diberitakan, dan membuat kesimpulan berita dengan cara menyusun pokok-pokok berita kemudian disusun dalam kalimat berita.
Teknik mengemukakan kembali isi berita menurut Wirajaya 2008:161 adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi pokok-pokok berita yang didengar.
b. Menulis dan menyusun pokok-pokok berita yang didengar secara
runtut. c.
Membaca pokok-pokok berita yang telah ditulis untuk sedikit menghafal dan memahaminya.
d. Mengungkapkan kembali isi berita yang didengar secara lisan tanpa
membawa teks yang berisi pokok-pokok berita dengan memperhatikan aspek keruntutan, intonasi, artikulasi, dan volume suara serta dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu sikap harus tenang dan posisi tubuh harus diatur dengan baik.
6. Metode Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran merupakan cara yang dipergunakan guru dalam menjalankan fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran Hamzah B Uno, 2008:2. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik
adalah cara yang digunakan, yang bersifat penerapan. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru sama, tetapi
menggunakan teknik yang berbeda. Pembelajaran kooperatif
Cooperative Learning adalah suatu sistem pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Sugiyanto, 2010:39.
Priyanto dalam Made Wena 2009:189 menjelaskan bahwa metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode
pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok
kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang berbentuk kelompok kecil dimana setiap anggota kelompoknya
bekerjasama dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Ciri Pembelajaran Kooperatif
Isjoni 2009:27 memaparkan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
1 setiap anggota memiliki peran;
2 terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa;
3 setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya; 4
guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan
5 guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
c. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto 2010:43-44, keuntungan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.
1 meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial,
2 memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,
keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan- pandangan,
3 memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial,
4 memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen, 5
menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois, 6
membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa,
7 berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara
hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8
meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia, 9
meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif,
10 meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa
lebih baik, dan
11 meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif