hanya 22,2 siswa yang aktif dalam pembelajaran, siklus I meningkat sebesar 23,5 dan siklus III meningkat 35,9.
Relevansi  penelitian  ini  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  peneliti adalah  sama-sama  melakukan  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK,  dan
penggunaan  media  audio-visual.  Hasil  penelitian  menjelaskan  bahwa  dengan menggunakan media audio-visual dan teknik SKDKK berhasil meningkatkan
kemampuan menyimak isi informasi siswa SMA. Perbedaan dengan penelitian yang  akan  dilakukan  oleh  peneliti  adalah  penggunaan  metode  pembelajaran
kooperatif  tipe  STAD  dan  media  audio-visual.  Materi  yang  akan  diajarkan yaitu  Standar  Kompetensi  SK  memahami  isi  berita,  dan  Kompetensi  Dasar
KD  mengemukakan  kembali  isi  berita.  Selain  itu,  siswa  yang  akan dipergunakan  untuk  subjek  adalah  kelas  VIII  B  semester  2  SMP  Pangudi
Luhur  Kalibawang  Kulonprogo  tahun  ajaran  2012  2013.  Setelah  meninjau ketiga  penelitian  relevan  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  penelitian  yang
peneliti angkat masih relevan untuk dilakukan.
B. Teori
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan  kegiatan  yang  paling  pokok.  Ini  berarti  berhasil  tidaknya
pencapaian  tujuan  pendidikan  banyak  tergantung  kepada  bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik Ahmadi
Widodo,  1991.  Menurut  Garrett  bahwa  belajar  merupakan  proses yang  berlangsung  dalam  jangka  waktu  lama  melalui  latihan  maupun
pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu Rasyad, 2003:29.
Siddiq,  dkk.  2008:1-3  dalam  bukunya  yang  berjudul “Pengembangan  Bahan  Pembelajaran”,  menjelaskan  bahwa  belajar
adalah  suatu  aktivitas  yang  disengaja  dilakukan  oleh  individu  agar terjadi  perubahan  kemampuan  diri,  dengan  belajar  anak  yang  tadinya
tidak  mampu  melakukan  sesuatu,  menjadi  mampu  melakukan  sesuatu itu,  atau  anak  yang  tadinya  tidak  terampil  menjadi  terampil.  Dimyati
dan  Mudjiono  2002:7  dalam  bukunya  yang  berjudul “Belajar  dan
Pembelajaran
”
,  menjelaskan  bahwa  belajar  merupakan  tindakan perilaku  siswa  yang  kompleks.  Sebagai  tindakan,  maka  belajar  hanya
dialami  oleh  siswa  sendiri.  Siswa  adalah  penentu  terjadinya  proses belajar. Berdasarkan penjelasan ketiga pakar di atas, dapat disimpulkan
bahwa  belajar  adalah  proses  perubahan  pada  individu  yang  terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan fisiknya.
b. Pembelajaran
Pembelajaran  ialah  suatu  proses  yang  dilakukan  oleh  individu untuk  memperoleh  suatu  perubahan  perilaku  yang  baru  secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya  Surya, 2004. Beberapa prinsip yang
menjadi landasan pengertian tersebut ialah:
a. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Artinya
seseorang  yang  telah  mengalami  pembelajaran  akan  berubah perilakunya  Surya,  2004.  Tetapi  tidak  semua  perubahan  perilaku
sebagai  hasil  pembelajaran.  Perubahan  perilaku  sebagai  hasil pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Surya, 2004:
1 Perubahan yang disadari
2 Perubahan yang bersifat kontinu berkesinambungan
3 Perubahan yang bersifat fungsional
4 Perubahan yang bersifat positif
5 Perubahan yang bersifat aktif
6 Perubahan yang bersifat permanen menetap
7 Perubahan yang bertujuan dan terarah
b. Hasil  pembelajaran  ditandai  dengan  perubahan  perilaku  secara
keseluruhan.  Artinya  bahwa  perubahan  perilaku  sebagai  hasil pembelajaran  adalah  meliputi  semua  aspek  perilaku  dan  bukan  hanya
satu atau dua aspek saja. Perubahan perilaku itu meliputi aspek-aspek perilaku kognitif, konatif, afektif atau motorik Surya, 2004.
c. Pembelajaran  merupakan  suatu  proses.  Artinya  pembelajaran
merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan. Jadi, pembelajaran bukan  sebagai  suatu  benda  atau  keadaan  yang  statis,  melainkan
merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang dinamis dan saling berkaitan Surya, 2004.
d. Proses  pembelajaran  terjadi  karena  adanya  sesuatu  yang  mendorong
dan  ada  sesuatu  tujuan  yang  akan  dicapai.  Artinya  pembelajaran merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Belajar  tidak  akan  efektif  tanpa  adanya  dorongan  dan  tujuan Surya, 2004.
e. Pembelajaran  merupakan  bentuk  pengalaman.  Hal  ini  berarti  bahwa
selama  individu  dalam  proses  pembelajaran  hendaknya  tercipta  suatu situasi  kehidupan  yang  menyenangkan  sehingga  memberikan
pengalaman yang berarti Surya, 2004. Dalam  makna  yang  lebih  kompleks,  pembelajaran  hakikatnya
adalah  usaha  sadar  dari  seorang  guru  untuk  membelajarkan  siswanya mengarahkan  interaksi  siswa  dengan  sumber  belajar  lainnya  dalam
rangka mencapai  tujuan  yang diharapkan. Makna  di  atas jelas terlihat bahwa  pembelajaran  merupakan  interaksi  dua  arah  dari  seorang  guru
dan  peserta  didik,  di  mana  antara  keduanya  terjadi  komunikasi transfer yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah
ditetapkan  sebelumnya  Trianto,  2009.  Berdasarkan  pendapat  ahli  di atas,  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  pembelajaran  adalah  suatu
kegiatan  belajar  mengajar  yang  didalamnya  terdapat  interaksi  positif antara  guru  dengan  siswa  dengan  menggunakan  segala  potensi  dan
sumber  yang  ada  untuk  menciptakan  kondisi  belajar  yang  aktif  dan menyenangkan.
c. Pembelajaran Bahasa Indonesia