Sumber Daya Manusia KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE DI

berkarya untuk indonesia | 2014 41 Hal tersebut sesuai dengan PBI No.111PBI2009 tentang Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.1327PBI2011, pernyataan efektif anggota Dewan Komisaris wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat 10 hari sejak dinyatakan efektif. b. Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa Komite yang terdiri dari: 1 Komite Audit 2 Komite Pemantau Risiko Good Corporate Governance 3 Komite Remunerasi dan Nominasi Seluruh Komite tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik sesuai charter masing-masing dan memberikan rekomendasi serta laporan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Susunan selengkapnya tentang Dewan Komisaris dan Komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris terdapat pada Bab tentang Dewan Komisaris dalam Laporan Good Corporate Governance pada laporan tahunan ini. Tahun 2014 merupakan momentum yang penting bagi perjalanan sejarah transformasi Bank Mandiri yang akan menjadi Barometer kesuksesan untuk mendukung transformasi lanjutan di tahun-tahun mendatang. Pencapaian di tahun 2014 ini tentunya akan menjadi pondasi untuk pencanangan transformasi Bank Mandiri berikutnya, sehingga kemampuan kita untuk mendeinisikan program transformasi akan sangat tergantung dengan pencapaian kinerja Bank Mandiri di tahun 2014 ini. Bank Mandiri telah menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan yang tercermin dari pencapaian volume bisnis dan laba setelah pajak. Demikian juga rasio-rasio keuangan dan tingkat eisiensi operasional yang semakin membaik. Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2014. berkarya untuk indonesia | 2014 42 Pemegang saham yang terhormat, Perusahaan Kita berhasil meraih laba bersih sebesar Rp19,872 triliun, tumbuh 9,16 dari tahun 2013 yang sebesar Rp18,2 triliun. Di tengah kondisi perbankan nasional yang belum kondusif, Bank Mandiri berhasil menuntaskan Transformasi Tahap II dengan tingkat return of equity perusahaan kita pada tingkat 20,95 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp251,4 Triliun. Ini pencapaian yang menggembirakan ditengah perlambatan ekonomi nasional dan peningkatan volatilitas global. Secara fundamental, Bank Mandiri tetap menunjukan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkesinambungan dengan tetap konsisten pada tiga strategi bisnis utama, yaitu wholesale transaction, retail payment dan retail financing. laporan direksi Tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi perekonomian nasional dan industri perbankan seiring berbagai peristiwa yang dialami bangsa Indonesia seperti kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir tahun hingga 30 dan kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL hingga 20. Kondisi tersebut berdampak pada tingkat inflasi yang meningkat menjadi 8,36 yoy. Untuk mengantisipasi dampak inflasi tersebut, BI Rate yang sebelumnya berada di bawah 6 di tahun 2013 perlahan-lahan naik hingga mencapai 7,75 per Desember 2014. Selain itu, nilai tukar Rupiah juga mengalami volatilitas disebabkan permintaan valas yang tinggi sehingga menyentuh level Rp 12.440USD. Dampak dari kondisi perekonomian tersebut juga dapat dirasakan di sektor keuangan dan perbankan nasional yang tumbuh melambat. Pada akhir bulan November 2014, kredit Budi G. Sadikin Direktur Utama berkarya untuk indonesia | 2014 43 tumbuh 11,9, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 13,8, dan rasio permodalan sebesar 19,77. Kondisi likuiditas juga mengetat yang tercermin dari tingkat Loan to Deposit Ratio LDR yang sebesar 88,65. Selain itu, pasar valuta asing juga mengalami luktuasi yang tercermin dari pergerakan kurs Rupiah terhadap US Dollar yang mengalami volatilitas cukup tinggi, yang disebabkan oleh pergerakan dana asing inlow dan outlow funds yang besar. Mengantisipasi hal tersebut, Bank Indonesia juga menjaga tingkat suku bunga pasar dengan meningkatkan BI Rate menjadi 7,75 pada 18 November 2014. Dengan kondisi tersebut, secara keseluruhan market di tahun 2014 belum menunjukkan situasi yang kondusif bagi perekonomian maupun bisnis perbankan. Tahun 2014 juga mencatat perjalanan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beranjak dewasa dalam hal kedemokrasian. Kita berhasil melewati dua kali pesta demokrasi dengan lancar dan aman, terlebih ditengah kondisi ekonomi domestik yang belum sepenuhnya kondusif, seiring perlambatan ekonomi emerging market dan lonjakan