berkarya untuk indonesia | 2014
37
4 Dari sisi liabilitas, pos-pos melebihi targetnya antara lain Simpanan Berjangka dan Pinjaman yang
Diterima. Simpanan Berjangka secara konsolidsasi mencapai Rp255.870 miliar, sedangkan secara bank
only mencapai Rp223.829 miliar dari targetnya
Rp192.934 miliar, sementara Pinjaman yang Diterima secara konsolidsasi mencapai Rp24.227
mencapai Rp21.367 miliar dari targetnya Rp8.996 miliar.
5 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK secara konsolidasi mencapai Rp636,4 triliun, sedangkan
secara bank only mencapai Rp576,3 triliun atau 100,2 dari target sebesar Rp575,1 triliun. Realisasi
dana murah Giro dan Tabungan masing-masing secara konsolidasi mencapai Rp128,1 triliun
dan Rp252,4 triliun, sedangkan secara bank only mencapai Rp123,0 triliun dan Rp 229,5 triliun.
Sementara itu, Simpanan Berjangka secara konsolidasi mencapai Rp255,9 triliun, sedangkan
secara bank only mencapai Rp223,8 triliun 116,0 dari target.
Secara konsolidasi, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp360 triliun, Giro dan
Tabungan sebagai komponen dana murah secara nominal naik Rp20,5 triliun menjadi Rp380,5 triliun
atau tumbuh 5,7.
Secara bank only, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp330,4 triliun, Giro dan
Tabungan sebagai komponen dana murah secara nominal naik Rp22,1 triliun menjadi Rp352,5 triliun
atau tumbuh 6,7.
6 Secara konsolidasi ekuitas mencapai Rp104,8 triliun, sedangkan secara bank only ekuitas mencapai
Rp97,3 triliun atau 98,4 dari target sebesar Rp98,9 triliun. Dibandingkan dengan posisi akhir tahun
2013 secara konsolidasi sebesar Rp88,8 triliun, sedangkan secara bank only sebesar Rp82,6 triliun,
ekuitas mengalami peningkatan bersih sebesar Rp16 triliun secara konsolidasi atau naik 18,1 dan
Rp14,7 triliun atau naik 17,8 secara bank only.
Sehubungan dengan realisasi pencapaian kinerja keuangan sampai dengan Tahun 2014 tersebut,
terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut :
a Ditinjau dari aspek penyaluran kredit yang realisasinya secara konsolidasi mencapai
Rp530,0 triliun secara konsolidsai dan mencapai Rp475,3 triliun secara bank only,
kiranya kontinuitas pertumbuhan kredit yang berkelanjutan agar tetap dijaga, dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian, meningkatkan kualitas pengendalian internal
dan penerapan manajemen risiko perkreditan yang memadai. Khusus dalam pengembangan
retail inancing
agar didukung dengan pengembangan infrastruktur dan sumber daya
manusia disertai peningkatan internal control yang baik. Mengantisipasi perkembangan
ekonomi global yang belum stabil, kiranya penyaluran kredit dalam valuta asing agar dapat
dilaksanakan secara lebih selektif yaitu hanya kepada perusahaan yang berorientasi ekspor
disamping tetap menjaga kemampuan dalam menghimpun dana valuta asing.
b Ditinjau dari aspek penghimpunan dana, realisasi volume dan komposisi dana
murah belum melampaui target. Volume penghimpunan dana mencapai 100,2 dari
target. Strategi pengelolaan penghimpunan dana harus lebih progresif untuk peningkatan
dana murah di semua segmen, baik melalui penguatan account plan maupun
pengembangan program penghimpunan dana murah yang efektif. Dengan demikian
diharapkan peningkatan total dana selaras dengan pertumbuhan kredit.
B. LABA RUGI
Laba sebelum pajak dan kepentingan non pengendali secara konsolidasi untuk tahun 2014 mencapai Rp26
triliun dan secara bank only mencapai Rp24,19 triliun atau 111,4 dari target sebesar Rp21,71 triliun,
sementara laba setelah pajak secara konsolidasi mencapai Rp19,87 triliun atau 105,4 dari target
sebesar Rp18,86 triliun. Sementara itu, secara bank only
mencapai Rp19,43 triliun atau 111,9 dari target sebesar Rp17,37 triliun.
Pelampauan laba setelah pajak secara konsolidasi terutama dikontribusikan oleh beban operasional
selain bunga yang mencapai Rp30,96 triliun, sementara pendapatan bunga bersih mencapai Rp41,81 triliun
dan pendapatan operasional selain bunga mencapai Rp15,13 triliun. Dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar Rp18,20 trilliun, laba setelah pajak naik Rp1,67 triliun.
