Saran Model integrasi wisata–perikanan di gugus pulau Batudaka kabupaten Tojo Una Una provinsi Sulawesi Tengah

Laapo A., A. Masyahoro, dan J. Nilawati, 2007. Estimasi potensi ekonomi sumberdaya perikanan tangkap di perairan kab. Tojo Una-Una. Jurnal Agroland 142:140-144 Laapo, A., 2010. Optimasi pengelolaan ekowisata bahari pulau-pulau kecil Kasus gugus pulau Togean Taman Nasional Kepulauan Togean. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Lenzen M, and S.A.Murray, 2001. A modified ecological footprint method and its application to Australia. Ecol. Econ. 37:229-255 Levina, HG., 1984. The Use the Seaweeds for Monitoring Control Water Alga as Ecological Indicator, Academic Press London. Li Peng and Y. Guihua, 2007. Ecological footprint study on tourism itinerary products in Shangri-La, Yunnan Province, China. Acta Ecologica Sinica 27 7:2954-2963 LP3L-Lembaga Pengkajian Pengembangan Pesisir dan Laut Talinti, 2004. Selayang pandang “gambaran umum” Kepulauan Togean. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tengah, Palu. Lyndhurst, B., 2003. London’s ecological footprint a review. GLA Economics. Greater London Authority, London. Lyzenga, D.R., 1978. Passive Remote-Sensing Techniques for Mapping Water Depth and Bottom Features. Applied Optics, 17:379-383 Manaf, F., 2007. Kebijakan lahirnya TNKT dinilai tak populis. http:www.alamsulawesi.netnews.php?hal=1id=173 Diakses 25 Januari 2008 Mennecke, B.E., 2000. Understanding the Role of Geographic Information Technologies in Business: Applications and Research Directions. Journal of Geographic Information and Decision Analysis, 1 1:44-68 Manafi, M.R., 2010. Rancangbangun Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Pemanfaatan Ruang Kasus Gugus Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Martinez-Alier, J., 2005. Social metabolism and ecological distribution conflicts. Australian New Zealand Society for Ecological Economics, Massey University, Palmerston North. Martinez-Alier, J., 2008. Social Metabolism and pattern material use Mexico, South America and Spain. Thesis. ICTA, UAB Barcelona. Masyahoro, A., I. Jaya, dan D. Manurung, 2004. Aplikasi model surplus produksi dalam pendugaan potensi sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Parigi Moutong, Teluk Tomini. Agroland 11 3:289-297 Mattei, F.E.E., 2007. Capacity Building Workshop on Problem Analysis and Creative System Modelling. Yaella Depietri, Alessandra Sgobbi, NetSyMod MEA, 2005. Millennium Ecosystem Assessment Synthesis Report, 2005. www.millenniumassessment.org Diakses 25 Januari 2008 MPP-EAS, 1999. Manual on economic instrumen for coastal and marine resource management. GEFUNDPIMO Regional Programme for the Prevention and Management of Marine Pollution in the East Asian Seas, Quezon City Moberg, F., and C. Folke, 1999. Ecological good and services of coral reef ecosistems. Ecological Economic. 29:215-233 Moffat, I., 2000. Ecological footprint and sustainable development. Ecological Economic 32 3:359-362 Moffat, I., N. Hanley, and M.D. Wilson, 2001. Measuring and modeling sustainable development. New York: Parthenon. Moleong, L.J., 2005. Metodologi penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Murthy, D.N.P., N.W. Page, and E.Y.Rodin, 1990. Mathematical Modelling. Pergamon Press, New York. Nugroho, I., 2004. Ecotourism. Buku Ajar. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Widyagama, Malang. Nganro, N.R. dan G. Suantika, 2009. Urgensi Ecosystem Approach dan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil. Pengembangan Wilayah Pesisir Sebagai Solusi Kehidupan Bangsa Indonesia Kedepan, 24-25 Juli 2009. Makalah Round Table Discussion Majelis Guru Besar - ITB, Bandung. Nybakken, J., 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit PT. Gramedia Jakarta. Penterjemah Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo Okey, T.A., S. Banks, A.F. Born, R.H. Bustamante, M. Calvopiña, G.J. Edgar, E. Espinoza, J.M. Fariña, L.E. Garske, G.K. Recke, S. Salazar, S. Shepherd, V. Toral-Granda, P. Wallem, 2004. A trophic model of a Galápagos subtidal rocky reef for evaluating fisheries and conservation strategies. Ecological Modelling 172:383–401 Nikijuluw, V.W.H., 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Proyek Pesisir, Hotel Permata, Bogor, 29 Oktober 2001. