Enhance Service Bank Mandiri 2014 Annual Report Indonesian

berkarya untuk indonesia | 2014 153 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TREASURY, FINANCIAL INSTITUTIONS SPECIAL ASSET MANAGEMENT TAHUN 2014 Pada tahun 2014 beberapa strategi yang dilakukan oleh Direktorat TFS untuk mengembangkan bisnisnya yang tetap fokus pada usaha di bidang wholesale remittance, trade dan capital market services yang dipasarkan dengan bundling product adalah : 1. Mengembangkan Non LC Trade Financing , yaitu fasilitas pembiayaan transaksi trade dengan underlying non LC kepada bank koresponden serta melakukan integrasi agreement dan intensifikasi pemasaran untuk produk-produk trade finance kepada bank koresponden untuk mengembangkan bisnis di bidang trade. 2. Meningkatkan sistem custody dan mengembangkan produk-produk terkait capital market seperti jasa kustodian syariah yang dilakukan untuk menjaga market share Bank Mandiri pada bisnis capital market. Hal ini penting untuk menjaga posisi Bank Mandiri sebagai leading counterparty dengan nasabah lembaga keuangan bank dan non-bank. 3. Di bidang pengelolaan kredit bermasalah, Direktorat TFS menjaga rasio gross NPL agar tetap terkendali melalui optimalisasi Early Warning System EWS dan Joint Effort yang proaktif. Hal ini terus dilakukan secara berkesinambungan agar dapat lebih dini menangani debitur yang berpotensi bermasalah. Fokus penanganan kredit akan dilakukan di front-end saat debitur masih dikelola di Bisnis Unit. Sementara itu, terhadap debitur yang tidak kooperatif, Bank Mandiri terus melakukan upaya somasi, optimalisasi likuidasi agunan melalui pelaksanaan lelang di wilayah, dan meningkatkan upaya legal action. 4. Bank Mandiri terus melanjutkan perencanaan pembangunan gedung kantor baik yang baru maupun renovasi di beberapa kota besar di Indonesia dan optimalisasi aset-aset Bank Mandiri yang telah dimiliki sebagai upaya pengelolaan dan pengembangan aset. Hal ini sejalan dengan penerapan konsep Corporate Real Estate CRE Bank Mandiri yang merupakan konsep pengelolaan aset secara terintegrasi baik di Kantor Pusat maupun di wilayah. 5. Unit Procurement telah melakukan penyempurnaan proses bisnis sesuai dengan Roadmap Procurement tahun 2011-2014, yaitu implementasi action plan menuju Procurement Excellence melalui joint collaboration dengan internal dan external stakeholders untuk meningkatkan nilai tambah value added . PENCAPAIAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Direktorat Treasury, Financial Institutions Special Asset Management telah berhasil memperoleh pendapatan fee based income sebesar Rp4.272 miliar, yang terbesar diperoleh dari pendapatan cash collection kredit hapus buku sebesar Rp1.673 miliar, bisnis forex sebesar Rp1.599 miliar, fee remittance sebesar Rp182 miliar dan bisnis custody sebesar Rp86 miliar. Bisnis Treasury juga masih menguasai 30,4 market share transaksi valuta asing perbankan nasional dengan mencatatkan pertumbuhan volume sebesar 13 YoY, atau mencapai USD222 miliar. Volume transaksi money market tumbuh 52 YoY mencapai USD205 miliar dan volume transaksi surat berharga dengan nasabah tumbuh 36 mencapai Rp4.05 triliun. Pencapaian Direktorat Treasury, Financial Institutions Special Asset Management tersebut dapat diraih melalui pelaksanaan beberapa program diantaranya adalah: 1. Direktorat TFS berhasil meningkatkan dan memperkuat struktur pendanaan USD dan Rupiah jangka menengah dan panjang untuk memperkuat struktur pendanaan serta antisipasi melambatnya proses recovery perekonomian global. Direktorat TFS mendapatkan fasilitas pendanaan bilateral loan dari bank berskala global dengan nominal USD565 juta dengan jangka waktu tiga tahun untuk pendanaan USD. Sedangkan untuk pendanaan Rupiah, Direktorat TFS mendapatkan fasilitas pendanaan bilateral loan dan repurchase transaction dari bank berskala global Pada tahun 2014 Direktorat Treasury, Financial Institutions Special Asset Management telah berhasil memperoleh pendapatan fee based income sebesar Rp4.272 miliar, yang terbesar diperoleh dari pendapatan cash collection kredit hapus buku sebesar Rp1.673 miliar, bisnis forex sebesar Rp1.599 miliar dan fee remittance sebesar Rp182 miliar. Bisnis Treasury juga masih menguasai 30,4 market share transaksi valuta asing perbankan nasional dengan mencatatkan pertumbuhan volume sebesar 13 YoY, atau mencapai USD222 miliar. Volume transaksi money market tumbuh 52 YoY mencapai USD205 miliar dan volume transaksi surat berharga dengan nasabah tumbuh 36 mencapai Rp4.05 triliun. Pencapaian Direktorat Treasury, Financial Institutions Special Asset Management tersebut dapat diraih melalui pelaksanaan beberapa program diantaranya adalah: 1. Direktorat TFS berhasil meningkatkan dan memperkuat struktur pendanaan USD dan Rupiah jangka menengah dan panjang untuk memperkuat struktur pendanaan serta antisipasi melambatnya proses recovery perekonomian global. Direktorat TFS mendapatkan fasilitas pendanaan bilateral loan dari bank berskala global dengan nominal USD565 juta dengan jangka waktu tiga tahun untuk pendanaan USD. Sedangkan untuk pendanaan Rupiah, Direktorat TFS mendapatkan fasilitas pendanaan bilateral loan dan repurchase transaction dari bank berskala global