Tahap Pengamatan Observing Siklus II

Peneliti membagikan lembar soal untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan aspek berita, cara menyimpulkan, dan mengemukakan kembali isi berita. Bersamaan dengan pemutaran video berita, peneliti mempersilahkan siswa untuk bertanya apakah ada kesulitan dalam memahami perintah soal pada lembaran kertas yang sudah dibagikan. Waktu yang diberikan kepada siswa 15 menit untuk mengerjakan pertanyaan yang diberikan. Setelah mengerjakan tes akhir, siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas secara bergantian sesuai dengan presensi masing-masing dengan alokasi waktu kurang lebih 1 menit. Selanjutnya, peneliti mengakhiri pembelajaran menyimak, dan mengucapkan salam kepada siswa.

c. Tahap Pengamatan Observing

1 Keaktifan aspek Afektif Selama penelitian siklus II pertemuan I, tahap pengamatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Observer menggunakan instrument nontes untuk mengamati keaktifan aspek afektif tiap siswa yaitu lembar observasi siswa beserta pedoman yang telah ditentukan. Pengamatan keaktifan aspek afektif, terdiri dari 8 indikator yang akan diamati, yaitu A1 kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, A2 perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas, A3 siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok, A4 kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak, A5 siswa menghargai dan menerima pendapat gagasan dari teman dengan baik, A6 sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan pemahaman teman satu berkelompok, A7 sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok dan A8 siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar. Skor tiap indikator keaktifan aspek afektif yaitu skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Untuk mempermudah observer mengamati keaktifan siswa aspek afektif, siswa diberikan call card sesuai dengan nomor urut presensi masing-masing. Hasil pengamatan tiap indikator keaktifan siswa aspek afektif adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Aspek Afektif Siklus II Pertemuan I Indikator Persentase Keaktifan Kriteria Keaktifan A1 81 Sangat Tinggi A2 77,6 Tinggi A3 65,5 Tinggi A4 67,2 Tinggi A5 60,3 Cukup A6 51,7 Cukup A7 56,9 Cukup A8 62,1 Tinggi Keterangan Tabel: A1 kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, A2 perhatian siswa mencatat hal-hal penting mengenai materi yang sedang dibahas, A3 siswa memperhatikan pembelajaran dan fokus pada saat kerja kelompok, A4 kesiapan siswa untuk membawa dan menggunakan buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi lebih banyak, A5 siswa menghargai dan menerima pendapat gagasan dari teman dengan baik, A6 sikap siswa untuk peduli dengan keberhasilan pemahaman teman satu berkelompok, A7 sikap siswa untuk memberikan pujian,semangat, dan dorongan kepada teman satu kelompok dan A8 siswa menunjukkan sikap antusiasme dalam belajar 2 Keaktifan Aspek Psikomotorik Tahap pengamatan observasi siswa pada siklus II pertemuan II mengamati keaktifan siswa aspek psikomotorik. Observer menggunakan instrument nontes untuk mengamati keaktifan tiap siswa. Keaktifan aspek psikomotorik mempunyai 5 indikator yang akan diamati, yaitu B1 keberanian siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh, B2 siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok, B3 siswa mengajukan pertanyaan kepada gurupeneliti terhadap materi yang diajarkan, B4 siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, dan B5 siswa mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas. Penilaian tiap indikator berdasarkan pengamatan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Skor tiap indikator keaktifan aspek psikomotorik yaitu skor tertinggi 2 dan skor terendah adalah 0. Untuk mempermudah observer mengamati keaktifan siswa aspek psikomotorik, siswa diberikan call card sesuai dengan nomor urut presensi masing-masing. Hasil pengamatan observasi tiap indikator keaktifan siswa aspek psikomotorik adalah sebagai berikut. Tabel 4.4 Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Aspek Psikomotorik Siklus II Pertemuan II Indikator Persentase Keaktifan Kriteria Keaktifan B1 86,2 Sangat Tinggi B2 82,8 Sangat Tinggi B3 60,3 Cukup B4 58,6 Cukup B5 67,2 Tinggi Keterangan tabel: B1 keberanian siswa mengemukakan kembali isi berita di depan kelas tanpa disuruh. B2 siswa memberikan jawaban atas pertanyaan teman kelompok. B3 siswa mengajukan pertanyaan kepada guru peneliti terhadap materi yang diajarkan. B4 siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok. B5 siswa mengemukakan pendapat terhadap kelompok lain saat mengemukakan kembali isi berita di depan kelas.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Janna

0 2 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs M

0 0 46

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16