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor. Niu, X., R. Ma, T. Ali, and R. Li, 2005. Integration of Mobile GIS and Wireless Technology for Coastal Management and Decision-Making Photogrammetric Engineering Remote Sensing 714:453–459 Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso, 1989. Pasang-Surut. P3O-LIPI. Jakarta Ongkosongo, O.S.R., 1998. Permasalahan dan pengelolaan pulau-pulau kecil. Dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia. Jakarta, 7 -10 Desember 1998. Kerjasama DEPDAGRI, TPSA, BPPT, CRMP, PKSPL-IPB, Bogor. Orams, M.B., 1999. Marine tourism, development, impacts and management. London. Routledge. Ostrom, E., W. Reid, J. Rockström, H. Savenije and U. Svedin, 2002. Resilience and sustainable development : building adaptive capacity in a world of transformations. Scientific Background Paper on Resilience for the process of the World Summit on Sustainable Development. The Environmental Advisory Council to the Swedish Government. Pariwono, J.I., 1997. Dinamika Perairan Pantai di Daerah Laut dan perikanan pesisir Mangrove. Makalah. Pelatihan dan Pengembangan Ekosistem Mangrove Secara Terpadu dan Berkelanjutan, Proyek Pengembangan Pusat Studi Lingkungan Dirjen Dikti Depdikbud, Malang. Patterson, T., T.Gulden, K. Cousin, dan E. Kraev, 2004. Integrating Environmental, Social and Economic System: A Dynamic Model of Tourism in Dominica. Ecological Modeling 175:121-136 Pauly, D. and V. Christensen, 1995. Primary production required to sustain global fisheries. Nature 374:255-257 Pinter, L., D.R. Cressman, and K. Zahedi, 1999. Capacity Building fot Integrated Environmental assessment and Reporting: Trainning Manual. UNEP, IISD and Ecologistics International Ltd. Rais, J., B. Sulistiyo, S. Diamar T. Gunawan, M. Sumampouw, T.A. Soeprapto, I. Suhardi, A. Karsidi dan M.S. Widodo, 2004. Menata ruang laut terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Richards, P.R., 1998 Manual of Standard Operating Procedures for Hydrometric Surveys in British Columbia Resources Inventory Committee. BC-Canada RIVM, 1995 A General Strategy for Integrated Environmental Assessment at the European Environmental Agency. Bilthoven. Ruslan, D., 2005. Model analisis ekonomi dan optimasi pengusahaan sumberdaya perikanan. Jurnal Sistem Teknik Industri 6 3:48-53 Sahetapy, D., dan J. Manupputy, 2003. Komposisi, kemiripan dan status terumbu karang Taman Wisata Alam Laut TWAL 17 Pulau Riung di pesisir utara Flores Tengah, Nusa tenggara Timur. Ichthyos 2 2:83-88 Saragih, S., J. Lassa, dan A. Ramli, 2007. Kerangka penghidupan berkelanjutan- sustainable livelihood framework. Hivos Aceh Program, Banda Aceh. Saveriades A., 2000. Establishing the social tourism carrying capacity for the tourist resorts of the east coast of the Republic of Cyprus. Journal of Tourism Management, 21:147-156 Seidl, I., and C. Tisdell, 1999. Carrying capacity reconsidered: from Malthus’ population theory to cultural carrying capacity. Ecological Economics, 31:395–408 Sevilla, C.G., PG. Twila, R.P. Bella and U.G. Gabriel, 1993. Pengantar metode penelitian terjemahan. Universitas Indonesia, Jakarta. Shewchuck, M., 2007. Developing An Ecosystem Approach. United Nations. Sidiyasa, K., 2000. Laporan survey vegetasi dan tumbuhan di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Wanariset Samboja tidak dipublikasikan. Smith, L.E.D., S.N. Khoa and K. Lorenzen, 2005. Livelihood functions of inland fisheries: policy implications in developing countries. Water Policy 7:359– 383 Sobari, M.P., 2007. Teknik pengambilan data untuk Travel Cost Method. Modul kegiatan pelatihan teknik dan metode pengumpulan data valuasi ekonomi, Bogor, 05-09 Maret 2007. Kerjasama PKSPL-IPB dengan BAKOSURTANAL. Soeratno dan L. Arsyad, 1993. Metodelogi penelitian untuk ekonomi dan bisnis. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Solarbesain, S., 2009. Pengelolaan sumberdaya pulau kecil untuk ekowisata bahari berbasis kesesuaian dan daya dukung Studi kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku Tesis. IPB, Bogor. Subani W, dan H.R. Barus, 1989. Alat Penangkapan ikan dan udang laut di Indonesia. Ed Khusus Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. Sukirno, S., 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Supriharyono, 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang. Djambatan, Jakarta. Sunarto, 1998. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Sungai, Danau dan Pantai. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tai, Y. Z., M.N. Kusairi, Ishak H.A., R.A. Mustapha and Y. Matsuda, 2001. Valuing fisheries resources Change in The Straits of Malacca : Resources accounting approach. Working Paper. University of Putra Malaysia, Kuala Lumpur. Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji dan M.K. Moosa, 1997. The ecology of Indoneia seas. Part 1-2. Periplus Editions, Singapore. Turner, R.K. and W.N. Adger, 1995. Coastal zone resources assessment guidelines. LOICZ Reports Studies No. 4. Manila. Turner, R.K., R. Brouwer, S. Georgiou and I. J. Bateman, 2000. Ecosystem functions and services : an integrated framework and case study for environmental evaluation. The Centre for Social and Economic Research on the Global Environment CSERGE,UK. Yoeti, O,A., 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Pradnya Paramita, Jakarta. Yudasmara, G.A., 2010. Model pengelolaan ekowisata bahari di kawasan Pulau Menjangan Bali Barat. Disertasi. IPB, Bogor. Yulianda, F., 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah. Seminar Sains 21 Pebruari 2007. Departemen MSP FPIK IPB, Bogor Yulianda, F., A. Fachrudin, A.A. Hutabarat dan Kusharjani. 2009. Ekologi Ekosistem Perairan. Pusdiklat Kehutanan-DEPHUT RI, SECAM-Korea International Cooperation Agency, Bogor. Yusuf, S and G.R. Allen, 2001. Condition of Coral Reefs in the Togean and Banggai Islands, Sulawesi, Indonesia. In : A Marine Rapid Assessment of the Togean and Banggai Islands, Sulawesi, Indonesia G.R. Allen and S.A. McKenna eds.. Conservation International Center for Applied Biodiversity Science Department of Conservation Biology, Washington. US EPA-United States Environmental Protection Agency, 1973. Water quality criteria 1992. EPA R3-73-033 Vallega A., 2001. Sustainable ocean governance – a geographical perspective. Ocean Management and Policy Series. Routledge. London Wallace, C.C., 1999. The Togian Islands: coral reefs with a unique coral fauna and an hypothesised Tethys Sea signature. Coral Reefs 18:162 WALHI, 2006. CO-Management : memanipulasi legitimasi rakyat atas sumberdaya pesisir dan laut Diakses 25 Januari 2008 http:www.walhi.or.idkampanyepela0603_comanajemen_ps Wackernagel, M., and W. Rees, 1996. Our ecological footprint. Reducing human impact on the earth. Gabriola Island, BC: New Society Publishers. Wackernagel, M., and D. Yount, 2000. Footprint for sustainability : the next steps. Environmental Development an Sustainability 2:21-42 Wackernagel, M., 2001. Using ecological footprint analysis for problem formulation, policy development and communications. Advancing sustainable resource management. Oakland, USA www.rprogress.org Diakses 25 Januari 2008 Warren-Rhodes, K., and A. Koenig, 2001. Ecosystem appropriation by Hong Kong and its implication for sustainable development. Ecological Economic 39: 347-359 Weaver, D.B., 2001. Ecotourism as mass tourism: contradiction or reality? Hotel and Restaurant Administration Quarterly 42 2:104-112 Wetlands, 2009. Menghijaukan tambak-tambak di Aceh dengan mangrove: menyelamatkan pesisir. Green Coast for nature and people after tsunami. Http:www.wetland.or.id Diakses 2 Januari 2010 Wijaya, N.I., 2007. Analisis kesesuaian lahan dan pengembangan kawasan perikanan budidaya di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Timur. Tesis. IPB, Bogor. Wong, P.P., 1998. Coastal tourism development in Southeast Asia : relevance and lessons for coastal zone management. Ocean Coastal manag. 38:89-109 Wong, P.P., 1991. Coastal tourism in Southeast Asia. ICLARM, Education Series 13, Manila. Wood, E.M., 2002. Ecotourism Principles, Practices and Policies for Sustainability. United Nations environment Programme, Paris. WTO-World Tourism Organization, 1992. Guidelines : Development of National Park and perotected area. Madrid. WTO-World Tourism Organization, 1994. National and Regional Tourism Planning: Methodologies and Case Studies, World Tourism Organisation, Madrid. WWF, 2008. Guidebook to the national footprint accounts 2008. Global Footprint Network, Oakland. Zamani, N.P., Jonson L. Gaol, H. Madduppa, R.E. Arhatin, K.S. Putra, M. Khazali, K. Anwar, dan L. Zulkah, 2007. Profil sumberdaya pesisir Kepulauan Togean. Conservation Internasional Indonesia, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah, Taman Nasional Kepulauan Togean. Zatnika, A., 1985. Uji Coba Budidaya Rumput Laut di Nusa Dua Bali. Laporan Penelitian. BPPT. Jakarta. Lampiran 1 Produksi ikan di perairan Kabupaten Tojo Una-Una ton No Nama Indonesia Nama Inggris Nama Ilmiah SA 2005 2006 2007 2008 1 Cumi Squid Common squid Loligo spp 1 3.2 14.10 13.16 13.10 53.50 2 Gurita Octopuses Octopus 1 3.2 10.30 9.31 9.30 4.90 3 Kepiting bakau Mud carb Scylla serata 2 2.4 2.50 2.52 2.50 2.00 4 Udang Barong Spiny Lobster Penulirus spp 1 2.6 0.40 0.42 0.40 0.40 5 Teripang Sea cucumber Stichopus spp 2 2.4 36.90 35.07 34.90 1.50 6 Alu – Alu Obtuse barracuda Great barracuda Sphyraena spp Sphyraena barracuda 2 2.8 19.10 20.80 18.10 0.00 7 Bawal Hitam Black pomfret Formio niger Parastromateus niger 2 2.8 1.20 1.36 1.20 10.00 8 Bawal Putih White pomfret Silver pomfret Pampus argenteus 2 2.8 1.00 1.20 1.00 11.50 9 Belanak Mangrove mullets Blue-spot mullet, Blue- tail mullet Mugil cephalus Valamugil seheli 2 2.8 4.40 5.04 4.40 0.00 10 Biji Nangka Yellow-stripe goatfish Mullidae Upeneus vittatus 2 2.8 11.50 12.08 