12
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas penelitian relevan, landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Penelitian Relevan
Penelitian yang dapat dijadikan penelitian sejenis adalah penelitian Feni Satriani 2009, Kanti Rahayu 2010, dan Nungki Prabawati Mulyono 2010.
Ketiga penelitian tersebut akan diuraikan lebih lengkap sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Feni Satriani 2009 berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Lakon Drama Menggunakan Media Audiovisual Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 7 Samarinda Tahun Ajaran
20082009 ”. Hasil penelitian tindakan tersebut adalah adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari rata-rata skor dasar 40,00 menjadi rata-rata hasil belajar sebesar 65,11 pada siklus I dengan persentase peningkatan 62,77.
Kemudian dari rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 65,11 menjadi rata- rata hasil belajar sebesar 74,6 pada siklus II dengan pesentase peningkatan
13,74. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah sama-sama Penelitian Tindakan Kelas PTK, keterampilan menyimak, dan penggunaan media audio-visual. Peneliti melihat bahwa dengan
menggunakan media audio-visual yang digunakan Feni Satriani berhasil meningkatkan hasil belajar siswa SMP pada keterampilan berbahasa yaitu
menyimak. Perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Feni Satriani dengan peneliti adalah materi yang digunakan yaitu Standar Kompetensi SK
memahami isi berita, Kompetensi Dasar KD mengemukakan kembali isi berita, dan subjek yang dipergunakan adalah siswa kelas VIII B semester 2
SMP Pangudi Luhur Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012 2013. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggabungan antara metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media audio-visual. Dengan begitu, penelitian Feni Satriani tersebut dapat dijadikan sebagai refrensi yang tepat
untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII B. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Kanti Rahayu 2010 berjudul
“Peningkatan Kemampuan Memberikan Kritik dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara dengan Menggunakan Metode Kooperatif Teknik
DESSI Siswa Kelas X Semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 20092010 ”. Hasil
penelitian tindakan tersebut adalah 1 adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran metode kooperatif tipe DESSI pada kondisi awal
14 siswa 38,89 dari jumlah siswa aktif dalam pembelajaran, pada siklus I 17 siswa 56,67 dari jumlah siswa aktif pembelajaran, dan pada siklus II
29 siswa 85,25 dari jumlah siswa aktif pembelajaran, 2 adanya peningkatan tes kemampuan berbicara nilai rata-rata 50,9 pada kondisi awal,
siklus I mendapatkan rata-rata 60,58 dan siklus II mendapatkan rata-rata 76,97. Untuk persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 64,51, dan siklus II
88,23.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama Penelitian Tindakan Kelas PTK dan penggunaan metode
kooperatif. Teknik DESSI merupakan salah satu jenis metode pembelajaran kooperatif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kanti Rahayu menunjukkan
bahwa dengan menggunakan metode kooperati teknik DESSI berhasil meningkatkan kemampuan untuk memberikan kritik siswa SMA. Perbedaan
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan tipe Student Team Achievement Divisions STAD dan media audio-visual. Selain
itu, materi yang akan diajarkan yaitu Standar Kompetensi SK memahami isi berita, dan Kompetensi Dasar KD mengemukakan kembali isi berita. Siswa
yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi Luhur Kalibawang Kulonprogo Yogyakarta tahun ajaran 2012
2013. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nungki Prabawati Mulyono
2010, yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak Isi Informasi dan
Keaktifan siswa dalam Pembelajaran Menyimak dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Teknik SKDKK Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 6
Yogyakarta 20092010”. Hasil pelaksanaan tindakan tersebut adalah 1 pada siklus I terdapat 77,1 siswa tuntas dan nilai rata-rata kelas yakni 72,92;
siklus II terlihat dengan adanya kenaikan 18,4 siswa tuntas dengan nilai rata-rata kelas yakni 77,94; dan pada siklus III terjadi peningkatan sebesar
17,5 dengan nilai rata-rata kelas yakni 84,43. Keaktifan siswa kondisi awal
hanya 22,2 siswa yang aktif dalam pembelajaran, siklus I meningkat sebesar 23,5 dan siklus III meningkat 35,9.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK, dan
penggunaan media audio-visual. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dengan menggunakan media audio-visual dan teknik SKDKK berhasil meningkatkan
kemampuan menyimak isi informasi siswa SMA. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan media audio-visual. Materi yang akan diajarkan yaitu Standar Kompetensi SK memahami isi berita, dan Kompetensi Dasar
KD mengemukakan kembali isi berita. Selain itu, siswa yang akan dipergunakan untuk subjek adalah kelas VIII B semester 2 SMP Pangudi
Luhur Kalibawang Kulonprogo tahun ajaran 2012 2013. Setelah meninjau ketiga penelitian relevan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
peneliti angkat masih relevan untuk dilakukan.
B. Teori