Sektor Ecological Footprint Sub Model Perikanan

6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka hal-hal yang dijadikan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1 Pemanfaatan sumberdaya untuk wisata selam, snorkeling dan perikanan budidaya rumput laut dilakukan berdasarkan kesesuaian temporal karena kesesuaian ruangnya yang bersifat dinamik. Integrasi wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka dapat menampung sebanyak 21 887 wisatawantahun yang memanfaatkan ruang untuk perikanan sebesar 0.04 hakapita skala lokal dan 0.3 hakapita skala regional dan didukung hasil analisis HANNP, CLSA dan valuasi ekonomi sehingga Gugus Pulau Batudaka dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata dan perikanan. 2 Keberlanjutan sistem sosial ekologi di kawasan ini dapat menampung wisatawan rata-rata setiap tahun sebanyak 4 326 orang yang memanfaatkan ruang untuk wisata 0.93 hatahun dan ruang untuk perikanan 0.3 hatahun.

6.2 Saran

Saran untuk keberlanjutan pengelolaan kawasan ini adalah : 1 Perlu adanya perubahan zonasi di Gugus Pulau Batudaka berdasarkan kebutuhan masyarakat, kesesuaian ruang dan daya dukung kawasan. 2 Pengembangan Gugus Pulau Batudaka sebagai kawasan wisata dengan menerapkan prinsip kehati-hatian precautionary approach dalam pengelolaan sumberdaya, maka untuk meningkatkan jumlah kunjungan wistawan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan potensi obyek wisata saat ini wisata selam, dan snorkeling yang didukung oleh ketersediaan infrastruktur penunjang melalui peningkatan atraksi wisata dan kegiatan promosi. DAFTAR PUSTAKA Adhiasto. 2001. Laporan penelitian mangrove di Kepulauan Togean. Conservation International Indonesia – Yayasan Pijak. Palu. Adrianto, L. 2004. Reformasi pemikiran ekonomi : perlunya reintegrasi ilmu alam dengan ilmu ekonomi. http:io.ppi-jepang.orgarticle.php?id=4 Diakses 18 Mei 2007 Adrianto L, and Y. Matsuda 2004. Fishery Resources Appropriation in Yoron Island, Kagoshima Prefecture, Japan : A Static and Dynamic Analysis. Kagoshima University. Japan. Adrianto, l., 2005. Konsep dan pengertian ekonomi sumberdaya pesisir dan Laut. Working Paper. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Adrianto L. 2005. Analisis Sosial Ekonomi dalam Strategi Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Laut: Sebuah Pendekatan Coastal Livelihood Analysis. Working Paper. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Adrianto, L. 2006. Sinopsis Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam. Working Paper. Pusat Kajian Pesisir dan Lautan. IPB, Bogor. Adrianto, L and N. Aziz. 2006. Valuing the social-ecological interactions in coastal zone management : a lesson learned from the case of economic valuation of mangrove ecosystem in Barru Sub-District, South Sulawesi Province. Seminar in Social-Ecological System Analysis. 12 June 2006. ZMT, Bremen University, Bremen. Adrianto, L. 2007. Teknik pengambilan data untuk Contingent Valuation Method. Modul yang disampaikan pada kegiatan pelatihan teknik dan metode pengumpulan data valuasi ekonomi. Bogor, 05-09 Maret 2007. Kerjasama PKSPL-IPB dengan BAKOSURTANAL, Bogor. Adrianto, L dan Y. Wahyudin, 2007. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Perairan. Makalah Seminar Kelautan di Makassar 7-8 Juni 2007. Allison, E.H., and F. Ellis, 2001. The livelihoods approach and management of small- scale fisheries. Marine Policy, 25 5:377-388 Anggadiredja, J.T., 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta. Aslan, L.M., 1988. Budidaya Rumput Laut. Kanisius Yogyakarta. Ayres, R.U. and L.W. Ayres, 2002. Handbook of Industrial Ecology. Cheltenham, UK and Lyme, US. Edward Elgar. Ayres, R.U., JC.J.M van den Bergh, 2000. Weak versus strong sustainability : economic, natural science and consilience. Environmental Ethichs, forthcoming. Bappeda Touna-Kabupaten Tojo Una-Una 2007. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Tojo Una-Una. Ampana. Bappeda Touna-Kabupaten Tojo Una-Una 2007. Rencana Detail Tata Ruang RDTR Kepulauan Togean. Ampana. Bappeda Touna-Kabupaten Tojo Una-Una. 2009. Survei sosial ekonomi daerah Kabupaten Tojo Una-Una SUSEDA 2009. Bappeda PM Kabupaten Tojo Una-Una, Ampana. Barton, D.N. 1994. Economic factors and valuation of tropical coastal resources. University of Bergen, Norway. Bass, S and B. Dalal-Clayton, 1995. Small Island States and Sustainable Development: Strategic Issues and Experience. Environmental Planning Issues, 8:35-42 Bengen, D.G., 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB, Bogor. Bengen, D.G., 2001. Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor. Bengen, D.G., 2002. Pengembangan konsep daya dukung dalam pengelolaan lingkungan pulau-pulau kecil. Laporan Akhir Kerjasama antara Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. Bengen, D.G. dan A.S.W. Retraubun, 2006. Menguak realitas dan urgensi pengelolaan berbasis eko-sosio sistem pulau-pulau kecil. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut. Bogor, Indonesia. Bergh, J.C. and J.M. van den, 2001. Themes, Approaches, and differences with environmental economics. Ecological Economics : rev version. p 1-38 Berkes, F and C. Folke, 2002. Back to The Future : Ecosystem Dynamic and Local knowledge. In Panarchy understanding transformations in Human and Ntaural system. Gunderson and Holling eds. Island Press, Washington- Cavelo-London. p 121-146 Berkes. F, and C.S.Seixas, 2005. Building resilience in lagoon social-ecological systems: a local-level perspective. Ecosys. 8:967-974 Berkes, F., 2007. Understanding uncertainty and reducing vulnerability : lessons from resilience thinking. Springer Science Nat Hazards. 41:283–295 Beller, W., 1990. How to sustain a small island. In : Beller, W., P. d”Alaya dan P. Hein eds. : Sustainable developtment and environmental management of small islands. Man and Biosphere Series : Vol 5 UNESCO and Parthenon Group, Paris. p:15-22 Bin, C., H. Hao, Y. Weiwei, Z. Senlin, W. Jinkeng, J. Jinlong, 2009. “Marine biodiversity conservation based on integrated coastal zone management ICZM a case study in Quanzhou Bay, Fujian, China”. Ocean Coastal Management 52:612–619 BKSDA-Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, 2006. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Kepulauan Togean 2005-2030. BKSDA Sulteng Dirjen Perlindungan Konservasi Alam Departemen Kehutanan, Palu. BPS-Biro Pusat Statistik Kabupaten Poso, 2004. Kabupaten Poso dalam Angka 2003. Poso.