Tipe STAD Student Team Achievement Divisions

f. Tipe STAD Student Team Achievement Divisions

STAD Student Team Achievement Divisions dikembangkan oleh Slavin, dkk dan merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif di dalam kelas Slavin, 2008:143. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu kelas terdiri dalam kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri 4-5 anggota yang heterogen dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif serta prosedur kuis Suyatno, 2009:52. Slavin 2008:143-146 mengemukakan bahwa tipe STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu: 1 Presentasi kelas Materi pokok dalam STAD adalah pengenalan awal dalam presentasi kelas. Presentasi kelas dapat dilakukan melalui pengajaran secara langsung atau pengajaran diskusi dengan guru, tetapi dapat juga presentasi menggunakan audio-visual. Presentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran pada umumnya karena dalam STAD hanya ditekankan pada hal-hal pokok saja. Kemudian siswa harus mendalaminya melalui pembelajaran dalam kelompok. Dengan demikian, siswa dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam memperhatikan materi yang diberikan oleh guru dalam presentasi kelas karena hal tersebut juga akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis yang nantinya juga akan mempengaruhi skor dari kelompok mereka. 2 Kerja kelompok Tim atau kelompok terdiri dari empat atau lima orang siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen, baik dalam penguasaan materi, jenis kelamin, maupun suku. Fungsi utama dari kerja kelompok adalah memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai materi yang diberikan dan juga untuk mempersiapkan anggota kelompok dalam menghadapi kuis, sehingga semua anggota kelompok dapat mengerjakan dengan baik. Setelah guru mempresentasikan materi, anggota kelompok secara bersama-sama mempelajari lembar kerja atau materi lain yang diberikan guru. Dalam hal ini, siswa mendiskusikan masalah atau kesulitan yang ada, membandingkan jawaban dari masing-masing anggota kelompok yang maju ke depan kelas dan membetulkan kesalahan jawaban dari anggota kelompok lain. Dalam setiap langkah, titik beratnya adalah membuat anggota kelompok melakukan yang terbaik untuk kelompok, dan kelompok pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. 3 Kuis Setelah satu sampai dua kali presentasi guru dan satu sampai dua kali praktik kelompok, para siswa menjalani kuis perseorangan. Siswa-siswa tidak diijinkan saling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap siswa secara perseorangan bertanggung jawab atas pengetahuan yang mereka peroleh. 4 Skor kemajuan perseorangan Gagasan di balik skor kemajuan perseorangan adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada kelompoknya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari nilai kinerja siswa tersebut sebelumnya. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk kelompok mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. Tingkatan skor kemajuan Slavin, 2010:159, adalah sebagai berikut. Tabel 2.2 Skor Kemajuan Perseorangan Skor Kuis Skor kemajuan  Nilai kuistes terkini turun lebih dari 10 poin di bawah nilai awal  Nilai kuistes terkini turun 1-10 poin di bawah nilai awal  Nilai kuistes terkini sama dengan nilai awal sampai dengan 10 poin di atas nilai awal  Nilai kuistes terkini lebih dari 10 poin di atas nilai awal  Nilai kuistes sempurna terlepas dari skor awal 5 10 20 30 30 5 Penghargaan kelompok Kelompok akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor kelompok siswa akan digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa. Cara-cara penentuan nilai penghargaan kepada kelompok dijelaskan sebagai berikut: a Menentukan nilai dasar awal masing-masing siswa. Nilai dasar awal dapat berupa nilai teskuis atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya. b Menentukan nilai teskuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam kelompok. c Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai daasr awal masing-masing siswa. Rusman 2011:216 menjelaskan, tiga macam tingkatan penghargaan yang diberikan berdasarkan pada rata-rata skor tim adalah sebagai berikut. Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan 0 ≤ N ≤ 5 - 6 ≤ N ≤ 15 Kelompok Baik GOOD TEAM 16 ≤ N ≤ 20 Kelompok Hebat GREAT TEAM 21 ≤ N ≤ 30 Kelompok Istimewa SUPER TEAM

7. Media Audio-Visual

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Janna

0 2 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs M

0 0 46

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16