Program Peningkatan Dana Murah Current

berkarya untuk indonesia | 2014 149 monitoring aktivitas RM dan lokasi agunan. 4. Implementasi Desk Collector untuk segmen Business Banking BB, dalam rangka memonitor dan memaksimalkan penagihan terhadap kewajiban nasabah yang berada dalam kondisi watchlist dan akan menjadi non performing loan serta sebagai tindakan early warning system. c. Inisiatif back-end Inisiatif back-end bertujuan untuk melakukan perbaikan proses penagihan terhadap kredit bermasalah, dengan meningkatkan koordinasi yang lebih intensif bersama Special Asset Management Group , Commercial Risk Group dan Retail Risk Group . Untuk segmen Business Banking telah dilakukan perbaikan proses pralelang dan lelang jaminan sehingga dapat meningkatkan collection rate dan recovery rate .

3. Program peningkatan profitabilitas

Direktorat CBB merupakan salah satu engine of growth pertumbuhan bisnis Bank Mandiri dengan tetap dapat menjaga pertumbuhan yield kredit yang baik di segmen Commercial Banking dan Business Banking. Selama tahun 2014 telah dilakukan beberapa kali penyesuaian suku bunga kredit sehubungan dengan adanya peningkatan biaya di sisi dana. Penyesuaian yield dilakukan secara selektif dengan tetap memperhatikan kondisi kualitas kredit. Di sisi lain, tetap dilakukan upaya peningkatan profitabilitas diluar kredit, yaitu melalui peningkatan potensi Fee Based Income FBI yang berasal dari transaksi. Selain strategi tersebut di atas, Direktorat CBB juga melakukan inisiatif peningkatan kapasitas dan kapabilitas organisasi dalam rangka “build the future”. Beberapa program kerja yang dilaksanakan antara lain : 1. Program leadership dan peningkatan kompetensi Peningkatan kompetensi RM dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan berkesinambungan dengan berorientasi pada terciptanya keahlian di berbagai bidang industri. Secara umum program pengembangan SDM yang telah dilakukan selama 2014 terbagi ke dalam 4 empat program yaitu: a. Program pengembangan RM baru berupa pembekalan kemampuan dasar RM dari mulai analisa keuangan nasabah, pengukuran resiko, aspek legal dll. dilanjutkan dengan on the job training dan mentoring dari RM senior. b. Program pengembangan RM senior yang menitikberatkan kepada coaching, kepemimpinan, dan manajemen tim. c. Program peningkatan sembilan kompetensi RM, dimana setiap RM dituntut untuk memiliki sembilan kemampuan yang wajib untuk dikuasai yang berorientasi eksekusi pipeline management system , yaitu targeting skill, data gathering , structuring, negotiating, presentation, documentation , execution, monitoring dan evaluation . d. Program motivation journey merupakan program yang dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia dengan tujuan sebagai media untuk melakukan konsolidasi, penyelarasan pemahaman, dan penyegaran kembali bahwa peranan RM tidak semata-mata melakukan bisnis, namun juga berperan aktif dalam menggerakan roda ekonomi nasional. 2. Optimalisasi dan Pembukaan jaringan baru Pengembangan kapasitas organisasi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi jaringan merupakan program berkelanjutan yang terus kami lakukan. Di segmen Commecial Banking, pengembangan organisasi difokuskan pada proses intensifikasi yaitu memenuhi kekosongan SDM di jaringan yang telah tersedia. Sementara di segmen Business Banking, pengembangan organisasi masih difokuskan pada ekstensifikasi untuk memperlebar cakupan wilayah potensial hingga dapat hadir di setiap kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2014, ekstensifikasi jaringan Business Banking terdiri dari pembukaan 5 Business Banking Center BBC dan 15 BB Floor. Dengan demikian, pada akhir 2014 jaringan Commercial terdiri dari 24 Commercial Banking Center CBC, 25 Commercial Floor, dan jaringan Business Banking terdiri Commercial Banking, pengembangan berkarya untuk indonesia | 2014 150 dari 46 Business Banking Center, 95 BB Floor, 109 BB desk , dan 68 Mandiri Bisnis. Untuk membangun marketing skill dan kemampuan penguasaan wilayah yang didukung oleh pemahaman kondisi pasar dan karakteristik bisnis di setiap wilayah, maka pemenuhan kebutuhan SDM diutamakan berasal dari wilayah setempat dan disesuaikan dengan profil kebutuhan di wilayah tersebut. Total rekrutmen pada tahun 2014 mencapai 546 orang, terdiri dari 100 pegawai Commercial Banking dan 446 pegawai Business Banking. Sehingga total pegawai Direktorat CBB mencapai 3.427 orang, terdiri dari 882 pegawai Commercial Banking dan 2.545 pegawai Business Banking dengan sebagian besar masih relatif berusia muda, dengan usia dibawah 30 tahun sebanyak 57. PENCAPAIAN TAHUN 2014 Penetapan program kerja dan inisiatif strategis yang tepat dan didukung disiplin eksekusi di seluruh jajaran Direktorat CBB selama tahun 2014 membuahkan hasil yang mengesankan. Pada tahun 2014 Direktorat CBB telah berhasil meraih beberapa pencapaian diantaranya adalah: 1. Direktorat CBB telah berhasil menghimpun dana segmen commercial dan business banking sebesar Rp. 198,7 triliun, termasuk dana yang dikelola bersama cabang di wilayah, mirroring-red meningkat 24,8 dibandingkan tahun 2013. Komposisi dana tersebut berasal dari segmen Commercial sebesar Rp. 45,2 triliun dan dana segmen Business Banking sebesar Rp. 153,5 triliun. Dengan pencapaian tersebut, market share dana segmen Commercial mencapai 21,7 November 2014, sedangkan segmen Business Banking sebesar 15,2 November 2014. 