kriteria sangat rendah, meningkat menjadi 257 atau 55,4 memenuhi kriteria cukup di siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 303 atau
65,3 memenuhi kriteria tinggi. Persentase keaktifan kelas aspek psikomotorik kondisi awal adalah 57 atau 19,7 memenuhi kriteria
sangat rendah meningkat pada siklus I menjadi 96 atau 33,1 memenuhi kriteria rendah, dan di siklus II meningkat menjadi 193 atau 66,6
memenuhi kriteria tinggi.
2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil penelitian peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo dalam pembelajaran
keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita dapat dilihat mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Secara
umum, hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.
Tabel 4.16 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B
No Tes
Rata-rata Ketuntasan
Ketidak Tuntasan 1
Kondisi Awal
56,9 7 siswa atau 24,1
22 siswa atau 75,9
2 Siklus I
61,7 12 siswa atau 41,4
17 siswa atau 58,6
3 Siklus II
82,1 26 siswa atau 89,7
3 siswa atau 10,3 Rata-rata
Peningkatan KA
SI SII
KA-SI SI-SII
56,9 61,7
82,1 4,8
5 siswa atau
17,3 20,4
14 siswa atau 45,3
Keterangan Tabel: KA: Kondisi Awal
SI : Siklus I SII: Siklus II
Grafik 4.4 Peningkatan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur
1 Kalibawang Kulonprogo Tahun Ajaran 2012 2013
Grafik 4.5 Peningkatan Persentase Jumlah Ketuntasan Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi
Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo Tahun Ajaran 2012 2013
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dijelaskan secara keseluruhan bahwa nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan
dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan mengemukakan kembali isi berita siswa kelas VIII B SMP Pangudi
Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012 2013 mengalami
56.9 61.7
82.1
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
24.1 41.4
89.7
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
kondisi awal siklus I
siklus II kondisi awal
siklus I siklus II
peningkatan yang cukup signifikan. Rata-rata nilai hasil belajar pada kondisi awal 56,9, meningkat di siklus I setelah menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual menjadi 61,7, dan siklus II meningkat menjadi 82,1. Persentase ketuntasan siswa kondisi
awal terdapat 7 siswa 24,1 dari jumlah keseluruhan siswa meningkat menjadi 12 siswa 41,4 dari jumlah keseluruhan siswa pada siklus I dan
siklus II meningkat menjadi 27 siswa 89,7 dari jumlah keseluruhan siswa.
Peningkatan yang
terjadi membuktikan
bahwa, dalam
pembelajaran keterampilan
menyimak pada
pokok bahasan
mengemukakan kembali isi berita, dapat diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual.
Selain itu permasalahan awal yang dirasakan guru pun dapat terpecahkan dengan menerapkan metode dan media tersebut.
D. Pembahasan