88
Gambar 21 Causal loop model integrasi wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka
EF Penginapan
EF Energi
Area Selam
Tot al Turis
EF Jalan
EF Pelabuhan
EF Built - Up
Exist ing Energy
Biocapacit y Exist ing
Cropland Exist ing
Fishing Ground
Exist ing Past ure
Land Exist ing
Built -up
Exist ing Past ure
Land Tot al EF
W isat a +
+ +
+ +
+ +
EF Sandang
Pangan Sea
Space Forest
Land Past ure
Land Forest
Land +
- +
+ +
Jumlah energi
Konsumsi Energi
Lama W isat a
EF Akt ivit as
Area Snorkeling
Area W . Pant ai
+ +
+ +
+ Luas
Pengnp
Luas Pelab
Luas Jalan
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+ Kelahiran
I migrasi Populasi
Penduduk Emigrasi
Kemat ian +
+
- -
+ +
+ +
+ -
Produksi I kan lokal
per area Area
Lokal
Fraksi Tangkapan
Jumlah t rip
Produksi I kan
Lokal Biomassa
I kan Kemat ian
I kan Pert umbu
han Marjinal
Koefisien Tangkap
+ +
+ +
+
+ +
- -
- -
+ +
Biomassa I kan 2
Produksi I kan
Regional Area
Regional
Jumlah armada
Fraksi Tangkapan
2 Produksi I kan
Regional per area
Koefisien Tangkap
2 +
+ +
- -
Produksi Regional
Fakt or Ekivalen
Dat a Ekspor
EF Perikanan
Dat a I mpor
Produksi Lokal
Laju Konsumsi
Domest ik Dat a
Domest ik
I mpor EF Tot al EF
Ekspor EF -
+ +
+ +
+
+ +
+ -
- +
+
+
Pet umbuhan Marginal 2
Kemat ian I kan 2
+
+ +
+ -
+
- +
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+ +
+
3.4.7.4 Verifikasi dan Validasi Model
Prediksi alur proses dari pemanfaatan ruang Gugus Pulau Batudaka dianalisis menggunakan software Stella®Research 8.0.2 untuk memperoleh model
optimal berdasarkan kesesuaian pemanfaatan dan daya dukung. Tahapan verifikasi model sebagai pembuktian bahwa model komputer yang telah disusun
pada tahap sebelumnya mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang dikaji Eriyatno 1999. Adapun tahapan yang dilakukan adalah tahap analisis
perilaku model dan evaluasi model. Pada tahap analisis perilaku model, model simulasi komputer digunakan untuk menyatakan serta menentukan bagaimana
semua peubah dalam model berperilaku terhadap waktu. Dalam model dinamik ini, yang akan diamati secara cermat adalah bagaimana informasi dari peubah-
peubah model dalam sistem pemanfaatan ruang untuk wisata dan perikanan di Gugus Pulau Batudaka berperilaku terhadap semua titik pada jalur waktu.
Informasi ini akan sangat berguna dalam proses pengujian atau evaluasi model dan mengestimasi kualitas luaran output dari operasi model tersebut.
Pada tahap evaluasi model, berbagai uji harus dilakukan terhadap model yang telah dibangun untuk mengevaluasi atau validasi suatu model. Keabsahan
suatu model dapat dilihat melalui proses secara iteratif berupa pengujian secara berturut-turut sebagai proses penyempurnaan model. Uji ini berkisar dari
memeriksa konsistensi logis sampai membandingkan luaran model dengan data pengamatan, atau lebih jauh menguji secara statistik parameter yang digunakan di
dalam simulasi model Masyahoro et al. 2004. Verifikasi model untuk mengetahui apakah model yang dibangun dengan
cara yang benar, sedangkan validasi model untuk mengetahui apakah model yang dibangun adalah model yang benar. Penentuan cara pengujian yang paling tepat
untuk memvalidasi suatu model dilakukan melalui pendekatan 1 berdasarkan asumsi model, yakni pemeriksaan secara kritis atas asumsi-asumsi dasar yang
dibuat pada model yang dibangun, 2 berdasarkan model behavior, yakni hanya menguji kesesuaian antara perilaku model dengan perilaku sistem nyata, 3
berdasarkan asumsi dan perilaku model, yakni pemeriksaan asumsi, dan menguji kesesuaian perilaku model dengan sistem nyata Murthy et al. 1990.