volatilitas pasar keuangan global. Memperhatikan kondisi tersebut, Bank Mandiri mengambil langkah strategis untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis sekaligus sebagai tindakan antisipatif terhadap kemungkinan kondisi eksternal yang semakin memburuk. Untuk itu, kami fokus pada 3 strategi yaitu memperkuat likuiditas, pengelolaan margin dan mengendalikan kualitas asset. Ditengah kondisi likuiditas yang ketat, kami mendorong pertumbuhan dana murah giro dan tabungan yang kami lakukan antara lain dengan mengoptimalkan giro sebagai operating account nasabah kredit, meningkatkan transaksi giro nasabah korporasi dan institusi pemerintah, dan meningkatkan tabungan melalui intensiikasi value chain nasabah. Strategi ini berhasil menjaga kondisi likuiditas Bank Mandiri yang tercermin dari tingkat rasio LDR kami yang sebesar 82,86. Sementara itu, pengelolaan margin kami lakukan melalui pertumbuhan kredit retail yang memberikan imbal hasil yang lebih optimal, yaitu melalui perluasan jaringan distribusi bisnis micro lending dan perluasan cakupan wilayah bisnis consumer card . Selain itu kami juga melakukan pengembangan business model untuk segmen business banking dan consumer card. Atas upaya tersebut, tingkat margin mengalami peningkatan yang tercermin dari rasio NIM net interest margin yang mencapai 5,97, membaik dari posisi Desember 2013 yang sebesar 5,74. Dari aspek pengendalian kualitas asset, kami melakukan monitoring ketat atas vulnerable sector, pengembangan debtor’s path untuk perbaikan kualitas kredit, membentuk NPL lying team agar lebih responsif atas kondisi cash low debitur, dan memperkuat pengelolaan risiko kredit. Hasilnya, tingkat NPL gross kami dapat terjaga dengan baik pada posisi 2,15 per Desember 2014. 2010 20 40 60 80 100 2011 2012 2013 2014 75.2 78.8 83.6 89.7 88.7 Tingkat LDR Perbankan Nasional Pergerakan Valuta Asing Suku Bunga berkarya untuk indonesia | 2014 44 Beberapa tahun belakangan ini, Mandiri turut berperan aktif membangun Indonesia. Kami fokus menjalankan bisnis yang memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat dan komunitas melalui pembiayaan ke sektor produktif dan konsumsi termasuk dukungan kepada pengembangan inklusi keuangan di Indonesia. Untuk mewujudkan aspirasi negeri menjadi “bangsa besar yang Mandiri”, Perusahaan Kita telah berperan aktif sebagai agent of development. Mandiri Group telah merealisasikan pembiayaan pembangunan fisik 13 ruas jalan tol sepanjang 272,34 km, membiayai 30 kebutuhan pembangunan pembangkit listrik nasional, serta merealisasikan harapan bangsa Indonesia untuk memiliki world class port. Dengan semangat membangun negeri, kami telah meningkatkan kemampuan ekonomi 27 ribu pengusaha segmen Commercial, 724 ribu pengusaha UMKM termasuk mikro sebesar 657 ribu serta mempersiapkan 3.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong, Singapore, dan Malaysia untuk dapat menjadi wirausahawan sukses. Perusahaan Kita telah menyediakan 319 ribu unit rumah dan 373 ribu kendaraan bagi keluarga Indonesia. Kami juga mendorong pengembangan industri kelapa sawit yang merupakan industri unggulan padat karya dengan areal kebun seluas 930 ribu hektar, atau 10 dari total areal kebun kelapa sawit di Indonesia. Kami juga berperan aktif melakukan edukasi layanan keuangan dan mendukung program pemerintah bagi masyarakat yang masuk kategori Keluarga Sangat Miskin KSM melalui pemberian bantuan sosial Pemerintah dengan menggunakan e-Cash. Perusahaan Kita memiliki jaringan yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia sehingga lebih intens dalam berinteraksi dengan 15,3 juta nasabah dana dan 1,46 juta nasabah kredit. Atas pencapaian tersebut, pasar merespon positif sehingga mendorong peningkatan harga saham Perusahaan Kita ke level Rp10.775 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp251,4 triliun. Pencapaian tersebut menjadi penutup Transformasi II 2010-2014 yang membahagiakan kami, karena shareholders’ value mampu melampaui target yang sebesar Rp225 triliun. Misi kami adalah membawa Perusahaan Kita terus tumbuh. Kami akan melakukan transformasi bisnis berkelanjutan, karena transformasi telah menjadi bagian dari spirit Mandiri Group dalam menjalankan bisnis untuk tumbuh lebih besar, melampaui pertumbuhan pasar dan meraih visi kita bersama. Perusahaan Kita di tahun 2015 akan memasuki Transformasi Tahap III untuk menjadi The Best Bank in ASEAN. Dalam kurun periode 2015-2020, kami akan memberikan perhatian pada tiga fokus bisnis yaitu deepen client relationship, accelerate