Dampak Sosial Ekonomi Dampak Impact

Gambar 26 Persentase rata-rata fraksi subtrat di lokasi penelitian Hasil Analisis Lab. Ilmu Tanah UNTAD 2009 Hasil analisis terhadap substrat berdasarkan kelas tekstur tanah Hardjowigeno dan Widiatmaka 2001 menunjukkan bahwa kandungan lumpur diperoleh persentase tertinggi pada stasiun pengamatan di LuangonDesa Bambu dan Taningkola bertekstur lempung liat berdebu yang didominasi fraksi liat dan debu berkisar diatas 90, Stasiun Sope Desa Una-Una dan Umpagi Desa Bomba mempunyai tekstur lempung berpasir yang didominasi pasir yang berkisar diatas 50. Mangrove dapat tumbuh pada substrat berpasir, berkerikil, koral maupun tanah gambut Kusmana et al. 2005. Stasiun Sope dan Umpagi didominasi Rhizopora spp disusul Bruguiera spp, hal ini sesuai dengan Yulianda et al 2009 pertumbuhan komunitas vegetasi. mangrove umumnya mengikuti pola zonasi yaitu yang paling dekat laut dengan subtrak berpasir sering ditumbuhi avicennia spp yang berasosiasi dengan Sonneratia yang tumbuh pada lumpur dan lebih ke arah darat Stasiun Luangon dan Taningola didominasi Rhizopora spp disusul Bruguiera spp dan Xylocarpus spp. Brower et al. 1990 menyatakan bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies relatif merata, dengan kata lain, apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Hasil identifikasi mangrove di Gugus Pulau Batudaka tertera pada Tabel 26. 10 20 30 40 50 60 70 Umpagi Taningkola Sope Luangon Pasir Kasar Pasir Halus Debu Liat 113 Tabel 26 Jumlah tegakan, kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominasi relatif dan indeks nilai penting pada tiap tingkatan pohon Spesies Magrove Jumlah Tegakan Kerapatan Relatif Frekuensi Relatif Dominasi Relatif Indeks Nilai Penting Pohon Anakan Semai Pohon Anakan Semai Pohon Anakan Semai Pohon Anakan Pohon Anakan Semai Taningkola Rhizopora apiculata 15 11 88 62.50 40.74 47.06 37.50 37.50 37.50 34.67 16.07 134.67 94.31 84.56 Avicennia alba 2 7 16 8.33 25.93 8.56 25.00 25.00 25.00 29.23 43.09 62.56 94.02 33.56 Bruguiera gymnorrhiza 7 9 83 29.17 33.33 44.39 37.50 37.50 37.50 36.11 40.84 102.77 111.67 81.89 Jumlah 24 27 187 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 300.00 300.00 200.00 Sope Rhizopora apiculata 10 17 121 58.82 58.62 69.14 50.00 50.00 50.00 38.41 46.74 147.24 155.37 119.14 Bruguiera gymnorrhiza 7 12 54 41.18 41.38 30.86 50.00 50.00 50.00 61.59 53.26 152.76 144.63 80.86 Jumlah 17 29 175 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 300.00 300.00 200.00 Luangon Rhizopora apiculata 4 8 25 23.53 21.05 21.74 23.08 21.43 18.75 17.76 10.26 64.37 52.74 40.49 Rhizopora mucronata 5 9 12 29.41 23.68 10.43 23.08 21.43 18.75 14.26 13.71 66.75 58.82 29.18 Bruguiera gymnorrhiza 4 10 52 23.53 26.32 45.22 23.08 21.43 18.75 26.69 9.92 73.29 57.66 63.97 Xylocarpus granatum 1 5 8 5.88 13.16 6.96 7.69 14.29 18.75 11.97 9.86 25.55 37.30 25.71 Soneratia alba 1 2 6 5.88 5.26 5.22 7.69 7.14 6.25 7.82 21.69 21.39 34.10 11.47 Lumnitzera littorea 1 2 4 5.88 5.26 3.48 7.69 7.14 6.25 10.40 14.80 23.97 27.20 9.73 Aegiceras corniculatum 1 2 8 5.88 5.26 6.96 7.69 7.14 12.50 11.11 19.76 24.68 32.17 19.46 Jumlah 17 38 115 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 300.00 300.00 200.00 Umpagi Rhyzophora apiculata 13 16 34 50.00 47.06 40.96 27.27 30.00 27.27 17.21 29.97 94.48 107.03 68.24 Rhyzophora mucronata 8 12 25 30.77 35.29 30.12 27.27 30.00 27.27 13.95 27.55 72.00 92.85 57.39 Bruguiera gymnoriza 3 4 15 11.54 11.76 18.07 27.27 20.00 27.27 36.85 29.00 75.66 60.76 45.35 Avicennia alba 1 6 3.85 0.00 7.23 9.09 10.00 9.09 13.33 0.00 26.26 10.00 16.32 Xylocarpus granatum 1 2 3 3.85 5.88 3.61 9.09 10.00 9.09 18.66 13.48 31.60 29.36 12.71 Jumlah 26 34 83 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 300.00 300.00 200.00 Sumber : Data Primer 2009