Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu metode pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan
interdependensi saling ketergantungan peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya. Struktur tugas
berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan reward mengacu pada derajat kerja sama atau kompetensi yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan maupun reward.
e. Beberapa Tipe Pembelajaran Kooperatif
Secara umum, pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe. Berikut ini merupakan beberapa macam tipe dari pembelajaran
kooperatif. 1
STAD Student Team Achievement Divisions
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin Made Wena, 2009:192. Tipe STAD adalah
pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab
kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan campur dikelompokkan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin,
nilai awal, dan suku Suyatno, 2009:52. Menurut Slavin 2009:23 pada pembelajaran kooperatif siswa ditempatkan dalam tim-tim
pembelajaran yang beranggotakan empat orang atau lebih yang bercampur tingkat, kinerja, jenis kelamin, dan kesukuannya.
Menurut Arends 2008:37 pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa di kelas tertentu dibagi menjadi beberapa kelompok
tim belajar, dengan wakil-wakil dari kedua gender, dari berbagai kelompok rasial atau etnis, dan dari nilai awal siswa yang
memperoleh nilai tinggi, cukup, dan rendah. Jadi, yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tie STAD adalah salah satu
pembelajaran kooperatif dimana siswa dikelompokkan ke dalam kelompok yang heterogen berbeda tingkat prestasi, jenis kelamin,
dan suku. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu kelas terdiri dalam kelompok-kelompok kecil, tiap kelompok terdiri 4-5
anggota yang heterogen dan belajar dengan metode pembelajaran kooperatif serta prosedur kuis Suyatno, 2009:52.
2 TGT Team Game Tournament
Kinerja siswa dalam pembelajaran dengan tipe ini tidak dinilai dengan kuis individual, tetapi dengan turnamen perbaikan
akademik. Siswa mewakili timnya berlomba dengan anggota tim lain yang setara kinerja akademiknya berdasarkan hasil penelitian
yang lalu. Siswa dari seluruh tingkat kinerja pada tiap kelompok mempunyai peluang yang sama untuk menyumbang poin bagi
timnya jika mereka berbuat yang terbaik. Ada 5 komponen utama dalam TGT Huda, 2011, yaitu:
a. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
b. Kelompok team
Kelompok biasanya terdiri atas 4-5 orang. c.
Game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
d. Turnamen
Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar
sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai chalenger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai chalenger
3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader 2.
Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab
soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila menurut chalenger 1
jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila
jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan
oleh reader 1 apabila jawaban reader 1, chalenger 1, chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah
membacakan kunci jawaban . Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam. Yang tadi
menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader 1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, challenger 3 menjadi chalenger 2, reader
2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader 2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.
3 Team Assisted Individualization TAI
Tipe pembelajaran TAI merupakan kolaborasi antara pembelajaran
individual dengan
pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 delapan komponen Agus Suprijono, 2009, yaitu:
a. Team yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas
4 sampai 6 siswa. b.
Placement test yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui
kelemahan siswa dalam bidang tertentu.
c. Student creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu
kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya. d.
Team study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan
secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. e.
Team scores and team recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam
menyelesaikan tugas. f.
Teaching group yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
g. Facts test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta
yang diperoleh siswa. h.
Whole class units yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Masih banyak lagi macam-macam tipe yang lain, namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Perbandingan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode pembelajaran kooperatif lain seperti TAI, TGT dan TSTS
dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut Sugiyanto, 2010.
Tabel 2.1 Perbedaan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Metode Pembelajaran Lainnya
STAD TAI
TGT TSTS
Tim-tim belajar heterogen beranggota
4-5 orang Siswa ditempatkan dalam
tim-tim belajar beranggotakan 4-5 siswa
yang heterogen. Adanya penghargaan dari hasil
penilaian. Siswa ditempatkan dalam
tim-timbelajar beranggotakan 4-5 siswa.
Siswa permainan dengan tim lain untuk memperoleh
skor tambahan bagi timnya.
Siswa ditempatkan dalam tim-tim belajar
beranggotakan 4 siswa yang heterogen.
Komponen-komponen STAD yaitu:
presentasi kelas, kelompok team, kuis,
skor kemajuan individual,
penghargaan kelompok.
Komponen-komponen TAI yaitu: kelompok teams,
tes penempatan placement test, materi, kurikulum,
kelompok belajar, penilaian dan pengakuan
tim, mengajar kelompok, tes fakta, mengajar seluruh
kelas. Komponen-komponen
TGT yaitu: materi, kelompok teams, game,
turnamen, penghargaan kelompok.
Komponen-komponen TSTS yaitu: materi,
kelompok teams, pembagian permasalahan,
mendiskusikan permasalahan kerja
kelompok, presentasi kelas, penghargaan
kelompok.
Kelebihan: mendorong siswa berdiskusi,
saling bantu menyelesaikan tugas,
menguasai dan pada akhirnya menerapkan
keterampilan yang diberikan.
Kelebihan:meminimalisir keterlibatan guru dalam
pemeriksaan dan pengelolaan tim. Siswa
akan termotivasi untuk mempelajari materi dengan
cepat dan akurat, dapat mengecek pekerjaan satu
sama lain, mengurangi perilaku mengganggu,
konflik antar pribadi dan menimbulkan sikap positif,
siswa yang berkemampuan lemah akan terbantu.
Kelebihan: memotivasi siswa karena belajar
dikombinasikan dengan game menggunakan
permainan dan siswa dilatih untuk bekerjasama.
Kelebihan: mudah dipecah menjadi
berpasangan, lebih banyak ide muncul, lebih banyak
tugas yang bisa dilakukan dan guru mudah
memonitor.
Kekurangan: dalam penerapannya
membutuhkan manajemen waktu
yang baik. Mengacu pada belajar kelompok
sehingga kurangnya kesempatan untuk
individu Kekurangan: dalam
penerapannya membutuhkan manajemen
waktu yang baik. Kesempatan individu
mendominasi. Kekurangan: dalam
penerapannya membutuhkan manajemen
waktu yang baik. Kekurangan:
Membutuhkan lebih banyak waktu, kurang
kesempatan untuk kontribusi individu, dan
siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan.
f. Tipe STAD Student Team Achievement Divisions