PENGELOLAAN RISIKO PASAR Risiko Pasar – Trading Book

berkarya untuk indonesia | 2014 391 190,71 127,44 142,12 191,16 130,49 179,56 96,17 130,49 64,05 72,69 88,03 107,49 220,15 219,87 133,65 203,89 Tahun 2014 90,95 94,65 59,00 149,06 75,41 Market Risk Capital Charge Rp, Miliar Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des 215,56 124,35 84,75 Risk appetite Bank atas risiko pasar tercermin dalam beberapa jenis limit yang digunakan untuk memonitor aktivitas transaksi trading Treasury, meliputi limit Treasury dan limit risiko pasar. Dalam penetapan limit, Bank mempertimbangkan rencana bisnis Treasury dan target pendapatan yang diharapkan. Penetapan limit risiko pasar telah dilakukan secara terintegrasi dengan mempertimbangkan aktivitas trading oleh cabang luar negeri. Dalam rangka mendukung bisnis perusahaan anak, Bank memberikan asistensi dan menyediakan template pengukuran risiko pasar untuk mempermudah perusahaan anak melakukan monitoring atas posisi trading. Untuk memastikan keakuratan metode yang digunakan dalam perhitungan VaR, dilakukan pengujian dengan menggunakan backtesting. Proses backtesting akan memberikan gambaran sejauh mana estimasi kerugian yang didapat dari perhitungan VaR dapat memprediksi labarugi aktivitas Treasury. Pelaksanaan backtesting dilakukan dengan dua metode perhitungan yaitu dengan metode Unconditional Coverage Test Basel Zone dan Kupiec Test serta Conditional Coverage Test Christofersen Test. Hasil backtesting periode tahun 2014 menunjukkan bahwa perhitungan VaR yang telah dilakukan adalah akurat, dimana jumlah penyimpangan PL terhadap daily VaR masih dapat diterima dan tidak bersifat saling mempengaruhi satu sama lain. Nilai VaR tersebut digambarkan dalam KPMM metode internal dan menghasilkan perbandingan dengan metode standar sebagai berikut: berkarya untuk indonesia | 2014 392 Profit and Loss VaR upper VaR lower Rp. Juta 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 20.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 19-Des-13 07-F eb -14 18-M ay -14 26-A ug-14 29-M ar-14 07- Jul-14 15- Oc t-14 04-Dec-14 13- Jan-14 04-M ar-14 12- Jun-14 20-S ep -14 23-Apr-14 01-A ug-14 09-No v-14 29-Dec-14 Backtesting Value-at-Risk Kondisi pasar yang terus bergejolak seringkali tidak cukup diprediksi dengan menggunakan metode VaR. Untuk menangkap kemungkinan kondisi pasar yang sangat ekstrim, Bank melakukan proses stress testing dengan tujuan mengevaluasi ketahanan modal terhadap pergerakan faktor pasar yang sangat signifikan dan mempersiapkan strategi yang diperlukan jika kondisi krisis tersebut terjadi. Pelaksanaan stress testing dilakukan dengan mengkombinasikan stressed scenario: i Berdasarkan skenario Bank Indonesia, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp 63,38 Milyar apabila suku bunga meningkat 400 basis poin dan kurs Rupiah ter-depresiasi 20; ii Berdasarkan historical scenario Bank, dengan potensi kerugian terbesar yang dialami Bank yaitu sebesar Rp 86,87 Milyar apabila suku bunga meningkat 31 - 575 basis poin dan kurs Rupiah ter-depresiasi 30. Risiko Pasar – Banking Book Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur neraca Bank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank. Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit - limit yang mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun bulanan oleh Market Risk Management Unit. Risiko suku bunga banking book timbul akibat pergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi yang dimiliki Bank, yang dapat berpengaruh pada profitabilitas Bank earning perspective maupun nilai ekonomis modal Bank economic value perspective. Sumber-sumber risiko suku bunga banking book adalah repricing risk repricing mismatch antara komponen aset dan kewajiban, basis risk penggunaan suku bunga acuan yang berbeda, yield curve risk perubahan bentuk dan slope yield curve, dan option risk pelunasan kredit atau pencairan deposito sebelum jatuh waktu. Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity analysis guna memperoleh proyeksi Net Interest Income NII dan Economic Value of Equity EVE. Berdasarkan hasil simulasi sensitivity analysis per 31 Desember 2014, dampak perubahan suku bunga sebesar 100 bps akan mengakibatkan NII Bank turun sebesar 3,03 untuk 12 bulan kedepan dari target yang telah ditetapkan dan Equity Bank turun sebesar 1,75. berkarya untuk indonesia | 2014 393 Keterangan Des 2014 Des2013 NII Sensitivity, NII 12 mo 100bps : terhadap target NII 3.03

