Penelitian Terdahulu Model integrasi wisata–perikanan di gugus pulau Batudaka kabupaten Tojo Una Una provinsi Sulawesi Tengah

58 Gambar 12 Lokasi pengambilan contoh biofisik dan sosial ekonomi pengamatan pada empat titik waktu yakni peralihan musim barat Oktober 2008, musim barat Desember 2008, peralihan musim timur Mei 2009 dan musim timur Agustus 2009. Pengamatan terumbu karang dan ikan dilakukan pada stasiun 6, 8 dan 10, selain dengan pertimbangan keterwakilan pemanfaatan tersebut, juga berdasarkan gambaran kondisi dan penyebaran terumbu karang dari hasil pengolahan citra awal. Kebutuhan data primer biofisik untuk ekosistem terumbu karang dilakukan secara horisontal sejajar garis pantai menggunakan Line Intercept Transect 100 m dari reef flat sampai reef slope berdasarkan kedalaman 3 m dan 10 m Supriharyono 2007, persentase tutupan, keanekaragaman jenis dan keseragaman English et al. 1997. Demikian pula pengamatan ikan karang ditentukan dengan metode Sensus Visual Ikan Karang Coral Reef Fish Visual Census English et al. 1997. Pengumpulan data biofisik pada ekosistem mangrove pada stasiun 2, 3, 12, 13 dan Umpagi Desa Bomba. Pada setiap stasiun pengamatan ditetapkan transek kuadran dengan cara menarik garis lurus dari arah laut tegak lurus garis pantai sepanjang zonasi hutan mangrove Bengen 2001; Fachrul 2007. Pada setiap transek kemudian diletakkan secara acak petak-petak sampel plot berbentuk bujur sangkar berukuran 10 x10 m 2 untuk kelompok pohon diameter 10 cm yang ditempatkan di sepanjang garis transek, jarak antar kuadran ditetapkan secara sistematis terutama berdasarkan perbedaan struktur vegetasi. Kelompok tiang diameter 2-10 cm diambil pada petak berukuran 5x5 m 2 . Kelompok semai diameter 2 cm diambil pada petak 1x1 m 2 yang ditempatkan pada petak kelompok tiang. Pada setiap petak sampel dilakukan determinasi setiap jenis tumbuhan mangrove yang ada, dihitung induvidu tiap jenis, dan ukuran lingkar batang setiap pohon mangrove yang ada, parameter lingkungan suhu, salinitas, DO dan pH, tipe substrat, dampak kegiatan manusia pada setiap stasiun Bengen 2001. Identifikasi lamun pada stasiun 2, 5 dan Umpagi Desa Bomba ditentukan dengan metode transek kuadran yang ditarik dari pantai menuju ke arah tubir pada ekosistem lamun secara tegak lurus garis pantai sampai batas terumbu karang. Pada masing-masing transek diletakkan plot berukuran 1 x 1 m 2 , jarak antar plot 10 m dan antar transek berjarak 100 m Fachrul 2007,dengan kriteria berdasarkan KMNLH No. 200 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku Kerusakan dan Penentuan Status Padang Lamun, untuk kondisi baikkaya dominan dengan penutupan 60, rusak : kurang kayakurang sehat sedang dengan penutupan 30-59.9 dan miskin sedikit dengan penutupan 29.9. Komponen fisik-kimia yakni tipe pantai, penutupan lahan pantai, keterlindungan dari arus dan gelombang, ketersedian air tawar, material dasar perairan dilakukan dengan mengobservasi komponen tersebut di lokasi penelitian. Fraksi substrat di lokasi mangrove diambil masing-masing sebanyak + 300 g pada stasiun 2, 3, 12, 13 dan Umpagi Desa Bomba dan komposisi fraksi dianalisis di laboratorium. Pengukuran pasang surut dengan menggunakan tiang skala semi permanen untuk memperoleh data perubahan elevasi muka air. Tiang skala ditempatkan di daerah yang tetap tergenang air laut pada saat surut terendah. Pengamatan dilakukan dengan pembacaan secara langsung ketinggian air pada tiang skala, dicatat secara kontinyu setiap 1 jam selama 39 jam metode Doodson dan minimal selama 15 hari untuk mengamati harmoni pasut Ongkosongo 1989. Pengukuran kecepatan arah arus dilakukan pada setiap stasiun pengamatan dengan menggunakan layang-layang arus drift float untuk arus permukaan dan current meter untuk mengukur kecepatan arus kedalaman. Pengukuran kecepatan dan arah arus ditempatkan di sekitar penempatan transek, diukur setiap jarak 10 m Richards 1998. Suhu permukaan perairan diukur dengan menggunakan termometer batang. Sampel air laut dimasukkan ke dalam gelas piala, selanjutnya termometer batang. dimasukkan kedalam sampel air. Air raksa dalam termometer batang menunjukkan nilai suhu permukaan perairan dalam satuan o C. Kecerahan adalah ukuran transparansi perairan yang diamati secara visual dengan alat bantu secchi disk. Pengukuran kecerahan dilakukan pada saat cuaca cerah antara pukul 09.00– 15.00 dan matahari tidak tertutup awan. Prinsip kerja refraktometer adalah pembiasan cahaya dari larutan sampel pada skala refraktometer yang menunjukkan nilai salinitas. Alat dikalibrasi dengan menggunakan aquadest sebelum digunakan dengan cara pada meja objek diitetesi aquadest, kemudian diamati pada skala lensa tepat pada angka nol. Larutan sampel air laut ditetesi pada meja objek dan dicatat nilai salinitas yang ditunjukkan pada skala lensa. dalam satuan ‰. Derajat keasamanpH air laut diukur dengan menggunakan pH meter. Alat ini memiliki sensor, dengan cara sensor dimasukkan kedalam wadah berisi sampel air laut. Selanjutnya pembacaan nilai pH yang terdapat pada layar. Pengukuran oksigen terlarut di dalam air laut dilakukan dengan metoda elektrokimia yakni elektroda yang terdiri dari katoda dan anoda yang terendam dalam larutan elektrolit larutan garam menggunakan DO-meter.

3.3.2.2 Metode Pengambilan Contoh Sosial Ekonomi

Data primer sosial ekonomi dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui teknik wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi wilayah penelitian dan persepsi atau sudut pandang stakeholders yang terlibat langsung responden yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir di kawasan tersebut, yaitu dengan responden terdiri dari kelompok wisatawan lokal dan mancanegara, pengelola wisata, nelayan, tokoh masyarakat, pemerintah dan stakeholders lainnya. Pengumpulan data primer dibantu dengan daftar pertanyaan terstruktur kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Prosedur pemilihan dan penentuan jumlah responden tertera pada Gambar 13. Responden untuk wisatawan dibagi menjadi dua kategori, yaitu wisatawan mancanegara wisman dan wisatawan domestik atau nusantara wisnus. Jumlah Wisnus sebagai responden dalam penelitian ini sebanyak 18 orang dan wisman sebanyak 25 orang. Pemilihan responden wisatawan dilakukan pada beberapa lokasi, dengan pertimbangan di lokasi tersebut telah ada aktivitas wisata. Pelaksanaannya secara accidental sampling, yaitu sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada dan bersedia menjadi responden Soeratno dan Arsyad 1993. Jumlah desa di Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una adalah 13 desa dan lokasi pengambilan contoh sosial ekonomi ada 6 enam desa Gambar 13 yaitu Desa Wakai, Bambu, Siatu, Bomba, Malino dan Kulingkinari. Jumlah contoh diambil dengan pertimbangan keterwakilan wilayah yaitu desa-desa yang ada di Gugus Pulau Batudaka secara sengaja purposive sampling yang diambil langsung untuk setiap kelompok responden sesuai dengan tujuan penelitian dan berdasarkan kriteria tertentu Adrianto 2007, yakni lokasi penelitian adalah desa yang mempunyai potensi dalam pemanfaatan wisata dan perikanan serta responden yang dipilih berdasarkan pertimbangan : responden dari unsur masyarakat adalah penduduk dewasa yang sekurang-kurangnya telah menetap selama 3 tahun dan memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut di Gugus Pulau Batudaka. Responden terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama, PNS, nelayan, petani, pedagang. Pengusaha wisatapemilik guesthouse sebanyak 4 orang . Unit populasi sebagai dasar penentuan responden dari unsur masyarakat dan nelayan adalah Kepala Keluarga KK yang tinggal di Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una. Jumlah KK di 6 desa tersebut pada tahun 2008 BPS Kec. Una-Una 2009 sebanyak 1 637 KK dengan profesi sebagai nelayan sekitar 50 atau 818 orang, maka berdasarkan perhitungan rumus jumlah sampel responden dari persamaan Slovin 1960 yang diacu dalam Sevilla et al. 1993, yaitu : 2 1 Ne N n   .............................................................................................. 1 di mana, n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase ketidaktelitian karena pengambilan contoh 10 diperoleh jumlah sampel masyarakat sebanyak 94 orang Tabel 11 dan 46 orang nelayan. Tabel 11 Ukuran sampel responden sosial ekonomi No. Desa Populasi Rumah Tangga Ukuran Sampel 1 Wakai 619 35 2 Bambu 330 19 3 Bomba 285 16 4 Kulingkinari 254 14 5 Malino 92 5 6 Siatu 93 5 Jumlah 1 637 94