10.50 0.00 11 Cakalang Skipjack tuna, Striped tuna Katsuwonus pelamis 1 4.0 510.70 548.64 477.70 3000.00 12 Cucut Dog fish, shark Carcharhinida,Scyliohinidae, 1 2.8 10.10 10.48 9.10 9.05 13 Daun Bambu Queen fishes Chorinemus spp 2 2.8 12.70 13.44 11.70 0.00 14 Ekor Kuning Redbely Yellowtail Fusilier Caesio cuning 2 2.8 200.60 215.44 187.60 30.00 15 Gerot – Gerot Bloched grunt Saddle grunt, Spotted javelinfish Pomadasys spp Pomadasys maculatus 2 2.8 3.80 4.64 3.80 0.00 16 Golok – Golok Wolf herring Dorab wolf-herring Chirocentrus dorab 2 2.8 9.40 9.68 8.40 0.00 17 Gulamah Silver pennah croaker Croaker Pennahia argentata Nibea albiflora 2 2.8 5.20 6.00 5.20 0.00 18 Ikan lain All fishes other than those listed above or below 1 2.8 221 237.76 207.00 2200.00 19 Ikan Terbang Flying fishes Cypselurus spp 1 2.8 5.50 6.32 5.50 35.00 20 Julung – Julung Garfish and Hallfbeaks Thylosurus spp and Hemirhamphuss spp 2 2.8 574.30 616.00 536.30 12.20 21 Kakap Giant sea pearchBaramundi Lutjanus sp. 1 2.8 52.50 56.80 49.50 23.60 22 Kembung Striped mackerel Short-bodied mackerel Restrelliger brachysoma 1 2.8 700.20 751.36 654.20 1000.00 23 Kerapu Grouper Epinephelus spp 2 2.8 67.90 73.44 63.90 507.00 No Nama Indonesia Nama Inggris Nama Ilmiah SA 2005 2006 2007 2008 24 Kerong – Kerong Banded grunter Jarbua terapon, Largescale terapon Therapon spp Terapon jarbua, Terapon Theraps 2 2.8 0.00 0.00 0.00 120.00 25 Kurisi Treadfin bream Ornate threadfin bream Nemipterus nematophorus Nemimterus hexodon 2 2.8 8.30 8.40 7.30 15.60 26 Kuwe Great trevally, Dusky jack Bigeye trevally Caranx sexfasciatus 2 2.8 51.10 55.20 48.10 0.00 27 Layang Layang scad Shortfin scad Decapterus macrosoma 1 2.8 1163.70 1249.28 1087.70 700.00 28 Layur Hairtail Trichiurus savala 1 2.8 4.40 5.12 4.40 0.00 29 Lemuru Indonesia oil sardine Bali sardinella Sardinella longiceps Sardinella Lemuru 2 3.2 18.80 20.40 17.80 17.30 30 Lencam Orangestriped emperor Emperors Lethrinus spp 2 2.8 10.30 10.64 9.30 0.00 31 Madidihang Yellowfin tuna Thunnus albacares 1 4.0 0.00 0.00 504.00 0.00 32 Manyung Giant sea catfish Arius thalassinus 2 2.8 3.50 4.00 3.50 0.00 33 Merah Bambangan Blood snaper Red snappers Lutjanus sanguineus 2 2.8 49.80 53.76 46.80 41.00 34 Nomei Bombay duck Harpodon nahereus 2 2.8 5.90 6.72 5.90 0.00 35 Pari Sting ray Gymnara sp 1 3.5 3.70 4.24 3.70 3.32 36 Peperek Splended pony fish Leiognatidae 2 2.8 21.70 23.76 20.70 0.00 37 Selar Yellowstripe trevally Yellowstripe scad Selaroides leptolepis 1 2.8 1189.70 1276.88 1111.70 40.00 38 Sunglir rainbow runner Elegatis bipinnulatus 2 2.8 17.20 18.56 16.20 15.00 39 Swanggi Big eyes Priacanthus spp 2 2.8 17.40 18.80 16.40 0.00 40 Tembang Fringescalle sardine Sardinella fimbriata 1 3.2 470.20 504.56 439.20 400.00 41 Tenggiri Spotted spanish mackerel Indo-pasific king mackerel Scomberomorus guttatus 1 4.0 39.90 43.56 37.90 65.00 42 Teri Commersons anchovy Anchovies Stolephorus commersonii Stolephorus spp 1 2.8 791.80 849.68 739.80 300.00 43 Tetengkek Hardtail scad Torpedo scad Megalaspis cordyla 2 2.8 21.30 23.36 20.30 0.00 44 Tongkol Frigate mackerel Auxis sp 1 4.0 980.70 1052.88 916.70 612.00 45 Tuna Tunas Thunnus spp 1 4.0 429.40 461.04 401.40 400.00 Keterangan : SA = Sistem Akuatik, 1 = Tropical Shelves; 2= Coastal and Coral System Lampiran 2 Matrik korelasi hasil PCA karakteristik lingkungan perairan Gugus Pulau Batudaka Kecerahan S T pH DO Kecerahan 1 0.2510 -0.5007 -0.2216 -0.6466 S 0.2510 1 -0.6041 -0.5304 -0.3080 T -0.5007 -0.6041 1 0.5867 0.4851 pH -0.2216 -0.5304 0.5867 1 0.3248 DO -0.6466 -0.3080 0.4851 0.3248 1 Eigenvalues dan eigenvectors berdasarkan matrik korelasi : Eigenvalues 1 2 3 4 5 Value 2.8002 1.0587 0.4759 0.3788 0.2864 of variability 0.5600 0.2117 0.0952 0.0758 0.0573 Cumulative 0.5600 0.7718 0.8670 0.9427 1.0000 Vectors : 1 2 3 4 5 Kecerahan -0.4142 0.5847 0.1216 0.4097 0.5513 S -0.4320 -0.4444 0.6529 -0.3482 0.2615 T 0.5173 0.1333 -0.1079 -0.5201 0.6576 pH 0.4261 0.4558 0.7149 -0.0069 -0.3157 DO 0.4390 -0.4850 0.1905 0.6636 0.3090 Korelasi antara variabel dengan komponen utama : faktor 1 faktor 2 faktor 3 faktor 4 faktor 5 Kecerahan -0.6931 0.6016 0.0839 0.2521 0.2950 S -0.7229 -0.4572 0.4504 -0.2143 0.1399 T 0.8657 0.1371 -0.0744 -0.3201 0.3519 pH 0.7130 0.4689 0.4932 -0.0043 -0.1689 DO 0.7346 -0.4990 0.1314 0.4084 0.1654 Stasiun Coordinates of observations ` pada sumbu utama : Stasiun Sumbu 1 Sumbu 2 Sumbu 3 Sumbu 4 Sumbu 5 1 2.1352 0.1809 0.2509 -0.5436 -0.1957 2 -0.8091 -0.9748 0.5287 -0.2677 0.6906 3 1.2200 -0.3866 0.4822 0.2200 0.1796 4 -1.6646 0.7703 0.7753 -0.2278 0.0722 5 0.4942 1.3067 0.6831 -0.6661 -0.6277 6 -0.4044 2.4132 -0.1232 0.2857 -0.1671 7 -1.4002 0.4207 -0.2326 1.4361 0.6268 8 -1.0685 -0.8047 -0.7070 1.0259 -1.0731 9 -1.0234 0.0444 -1.4929 -0.7271 0.8756 10 3.6475 0.5870 -0.9944 0.1596 -0.1978 11 1.4083 -1.1250 -0.4044 -0.2287 0.0479 12 1.3719 -1.5325 0.3684 0.0317 0.1247 13 0.4886 -0.3490 1.1667 0.5963 0.2392 14 -2.8703 -1.1600 -0.1938 -0.6246 -0.8968 15 -1.5252 0.6096 -0.1069 -0.4696 0.3018 Lampiran 3 Karakteristik beberapa lokasi spot penyelaman di Gugus Pulau Batudaka Lokasi Karakteristik Nilai Atoll Pasir Tengah Waktu dan durasi penyelaman 730 jam, 80 menit Rataan kedalaman, jarak pandang 3 -36 m, 10-15 m Suhu dan arus 31 C , Tenang Diskripsi Lokasi Lingkungan atoll dengan slop kemiringan bagian luar yang curam, tutupan karang 58 pada 4-5 m, 57 9-12 m, 56 18-21 m Status moderat RCI 186.76 Barier- Barat Batudaka Waktu dan durasi penyelaman 1100 jam, 70 menit Rataan kedalaman, jarak pandang 3 -50 m, + 10 m Suhu dan arus 30-31 C, Tenang Deskripsi lokasi Terumbu karang penghalang luar dengan tutupan karang 62 pada 4-5 m, 33 11- 12 m, 17 18-21 m, peningkatan coralline algae dan sponge di bawah kedalaman 10 m Status Baik RCI 199.25 Capatana Selatan Waktu dan durasi penyelaman 1545, 70 menit Rataan kedalaman, jarak pandang 1-35 m, 10 m Suhu dan arus 30-31 C, Tenang Deskripsi lokasi Terumbu karang penghalang dengan slope bagian luar dan karang terpi pada bagian dalam laguna, tutupan karang 65 pada 5-6 m, 57 9-10 m, 65 18-21 m Status Moderat RCI 168 Capatana Waktu dan durasi penyelaman 1030 jam, 70 menit Rataan kedalaman, jarak pandang 3-40 m, 10-15 m Suhu dan arus 30-32 C, Tenang Deskripsi lokasi Terumbu karang penghalang dengan slope bagian luar dan karang terpi pada bagian dalam laguna, tutupan karang 55 pada 5-7 m, 47 13-15 m, 50 pada 20 m Status Moderat RCI 178 Lokasi Karakteristik Nilai Lindo Waktu dan durasi penyelaman 745 jam, 70 menit Rataan kedalaman 1 – 23 m, 5 – 7 m Suhu 31 C, Tenang Deskripsi lokasi Terumbu karang tepi sepanjang teluk lapisan bawah dominan pasir, tutupan karang 38 pada 4-5 m, 26 13-14 m, 0 dibawah 20 m Status Moderat RCI 174,36 Bambu Waktu dan durasi penyelaman 1345 jam, 70 menit Rataan kedalaman 3-26 m, 7-10 m Suhu 31-33 C, Tenang Deskripsi lokasi Terumbu karang tepi sepanjang teluk lapisan bawah dominan pasir, tutupan karang 35 pada 5-6 m, 37 10-12 m, 54 20-23 m Status Moderat RCI 173.46 Selat Batudaka luar bagian selatan Waktu dan durasi penyelaman 1430 jam, 80 menit Rataan kedalaman, jarak pandang 3-23 m, 7 - 8 m Suhu dan arus 31-32 C, Tenang Diskripsi lokasi Terumbu karang tepi yang dominan karang mati pada lapisan bawah dengan tutupan karang 33 pada 5-6 m, 29 10-11 m, 25 20-21 m Status Jelek RCI 142.42 Keterangan : RCI = Reef Condition Index Sumber : Yusuf and Allen 2001 Lampiran 4 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una Sistem Aquatik PPR kg Primary productivity kgCm 2 tahun Ecological Footprint m 2 tahun Ecological Footprint m 2 kapita Ecological Footprint km 2 kapita Tahun 2005 Tropical Shelves 1 794 82.43 0.31 5,789,620.73 471.20 0.000471 Coastal and Coral 132 130.78 0.89 148,461.55 12.08 0.000012 Total 5,938,082.28 483.28 0.000483 Area yang dibutuhkan km 2 5,938.08 Cakupan kali 19.92 Tahun 2006 Tropical Shelves 1 419 475.06 0.31 4 578 951.79 367.02 0.000367 Coastal and Coral 131 671.55 0.89 147 945.56 11.86 0.000012 Total 4 726 897.35 378.88 0.000379 Area yang dibutuhkan km 2 4 726.90 Cakupan kali 15.86 Tahun 2007 Tropical Shelves 1 513 959.46 0.31 4 883 740.19 381.21 0.000381 Coastal and Coral 101 287.19 0.89 113 805.83 8.88 0.000009 Total 4 997 546.02 390.10 0.000390 Area yang dibutuhkan km 2 4,997.55 Cakupan kali 16.77 Tahun 2008 Tropical Shelves 1 726 987.57 0.31 5 570 927.64 425.07 0.000425 Coastal and Coral 109 590.75 0.89 123 135.68 9.40 0.000009 Total 5 694 063.32 434.46 0.000434 Area yang dibutuhkan km 2 5,694.06 Cakupan kali 19.10 Keterangan : a. EF Sistem Akuatik = PPRPP m 2 tahun b. Jumlah penduduk Kecamatan Tojo Una-Una Tahan 2005-2008 BPS 2006-2009 c. Konversi 1 m 2 = 0.000001 km 2 d. Luas Kecamatan Una-Una 298 km 2 Lampiran 5 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Kabupaten Tojo Una- Una Sistem Aquatik PPR kg Primary productivity kgCm 2 tahun Ecological Footprint m 2 tahun Ecological Footprint m 2 kapita Ecological Footprint km 2 kapita Tahun 2005 Tropical Shelves 116 195 563.9 0.31 374 824 399.7 2 982.11 0.00298 Coastal and Coral 20 705 749.1 0.89 23 264 886.6 185.10 0.00019 Total 398 089 286.3 3 167.21 0.00317 Area yang dibutuhkan km 2 398 089.29 Cakupan kali 69.57 Tahun 2006 Tropical Shelves 108 624 881.3 0.31 350 402 843.0 2 760.86 0.00276 Coastal and Coral 19 405 960.6 0.89 21 804 450.1 171.80 0.00017 Total 372 207 293.0 2 932.66 0.00293 Area yang dibutuhkan km 2 372 207.29 Cakupan kali 65.05 Tahun 2007 Tropical Shelves 148 920 086.4 