7. Media Audio-Visual
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, sehingga secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari penerima pesan Sri, 2010:4. Menurut Webster Dictonary 1960 dalam Sri,
2010:4, media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan
sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal. Gagne dalam Sadiman dkk, 2008:6 menyatakan, media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs dalam Sadiman dkk, 2008:6
berpendapat, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film
bingkai adalah
contoh-contohnya. Sadiman
dkk 2008:17
berpendapat, kegunaan media dalam proses belajar mengajar antara lain:
1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. 2
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar, objek terlalu kecil, gerak yang terlalu
lambat atau terlalu cepat, kejadian atau peristiwa yang terjadi di
masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, objek terlalu kompleks, dan konsep yang terlalu luas.
3 Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik. 4
Memberi perangsang yang sama. 5
Mempersamakan pengalaman. 6
Menimbulkan persepsi yang sama. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan media
merupakan suatu alat yang digunakan untuk menerima pesan dalam lingkungan siswa untuk merangsang berpikir dalam belajar. Peran
media dalam proses belajar agar dapat memperjelas penyajian materi yang akan dipergunakan, membuat siswa tertarik sehingga tidak
merasa bosan, dan dapat memberikan rangsangan otak siswa supaya dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru.
b. Media Audio-Visual