Kondisi Sumberdaya Alam dan Mata Pencaharian Masyarakat
terdapat di Desa Wakai dan Bambu, untuk SMA hanya ada di Desa Wakai. Hal ini mempengaruhi secara langsung terhadap pendidikan masyarakat. Indikator sosial
untuk pendidikan menunjukkan cenderung lemah terlihat dari kesadaran dan partisipasi yang kurang dalam pendidikan. Hasil analisis terhadap 94 responden
diperoleh struktur umur adalah 30 sebesar 20, 30-40 tahun sebesar 33, 41-50 tahun sebesar 24 dan 50 tahun sebesar 22 dengan rataan tingkat pendidikan
yang diperoleh adalah 7.22 tahun setara dengan kelas 1 SMP atau lulus SD. Hal ini berarti bahwa responden memiliki produktivitas masih tinggi karena berada dalam
struktur usia produktif dengan taraf pendidikan yang rendah yaitu lulusan SD. Tabel 60 Pendidikan dan kesehatan sebagai indikator aset manusia di Gugus Pulau
Batudaka
No. Aset manusia
Skor Kisaran
Skor Wakai Bambu Bomba Kulingkinari Malino Siatu
1 Pendidikan
a Fisik
a1 Sarana Prasarana
2 2
1 1
1 1
0-3 a2
Biaya Sekolah 2
2 2
2 2
2 0-3
b Sosial
b1 Kesadaran
2 1
2 1
1 1
0-3 b2
Partisipasi 1
1 1
1 2
1 0-3
b3 Pendidian masyarakat
1 1
1 1
1 1
0-3 b4
Ketrampilan berusaha 2
2 2
1 1
1 0-3
2 Kesehatan
a Sarana Prasarana
2 2
2 2
1 1
0-3 b
Tenaga Ahli 2
1 2
1 0-3
c Pelayanan
2 2
2 1
1 1
0-3 d
Kesadaran masyarakat 1
2 1
1 2
1 0-3
e Partisipasi masyarakat
2 2
2 2
2 2
0-3 Jumlah
19 18
18 14
14 12
0-33 Keterangan : 0 = tidak ada, 1 = buruk, 2 = sedang, 3 = baik; Analisis Data 2010
Dalam hal ketrampilan berusaha, menunjukkan kemampuan yang cukup baik untuk Desa Wakai, Bambu dan Bomba. Hal ini dilihat dari industri yang berkembang
di wilayah ini yakni industri kecil dan kerajinan rumah tangga Gambar 52 berupa usaha pengawetan ikan penggaraman dan pengeringan, pengrajin perahu,
pembuatan atap rumah, gula merah dan makanan.
Gambar 52 Banyaknya usaha industri di Kecamatan Una-Una BPS 2009 Aset manusia dari aspek kesehatan yang teridentifikasi meliputi : 1 Sarana
dan prasarana, 2 Tenaga ahli, 3 Pelayanan, 4 Kesadaran masyarakat, 5 Partisipasi masyarakat. Pada tahun 2008 terdapat 1 unit puskesmas di Desa Wakai, 1
unit puskesmas pembantu Pustu di Desa Kulingkinari dan Bomba dan unit pos KB telah ada di semua desa. Tenaga dokter 1 orang hanya terdapat di Desa Wakai,
mantribidan ada di Desa Bambu, Bomba dan Kulingkinari serta dukun bayi telah ada di semua desa. Terkait dengan sarana dan prasarana serta tenaga ahli di bidang
kesehatan dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan sangat kurang terutama di Desa Kulingkinari, Malino dan Siatu.
Potensi manusia baik yang diperoleh sebagai hasil pengembangan diri, melalui pendidikan maupun potensi yang terkait dengan kualitas kesehatan, daya
tahan, kecerdasan dan faktor-faktor genetis lainnya merupakan bagian dari sumberdaya yang tak ternilai. Di tingkat rumah tangga, ukuran sumberdaya manusia
meliputi jumlah dan mutu tenaga kerja yang ada. Tingkat sumberdaya manusia di tiap keluarga bervariasi sesuai tingkat keterampilan, pendidikan, kepemimpinan dan
kondisi kesehatan. Dalam hal partisipasi masyarakat terhadap kesehatan di semua desa temasuk dalam kategori sedangcukup sedangkan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan masih burukkurang. Hal ini ditunjukkan dengan kesadaran masyarakat menangani sampah domestik dengan kebiasaan membuang sampah ke
laut, tingginya kasus meninggal akibat diare Selain itu, juga kegiatan penangkapan ikan dengan menyelam pada kedalamam 20-30 m tanpa peralatan yang memadai
10 20
30 40
50 60
Wakai Bambu
Bomba Kulingkinari
Malino Siatu
Industri kecil
Kerajinan RT
menyebabkan pemuda ataupu kepala keluarga yang merupakan tulang punggung rumah tangga tersebut mengalami kelumpuhan.