0.31 480 387 375.3 3 703.61 0.00370 Coastal and Coral 11 773 995.4 0.89 13 229 208.5 101.99 0.00010 Total 493 616 583.7 3 805.60 0.00381 Area yang dibutuhkan km 2 493 616.58 Cakupan kali 86.27 Tahun 2008 Tropical Shelves 155 573 115.8 0.31 501 848 760.6 3 822.65 0.00382 Coastal and Coral 17 664 515.1 0.89 19 847 769.8 151.18 0.00015 Total 521 696 530.4 3 973.83 0.00397 Area yang dibutuhkan km 2 521 696.53 Cakupan kali 91.17 Keterangan : a. EF Sistem Akuatik = PPRPP m 2 tahun b. Jumlah penduduk Kabupaten Tojo Una-Una Tahan 2005-2008 BPS 2006-2009 c. Konversi 1 m 2 = 0.000001 km 2 d. Luas Kabupaten Una-Una 5 722 km 2 Lampiran 6 HANPP sistem akuatik di Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una Nama Ikan Trophic Level Volume of Landing PPR Energi kJ100 g Harvest PPR HANPP kg kg kJ kJ kJ Kerapu sunu 2.8 4,229 29,644.48 335 14,165,475.00 99,309,005.44 85,143,530.44 Kakap 2.8 5,753 40,332.20 335 19,272,550.00 135,112,855.22 115,840,305.22 Tongkol 4.0 12,600 1,400,000.00 477 60,102,000.00 6,678,000,000.00 6,617,898,000.00 Terilurehrono 2.8 6,685 46,866.11 335 22,394,750.00 157,001,466.56 134,606,716.56 Tenggiri 4.0 450 50,000.00 791 3,559,500.00 395,500,000.00 391,940,500.00 Ekor Kuninglolosi 2.8 4,160 29,164.25 142 5,907,200.00 41,413,235.84 35,506,035.84 Teripang 2.4 624 1,741.57 318 1,984,320.00 5,538,207.20 3,553,887.20 Kepiting 2.6 145 641.39 414 600,300.00 2,655,374.83 2,055,074.83 Udang Barong 2.6 560 2,477.11 414 2,318,400.00 10,255,240.71 7,936,840.71 Gurita 3.2 830 14,616.24 318 2,639,400.00 46,479,634.36 43,840,234.36 Tahun 2005 Jumlah 1,615,483.35 132,943,895.00 7,571,265,020.15 7,438,321,125.15 Kerapu sunu 2.8 5,348 37,492.89 335 17,915,800.00 125,601,173.25 107,685,373.25 Kakap 2.8 7,880 55,243.82 335 26,398,000.00 185,066,799.77 158,668,799.77 Tongkol 4.0 12,000 1,333,333.33 477 57,240,000.00 6,360,000,000.00 6,302,760,000.00 Terilurehrono 2.8 7,700 53,981.91 335 25,795,000.00 180,839,385.57 155,044,385.57 Tenggiri 4.0 250 27,777.78 791 1,977,500.00 219,722,222.22 217,744,722.22 Ekor Kuninglolosi 2.8 5,150 36,104.78 142 7,313,000.00 51,268,789.56 43,955,789.56 Teripang 2.4 839 2,341.64 318 2,668,020.00 7,446,403.60 4,778,383.60 Kepiting 2.6 175 774.10 414 724,500.00 3,204,762.72 2,480,262.72 Udang Barong 2.6 75 331.76 414 310,500.00 1,373,469.74 1,062,969.74 Gurita 3.2 230 4,050.28 318 731,400.00 12,879,898.68 12,148,498.68 Tahun 2006 Jumlah 1,551,432.28 141,073,720.00 7,147,402,905.10 7,006,329,185.10 Nama Ikan Trophic Level Volume of Landing PPR Energi kJ100 g Harvest PPR HANPP kg kg kJ kJ kJ Kerapu sunu 2.8 4,229 29,644.48 335 14,165,475.00 99,309,005.44 85,143,530.44 Kakap 2.8 5,753 40,332.20 335 19,272,550.00 135,112,855.22 115,840,305.22 Tongkol 4.0 12,600 1,400,000.00 477 60,102,000.00 6,678,000,000.00 6,617,898,000.00 Terilurehrono 2.8 6,685 46,866.11 335 22,394,750.00 157,001,466.56 134,606,716.56 Tenggiri 4.0 450 50,000.00 791 3,559,500.00 395,500,000.00 391,940,500.00 Ekor Kuninglolosi 2.8 4,160 29,164.25 142 5,907,200.00 41,413,235.84 35,506,035.84 Teripang 2.4 624 1,741.57 318 1,984,320.00 5,538,207.20 3,553,887.20 Kepiting 2.6 145 641.39 414 600,300.00 2,655,374.83 2,055,074.83 Udang Barong 2.6 560 2,477.11 414 2,318,400.00 10,255,240.71 7,936,840.71 Gurita 3.2 830 14,616.24 318 2,639,400.00 46,479,634.36 43,840,234.36 Tahun 2007 Jumlah 1,615,483.35 132,943,895.00 7,571,265,020.15 7,438,321,125.15 Kerapu sunu 2.8 3,461 24,263.82 335 11,594,350.00 81,283,780.97 69,689,430.97 Kakap 2.8 8,060 56,505.74 335 27,001,000.00 189,294,213.98 162,293,213.98 Tongkol 4.0 15,060 1,673,333.33 477 71,836,200.00 7,981,800,000.00 7,909,963,800.00 Terilurehrono 2.8 4,500 31,547.87 335 15,075,000.00 105,685,355.20 90,610,355.20 Tenggiri 4.0 150 16,666.67 791 1,186,500.00 131,833,333.33 130,646,833.33 Ekor Kuninglolosi 2.8 3,831 26,857.75 142 5,440,020.00 38,138,006.37 32,697,986.37 Teripang 2.4 1,319 3,681.31 318 4,194,420.00 11,706,562.98 7,512,142.98 Kepiting 2.6 185 818.33 414 765,900.00 3,387,892.02 2,621,992.02 Udang Barong 2.6 115 508.69 414 476,100.00 2,105,986.93 1,629,886.93 Gurita 3.2 280 4,930.78 318 890,400.00 15,679,876.65 14,789,476.65 Tahun 2008 Jumlah 1,839,114.28 138,459,890.00 8,560,915,008.44 8,422,455,118.44 Keterangan : Adrianto 2004 Lampi TC: Sup plo iran 7 Hasil :=d0+d1Q pply:=dif otSupply l perhitungan Q+d2Q2 ffTC,Q y,Q=0..2 n analisis pen ; ; 000; nawaran 256 L Lampiran 8 : lna:=b a:=exp

b:=b1; demand:

plotde Hasil perhi b0+b2rat lna; :=Qa emand,Q=0 itungan anal ta_lnX2 1b; 0..10000 lisis permint +b3rata ; aan a_lnX3; ; U:= P:= C:= CS: Nil D: p dem sol =intdema =Vrataa =PVrata; :=U-C; lai_Ekono plot{dem mand=Supp lvedeman mand,Q=0. a1b ; omi:=CS mand,Supp ply; nd=Suppl .Vrata; ; NL; ply},Q=0.