3.69 EVE Sensitivity 100bps:

terhadap Equity 1.75

2.06 Earning at Risk terhadap

Equity 0.22

0.32 Capital at Risk Equity

1.23 1.13

Risiko nilai tukar timbul akibat pergerakan nilai tukar pasar yang berlawanan pada saat Bank memiliki posisi terbuka. Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal. Bank mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto PDN sesuai dengan limit internal dan regulasi. Per 31 Desember 2014, PDN keseluruhan absolut sebesar 2,01 dari modal. Manajemen Pricing Bank menerapkan kebijakan pricing produk dana maupun produk kredit sebagai salah satu strategi memaksimalkan Net Interest Margin NIM dan sekaligus mendukung Bank menguasai market share dengan mempertimbangkan kondisi persaingan. Bank secara konsisten berupaya menerapkan strategi sebagai market leader dalam hal pricing pendanaan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan dana, Bank dapat menerapkan strategi agresif lebih besar dari pesaing utama atau defensif sama atau lebih kecil dari pesaing utama. Bank menerapkan risk based pricing yaitu pemberian suku bunga kredit kepada nasabah bervariasi berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka meminimalkan risiko suku bunga, maka suku bunga kredit disesuaikan dengan suku bunga sumber dana pembiayaan. Selain biaya dana, suku bunga kredit ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya overhead, premi risiko kredit dan marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit dapat berupa suku bunga mengambang floating rate atau suku bunga tetap fixed rate. Bank mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit SBDK valuta Rupiah melalui pengumuman di setiap kantor Bank, website Bank dan setiap triwulan melalui surat kabar sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.135DPNP tanggal 8 Februari 2011. berkarya untuk indonesia | 2014 394

3. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas dapat terjadi apabila Bank tidak mampu menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada proitabilitas dan modal Bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty, dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas Bank diukur melalui beberapa indikator, antara lain primary reserve ratio rasio Giro Wajib Minimum dan Kas, secondary reserve cadangan likuiditas, dan loan to deposit ratio LDR. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit - limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun internal. Per 31 Desember 2014, posisi GWM Primer Rupiah adalah sebesar 8 dari total dana pihak ketiga Rupiah, sedangkan GWM Sekunder Rupiah adalah sebesar 4 dari total dana pihak ketiga Rupiah. Sementara untuk Valuta Asing, Bank memelihara GWM sebesar 8 dari total dana pihak ketiga Valuta Asing. Realisasi GWM Rupiah dan Valuta Asing tersebut sesuai ketentuan regulasi dan limit internal. Bank memiliki batasan cadangan likuiditas dalam bentuk limit safety level, yaitu proyeksi cadangan likuiditas Bank untuk 3 bulan ke depan. Per 31 Desember 2014, cadangan likuiditas berada di atas safety level, sedangkan LDR Bank sebesar 82,02. Kondisi likuiditas Bank di masa mendatang diproyeksikan melalui metodologi liquidity gap, yang merupakan maturity mismatch antara komponen-komponen asset dan liability termasuk of-balance sheet yang disusun ke dalam periode waktu time bucket berdasarkan contractual maturity ataupun behavioral maturity. Per 31 Desember 2014, proyeksi likuiditas Bank sampai dengan 12 bulan ke depan berada dalam posisi surplus yang optimal. Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim krisis terhadap kondisi likuiditas, Bank melakukan stress testing risiko likuiditas secara berkala. Bank memiliki Liquidity Contingency Plan LCP yang meliputi strategi pendanaan antara lain pinjaman pasar uang, repo, pinjaman bilateral, FX swap, penjualan surat berharga, maupun strategi pricing. Dalam LCP, penetapan kondisi likuiditas dan strategi-strategi pendanaan telah mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Dalam rangka mengantisipasi dampak krisis di kawasan Eropa terhadap kondisi likuiditas dan bisnis Bank baik secara langsung maupun tidak langsung, Bank telah menetapkan pengaktifan Business Command Center BCC guna mengelola dan memantau secara intensif kondisi likuiditas dan Loan to Deposit Ratio LDR valuta asing. Dalam menjalankan fungsinya, BCC mengelola kecukupan likuiditas dan LDR valas melalui penyediaan likuiditas valas untuk pencairan kredit secara selektif dan memonitor pergerakan sumber dana valas secara harian. Dengan demikian cadangan likuiditas valas dapat dipertahankan diatas batas minimal cadangan likuiditas dan batasan LDR. Disamping itu, BCC juga mengkoordinir program peningkatan sumber dana valas yang murah dan stabil. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi yang kurang stabil, baik karena kondisi krisis Global maupun karena berbagai isu di dalam negeri, BCC juga memonitor indikator - indikator eksternal diantaranya: nilai tukar USDIDR, Credit Default Swap CDS 5 tahun Indonesia, Spread antara ROI 5 tahun dibandingkan UST 5 tahun, Index Harga Saham Gabungan IHSG, Suku bunga Rupiah dan USD interbank, Non Delivery Forward NDF USDIDR 1M serta informasi pasar yang terkini. Semenjak pengaktifan BCC tersebut, cadangan likuiditas valas Bank dapat dikendalikan diatas batasan dan realisasi LDR Valas pada level maksimum 85. berkarya untuk indonesia | 2014 395 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual No. Pos-pos 31 Desember 2014 Saldo Jatuh Tempo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 I NERACA A Aset 1. Kas 16,638,950 16,638,950 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 56,318,475 56,318,475 - - - - 3. Penempatan pada bank lain 7,077,946 6,097,946 980,000 - - - 4. Surat Berharga 83,445,962 790,681 663,162 3,260,772 5,284,597 73,446,750 5. Kredit yang diberikan 399,884,930 52,677,172 26,403,890 43,929,917 68,341,985 208,531,966 6. Tagihan lainnya 6,764,705 1,814,488 3,305,352 1,498,922 145,943 7. Lain-lain 4,155,222 1,667,800 145,824 207,662 256,558 1,877,378 Total Aset 574,286,190 136,005,512 31,498,228 48,897,273 73,883,140 284,002,037 B Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 474,097,654 402,292,741 52,424,988 13,411,374 5,193,285 775,266 2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - 3. Kewajiban pada bank lain 14,093,579 13,538,971 490,735 14,988 48,885 - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 85,256 85,256 - - - 5. Pinjaman yang Diterima 931,871 534 1,091 1,661 3,413 925,172 6. Kewajiban lainnya 1,548,887 878,218 670,669 - - - 7. Lain-lain 3,545,794 10,652 10,652 3,524,490 Total Kewajiban 494,303,041 416,795,720 53,598,135 13,428,023 5,256,235 5,224,928 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 79,983,149 280,790,208 22,099,907 35,469,250 68,626,905 278,777,109 II REKENING AADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen 65,121 65,121 - - - - 2. Kontijensi 3,848,898 3,411,518 48,807 28,016 139,834 220,723 Total Tagihan Rekening Administratif 3,914,019 3,476,639 48,807 28,016 139,834 220,723 B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 84,422,974 83,190,183 984,217 228,502 10,679 9,393 2. Kontijensi 28,818,160 6,758,461 5,294,328 3,748,115 6,499,532 6,517,724 Total Kewajiban Rekening