in growth segment, dan integrate the Group. Transformasi Tahap III akan membawa Mandiri Group menjadi regional player yang siap berkompetisi di pasar ASEAN untuk memberikan layanan keuangan terbaik bagi seluruh nasabah dan masyarakat. Kami bersama 34.696 pegawai Mandiri akan menjadi saksi sejarah, menyaksikan Perusahaan Kita menjadi kebanggaan Indonesia sebagai institusi keuangan terbaik di ASEAN, bersanding dengan lembaga keuangan prestisius regional lainnya. Selanjutnya, pembahasan akan kami fokuskan pada beberapa aspek penting yang terjadi di Perusahaan Kita selama tahun 2014, sebagai berikut : I Spirit Memakmurkan Negeri: peran aktif Mandiri Group dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa yang berkelanjutan II Kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan III Sekilas pencapaian kinerja di 3 fokus bisnis di tahun 2014 -transformasi tahap II IV Tantangan masa depan - transformasi tahap III V Pelayanan terbaik bagi nasabah -penguatan layanan VI Pegawai adalah masa depan kami -mengembangkan SDM professional VII Sinergi membangun Mandiri Group bersama perusahaan anak VIII Penguatan fungsi pengawasan - Internal Audit, Risk Management dan Compliance IX Penguatan fungsi Teknologi Informasi berkarya untuk indonesia | 2014 45

I. SPIRIT MEMAKMURKAN NEGERI: PERAN AKTIF MANDIRI GROUP DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN

EKONOMI BANGSA YANG BERKELANJUTAN Untuk mewujudkan aspirasi memakmurkan negeri, di segment wholesale, Mandiri Group telah berperan aktif sebagai agent of development melalui peran serta dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dengan limit kredit Rp79,8 triliun seperti pembangunan jalan tol, listrik, pelabuhan, bandara, kilang migas, serta transportasi dan telekomunikasi. Mandiri Group telah merealisasikan pembangunan fisik 13 ruas jalan tol sepanjang 272,34 km serta membiayai 30 kebutuhan pembiayaan listrik nasional dengan kapasitas 2.820 Megawatt. Perusahaan kita telah dipercaya mewujudkan mimpi bangsa Indonesia untuk memiliki world class port melalui pembiayaan dermaga Kali Baru dengan kapasitas bongkar muat 12,5 juta teus per tahun. Selain dukungan kepada sektor infrastruktur, kami juga turut membantu penciptaan lapangan kerja setiap tahun dengan memberikan pembiayaan kepada korporasi di sektor lain yang memberikan trickle down effect dan dapat menyerap tenaga kerja secara berkesinambungan. Sebagai contoh, Mandiri mendorong pengembangan industri kelapa sawit yang merupakan sektor unggulan Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja dengan portofolio pembiayaan mencapai Rp48,4 triliun on farm dan off farm dengan areal kebun seluas 930 ribu hektar, atau 10 dari total areal kebun kelapa sawit di Indonesia. Di segmen retail, Mandiri Group turut meningkatkan kemampuan ekonomi 724 ribu pengusaha UMKM di Indonesia dan 382 ribu pengusaha KUR melalui penyaluran kredit dan fasilitas perbankan lainnya. Peran Mandiri semakin bermakna ketika Mandiri telah membiayai 319 ribu unit rumah untuk keluarga di Indonesia dan membiayai 373 ribu kendaraan bermotor. Semangat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan kami wujudkan melalui dukungan pembiayaan dan penyediaan akses layanan keuangan dalam rangka mendukung penguatan inklusi keuangan di Indonesia. Kami telah mengedukasi layanan keuangan bagi 82 KSM di Koja - Jakarta Utara, 89 KSM di Alak - Kupang, dan 1.172 KSM di Dukupuntang - Cirebon, sehingga memperoleh akses layanan perbankan melalui Mandiri e-Cash. Kedepan, kami siap mendukung 15,5 juta KSM di seluruh Indonesia yang akan mendapat bantuan sosial Pemerintah melalui Program Indonesia Sehat. Perusahaan Kita juga turut mendorong pertumbuhan lalu lintas transaksi keuangan di Indonesia sebagai penopang mobilitas dana yang lebih efisien. Volume transaksi real time gross settlement RTGS melalui Mandiri Group mencapai Rp68,4 triliunhari atau 22 dari transaksi RTGS Nasional. Transaksi via electronic channels sebesar Rp8,19 triliunhari atau 30 dari transaksi electronic channels nasional. Dari sisi Treasury dan Capital Markets, selama tahun 2014 volume transaksi money market dan forex mencapai USD 428 milyar. Sementara itu, untuk bisnis brokerage baik di equity market maupun bond market yang dilakukan oleh Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas¸ transaksinya mencapai hingga lebih dari Rp2 triliun per hari. Sementara untuk transaksi underwriting, volume transaksi equity mencapai Rp3,43 triliun dan volume transaksi bonds mencapai Rp7,13 triliun.

