kondisi awal nilai sig 0,017 ≤ 0,05 tidak berdistribusi normal, siklus I
nilai sig 0,155 ≥ 0,05 berdistribusi normal, dan siklus II nilai sig 0,006 ≤ 0,05 tidak berdistibusi normal.
f. Uji Hipotesis
1 Hasil Belajar Kondisi Awal dan Siklus I
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Kondisi
awal 56.931 29
18.7939 3.4899
Siklus I 61.652 29
19.8896 3.6934
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Kondisi awal Siklus I 29 .772
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviati
on Std.
Error Mean
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Uppe
r Pair 1 Kondisi
awal –
Siklus I -4.7207 13.1137 2.4351 -9.7089 .2675 -1.939 28
.063 Ketentuan:
Ho = Peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I tidak signifikan
H1 = Peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus I signifikan
Ho ditolak jika t hitung t tabel Dari perhitungan uji t berdasarkan SPSS, dapat dijelaskan
bahwa t hitung 1,939 t tabel 28; 0,025 adalah 2,048 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi, peningkatan hasil belajar dari
kondisi awal ke siklus I tidak signifikan. Catatan:
Meskipun uji hipotesis hasil belajar kondisi awal ke siklus I dengan SPSS versi 16.0 tidak signifikan, hasil penelitian menunjukkan
nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
2 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Siklus I
61.652 29
19.8896 3.6934
Siklus II 82.124
29 29.6345
5.5030
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1 Siklus I Siklus II
29 .655
.000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Pair 1
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair 1 Siklus I
– Siklus II
-20.4724 22.4043 4.1604 -28.9945 -11.9503 -4.921 28 .000
Ketentuan: Ho = Peningkatan nilai hasil belajar siklus I ke siklus II tidak
signifikan H1 = Peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II
signifikan Ho ditolak jika t hitung t tabel
Dari perhitungan uji t berdasarkan SPSS, dapat dijelaskan bahwa t hitung 4,921 t tabel 28; 0,025 adalah 2,048 sehingga
Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi, peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II signifikan.
C. Hasil Penelitian