HUMAN CAPITAL POLICY COMMITTEE

berkarya untuk indonesia | 2014 538 FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN CAPITAL SUBSIDIARIES COMMITTEE CSC Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidak hadiran Kehadiran Group A Budi G. Sadikin 6 6 100 Riswinandi 5 5 100 Sentot A. Sentausa 5 5 100 Pahala N. Mansury 6 6 100 Ventje Rahardjo 5 5 1 80 Group B hadir sesuai agenda pembahasan Abdul Rachman 3 2 67 Sunarso 4 4 100 Fransisca N. Mok 2 2 100 Hery Gunardi 5 5 100 Royke Tumilaar 1 1 100 Kresno Sediarsi 1 1 100 Tardi 4 4 100 Contributing Member Ogi Prastomiyono 6 6 100 Invitee Riyani T. Bondan 6 6 100 Rico Usthavia Frans 1 1 100 Ahmad Siddik Badruddin 1 1 100 Sanjay N. Bharwani 1 1 100

7. CREDIT COMMITEE

Untuk mempertegas penerapan prinsip GCG serta dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent serta sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko yang best practice, Bank Mandiri telah melakukan perombakan proses pemberian kredit secara fundamental. Setiap pemberian kredit di segment wholesale harus dilakukan melalui pembahasan di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan fouroeye principle serta proses check and balance antara Business Unit sebagai unit Inisiator dengan Credit Risk Management selaku Unit Mitigasi Risiko. Dalam komite tersebut, Legal Group dan Compliance Group juga harus selalu hadir untuk memberikan pendapat dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat aspek independensi, menghindari dominasi salah satu unit, menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan bebas tekanan. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB CREDIT COMMITTEE Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Kredit sesuai SPK per segmen sebagai berikut: A. Kewenangan Komite Kredit Komite Kredit berwenang merekomendasikan dan atau memutus pemberian kredit baru, tambahan, penurunan, berkarya untuk indonesia | 2014 539 perpanjangan, dan atau restrukturisasi yang dikelola Business Unit sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan perubahan struktur kredit. Struktur kredit termasuk namun tidak terbatas pada limit kredit, tujuan obyek pembiayaan, jenis kredit, sifat kredit, jangka waktu kredit, grace period, porsi pembiayaan, syarat kredit covenant, dan agunan. B. ,PNJUF,SFEJUo3FTUSVLUVSJTBTJCFSXFOBOHNFSFLPNFOEBTJLBOEBOBUBVNFNVUVT 1. Restrukturisasi dan penyelesaian kredit kolektibilitas 3, 4, 5 dan kolektibilitas 1 dan 2 pasca restrukturisasi yang masih dikelola Credit Recovery Unit. 2. Restrukturisasi kredit kolektibilitas 1 dan 2 kategori watch list ditetapkan oleh Credit Risk Management Unit. 3. Penyelamatan penyelesaian kredit ekstrakomtabel termasuk memutus Aktiva Yang Diambil Alih AYDA. 4. Hapus buku dan hapus tagih kredit. C. ,PNJUF,SFEJU,PNJUF,SFEJUo3FTUSVLUVSJTBTJCFSUBOHHVOHKBXBCBUBTLSFEJUZBOHEJSFLPNFOEBTJLBOEBOBUBV diputus sesuai limit kewenangan termasuk penentuan perubahan struktur kredit sebagaimana tersebut diatas dengan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Memastikan setiap kredit yang diberikan telah memenuhi norma-norma umum perbankan dan telah sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat. 2. Memastikan pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai dengan ketentuan pokok pedoman pemberian kredit yang berlaku di Bank. 3. Memastikan pemberian kredit telah didasarkan pada penilaian yang jujur, obyektif, cermat, dan seksama serta terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit. 4. Meyakini kredit yang akan diberikan dapat dilunasi pada waktunya, dan tidak akan berkembang menjadi kredit bermasalah. FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN CREDIT COMMITTEE Nama Jumlah Rapat Kehadiran Ketidak hadiran Kehadiran Fungsi Risk Management Budi G. Sadikin 7 7 100 Riswinandi 82 82 100 Sentot A. Sentausa 322 322 100 Pahala N. Mansury 67 67 100 Kresno Sediarsi 207 207 100 Ventje Rahardjo 58 58 100 Ahmad Siddik Badruddin 50 50 100 Fungsi Business Unit Abdul Rachman 102 102 100 Royke Tumilaar 111 111 100 Sunarso 174 174 100 Fransisca N. Mok 308 308 100 Hery Gunardi 67 67 100 Tardi 173 173 100