II. KONDISI MAKRO EKONOMI YANG PENUH TANTANGAN

Sepanjang tahun 2014, headline media cetak maupun elektronik dihiasi berita yang menyampaikan informasi kondisi ekonomi yang kurang kondusif seperti capital outflow sebagai imbas perbaikanekonomi global. Hal ini menyebabkan industri perbankan dituntut bekerja lebih keras untuk menjaga kondisi likuiditas dan aset yang berkualitas. Kondisi perekonomian tersebut juga dapat dirasakan di sektor keuangan dan perbankan nasional yang tumbuh melambat. Pada akhir bulan November 2014, kredit tumbuh 11,9, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 13,8, dan rasio permodalan sebesar 19,77. Demikian juga dengan margin perbankan nasional yang mengalami tekanan dari 4,88 pada tahun lalu menjadi 4,24. berkarya untuk indonesia | 2014 46 3. NET INTEREST MARGIN NIM MANDIRI GROUP MENINGKAT, DI TENGAH TEKANAN PENINGKATAN SUKU BUNGA Di tengah tekanan kondisi perbankan nasional yang kurang kondusif antara lain peningkatan suku bunga acuan dan pelemahan nilai tukar Rupiah, Mandiri tetap dapat menjaga tingkat profitabilitasnya pada tingkat yang memadai yang tercermin dari rasio NIM yang sebesar 5,97, atau meningkat 0,23 dari tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang mendukung peningkatan profitabilitas Mandiri antara lain posisi dana murah Mandiri yang terjaga dengan baik dengan komposisi sebesar 56,49 seiring dengan keberhasilan strategi retail deposit didukung customer base yang besar. Selain itu, seiring dengan peningkatan suku bunga pasar kami juga melakukan penyesuaian suku bunga pada aktiva produkif untuk menjaga penurunan kualitas aset.Kami juga mendapatkan peningkatan pendapatan bunga yang berasal dari obligasi pemerintah seiring peningkatan suku bunga pasar. Faktor lainnya, sebagai Bank yang memiliki basis nasabah korporasi yang besar, volume transaksi valuta asing yang ditangani Mandiri di tahun 2014 mencapai USD202,9 Milyar atau naik 10,4 dari tahun sebelumnya, dengan pendapatan yang dihasilkan mencapai Rp 1,56 Triliun.

III. SEKILAS PENCAPAIAN KINERJA DI 3 FOKUS

BISNIS TAHUN 2014: TRANSFORMASI TAHAP II Sepanjang tahun 2014, kami telah menuntaskan implementasi inisiatif strategis Transformasi Tahap II denganpencapaian milestone keuangan dan non keuangan sebagai berikut: t Nilai kapitalisasi per Desember 2014 mampu mencapai Rp251,4 Triliun melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp225 Triliun. t Return on Asset mencapai 3,39 melampaui target 1. PENGELOLAAN LIKUIDITAS BANK MANDIRI Kondisi likuiditas merupakan hal terpenting dalam menjalankan bisnis sehingga kami fokus dalam memantau dan memenuhi kecukupannya pada level yang memadai. Sebagai tindakan antisipatif atas kondisi ekonomi global yang kurang kondusif sejak tahun 2013, seluruh jajaran Bank Mandiri diminta untuk fokus pada tiga hal yaitu likuiditas, kualitas kredit dan margin. Faktanya, meskipun kondisi likuiditas perbankan nasional cukup ketat, kami tetap dapat meningkatkan dana pihak ketiga sehingga likuiditas tetap baik yang tercermin dari tingkat LDR sebesar 82,86. Sementara itu, LDR valas berada di posisi yang sangat baik yaitu sebesar 73,24 sementara LDR Rupiah sebesar 83,91. Pengelolaan likuiditas kami lakukan antara lain melalui upaya peningkatan dana pihak ketiga, penempatan aktiva produktif secara optimal, pengembangan e-channels , meningkatkan relationship dengan nasabah, serta pengembangan layanan berbasis transaksi untuk mendorong pengendapan dana. 2.KUALITAS KREDIT BANK MANDIRI Meskipun kondisi perekonomian nasional yang kurang kondusif berdampak pada penurunan kualitas kredit perbankan nasional, Mandiri tetap dapat menjaga kualitas kreditnya dengan baik yang tercermin dari rasio NPL yang sebesar 2,15. Kami melakukan pengendalian kualitas asset khususnya pengendalian NPL dengan lebih ketat, dengan memperhatikan sektor-sektor yang terkena dampak dari kondisi perekonomian yang belum kondusif. Kami juga meningkatkan kewaspadaan pengendalian NPL yang lebih baik antara lain melalui pelaksanaan watch list yang lebih disiplin terhadap debitur yang berpotensi mengalami downgrade. Khusus untuk penanganan relapse, kami juga menjaga dan memonitor lebih ketat serta melakukan penanganan kredit bermasalah dengan lebih baik, agar relapse ratio tidak melampaui batas ambang rasio yang ditetapkan. Melalui hal tersebut, NPL dapat terjaga pada level yang rendah. berkarya untuk indonesia | 2014 47 Relationship yang sangat baik dengan deposan khususnya deposan besarinstitusi menjadikan posisi dana kami lebih sustain dimana dana deposan inti mencapai Rp 94,4 