India
mengancam permintaan komoditas. Kenaikan suku bunga acuan BI rate secara
signifikan untuk mengurangi gejolak pasar keuangan akibat kebijakan pengurangan
stimulus tapering off Federal Reserve. t Melakukan stress testing secara komprehensif dan
berkala, serta menyusun contingency plan. t Mengoperasikan Business Command Center
sebagai crisis management center yang terintegrasi.
t Memantau secara ketat sektor industri yang berpotensi terkena dampak krisis dan resesi,
misalnya pertambangan, komoditas dan tekstil. t Mengembangkan watch list tools khusus sektor
pertambangan batu bara dan perkebunan sawit untuk monitoring debitur-debitur di kedua sektor
tersebut. Perlambatan
perekonomian nasional
Penyesuaian harga bahan bakar minyak BBM yang mendorong kenaikan inflasi dan tingkat
suku bunga. t Melakukan pengelolaan portfolio secara aktif
untuk mendapatkan portfolio kredit di sektor- sektor yang prospektif.
Likuiditas perbankan Gejolak di pasar keuangan menyebabkan
likuiditas perbankan mengetat, sehingga mengakibatkan kenaikan suku bunga pasar dan
persaingan mendapatkan dana meningkat. t Mengelola asset likuid secara prudent dan proaktif
dan meningkatkan akses pasar.
Perubahan ketentuan pemerintah dan
regulator Adanya perubahan ketentuan yang terkait
dengan regulator yang menimbulkan peningkatan eksposur Bank.
t Menyesuaikan portfolio atau eksposur risiko pada Bank sehingga dapat mengurangi dampak
atas perubahan kebijakan pemerintahregulator, antara lain melalui diversifikasi portfolio Bank,
meningkatkan permodalan, dan lain-lain. Persaingan di industri
perbankan yang meningkat
Perekonomian negara yang membaik mengakibatkan peningkatan persaingan
industri perbankan, antara lain dalam hal pricing suku bunga dan kecepatan proses kredit.
t Menerapkan strategi sebagai market leader dalam hal pricing pendanaan.
t Menerapkan risk based pricing, yaitu pemberian suku bunga kredit kepada nasabah yang bervariasi
berdasarkan tingkat risiko kreditnya. t Mengembangkan pendekatanmetode cash
flow based lending untuk pembiayaan kepada distributor financing.
t Mengimplementasikan proses kredit baru untuk kredit dengan limit Rp 200 juta s.d. Rp 500 juta.
EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Untuk mengetahui efektivitas Sistem Manajemen Risiko dan penerapannya, dilakukan evaluasi dan review baik secara JOUFSOBMNBVQVOFLTUFSOBM4FDBSBJOUFSOBM
,PNJUF1FNBOUBV3JTJLPGood Corporate Governance ,13
EBO
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka
melaksanaan fungsi pengawasan. Satuan kerja audit intern secara rutin melakukan review dan audit terhadap penerapan manajemen risiko Bank berdasarkan prinsip risk-based audit dengan tujuan bukan saja sebagai pengendalian intern namun
juga untuk perbaikan penerapan manajemen risiko secara terus menerus.
Secara eksternal, evaluasi penerapan manajemen risiko dilakukan oleh auditor eksternal maupun auditor Bank Indonesia. Pada tahun 2014, Bank Mandiri bekerja sama dengan konsultan eksternal bertaraf internasional untuk melakukan
implementasi Basel II dan Enterprise Risk Management ERM di Bank Mandiri.
berkarya untuk indonesia | 2014
568
auditor eksternal
Bank Mandiri dalam menjalankan operasionalnya diawasi oleh Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK. Disamping itu, terkait pengelolaan
atas aspek kuangan negara dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK Dan atas penyajian Laporan Keuangan Bank Dilakukan atestasi
oleh Kantor Akuntan Publik KAP
PENUNJUKAN AUDITOR EKSTERNAL
1FOFUBQBO,15BOVEJSFEKB
8JCJTBOB3FLBOTFCBHBJ,BOUPSLVOUBO1VCMJLZBOHBLBONFOHBVEJULaporan Keuangan tahun buku 2014 diputuskan dalam RUPS5BIVOBOQBEBUBOHHBMFCSVBSJEBOUFMBITFTVBJEFOHBOLFUFOUVBO
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan terkait lainnya.
Penunjukan ini dilakukan setelah Auditor EksternalIndependen memenuhi prinsip-prinsip Etika Profesi yaitu meliputi: 1. Tanggung jawab profesi;
2. Kepentingan umum publik; 3. Integritas;
4. Objectivitas; 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
6. Kerahasiaan; 7. Perilaku
professional; 8. Standar
teknis. Proses penunjukkan auditor eksternal adalah sebagai berikut;
1. Dewan Komisaris menyampaikan permintaan kepada Direksi untuk melakukan pitching Kantor Akuntan Publik untuk audit laporan keuangan tahun buku 2014.
2. Bank Mandiri melakukan proses pengadaan pemilihan Kantor Akuntan Publik yang dimulai dengan tahapan pembentukan Tim Pengadaan Kantor Akuntan Publik terkait penyediaan jasa audit laporan keuangan tahun buku
TBNQBJEFOHBOUBIBQBONFMBLVLBOFWBMVBTJBTQFLUFLOJTEBOBTQFLGJOBOTJBMBUBTQSPQPTBM,1o,11FTFSUB Pengadaan.
3. JSFLTJNFOZBNQBJLBOIBTJMFWBMVBTJBTQFLUFLOJTEBOBTQFLGJOBOTJBMBUBTQSPQPTBM,1o,11FTFSUB1FOHBEBBO kepada Komite Audit.
4. Komite Audit memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan tahun buku 2014 kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS Tahunan.
5. Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS-Tahunan penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahun buku 2014.
6. 36145BIVOBOQBEBUBOHHBMFCSVBSJ
NFNVUVTLBO a. .FOFUBQLBO,15BOVEJSFEKB
8JCJTBOB3FLBOTFCBHBJ,BOUPSLVOUBO1VCMJLZBOHBLBONFOHBVEJUMBQPSBO
keuangan tahun buku 2014. b. Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor
Akuntan Publik. 7. BOL.BOEJSJNFOZBNQBJLBO4VSBU1FNCFSJUBIVBOLFQBEB,1o,11FTFSUB1FOHBEBBOUFOUBOHIBTJM36145BIVOBO