2. Kredit yang disalurkan Direktorat CBB tahun 2014 sebesar Rp. 196,2 triliun meningkat 20,1 dibandingkan tahun 2013, terdiri dari kredit segmen Commercial sebesar Rp. 138,9 triliun dan kredit segmen Business Banking sebesar Rp. 57,3 triliun. Peningkatan jumlah kredit dari kedua segmen membuat market share kredit segmen Commercial menjadi 12,7 November 2014, sedangkan market share kredit segmen Business Banking menjadi 16,6 November 2014. Tingkat NPL gross Direktorat CBB pada tahun 2014 berada pada level 1,42, dengan rincian tingkat NPL Commercial mencapai 0,93, dan NPL Business Banking mencapai 2,59. 3. Fee based income dari Direktorat CBB didukung oleh perolehan fee based income dari transaksi terkait kredit, disamping juga dari transaksi wholesale, yaitu produk Cash Management, Bank Garansi dan Trade. Pencapaian fee based income tahun 2014 sebesar Rp. 1,6 triliun meningkat 10,5 dibandingkan tahun 2013, terdiri dari segmen Commercial sebesar Rp. 0,9 triliun dan segmen Business Banking sebesar Rp. 0,7 triliun. PROFITABILITAS COMMERCIAL BUSINESS BANKING Pada tahun 2014 Direktorat CBB berhasil memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp.12,5 triliun. Pendapatan operasional lainnya tahun 2014 sebesar Rp.1,6 triliun. Direktorat CBB memberikan kontribusi laba selama tahun 2014 sebesar Rp.10,9 triliun. Pencapaian dan peningkatan berbagai kinerja keuangan Direktorat CBB di tahun 2014 tersebut tidak terlepas dari penetapan target dan program kerja yang jelas, disiplin implementasi . dan koordinasi yang baik dengan Risk Management dan Credit Operations sebagai bagian dari ”3 Pillars”. STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2015 Tahun 2015 merupakan tahap awal implementasi Corporate Plan Bank Mandiri tahap III 2015-2020. Seiring dengan perubahan organisasi Bank Mandiri yang disesuaikan untuk menunjang pencapaian Corporate Plan tahun 2020 dengan arah perubahan menuju desentralisasi ke setiap wilayah, terjadi perubahan struktur organisasi di Direktorat CBB menjadi Direktorat Commercial Banking. Unit Commercial Banking di kantor pusat tetap berada di bawah supervisi Direktorat Commercial Banking sedangkan unit Business Banking supervisinya dialihkan kepada Direktorat Micro Business Banking. Unit pengelola Commercial Banking di wilayah terdesentralisasi pengelolaanya di seluruh wilayah, namun koordinasi strategi pengelolaan nasabah tetap di bawah supervisi Direktorat Commercial Banking. Adapun pengelola share kredit segmen Business Banking menjadi 16,6 November 2014. Tingkat NPL gross Direktorat CBB pada tahun 2014 berada pada level 1,42, dengan rincian tingkat NPL Commercial mencapai 0,93, dan NPL Business Banking mencapai 2,59. 3. Fee based income dari Direktorat CBB didukung oleh perolehan fee based income dari transaksi terkait kredit, disamping juga dari transaksi wholesale, yaitu produk Cash Management, Bank Garansi dan Trade. Pencapaian fee based income tahun 2014 sebesar Rp. 1,6 triliun meningkat 10,5 dibandingkan tahun 2013, terdiri dari segmen Commercial sebesar Rp. 0,9 triliun dan segmen Business Banking sebesar Rp. 0,7 triliun. PROFITABILITAS COMMERCIAL BUSINESS BANKING Pada tahun 2014 Direktorat CBB berhasil memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp.12,5 triliun. Pendapatan operasional lainnya tahun 2014 sebesar Rp.1,6 triliun. Direktorat CBB memberikan kontribusi laba selama tahun 2014 sebesar Rp.10,9 triliun. Pencapaian dan peningkatan berbagai kinerja keuangan Direktorat CBB di tahun 2014 tersebut tidak terlepas dari penetapan target dan program kerja yang jelas, disiplin implementasi . dan koordinasi yang baik dengan Risk Management dan Credit Operations sebagai bagian dari ”3 Pillars”. STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2015 Tahun 2015 merupakan tahap awal implementasi Corporate Plan Bank Mandiri tahap III 2015-2020. Seiring dengan perubahan organisasi Bank Mandiri yang disesuaikan untuk menunjang pencapaian Corporate Plan tahun 2020 dengan arah perubahan menuju desentralisasi ke setiap wilayah, terjadi perubahan struktur organisasi di Direktorat CBB menjadi Direktorat Commercial Banking. Unit Commercial Banking di kantor pusat tetap berada di bawah supervisi Direktorat Commercial Banking sedangkan unit Business Banking supervisinya dialihkan kepada Direktorat Micro Business Banking. Unit pengelola Commercial Banking di wilayah terdesentralisasi pengelolaanya di seluruh wilayah, namun koordinasi strategi pengelolaan nasabah tetap di bawah supervisi Direktorat Commercial Banking. Adapun pengelola dan syariah sebesar Rp7,1 triliun. Rp5,7 triliun.