Triliun atau 56 dari total DPK. Implementasi Account Plan pada 76 anchor clients di segmen Corporate Institutional Banking telah berhasil mendorong peningkatan dana murah. Dana murah Mandiri Group dari bisnis wholesale transaction sebesar Rp73,2 triliun dengan komposisi dana murah terhadap total dana wholesale mencapai 51,9. Fee-based income yang dihasilkan dari segmen wholesale mencapai Rp4,4 triliun. Kita juga telah membantu keberlangsungan usaha anchor Client memberikan kelancaran supply dan distribusi pada sisi hulu dan hilirnya dengan memberikan fasilitas Supply Chain Financing sebesar Rp3,54 triliun kepada 4.125 Supplier, dan fasilitas Distributor Financing sebesar Rp3,63 triliun kepada 1.222 distributor yang merupakan rekanan anchor Client utama kita. 2. RETAIL PAYMENT DEPOSIT Dari bisnis transaksi ritel, kami melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan transaksi dan dana dengan tools tabungan bisnis melalui intensifikasi value chain industri SPBU, Telko, Semen, Rokok, dan Kluster. Inisiatif lainnya di segmen transaksi ritel yang kami lakukan antara lain: membangun loyalitas nasabah tabungan individu melalui program fiestapoin, mengembangkan bisnis payroll dan bisnis value chain, customer education untuk e-channel transaction , perbaikan kualitas layanan e-channel, ekstensifikasi e-channel: ATM – EDC - Internet Banking, serta membuka 262 Cabang baru dan 3.820 ATM baru. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang memiliki mobilitas tinggi dan rutin, saat ini kita telah mengembangkan layanan kartu prabayar e-Money yang dapat dipergunakan di swalayan, SPBU, layanan transportasi seperti Commuter, transjakarta dan jalan bebas hambatan. Kita juga terus melakukan inovasi digital banking, melalui pengembangan rekening tanpa mandiri e-cash adalah uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan teknologi aplikasi di handphone dan USSD, atau yang disebut sebagai uang tunai di handphone, dimana yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan transaksi perbankan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri. Keunggulan dari produk ini terletak pada pengalaman social banking bagi yang telah ditetapkan sebesar 2,5. t Non Performing Loan sebesar 2,15 lebih baik dibandingkan target yang telah ditetapkan sebesar 3,5. t Mampu mempertahankan predikat sebagai “the best bank in service excellence” selama 7 tujuh tahunberturut-turut dari MRI. t Mampu mempertahankan predikat sebagai Perusahaan yang sangat terpercaya selama 8 delapan tahun berturut-turut dari IICG. Hasil tersebut merupakan keberhasilan dari eksekusi 3 strategi bisnis yaitu wholesale transaction, retail payment deposit , dan retail financing dengan penjelasan berikut: 1. WHOLESALE TRANSACTION Kami melakukan beberapa inisiatif yang mendukung pengembangan bisnis wholesale transaction yaitu pengembangan solusi distributor financing, pengembangan Cash Management, menyediakan total solusi transaksi keuangan terpadu, implementasi host-to-host transaksi bagi nasabah, dan percepatan eksekusi account plan. Kedisiplinan kami dalam mengeksekusi inisiatif strategis di wholesale transaction telah menunjukkan hasil. Share of wallet transaksi dari nasabah anchor clients meliputi produk CASA, Fx, Trade, SCF, BG dan Remittance meningkat menjadi 47. Dari bisnis cash management, volumenya mencapai Rp 3,12 Triliun dengan 44,18 juta transaksi dan melayani sekitar 13,8 ribu nasabah, tumbuh 193 dari tahun 2009 yang sebanyak 4.736 nasabah. Nominal dalam Rp. triliun Jumlah Transaksi juta 2010 2011 2012 2013 2014 0,54 2,50 0,81 7,66 1,52 13,67 2,23 24,54 3,12 44,18 Mandiri Cash Management berkarya untuk indonesia | 2014 48 pemegangnya dan merasakan kemudahan dalam penggunaannya. Hingga akhir tahun 2014 pengguna e-cash tumbuh 335 menjadi lebih dari 157 ribu dari tahun sebelumnya yang sebesar 36 ribu pengguna. Sejalan dengan strategi pengembangan transaksi ritel Mandiri Group, transaksi yang dilakukan nasabah melalui Mandiri e-channels telah meningkat signifikan jauh melampaui transaksi melalui cabang. Jumlah transaksi e-channels per Desember 2014 mencapai 1,8 miliar transaksi ATM, internet, mobile banking atau rata-rata 4,9 juta transaksi per hari, jauh melampaui transaksi melalui cabang yang hanya sebesar 147,9 juta transaksi atau rata- rata 547 ribu transaksi per hari. Jumlah kartu aktif e-Money Mandiri juga meningkat 84,1 dari tahun 2013, mencapai 1,152 juta kartu dengan frekuensi transaksi harian rata-rata sebesar 392 ribu transaksi dan nilai transaksi harian sebesar Rp 4,45 Miliar. Dengan semangat kebersamaan, kami juga menghadirkan produk transaksi ritel yang inovatif bagi seluruh rantai bisnis nasabah value chain agar mata rantai bisnis utama maupun bisnis turunannya dapat terlayani oleh Mandiri Group. Untuk memastikan terjadi peningkatan share of wallet nasabah secara signifikan, maka pengukuran share of wallet kami lakukan dengan lebih detail dan disiplin dengan fokus penetrasi ke industri food beverage, consumer foods , dan telco. Kami juga meningkatkan pemahaman secara lebih detail dan mendalam atas setiap bisnis nasabah agar dapat mengidentifikasi dan melayani kebutuhan nasabah yang sangat spesifik di setiap fokus industri secara end-to-end. Untuk melengkapinya, kami juga membangun total business relationship. Value chain ini telah mendorong peningkatan kerjasama seperti kerjasama dengan Pertamina yang melibatkan 3.797 SPBU dan volume rata-rata dana endapan sebesar Rp2,4 Triliun per bulan. Kerjasama dengan perusahaan telcodan authorized dealer sehingga dapat mengakuisisi 104.818reseller,dengan volume rata-rata dana endapan authorized dealer dan reseller sebesar Rp5 Triliun per bulan. 3. PEMBIAYAAN RITEL Dari bisnis pembiayaan ritel, inisiatif strategis yang kami lakukan di tahun 2014 antara lain mengembangkan aliansi berbasis value chain dengan potensi cross selling untuk meningkatkan product holding; meningkatkan fasilitas basic product dan implementasi program giro dan kontes giro; mengoptimalkan rekening giro sebagai operating account debitur melalui program cashback dan giro premier; meningkatkan tabungan mikro melalui produk tabungan debitur maupun non-debitur; mengembangkan produk house ownership program HOP dengan berbagai perusahaan; mengembangkan program aliansi khusus nasabah priority banking dan kelolaan corporatecommercial banking ; meluncurkan community card; menambah partner strategis untuk co-branding card, corporate card dan commercial card; memperluas area pemasaran kartu ke secondary city; serta mengembangkan loyalty program. Deposito Valas 67.4 Deposito Rupiah 26.1 Giro Valas -4.0 Giro Rupiah 7.4 Tabungan Rupiah 6.1 Simpanan berdasarkan jenis konsolidasi dalam satuan triliun Q4 2010 Q1 2013 Q2 2014 Q2 2013 Q3 2014 Q3 2012 Q1 2014 4Q 2014 Q4 2011 Q4 2012 Q4 2013 362,2 12,5 17,8 16,1 24,0 29,0 28,2 20,1 20,0 20,5 27,5 33,7 176,9 190,0 201,6 222,3 43,5 45,0 52,0 49,1 67,2 74,2 79,6 78,9 22,1 23,2 22,3 24,7 201,9 203,0 208,0 227,7 153,7 155,2 176,2 51,1 73,4 20,7 214,7 38,5 49,2 74,6 63,9 16,8 19,0 189,8 198,8 152,8 33,3 61,2 15,8 179,9 150,7 36,1 77,9 15,3 186,9 147,8 148,1 22,2 25,3 46,2 67,3 11,6 12,0 121,9 151,8 422,2 482,9 556,3 636,4 berkarya untuk indonesia | 2014 49 Implementasi inisiatif pada bisnis pembiayaan ritel telah berhasil meningkatkan kredit ritel mencapai Rp 93,3 triliun atau tumbuh tahunan 26,8. Komposisi kredit ritel terhadap total kredit telah meningkat dari 17,6 di tahun 2013 menjadi 20,4. Jaringan mikro juga bertambah 55 unit di tahun 2014 hingga menjadi 1.833 micro units, didukung oleh 8.386 micro marketing sales sehingga rata-rata setiap bulannya terdapat 53 ribu nasabah baru segmen mikro yang mendapat jasa keuangan, sehingga saat ini Bank Mandiri menjadi bank penyalur pembiayaan di segmen mikro terbesar kedua mengungguli pesaing yang lebih dahulu memberikan layanan serupa. Implementasi inisiatif consumer financing telah berhasil membiayai 133 ribu nasabah untuk memiliki rumahKPR. Kami telah menerbitkan lebih dari 3,6 juta kartu kredit dengan penambahan kartu baru sebanyak 509 ribu kartu dengan nilai transaksi bulanan sekitar Rp2,28 triliun. Selain itu keberhasilan implementasi inisiatif juga didukung dengan pertumbuhan pembiayaan bisnis ritel yang merupakan kontribusi dari perusahaan anak Bank Mandiri yaitu Mandiri Tunas Finance. Mandiri Tunas Finance sampai dengan akhir tahun 2014 berhasil mencapai baki debet pembiayaan sebesar Rp 20,8 Triliun atau meningkat 9 kali dari tahun 2009 yang sebesar Rp 2,3 Triliun. Sementara dari sisi pencairan baru new disbursement , Mandiri Tunas Finance berhasil menyalurkan pembiayaan baru 7,5 kali lipat, dari Rp 1,9 Triliun pertahun pada 2009 menjadi 14,8 Triliun pertahun pada 2014 dengan kualitas yang masih terjaga baik. Pada tahun 2014, Mandiri Tunas Finance memberikan kontribusi laba sebesar Rp 233,9 Milyar atau tumbuh 31 diban ding tahun lalu dengan RoE sebesar 29,66 ditahun 2014. Pencapaian kinerja Mandiri Tunas Finance tersebut jauh lebih baik dari pesaing di industrinya . Hal ini terlihat dari perkembangan market share pembiayaan baru untuk kendaraan roda empat dimana pada November 2014, Mandiri