y,Q; ..2000;

Lampiran 9 Rekap kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di Kabupaten Tojo Una-Una Tahun Jumlah Wisatawan Jumlah Nusantara Mancanegara 2000 5 315 923 6 239 2001 11 484 2 540 11 748 2002 17 314 1 650 17 479 2003 12 860 3 040 15 900 2004 49 418 2 715 52 133 2005 84 291 2 125 86 416 2006 86 109 2 243 88 352 2007 100 213 3 122 103 335 Sumber : Disbudpar Prov. Sulteng 2008 Lampiran 10 Jumlah wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Togean berdasarkan asal begara Tahun 2006-2009 Asal Negara 2006 2007 2008 2009 jumlah Prancis 32 48 80 76 236 Belanda 29 32 61 17 139 Jerman 8 26 34 59 127 Spanyol 13 10 23 86 132 Inggris 5 13 18 20 56 Italia 8 9 17 205 239 Belgia 5 12 17 6 40 Swiss 7 10 17 56 90 USA 7 8 15 9 39 Australia 3 7 10 12 32 Slovenia 4 4 8 12 28 Austria 3 4 7 4 18 Chech 2 5 7 4 18 Kanada 4 2 6 10 22 Swedia 1 2 3 11 17 Polandia 2 2 1 5 Lainnya 1 28 29 40 98 Jumlah 134 220 354 628 1336 Sumber : Disbudpar Prov. Sulteng 2010 Lampiran 11 Hasil identifikasi responden wisatawan Jumlah responden wisatawan ke lokasi wisata Gugus Pulau Batudaka Wisatawan Jumlah wisatawan ke lokasi wisata orang Jumlah orang Persentase Wakai Pulau Poyalisa Bomba Pulau Tipae Bomba Domestik 8 4 6 18 41.86 Mancanegara 10 6 9 25 58.14 Jumlah orang 18 10 15 43 Persentase 41.86 23.26 34.88 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan tujuan wisata Tujuan Wisata Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Tujuan utama 8 8 18.60 Persinggahan 10 25 35 81.40 Total 18 25 43 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan tujuan kunjungan Tujuan kunjungan Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Berwisata 7 22 27 64.29 PenelitianPend 8 2 12 28.57 Tugas instansi 2 2 4.76 Lain-lain 1 1 1 2.38 Total 18 25 42 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan frekwensi kunjungan Frekwensi kunjungan Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Pertama kali 8 18 26 60.47 Kedua kali 4 6 10 23.26 Ketiga kali 4 1 5 11.63 Lebih dari tiga kali 2 2 4.65 Total 18 25 43 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan jenis pekerjaan Jenis Pekerjaan Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Pelajar Mahasiswa 1 4 5 11.63 Swasta 4 4 9.30 PNS 9 14 23 53.49 Wiraswasta 4 7 11 25.58 Total 18 25 43 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan sumber informasi wisata Sumber Informasi Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Biro perjalanan 9 9 20.93 Media TVcetak 12 12 27.91 Teman 4 15 19 44.19 Internet 2 1 3 6.98 Total 18 25 43 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan aktivitas wisata Jenis Aktivitas Wisata Wisatawan Domestik Wisatawan Mancanegara Jumlah orang Persentase Menikmati pemandangan alam 9 6 15 34.88 Diving 6 10 16 37.21 Snorkeling 3 9 12 27.91 Total 18 25 43 100.00 Sumber : Analisis Data 2010. Wisatawan berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin Sumber : Analisis Data 2010. Kelompok umur tahun Laki-Laki orang Wanita orang Jumlah orang Persentase 0-15 1 1 2.33 15-30 0 3 3 6.98 30-45 7 5 12 27.91 45-60 5 9 14 32.56 60 9 4 13 30.23 Total 22 21 43 100.00 Lampiran 12 Series hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan dari beberapa jenis alat tangkap di perairan Gugus Pulau Batudaka lokal Tahun Pancing Jaring Insang Bubu Catch kg Effort trip CPUE Catch kg Effort trip CPUE Catch kg Effort trip CPUE 2005 17 085 11 426 1.50 21 357 4 857 4.40 4 271 2 798 1.53 2006 15 859 11 582 1.37 19 824 4 852 4.09 3 965 2 810 1.41 2007 14 414 11 050 1.30 18 018 4 699 3.83 3 604 2 853 1.26 2008 14 464 11 321 1.28 18 080 4 942 3.66 3 616 2 908 1.24 2009 15 528 12 109 1.28 19 410 5 072 3.83 3 882 2 605 1.49 Total 77 351 57 488 6.73 96 689 24 422 19.80 19 338 13 974 6.93 Rataan 15 470 11 498 1.35 19 338 4 884 3.96 3 868 2 795 1.39 Nilai Fishing Power Index FPI, Total Effort dan CPUE Standar Tahun FPI Standardisasi Pancing Jaring. Insang Bubu C.Total kg Effort trip CPUE 2005 1 2.94 1.02 42 714 28 565 1.50 2006 1 2.98 1.03 39 647 28 955 1.37 2007 1 2.94 0.97 36 036 27 625 1.30 2008 1 2.86 0.97 36 161 28 303 1.28 2009 1 2.98 1.16 38 820 30 273 1.28 Total 5 14.71

5.15 193 377 143 720

6.73 Rataan

