hindari lokasi dari sekitar muara sungai Zatnika 1985; rumput laut dapat mentolerir salinitas antara 25.5-34.5 ‰ De Castro dan Guanzon, 1993; 3 Suhu
air yang sesuai untuk budidaya rumput laut berkisar 27-30°C Zatnika 1985; 4 Kecerahan yang ideal dengan angka transparansi sekitar 1.5 m Zatnika 1985; 7
Keasaman pH, Kisaran pH antara 7-9; 6 Aman dari predator dan competitor, lokasi budidaya bukan merupakan tempat berkumpulnya predator rumput laut,
seperti ikan, penyu, bulu babi, dan herbivor lainnya, sehingga kerusakan tanaman dapat ditekan, di samping juga dapat menghemat biaya pemeliharaan dan
perlindungan terhadap hama tanaman; dan 7 Untuk keamanan dan keberlanjutan budidaya maka lokasi yang dipilih bukan merupakan tempat yang menjadi jalur
pelayaran Anggadiredja 2006. Lokasi budidaya rumput laut di Gugus Pulau Batudaka Gambar 38
berdasarkan empat waktu musim barat, peralihan timur, timur dan peralihan barat dengan kategori sesuai bersyarat, sehingga dalam pengusahaan budidaya
rumput laut harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut dan pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan lainnya agar usaha ini
berhasil. Namun demikian, pembatas utama dalam usaha rumput laut di Gugus Pulau Batudaka adalah kecepatan arus. Rumput laut membutuhkan kecepatan
arus yang tinggi 20-30 cmdetik, sedangkan kecepatan arus aktual di kawasan ini sebesar 0-30 cmdetik sehingga mempengaruhi lokasi yang sesuai untuk kegiatan
tersebut.
5.1.2.5 Kawasan Wisata
Hasil overlay kegiatan wisata selam dan snorkling di Gugus Pulau Batudaka tertera pada Tabel 41 dan Gambar 39
.
Tabel 41 Luasan untuk kegiatan wisata
No Kegiatan Wisata
Luas ha
1 Selam 539
2 Snorkeling 3
892 3 Selam-Snorkeling
688
Sumber : Analisis Data 2010
Analisis spasial pemanfataan ruang untuk kegiatan wisata snorkeling menempati ruang yang lebih besar dibanding selam dan sekitar 688 ha yang dapat
dilakukan untuk kedua kegiatan tersebut. Besarnya luasan tersebut sangat dipengaruhi kondisi sumberdaya alam terutama tutupan karang, jenis life form
karang, jenis ikan karang dan parameter fisik seperti kecerahan, kedalaman, kecepatan arus.
Berdasarkan analisis temporal untuk kegiatan wisata di Gugus pulau Batudaka dapat dilakukan sepanjang tahun, dan tentu saja perlu memperhatikan
kondisi cuaca untuk kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas wisata. Hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan atraksi yang ditawarkan pada
wisatawan seperti menikmati atraksi-atraksi lain seperti rekreasi pantai, berjemur, olah raga pantai, berjalan ke hutan sambil melihat burung khas Sulawesi.
5.1.2.6 Kawasan Perikanan
Hasil overlay kegiatan perikanan penangkapan ikan karang dan budidaya rumput laut untuk Gugus Pulau Batudaka tertera pada Tabel 42 dan Gambar 40.
Tabel 42 Luasan untuk kegiatan perikanan
No Kegiatan Perikanan
Luas ha
1 Penangkapan ikan karang
3209 2 Budidaya
rumput laut
38 3
Penangkapan ikan karang-Budidaya rumput laut 2824
Sumber : Analisis Data 2010
Analisis spasial pemanfataan ruang untuk kegiatan penangkapan ikan karang menempati ruang yang lebih besar dibanding rumput laut dan sekitar 2 824
ha yang dapat dilakukan untuk kedua kegiatan tersebut. Besarnya luasan tersebut sangat dipengaruhi kondisi terumbu karang, kelimpahan ikan target, pencemaran
dan parameter fisik lainnya. Berdasarkan analisis temporal untuk kegiatan penangkapan ikan karang di Gugus pulau Batudaka dapat dilakukan sepanjang
tahun, dan tentu saja perlu memperhatikan kondisi cuaca untuk kenyamanan dan keamanan dalam kegiatan penangkapan. Pada musim peralihan timur tidak
direkomendasian untuk melakukan kegiatan produksi budidaya rumput laut
mengingat besarnya faktor pembatas dalam usaha tersebut.
158
Gambar 39 Hasil overlay pemanfaatan wisata selam, snorkeling di Gugus Pulau Batudaka
159
Gambar 40 Hasil overlay pemanfaatan perikanan penangkapan ikan karang, budidaya rumput laut di Gugus Pulau Batudaka