Tunas Finance telah menduduki posisi 3 pencairan kredit baru untuk kendaraan roda empat, meningkat dari posisi 5 di tahun sebelumnya. Sementara dari sisi market share pembiayaan mobil baru, Mandiri Tunas Finance berhasil mencapai market share12,3 pada November tahun 2014, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 8,9. Kredit Ritel dan Komposisi terhadap Total Kredit 30.9 33.2 32.5 32.6 31.8 31.2 31.3 31.8 31.7 30.2 29.8 29.6 29.6 28.3 28.6 27.7 27.6 4Q 2010 1Q 2011 1Q 2012 1Q 2013 1Q 2014 2Q 2011 2Q 2012 2Q 2013 2Q 2014 3Q 2011 3Q 2012 3Q 2013 3Q 2014 4Q 2011 4Q 2012 4Q 2013 4Q 2014 60.676 63.323 66.851 105.192 96.268 91.504 84.675 81.046 73.324 130.158 123.833 118.788 108.434 157.974 146.744 140.189 131.857 Nominal dalam Rp. miliar persentase terhadap total kredit berkarya untuk indonesia | 2014 50

IV. TANTANGAN MASA DEPAN - TRANSFORMASI TAHAP III

1. TRANSFORMASI TAHAP III 2015 2020 Kami menyadari bahwa tantangan ke depan yang dihadapi Mandiri, baik eksternal maupun internal, akan semakin besar dan kompleks. Kompetisi perbankan ditandai dengan ketatnya persaingan sejalan dengan ekspansi bank-bank regional dan global ke Indonesia. Ekspektasi nasabah juga berubah, dengan kebutuhan akan partner perbankan yang memahami dan memiliki expertise sektor atau bidang usaha nasabah, khususnya di segmen Wholesale dan SME. Trend digital juga memicu permintaan nasabah akan produk dan layanan perbankan yang dapat diakses secara cepat dan mudah. Di landscape perbankan, perubahan struktur dan regulasi perbankan menjadi tantangan utama. Pertumbuhan LDR dari 30 di tahun 2000 menjadi 88.65 di Bulan November tahun 2014 menyebabkan persaingan yang semakin intensif bagi bank-bank dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga DPK. Hal ini menjadikan bank yang mendominasi DPK juga akan menjadi pemain yang dominan dalam peta persaingan industri perbankan. Perubahan struktur permodalan Bank sebagai implikasi 171 20.3 2014 2020 55 2.05-6.05 20.95 2014 2020 23-27 Market Cap USD BN ROE dari Basel III, juga akan menyebabkan bank untuk lebih selektif dan efisien dalam menyalurkan kredit. Di sisi internal, Mandiri sebagai institusi jasa keuangan harus dapat menyiapkan organisasi yang agile dan customer-centric dan infrastruktur IT yang handal sehingga dapat cepat beradaptasi dengan kebutuhan nasabah. Untuk merespon tantangan tersebut, Mandiri perlu melanjutkan transformasi agar dapat mencapai aspirasinya sebagai The Best Bank in ASEAN by 2020. 2. ASPIRASI DAN STRATEGI UTAMA UNTUK MENJADI THE BEST BANK IN ASEAN 2020 Mandiri telah menetapkan 3 aspirasi dalam rangka menjadi The Best Bank in ASEAN di tahun 2020, yaitu: 1. Aspirasi 1: Asean Market Cap Leader, dengan kapitalisasi pasar mencapai minimum USD 55 Miliar, naik 171 dari nilai kapitalisasi pasar posisi akhir 2014 2. Aspirasi 2: Leading ROE, yaitu di kisaran 23-27, atau naik 2,05–6,05 dari nilai ROE posisi akhir 2014. Untuk mencapai target kapitalisasi pasar dan ROE, Mandiri membutuhkan pertumbuhan pendapatan 23-28, dan akan memperkuat pertumbuhan inorganik. berkarya untuk indonesia | 2014 51 3. Aspirasi 3: Broader Socio Economic Impact, yaitu: t Menjadi Employer of Choice, dengan menerapkan employee value proposition t Menjadi Role Model bagi masyarakat; dan t Terdepan dalam penerapan Good Corporate Governance Retail 3 Strategi Utama Mandiri 2015-2020 Menjadi Bank Terbaik di ASEAN tahun 2020

1. Memperdalam Relationship dengan nasabah

2. Akselerasi Bisnis di Segmen Utama

3. Integrasi Mandiri Group

Solusi Produk Wholesale yang terintegrasi Budaya Cross-selling antara wholesale, ritel, dan perusahaan anak Jaringan distribusi yang terintegrasi untuk mendorong regionalisasi bisnis Mikro kemudahan akses Produk Solusi berdasarkan sektor UKM Layanan UKM yang terintegrasi dengan cabang Solusi Cross-border Transaction Individual Mendorong pertumbuhan nasabah Group WIde W holesale Untuk mencapai visi menjadi The Best Bank in ASEAN di 2020, Mandiri telah menetapkan 3 strategi utama, yaitu: 1. Di segmen wholesale, dengan strategi pendalaman relationship dengan nasabah Deepen Client Relationship . 