Administratif 113,241,134 89,948,644 6,278,545 3,976,617 6,510,211 6,527,117 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 109,327,115 86,472,005 6,229,738 3,948,601 6,370,377 6,306,394 Selisih [IA-IB+IIA-IIB] 29,343,966 367,262,213 28,329,645 31,520,649 62,256,528 272,470,715 Selisih Kumulatif 29,343,966 367,262,213 395,591,858 364,071,209 301,814,681 29,343,966 Mencakup pendapatan yang masih akan diterima PYMAD, penjualan efek2 yang masih harus diterima, piutang transaksi nasabah, tagihan kepada pemegang polis, transaksi terkait atm dan kartu kredit berkarya untuk indonesia | 2014 396 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual No. Pos-pos 31 Desember 2013 Saldo Jatuh Tempo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 I NERACA A Aset 1. Kas 14.840.826 14.840.826 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 44.992.654 44.992.654 - - - - 3. Penempatan pada bank lain 2.933.898 2.933.898 - - - - 4. Surat Berharga 80.639.944 267.855 186.447 399.188 3.714.588 76.071.866 5. Kredit yang diberikan 349.223.642 17.144.722 24.820.949 35.039.668 69.957.671 202.260.632 6. Tagihan lainnya 5.086.369 1.623.009 2.437.285 880.131 - 145.944 7. Lain-lain 2.719.534 1.243.016 120.495 162.912 228.718 964.393 Total Aset 500.436.867 83.045.980 27.565.176 36.481.899 73.900.977 279.442.835 B Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 401.898.025 359.203.482 27.328.100 7.255.797 7.867.000 243.646 2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - 3. Kewajiban pada bank lain 11.508.520 10.506.275 940.150 16.325 45.170 600 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 105.862 105.862 - - - - 5. Pinjaman yang Diterima 109.021 372 792 1.207 2.479 104.171 6. Kewajiban lainnya 1.628.274 923.523 704.751 - - - 7. Lain-lain 4.251.148 - 697.805 - 10.652 3.542.691 Total Kewajiban 419.500.850 370.739.514 29.671.598 7.273.329 7.925.301 3.891.108 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 80.936.017 287.693.534 2.106.422 29.208.570 65.975.676 275.551.727 II REKENING AADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen 175.323 - 175.323 - - - 2. Kontijensi 3.076.705 2.756.815 63.292 81.749 42.228 132.621 Total Tagihan Rekening Administratif 3.252.029 2.756.815 238.615 81.749 42.228 132.621 B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 75.028.982 72.460.485 1.882.507 145.903 113.541 426.545 2. Kontijensi 25.530.796 3.072.535 6.594.538 3.520.137 5.393.058 6.950.528 Total Kewajiban Rekening Administratif 100.559.778 75.533.020 8.477.045 3.666.040 5.506.600 7.377.073 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 97.307.749 72.776.205 8.238.430 3.584.291 5.464.371 7.244.452 Selisih [IA-IB+IIA-IIB] 16.371.732 360.469.739 10.344.852 25.624.279 60.511.305 268.307.275 Selisih Kumulatif 16.371.732 360.469.739 370.814.591 345.190.312 284.679.007 16.371.732 Mencakup pendapatan yang masih akan diterima PYMAD, penjualan efek2 yang masih harus diterima, piutang transaksi nasabah, tagihan kepada pemegang polis, transaksi terkait atm dan kartu kredit berkarya untuk indonesia | 2014 397 Tabel 9.1.b. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No. Pos-pos 31 Desember 2014 Saldo Jatuh Tempo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 I NERACA A Aset 1. Kas 18,604,281 18,604,281 - - - - 2. Penempatan pada Bank Indonesia 65,590,796 65,590,796 - - - - 3. Penempatan pada bank lain 10,918,476 10,678,203 - - 240,273 4. Surat Berharga 108,696,523 18,641,184 1,530,403 3,804,847 7,206,685 77,513,404 5. Kredit yang diberikan 451,307,461 55,899,472 30,320,294 47,960,144 74,150,036 242,977,515 6. Tagihan lainnya 7,018,105 1,909,664 3,351,939 1,532,072 78,487 145,943 7. Lain-lain 6,118,760 3,566,621 210,453 207,750 256,558 1,877,378 Total Aset 668,254,402 174,890,221 35,413,089 53,504,813 81,691,766 322,754,513 B Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 480,129,272 408,368,503 52,424,800 13,364,000 5,195,621 776,348 2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - 3. Kewajiban pada bank lain 14,014,381 13,304,961 645,547 14,988 48,885 - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 2,009,625 85,256 199,966 149,884 - 1,574,519 5. Pinjaman yang Diterima 4,355,732 440,534 119,552 1,661 311,630 3,482,355 6. Kewajiban lainnya 3,748,557 3,011,332 737,225 - -- - 7. Lain-lain 3,530,794 10,652 10,652 3,509,490 Total Kewajiban 507,788,361 425,210,586 54,137,742 13,530,533 5,566,788 9,342,712 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 160,466,041 -250,320,365 -18,724,653 39,974,280 76,124,978 313,411,801 II REKENING AADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1. Komitmen 65,121 65,121 - - - - 2. Kontijensi 4,748,538 4,311,158 48,807 28,016 139,834 220,723 Total Tagihan Rekening Administratif 4,813,659 4,376,279 48,807 28,016 139,834 220,723 B. Kewajiban Rekening Administratif 1. Komitmen 84,909,209 83,674,388 986,247 228,502 10,679 9,393 2. Kontijensi 28,922,938 6,770,739 5,310,132 3,755,261 6,531,934 6,554,872 Total Kewajiban Rekening Administratif 113,832,147 90,445,127 6,296,379 3,983,763 6,542,613 6,564,265 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif 109,018,488 86,068,848 6,247,572 3,955,747 6,402,779 6,343,542 Selisih [IA-IB+IIA-IIB] 51,447,553 336,389,213 24,972,225 36,018,533 69,722,199 307,068,259 Selisih Kumulatif 51,447,553 336,389,213 361,361,438 325,342,905 255,620,706 51,447,553 Tidak termasuk Interbank Transaction