Reklasifikasi aset keuangan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 530 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan d. Prinsip-prinsip Konsolidasian lanjutan Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian berakhir. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerimamelepas bisnis, dalam kombinasipelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkanditerima dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis sebagai komponen ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetoragio saham.

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Entitas Anak dan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Entitas Anak luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: 1 Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 2 Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan terjadinya transaksi. 3 Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi. 4 Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur- unsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, semua aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 531 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing lanjutan Transaksi dan saldo dalam mata uang asing lanjutan Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut Rupiah penuh: 2014 2013 1 Pound Sterling Inggris 19.288,40 20.110,93 1 Euro 15.053,35 16.759,31 1 Dolar Amerika Serikat 12.385,00 12.170,00 100 Yen Jepang 10.356,00 11.575,00

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak - pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK dahulu Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang didefinisikan antara lain: I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Entitas Anak; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; V. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan VI. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah yaitu Menteri keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 55.

g. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.

h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giro Wajib Minimum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1019PBI2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008, PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010, PBI No. 1310PBI2011 tanggal 9 Februari 2011 terakhir PBI No.1515PBI2013 tanggal 24 Desember 2013, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum GWM pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR.