Ekosistem Mangrove Batas Sistem Ekologi

pulau. Litologi yang mendominasi satuan ini adalah: batu gamping klastik, batugamping terumbu berwarna putih, bagian atas telah mengalami pelapukan, berukuran butir pasir sedang hingga kasar, tersusun sebagian besar oleh koral dan cangkang moluska. Subsatuan ini memiliki kelerengan berkisar antara 0-20 dengan beda tinggi antara 0-30 m. Ketinggian elevasi subsatuan ini berkisar antara 0-25 m di atas permukaan laut BKSDA 2006.

4.2.3 Kondisi Iklim

Gugus Pulau Batudaka Kepulauan Togean beriklim laut tropis dengan sifat iklim musiman dipengaruhi oleh dua musim yang tetap, yakni musim barat dan musim timur. Musim kemarau terjadi antara bulan Agustus dan November, sedangkan musim hujan terjadi sekitar Desember dan Juli. Daerah sekitar Teluk Tomini memiliki bulan basah selama 7-9 bulan dengan bulan kering berlangsung selama 3 bulan. Temperatur berkisar antara 17-32 o C, kelembaban udara antara 74-82 dan kecepatan angin berkisar 3-6 knot BRPL 2005. Gambar 27 Curah hujan dan hari hujan rata-rata Tahun 2002-2008 BPS Kab. Tojo Una-Una 2003-2009 Berdasarkan data Stasiun Pengamatan Gunung Colo di Wakai Tahun 2002-2008, hari hujan tertinggi di Kecamatan Una-Una terjadi pada bulan Maret yaitu selama 11 hari, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Maret- Agustus dan Desember-Januari. Curah hujan berkisar 52-398 mmbulan. Berdasarkan klasifikasi Koppen, kawasan Kepulauan Togean termasuk tipe iklim Cu ra h H uja n mm 7 6 11 10 10 8 7 8 6 3 6 9 100 200 300 400 500 2 4 6 8 10 12 Hari Hu jan Bulan Hari hujan curah hujan mm Alpha, sedang menurut klasifikasi Schmidt-Fergusson termasuk tipe A, yaitu hujan berlangsung sepanjang tahun dan jarang terjadi bulan kurang curah hujan. Arah angin secara umum dari Gugus Pulau Batudaka Kepulauan Togean akan mengikuti musim yang ada di Indonesia, yaitu musim Barat dan musim Timur. Kecepatan angin paling rendah terjadi pada bulan November-Desember yang mencapai 4.3 knot dengan arah rata-rata 330º. Kecepatan angin musiman terjadi pada bulan Juli-Agustus dengan arah 270º Tabel 29 Tabel 29 Pola angin di Kepulauan Togean Bulan Pola Angin Suhu Jan Angin bergerak ke arah selatan dengan kecepatan rata-rata 2 md angin utara 28.0º C Feb Angin bergerak ke arah selatan dengan kecepatan rata-rata 3 md 28.5º C Mar Angin bergerak ke arah selatan dengan kecepatan rata-rata 3 md 28.0º C April Angin bergerak ke arah selatan dengan kecepatan rata-rata 3 md 29.0º C Mei Angin bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan rata-rata 3 md 29.5º C Juni Angin bergerak ke arah barat dengan kecepatan rata-rata 3 md 28.5º C Juli Angin bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan rata-rata 4 md 28.5º C Agt Angin bergerak ke arah utara dengan kecepatan rata-rata 3 md angin selatan 28.5º C Sep Angin bergerak ke arah utara dengan kecepatan rata-rata 3 md 29.0º C Okt Angin bergerak ke arah utara dengan kecepatan rata-rata 3 md 29.5º C Nov Angin bergerak ke arah utara dengan kecepatan rata-rata 2 md 28.0º C Des Angin bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan rata-rata 1 md 28.5º C Sumber : Bappeda Touna 2007 . 4.2.4 Kondisi Oseanografi Perairan 4.2.4.1 Arus Kecepatan arus maksimum di perairan pesisir Gugus Pulau Batudaka terjadi pada sisi selatan pulau yang berbatasan langsung dengan daratan utama Sulawesi. Besarnya kecepatan arus di sisi pulau ini disebabkan massa air yang bergerak melalui selat di antara Kepulauan Togean dengan daratan Sulawesi. Laut Sulawesi merupakan salah satu perairan Arus Lintas Indonesia ARLINDO yaitu arus yang bergerak melintasi perairan Indonesia akibat perbedaan tinggi muka laut antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Arus ini berasal dari Samudera Pasifik dan kecepatannya sangat dipengaruhi sistem arus ekuatorial akibat hembusan angin Pasat Timur Laut di Samudera Pasifik. Musim timur terjadi bulan Juni–Agustus dan arus permukaan bergerak dari arah laut seram menuju barat yang sebagian memasuki Teluk Tomini. Pola arah arus di Pulau Batudaka cenderung bergerak ke arah Barat Daya dengan kisaran sudut 85 o -350 o . Arus ini bergerak dengan kecepatan rata-rata 0.654 meterdetik. Secara umum pola dan kecepatan arus tahunan yang terjadi di perairan sekitar Kepulauan Togean antara 20 cmdetik hingga 50 cmdetik. Pola arus di perairan ini selain dipengaruhi oleh pergerakan pasang surut, juga dipengaruhi oleh pola arus utama di perairan laut Sulawesi Bappeda 2007 . Karakteristik arus di Pulau Batudaka tertera pada Tabel 30. Tabel 30 Karakteristik arus di Pulau Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una No. Waktu Stasiun Karakteristik Arus Waktu Kec. mdtk Arah o 1 08:00 0006.3 0.794 235 11:05 0007.4 0.676 250 2 08:35 0009.4 0.532 230 11:40 0011.0 0.455 350 3 09:00 0006.5 0.769 260 12:00 0007.6 0.658 85 4 10:00 0007.0 0.714 175 13:00 0008.0 0.625 210 Kecepatan Rata-Rata = 0.654 Sumber : Bappeda Touna 2007

4.2.4.2 Gelombang

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurvagrafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alunbukit, dan berubah menjadi gelombang. Gelombang di perairan Gugus Pulau Batudaka Teluk Tomini secara umum tingginya berkisar 1-2 meter. Selama Musim Barat Desember-Pebruari, Musim peralihan Barat ke Timur Maret-Mei dan musim peralihan Timur ke Barat September-Nopember tinggi gelombang maksimum sekitar 1.5 meter, sedangkan tinggi gelombang pada Musim Timur Juni-Agustus adalah sekitar 2 meter BRKP 2004.

4.2.4.3 Pasang Surut

Pasang surut pasut merupakan proses naik turunnya permukaan air laut secara periodik karena adanya gaya tarik benda-benda angkasa, terutama bulan dan matahari. Pasut dapat terjadi sehari sekali pasut tunggal atau diurnal, dua kali sehari pasut ganda atau semi-diurnal dan pasut yang berlaku keduanya atau dikenal pasut campuran, dapat berupa pasut campuran dominasi ganda dan dominasi tunggal Pariwono 1997. Gambar 28 Grafik pasang surut di Gugus Pulau Batudaka Secara umum, berdasarkan data DISHIDROS-AL dan pengamatan fluktuasi pasang surut pantai Gugus Pulau Batudaka memiliki tipe pasang surut campuran yang cenderung bersifat harian ganda mixed prevailing semi diurnal. Dalam satu hari terjadi 2 kali air pasang dan 2 kali air surut. Sifat khas dari naik turunnya permukaan air laut ini terjadi dua kali sehari sehingga terdapat dua periode pasang tinggi dan dua periode pasang rendah. Pasang dengan tinggi maksimum terjadi pada bulan baru dan bulan penuh, sedangkan pasang dengan tinggi minimum terjadi pada waktu perempatan bulan pertama dan perempatan bulan ketiga. Tunggang pasang surut tidal range di Pulau Batudaka mencapai maksimum 1.6 m dan perairan Kepulauan Togean mencapai 2.1 m. Pasang surut dengan tipe sedemikian memiliki periode gelombang pasut sekitar 12 jam BRKP 2004; Bappeda Touna 2007.

4.2.4.4 Kecerahan

Menurut Effendie 2004 kecerahan adalah ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk atau lebih dikenal dengan sebutan kecerahan. Nilai kecerahan dinyatakan dengan satuan meter dan hasilnya sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengamatan, kekeruhan dan padatan tersuspensi serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 1 30 59 88 117 146 175 204 233 262 291 320 349 378 407 436 465 494 523 552 581 610 639 668 697 726 N ila i Pasut m ete r Jam Kecerahan merupakan jarak yang dapat ditembus cahaya matahari ke dalam perairan. Semakin jauh jarak tembus cahaya matahari, semakin luas daerah yang memungkinkan terjadinya fotosintesa. Kecerahan ini berbanding terbalik dengan kekeruhan Nybakken 1988. Kecerahan perairan Gugus Pulau Batudaka mencapai nilai 2-16 m, artinya sampai kedalaman 2-16 m di bawah permukaan air laut objekbenda masih bisa dilihat dengan mata telanjang secara langsung. Nilai kecerahan sangat rendah di stasiun Luangon dan selat Batudaka mempunyai nilai terendah dan stasiun lain memiliki nilai tingkat kecerahan hingga 100. 4.2.4.5 Suhu Perairan Pengamatan suhu perairan di Gugus Pulau Batudaka antara 30-31 C. Suhu Rata-rata di Gugus Pulau Batudaka adalah 30.8 C. Berdasarkan RTRW Kabupaten Tojo Una-Una, suhu perairan Kepulauan Togean berkisar antara 28- 31 C dengan suhu rata-rata 29.55 C. Kisaran suhu tersebut dalam kisaran yang normal untuk perairan dan sesuai untuk kehidupan biota air. Distribusi vertikal suhu di perairan Togean menunjukkan bahwa terjadi penurunan suhu dari permukaan hingga kedalam 40 m dengan perbedaan suhu sekitar 2 C. Pola perubahan suhu secara vertikal di 16 stasiun relatif sama. Hasil penyelaman di lapang menunjukkan bahwa terumbu karang masih banyak ditemukan di kedalaman sekitar 40 m Zamani et al. 2007.

4.2.4.6 Salinitas Perairan

Salinitas merupakan konsentrasi total ion yang terdapat di perairan. Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromide dan iodida digantikan oleh klorida, dan semua bahan organik telah diokasidasi Effendie 2004. Pada perairan pesisir, nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh masukan air tawar dari sungai. Perairan laut Gugus Pulau Batudaka relatif sedikit masukan air sungai yaitu hanya terdapat 2 sungai yakni Sungai Taningkola yang panjangnya sekitar 1 km dan Sungai Malintang + 3 km BPS 2009. Salinitas perairan di lokasi pengamatan berkisar antara 29.5-34.5‰ dengan rata- rata 32.08‰.