Pengertian Menyimak Proses Menyimak

4. Keterampilan Menyimak

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian menyimak, proses menyimak, tujuan menyimak, dan jenis-jenis menyimak.

a. Pengertian Menyimak

Dalam KBBI 2008:1307, menyimak adalah mendengarkan memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca. Tarigan 2008:31 mengatakan, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Hermawan 2012:32 mengungkapkan, menyimak merupakan sebuah proses pengalihan ransangan secara konstan. Kita memusatkan pada satu ransangan selama beberapa detik saja. Seperti pencarian sebuah objek oleh antena radar, indera manusia secara konstan melihat sepintas kepada ransangan yang datang untuk mendapatkan informasi yang menurut kita penting Keltner dalam Hermawan, 2012:32. Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak adalah suatu keterampilan yang dapat merangsang otak secara konstan untuk memperoleh informasi yang disampaikan pembicara supaya lawan bicaranya mengerti dan paham terhadap informasi yang disampaikan.

b. Proses Menyimak

Menurut Logan dalam Tarigan, 2008:63, menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak itu sendiri terdapat tahap-tahap yang dilakukan, yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi dan tahap menanggapi. Tahap pertama yaitu mendengar. Dalam tahap ini, kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya, sehingga dalam tahap ini, si pendengar masih berada dalam tahap hearing. Tahap kedua yaitu memahami. Dalam tahap ini, setelah kita mendengarkan maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Kemudian, sampailah kita dalam tahap understanding. Tahap ketiga yaitu menginterpretasi. Penyimak yang baik, yang cermat dan juga teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpretting. Tahap keempat yaitu mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi pembicaraan, sang penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, dimana keunggulan dan kelemahan, dimana kebaikan serta kekurangan sang pembicara dievaluasi. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap evaluating. Tahap kelima yaitu menanggapi. Tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap menanggapi responding. Berdasarkan proses menyimak di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menyimak diperlukan lima tahap yang bertujuan supaya siswa dapat belajar mendengar dengan seksama, memahami apa yang di dengar, dapat menginterpretasikan atau menafsirkan isi pendapat dalam ujaran, mengevaluasi pendapat sang pembicara dan menanggapi gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara.

c. Tujuan Menyimak

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Janna

0 2 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs M

0 0 46

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16