1 2.94 1.03 38 675 28 744 1.35 Lampiran 13 Series hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan dari beberapa jenis alat tangkap di perairan Kabupaten Tojo Una-Una regional Tahun Pancing Jaring Insang Bubu Catch ton Effort trip CPUE Catch ton Effort trip CPUE Catch ton Effort trip CPUE 2003 2 484 7 044 0.3527 4 969 71 450 0.0695 828.14 21 643 0.0383 2004 2 186 6 903 0.3167 4 373 76 341 0.0573 728.80 24 143 0.0302 2005 2 313 7 659 0.3020 4 626 82 414 0.0561 770.99 24 689 0.0312 2006 2 338 7 040 0.3321 4 676 85 622 0.0546 779.30 28 643 0.0272 2007 2 731 7 490 0.3646 5 461 88 302 0.0618 910.20 27 543 0.0330 2008 2 600 8 235 0.3157 5 199 90 509 0.0574 866.50 29 453 0.0294 2009 1 905 8 926 0.2135 3 811 92 425 0.0412 635.16 24 353 0.0261 Total 16 557 53 297 2.1972 33 115 587 063 0.3981 5519 180 467 0.2154 Rataan 2 365 7 614 0.3139 4 731 83 866 0.0569 788.44 25 781 0.0308 Nilai Fishing Power Index FPI, Total Effort dan CPUE Standar Tahun FPI Standardisasi Pancing Jaring. Insang Bubu C.Total ton Effort trip CPUE 2003 1 0.1972 0.1085 8 281 23 482 0.3527 2004 1 0.1808 0.0953 7 288 23 010 0.3167 2005 1 0.1859 0.1034 7 710 25 529 0.3020 2006 1 0.1644 0.0819 7 793 23 467 0.3321 2007 1 0.1696 0.0906 9 102 24 967 0.3646 2008 1 0.1820 0.0932 8 665 27 450 0.3157 2009 1 0.1932 0.1222 6 352 29 753 0.2135 Total 7 1.2731 0.6952 55 191 177 657 2.1972 Rataan 1 0.1819 0.0993 7 884 25 380 0.3139 Lampiran 14 Estimasi konsumsi ikan impor dan konsumsi nyata di Gugus Pulau Batudaka Tahun Konsumsi Aktual Loka1 1 ton Penduduk Konsumsi potensial 1 kgkapita Konsumsi Potensial ton Estimasi impor 2 ton Estimasi Impor konsumsi dari hasil tangkap 3 ton Expor 4 ton Konsumsi Nyata ton 2001 245 11325 22.40 253.68 9.06 11.51 2.53 254 2002 255 11346 22.64 256.87 1.59 2.02 0.10 257 2003 241 11710 22.60 264.65 24.01 30.49 10.70 260 2004 261 11592 22.58 261.75 0.46 0.59 4.80 257 2005 294 12287 24.50 301.03 6.76 8.58 7.80 295 2006 312 12476 25.94 323.63 11.35 14.42 5.70 321 2007 333 12811 28.28 362.30 29.21 37.10 4.04 366 2008 370 13106 29.98 395.92 26.15 33.21 9.00 394 Rata- Rata 288.90 12081.63 24.87 302.48 13.57 17.24

5.58 300.56

Keterangan : 1 Perhitungan berdasarkan data konsumsi ikankapitatahun DKP 2010 2 IMt = Kons pot – Kons Akt x Penduduk tahun t 3 Koef tangkap, 27 dari total produksi Wada 2002 4 Data ekspor ikan BPS Kab. Tojo Una-Una 2005, 2009 Lampiran 15 Formulasi model integrasi wisata dan perikanan di Gugus Pulau Batudaka Sector Wisata Jml_Wisatawant = Jml_Wisatawant - dt + Total_BC_ha - EF_ha\cap\th dtINIT Jml_Wisatawan = 3000 INFLOWS: Total_BC_ha = BC_Buit_up+BC_Cropland+BC_Energy_ha+BC_Forest+BC_Pasture+BC_sea_spac e OUTFLOWS: EF_ha\cap\th = Foot_Builtup_ha\kap\th+Foot_Food__Fibre+foot_Energy_ha\kap\thJml_Wisata wan BC_Buit_up = Exist_Builtup_haYF_Built_up BC_Cropland = Exist_Crop_area_haYF_Cropland_ BC_Energy_ha = Exist_area_haYF_Energy BC_Forest = exist_forest_area_haYF_Forest BC_Pasture = exist_pasture_area_haYF_Pasture BC_sea_space = Exist_sea_area_haYF_Fishery cropland\ha\kap\th = 0.0758 Exist_area_ha = 2.38 Exist_Builtup_ha = 19.54 Exist_Crop_area_ha = 453.28 exist_forest_area_ha = 1839.6 exist_pasture_area_ha = 173.3 Exist_sea_area_ha = 2610 Foot_Aktivitas = Luas_Area_DiveJml_WisatawanLama_wisata+Luas_Area_SnorkJml_Wisatawa nLama_wisata+Luas_Wst_PantaiJml_WisatawanLama_wisata Foot_Builtup_ha\kap\th = Foot_Aktivitas+Foot_Jalan+Foot_Pelabuhan+Foot_Penginapan foot_Energy_ha\kap\th = kons_Energy_GJ\kapJml_Energy_GJ\ha\th Foot_Food__Fibre = cropland\ha\kap\th+forest_ha\kap\th+Pasture_ha\kap\th+Sea_space_ha\kap\th Foot_Jalan = Luas_Jalan_haJml_WisatawanLama_wisata Foot_Pelabuhan = Luas_PelabJml_WisatawanLama_wisata Foot_Penginapan = Luas_Penginapan_haJml_WisatawanLama_wisata forest_ha\kap\th = 0.0452 Jml_Energy_GJ\ha\th = 2.38 kons_Energy_GJ\kap = 667Jml_WisatawanLama_wisata Lama_wisata = 5 Luas_Area_Dive = 78.7 Luas_Area_Snork = 129.4 Luas_Jalan_ha = 18.36 Luas_Pelab = 0.43 Luas_Penginapan_ha = 1.16 Luas_Wst_Pantai = 68.55 Pasture_ha\kap\th = 0.0387 Sea_space_ha\kap\th = 0.0550 YF_Built_up = 1 YF_Cropland_ = 1.7 YF_Energy = 1.3 YF_Fishery = 0.6 YF_Forest = 1.3 YF_Pasture = 2.2 Total_EFt = Total_EFt - dt + Impor_EF + Konsumsi_Domestik_EF - Ekspor_EF dtINIT Total_EF = 0.34 INFLOWS: Impor_EF = produkai_regionalJml_Penduduk+data_imporJml_Penduduk Konsumsi_Domestik_EF = Produksi_Lokal_+data_domestikJml_Penduduk+Jml_WisatawanLama_wisata 365 OUTFLOWS: Ekspor_EF = Data_EksporJml_Penduduk Areal_lokal = 61052 Areal__Regional = 338575 data_domestik = 300.56 Data_Ekspor = 5.58 data_impor = 17.24 EF_Perikanan = Total_EFfaktor_ekivalen__laut faktor_ekivalen__laut = 0.06 produkai_regional = Produksi_Regional_per_areaAreal__Regional Produksi_Lokal_ = Produksi_lokal__per_areaAreal_lokal Jml_Pendudukt = Jml_Pendudukt - dt + kelahiiran + Emigrasi - Imigrasi - Kematian dtINIT Jml_Penduduk = 13500 INFLOWS: kelahiiran = Jml_PendudukLaju_Kelahiran Emigrasi = Jml_PendudukLaju_Emigrasi+Jml_WisatawanLama_wisata365Jml_Pendudu k OUTFLOWS: Imigrasi = Jml_PendudukLaju_imigrasi