2. Melalui strategi ini, kita fokus pada peningkatan share of wallet dan rasio cross-sell revenue dari nasabah wholesale kita, melalui penyediaan solusi produk wholesale yang terintegrasi, solusi dan pengelolaan nasabah yang berbasis ekspertis di sektor usaha dari nasabah, dan berperan aktif mendukung aktivitas nasabah kita yang melakukan ekspansi bisnis ke negara lain dengan penyediaan solusi yang bersifat cross-border. Di segmen retail, dengan strategi akselerasi bisnis di segmen-segmen utama Accelerate in Growth Segment yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis retail Bank Mandiri, yaitu : t Di segmen Usaha Kecil Menengah UKM atau SME, Mandiri ingin menjadi Bank Utama pilihan nasabah SME, melalui penetrasi dan akuisisi nasabah yang difokuskan pada sektor-sektor usaha yang potensial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah SME. Dengan memposisikan diri sebagai bank utama, Mandiri akan mampu menangkap mayoritas dana murah yang berasal dari segmen ini. t Di segmen mikro, Mandiri fokus menjaga gap dan posisi sebagai penantang terkuat dalam pembiayaan mikro Indonesia, melalui kemudahan akses nasabah mikro ke jaringan distribusi Bank Mandiri. berkarya untuk indonesia | 2014 52 Kami yakin bahwa wilayah semi-urban menjadi penggerak utama pertumbuhan kredit segmen mikro di tahun 2020, sehingga ekspansi jaringan distribusi Mandiri akan difokuskan di wilayah tersebut. Prioritas strategis lain yaitu pertumbuhan dana di segmen ini untuk mencapai portofolio segmen yang lebih seimbang, peningkatan produktivitas pegawai dan cabang, dan risk management yang handal sejalan dengan target pertumbuhan yang kami tetapkan. t Sedangkan di segmen Individual, Mandiri fokus pada membangun market leadership melalui penawaran produk consumer yang lengkap dan berdaya saing, serta mendorong inovasi untuk memperkuat dominasi di retail payment. 3. Dan yang ketiga, strategi untuk mengintegrasikan bisnis di seluruh segmen yang ada di Mandiri, termasuk dengan Perusahaan Anak Integrate the Group . Melalui strategi ini, kita ingin mendorong budaya cross-sell, baik antar unit kerja yang menangani segmen wholesale dan retail, termasuk dengan perusahaan anak, serta mendorong regionalisasi bisnis dan mengoptimalkan jaringan distribusi di wilayah. Kekuatan Mandiri di area wholesale, yang tercermin dari relasi dengan 244 nasabah group usaha di segmen Corporate dan Institutional Banking serta 27 ribu nasabah di segmen Commercial, akan kita optimalkan untuk mendorong penetrasi di segmen retail, yang merupakan value chain dari nasabah wholesale, termasuk pegawai dari nasabah. Selain itu, Mandiri telah menetapkan beberapa bidang usaha potensial yang akan menjadi prioritas untuk implementasi strategi sector solution khususnya di segmen wholesale SME. Untuk mendorong implementasi 3 strategi utama dengan milestone yang dapat diukur, strategi utama di segmen Wholesale, SME, Mikro, dan Invidual tersebut telah dijabarkan lebih lanjut ke dalam 40+ program dan 100+ inisiatif strategis. Ke depannya, manajemen akan memastikan bahwa eksekusi program dan inisiatif tersebut akan melibatkan peran aktif seluruh pegawai Mandiri. 3. KESIAPAN ORGANISASI DAN SDM UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN BISNIS. Untuk memastikan kesiapan Mandiri memasuki periode Tranformasi Tahap III 2015-2020, di awal tahun 2015 kami akan melakukan penyelarasan organisasi di Kantor Pusat dan Wilayah. Penyelarasan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh segmen bisnis dan perusahaan anak sehingga dapat meraih potensi bisnis lebih optimal, di antaranya melalui penguatan peran 12 wilayah regional untuk meningkatkan penetrasi seluruh segmen bisnis di wilayah. Kami optimis, inisiatif penyelarasan organisasi ini akan menciptakan Mandiri yang lebih responsif dan tangkas dalam menjawab tantangan berikut: a. Fokus untuk memperdalam relationship dengan nasabah, dengan organisasi yang lebih bersifat “customer centric” dan mendekat kepada nasabah. b. Mendorong kekuatan di wholesale sebagai enabler untuk mendorong pertumbuhan di segmen retail. c. Mendorong akuntabilitas target bisnis dan mendorong transformasi jaringan distribusi. d. Mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih efisien melalui pendelegasian kewenangan ke wilayah secara bertahap namun dengan tetap menjaga fungsi pengawasan dan pengendalian. e. Mendorong suksesi kepemimpinan dan talent management, di mana dengan organisasi yang baru insan Mandiri memiliki peluang akan jenjang karir yang lebih luas sehingga ke depannya dapat menjadi kandidat suksesi pimpinan masa depan Mandiri. f. Meningkatkan koordinasi kolaborasi antara wilayah dan kantor pusat, termasuk dengan Perusahaan Anak. Berbekal pengalaman transformasi sebelumnya yang dimiliki Mandiri, kami yakin transformasi organisasi ini akan terlaksana dengan baik. Selanjutnya untuk dapat mendukung transformasi bisnis, kami juga melakukan penguatan budaya perusahaan melalui penyempurnaan core values perusahaan dan menyiapkan roadmap pengembangan SDM.