Pelampauan laba setelah pajak secara bank only terutama dikontribusikan oleh beban operasional
selain bunga mencapai Rp24,42 triliun, pendapatan bunga bersih mencapai Rp34,68 triliun dan pendapatan
operasional selain bunga mencapai Rp13,90 triliun.
berkarya untuk indonesia | 2014
38
Dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp17,21 trilliun, laba setelah pajak naik Rp2,22 triliun
C. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Total Komitmen Bersih per 31 Desember 2014 secara konsolidasi sebesar Rp107 triliun, sedangkan secara
bank only sebesar Rp106,1 triliun atau 97,5 dari target
sebesar Rp108,8 triliun. Total Kontinjensi Bersih secara konsolidasi sebesar Rp46,1 triliun, sedangkan secara
bank only sebesar Rp46,9 triliun atau 116,1 dari target sebesar Rp40,4 triliun.
D. RASIO KEUANGAN
Secara umum, realisasi kinerja Bank Mandiri dalam tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan.
Rasio keuangan yang menyangkut Kualitas Aset dan Rentabilitas lebih baik dari targetnya:
1 Nominal NPL secara konsolidasi mencapai Rp11,4 triliun, sedangkan secara bank only mencapai Rp7,9
triliun dibandingkan targetnya Rp9,9 triliun dengan rasio NPL Gross secara konsolidasi sebesar 2,15
dan secara bank only sebesar 1,66 dari target 2,08 dan NPL Net secara konsolidasi sebesar 0,81
dan secara bank only sebesar 0,44 dari target 0,59.
2 Provision-to-NPL secara konsolidasi mencapai 157,11, sedangkan secara bank only mencapai
201,43 dibandingkan targetnya 200,01. 3 ROA secara konsolidasi mencapai 3,39, sedangkan
secara bank only 3,57 dibandingkan targetnya 3,21.
4 ROE atas dasar rata-rata Ekuitas secara konsolidasi mencapai 20,95, sedangkan secara bank only
mencapai 22,02 dari target 19,88. Sementara itu, ROE atas dasar rata-rata Modal Inti secara
konsolidasi mencapai 24,52, sedangkan secara bank only
mencapai 25,81 dari target 23,22. 5 NIM secara konsolidasi mencapai 5,97, sedangkan
secara bank only mencapai 5,94 dibandingkan targetnya 5,97.
6 BOPO secara konsolidasi 70,02, sedangkan secara bank only
mencapai 64,98 dari target 68,63 dan Eiciency Ratio mencapai 36,47 dari target
39,11. Sedangkan rasio Permodalan dan Likuiditas
pencapaiannya sebagai berikut : 1 CAR setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar
dan operasional secara konsolidasi mencapai 16,13 dan secara bank only mencapai 16,60
dibandingkan targetnya 14,88.
2 Loan-to-Deposit Rasio secara konsolidasi mencapai 82,86 dan secara bank only mencapai 82,02
dibandingkan targetnya 83,10.
2. PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA BANK
Tahun 2014 merupakan tahun ke lima dan sekaligus merupakan tahun penutupan transformasi Bank Mandiri
tahap ke dua yang dimulai pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 untuk selanjutnya akan memasuki
transformasi tahap ke tiga yaitu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020. Visi Bank Mandiri menjadi Lembaga
Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif telah diwujudkan, pencapaian tersebut dapat
terlihat dari semakin kuatnya indikator – indikator utama keuangan perusahaan yang meningkat hampir
dua kali lipat. Nilai aset secara konsolidasi sebesar Rp855,04 triliun dan secara bank only sebesar Rp757,04
triliun pada tahun 2014 dibandingkan nilai aset pada tahun 2009 secara konsolidasi yang sebesar Rp394,62
triliun dan secara bank only sebesar Rp370,31 triliun. Demikian pula dengan total dana pihak ke tiga yang
dapat dihimpun pada tahun 2014 secara konsolidasi sebesar Rp636,4 triliun dan secara bank only sebesar
Rp576,3 triliun dibandingkan total dana pihak ke tiga pada tahun 2009 yang secara konsolidasi sebesar
Rp319,55 triliun dan secara bank only sebesar Rp299,72 triliun, pinjaman diberikan secara konsolidasi pada
tahun 2014 sebesar Rp530,0 triliun dan secara bank only sebesar Rp475,3 triliun dibandingkan dengan pinjaman
diberikan secara konsolidasi pada tahun 2009 sebesar Rp198,5 triliun dan secara bank only sebesar Rp179,7
triliun.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa indikator utama keuangan Bank Mandiri mampu mengembangkan
bisnis dan mereleksikan kuatnya posisi Bank Mandiri di pasar keuangan Indonesia. Program kerja maupun
target-target yang ditetapkan telah mencerminkan potensi Bank Mandiri untuk terus tumbuh dan
berkembang sesuai dengan arah yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank.