Saran Model integrasi wisata–perikanan di gugus pulau Batudaka kabupaten Tojo Una Una provinsi Sulawesi Tengah
Laapo A., A. Masyahoro, dan J. Nilawati, 2007. Estimasi potensi ekonomi sumberdaya perikanan tangkap di perairan kab. Tojo Una-Una. Jurnal
Agroland 142:140-144 Laapo, A., 2010. Optimasi pengelolaan ekowisata bahari pulau-pulau kecil Kasus
gugus pulau Togean Taman Nasional Kepulauan Togean. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.
Lenzen M, and S.A.Murray, 2001. A modified ecological footprint method and its application to Australia. Ecol. Econ. 37:229-255
Levina, HG., 1984. The Use the Seaweeds for Monitoring Control Water Alga as Ecological Indicator, Academic Press London.
Li Peng and Y. Guihua, 2007. Ecological footprint study on tourism itinerary products in Shangri-La, Yunnan Province, China. Acta Ecologica Sinica 27
7:2954-2963 LP3L-Lembaga Pengkajian Pengembangan Pesisir dan Laut Talinti, 2004. Selayang
pandang “gambaran umum” Kepulauan Togean. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Tengah, Palu.
Lyndhurst, B., 2003. London’s ecological footprint a review. GLA Economics. Greater London Authority, London.
Lyzenga, D.R., 1978. Passive Remote-Sensing Techniques for Mapping Water Depth and Bottom Features. Applied Optics, 17:379-383
Manaf, F., 2007. Kebijakan lahirnya TNKT dinilai tak populis. http:www.alamsulawesi.netnews.php?hal=1id=173 Diakses 25 Januari
2008 Mennecke, B.E., 2000. Understanding the Role of Geographic Information
Technologies in Business: Applications and Research Directions. Journal of Geographic Information and Decision Analysis, 1 1:44-68
Manafi, M.R., 2010. Rancangbangun Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Pemanfaatan Ruang Kasus Gugus Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.
Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Martinez-Alier, J., 2005. Social metabolism and ecological distribution conflicts.
Australian New Zealand Society for Ecological Economics, Massey University, Palmerston North.
Martinez-Alier, J., 2008. Social Metabolism and pattern material use Mexico, South America and Spain. Thesis. ICTA, UAB Barcelona.
Masyahoro, A., I. Jaya, dan D. Manurung, 2004. Aplikasi model surplus produksi dalam pendugaan potensi sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan
Kabupaten Parigi Moutong, Teluk Tomini. Agroland 11 3:289-297 Mattei, F.E.E., 2007. Capacity Building Workshop on Problem Analysis and
Creative System Modelling. Yaella Depietri, Alessandra Sgobbi, NetSyMod MEA, 2005. Millennium Ecosystem Assessment Synthesis Report, 2005.
www.millenniumassessment.org Diakses 25 Januari 2008 MPP-EAS, 1999. Manual on economic instrumen for coastal and marine resource
management. GEFUNDPIMO Regional Programme for the Prevention and Management of Marine Pollution in the East Asian Seas, Quezon City
Moberg, F., and C. Folke, 1999. Ecological good and services of coral reef ecosistems. Ecological Economic. 29:215-233
Moffat, I., 2000. Ecological footprint and sustainable development. Ecological Economic 32 3:359-362
Moffat, I., N. Hanley, and M.D. Wilson, 2001. Measuring and modeling sustainable development. New York: Parthenon.
Moleong, L.J., 2005. Metodologi penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Murthy, D.N.P., N.W. Page, and E.Y.Rodin, 1990. Mathematical Modelling. Pergamon Press, New York.
Nugroho, I., 2004. Ecotourism. Buku Ajar. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Widyagama, Malang.
Nganro, N.R. dan G. Suantika, 2009. Urgensi Ecosystem Approach dan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil. Pengembangan Wilayah Pesisir Sebagai Solusi
Kehidupan Bangsa Indonesia Kedepan, 24-25 Juli 2009. Makalah Round Table Discussion Majelis Guru Besar - ITB, Bandung.
Nybakken, J., 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit PT. Gramedia Jakarta. Penterjemah Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M.
Hutomo dan S. Sukardjo Okey, T.A., S. Banks, A.F. Born, R.H. Bustamante, M. Calvopiña, G.J. Edgar, E. Espinoza, J.M. Fariña, L.E. Garske, G.K. Recke,
S. Salazar, S. Shepherd, V. Toral-Granda, P. Wallem, 2004. A trophic model of a Galápagos subtidal rocky reef for evaluating fisheries and conservation
strategies. Ecological Modelling 172:383–401
Nikijuluw, V.W.H., 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir Secara Terpadu. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Proyek Pesisir, Hotel Permata, Bogor, 29 Oktober 2001. Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor.
Niu, X., R. Ma, T. Ali, and R. Li, 2005. Integration of Mobile GIS and Wireless Technology for Coastal Management and Decision-Making Photogrammetric
Engineering Remote Sensing 714:453–459 Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso, 1989. Pasang-Surut. P3O-LIPI. Jakarta
Ongkosongo, O.S.R., 1998. Permasalahan dan pengelolaan pulau-pulau kecil. Dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil di
Indonesia. Jakarta, 7 -10 Desember 1998. Kerjasama DEPDAGRI, TPSA, BPPT, CRMP, PKSPL-IPB, Bogor.
Orams, M.B., 1999. Marine tourism, development, impacts and management. London. Routledge.
Ostrom, E., W. Reid, J. Rockström, H. Savenije and U. Svedin, 2002. Resilience and sustainable development : building adaptive capacity in a world of
transformations. Scientific Background Paper on Resilience for the process of the World Summit on Sustainable Development. The Environmental Advisory
Council to the Swedish Government.
Pariwono, J.I., 1997. Dinamika Perairan Pantai di Daerah Laut dan perikanan pesisir Mangrove. Makalah. Pelatihan dan Pengembangan Ekosistem
Mangrove Secara Terpadu dan Berkelanjutan, Proyek Pengembangan Pusat Studi Lingkungan Dirjen Dikti Depdikbud, Malang.
Patterson, T., T.Gulden, K. Cousin, dan E. Kraev, 2004. Integrating Environmental, Social and Economic System: A Dynamic Model of Tourism in Dominica.
Ecological Modeling 175:121-136 Pauly, D. and V. Christensen, 1995. Primary production required to sustain global
fisheries. Nature 374:255-257 Pinter, L., D.R. Cressman, and K. Zahedi, 1999. Capacity Building fot Integrated
Environmental assessment and Reporting: Trainning Manual. UNEP, IISD and Ecologistics International Ltd.
Rais, J., B. Sulistiyo, S. Diamar T. Gunawan, M. Sumampouw, T.A. Soeprapto, I. Suhardi, A. Karsidi dan M.S. Widodo, 2004. Menata ruang laut terpadu. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta. Richards, P.R., 1998 Manual of Standard Operating Procedures for Hydrometric
Surveys in British Columbia Resources Inventory Committee. BC-Canada RIVM, 1995 A General Strategy for Integrated Environmental Assessment at the
European Environmental Agency. Bilthoven. Ruslan, D., 2005. Model analisis ekonomi dan optimasi pengusahaan sumberdaya
perikanan. Jurnal Sistem Teknik Industri 6 3:48-53 Sahetapy, D., dan J. Manupputy, 2003. Komposisi, kemiripan dan status terumbu
karang Taman Wisata Alam Laut TWAL 17 Pulau Riung di pesisir utara Flores Tengah, Nusa tenggara Timur. Ichthyos 2 2:83-88
Saragih, S., J. Lassa, dan A. Ramli, 2007. Kerangka penghidupan berkelanjutan- sustainable livelihood framework. Hivos Aceh Program, Banda Aceh.
Saveriades A., 2000. Establishing the social tourism carrying capacity for the tourist resorts of the east coast of the Republic of Cyprus. Journal of Tourism
Management, 21:147-156 Seidl, I., and C. Tisdell, 1999. Carrying capacity reconsidered: from Malthus’
population theory to cultural carrying capacity. Ecological Economics, 31:395–408
Sevilla, C.G., PG. Twila, R.P. Bella and U.G. Gabriel, 1993. Pengantar metode penelitian terjemahan. Universitas Indonesia, Jakarta.
Shewchuck, M., 2007. Developing An Ecosystem Approach. United Nations. Sidiyasa, K., 2000. Laporan survey vegetasi dan tumbuhan di Kepulauan Togean,
Sulawesi Tengah. Wanariset Samboja tidak dipublikasikan. Smith, L.E.D., S.N. Khoa and K. Lorenzen, 2005. Livelihood functions of inland
fisheries: policy implications in developing countries. Water Policy 7:359– 383
Sobari, M.P., 2007. Teknik pengambilan data untuk Travel Cost Method. Modul kegiatan pelatihan teknik dan metode pengumpulan data valuasi ekonomi,
Bogor, 05-09 Maret 2007. Kerjasama PKSPL-IPB dengan BAKOSURTANAL.
Soeratno dan L. Arsyad, 1993. Metodelogi penelitian untuk ekonomi dan bisnis. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Yogyakarta. Solarbesain, S., 2009. Pengelolaan sumberdaya pulau kecil untuk ekowisata bahari
berbasis kesesuaian dan daya dukung Studi kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku Tesis. IPB, Bogor.
Subani W, dan H.R. Barus, 1989. Alat Penangkapan ikan dan udang laut di Indonesia. Ed Khusus Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Sukirno, S., 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Supriharyono, 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang. Djambatan, Jakarta. Sunarto, 1998. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Sungai, Danau dan Pantai.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tai, Y. Z., M.N. Kusairi, Ishak H.A., R.A. Mustapha and Y. Matsuda, 2001. Valuing
fisheries resources Change in The Straits of Malacca : Resources accounting approach. Working Paper. University of Putra Malaysia, Kuala Lumpur.
Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji dan M.K. Moosa, 1997. The ecology of Indoneia seas. Part 1-2. Periplus Editions, Singapore.
Turner, R.K. and W.N. Adger, 1995. Coastal zone resources assessment guidelines. LOICZ Reports Studies No. 4. Manila.
Turner, R.K., R. Brouwer, S. Georgiou and I. J. Bateman, 2000. Ecosystem functions and services : an integrated framework and case study for environmental
evaluation. The Centre for Social and Economic Research on the Global Environment CSERGE,UK.
Yoeti, O,A., 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Pradnya Paramita, Jakarta.
Yudasmara, G.A., 2010. Model pengelolaan ekowisata bahari di kawasan Pulau Menjangan Bali Barat. Disertasi. IPB, Bogor.
Yulianda, F., 2007. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah. Seminar Sains 21 Pebruari 2007.
Departemen MSP FPIK IPB, Bogor Yulianda, F., A. Fachrudin, A.A. Hutabarat dan Kusharjani. 2009. Ekologi
Ekosistem Perairan. Pusdiklat Kehutanan-DEPHUT RI, SECAM-Korea International Cooperation Agency, Bogor.
Yusuf, S and G.R. Allen, 2001. Condition of Coral Reefs in the Togean and Banggai Islands, Sulawesi, Indonesia. In : A Marine Rapid Assessment of the Togean
and Banggai Islands, Sulawesi, Indonesia G.R. Allen and S.A. McKenna eds.. Conservation International Center for Applied Biodiversity Science
Department of Conservation Biology, Washington.
US EPA-United States Environmental Protection Agency, 1973. Water quality criteria 1992. EPA R3-73-033
Vallega A., 2001. Sustainable ocean governance – a geographical perspective. Ocean Management and Policy Series. Routledge. London
Wallace, C.C., 1999. The Togian Islands: coral reefs with a unique coral fauna and an hypothesised Tethys Sea signature. Coral Reefs 18:162
WALHI, 2006. CO-Management : memanipulasi legitimasi rakyat atas sumberdaya pesisir dan laut Diakses 25 Januari 2008
http:www.walhi.or.idkampanyepela0603_comanajemen_ps Wackernagel, M., and W. Rees, 1996. Our ecological footprint. Reducing human
impact on the earth. Gabriola Island, BC: New Society Publishers. Wackernagel, M., and D. Yount, 2000. Footprint for sustainability : the next steps.
Environmental Development an Sustainability 2:21-42 Wackernagel, M., 2001. Using ecological footprint analysis for problem formulation,
policy development and communications. Advancing sustainable resource management. Oakland, USA www.rprogress.org Diakses 25 Januari 2008
Warren-Rhodes, K., and A. Koenig, 2001. Ecosystem appropriation by Hong Kong and its implication for sustainable development. Ecological Economic 39:
347-359 Weaver, D.B., 2001. Ecotourism as mass tourism: contradiction or reality? Hotel and
Restaurant Administration Quarterly 42 2:104-112 Wetlands, 2009. Menghijaukan tambak-tambak di Aceh dengan mangrove:
menyelamatkan pesisir. Green Coast for nature and people after tsunami. Http:www.wetland.or.id Diakses 2 Januari 2010
Wijaya, N.I., 2007. Analisis kesesuaian lahan dan pengembangan kawasan perikanan budidaya di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Timur. Tesis. IPB, Bogor.
Wong, P.P., 1998. Coastal tourism development in Southeast Asia : relevance and lessons for coastal zone management. Ocean Coastal manag. 38:89-109
Wong, P.P., 1991. Coastal tourism in Southeast Asia. ICLARM, Education Series 13, Manila.
Wood, E.M., 2002. Ecotourism Principles, Practices and Policies for Sustainability. United Nations environment Programme, Paris.
WTO-World Tourism Organization, 1992. Guidelines : Development of National Park and perotected area. Madrid.
WTO-World Tourism Organization, 1994. National and Regional Tourism Planning: Methodologies and Case Studies, World Tourism Organisation, Madrid.
WWF, 2008. Guidebook to the national footprint accounts 2008. Global Footprint Network, Oakland.
Zamani, N.P., Jonson L. Gaol, H. Madduppa, R.E. Arhatin, K.S. Putra, M. Khazali, K. Anwar, dan L. Zulkah, 2007. Profil sumberdaya pesisir Kepulauan
Togean. Conservation Internasional Indonesia, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Pemerintah
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah, Taman Nasional Kepulauan Togean.
Zatnika, A., 1985. Uji Coba Budidaya Rumput Laut di Nusa Dua Bali. Laporan Penelitian. BPPT. Jakarta.
Lampiran 1 Produksi ikan di perairan Kabupaten Tojo Una-Una ton
No Nama
Indonesia Nama Inggris
Nama Ilmiah
SA
2005 2006 2007 2008
1 Cumi
Squid Common squid Loligo spp
1 3.2
14.10 13.16 13.10 53.50 2 Gurita
Octopuses Octopus
1 3.2
10.30 9.31 9.30 4.90 3
Kepiting bakau Mud carb
Scylla serata
2 2.4
2.50 2.52 2.50 2.00 4 Udang
Barong Spiny Lobster
Penulirus spp
1 2.6
0.40 0.42 0.40 0.40 5 Teripang
Sea cucumber
Stichopus spp
2 2.4
36.90 35.07 34.90 1.50 6
Alu – Alu Obtuse barracuda Great barracuda
Sphyraena spp Sphyraena barracuda
2 2.8
19.10 20.80 18.10 0.00 7
Bawal Hitam Black pomfret
Formio niger Parastromateus niger
2 2.8
1.20 1.36 1.20 10.00
8 Bawal Putih
White pomfret Silver pomfret Pampus argenteus
2 2.8
1.00 1.20 1.00 11.50
9 Belanak Mangrove mullets Blue-spot mullet, Blue-
tail mullet Mugil cephalus Valamugil seheli
2 2.8
4.40 5.04 4.40 0.00 10
Biji Nangka Yellow-stripe goatfish
Mullidae Upeneus vittatus
2 2.8
11.50 12.08 10.50 0.00 11
Cakalang Skipjack tuna, Striped tuna
Katsuwonus pelamis
1 4.0
510.70 548.64 477.70 3000.00
12 Cucut
Dog fish, shark Carcharhinida,Scyliohinidae,
1 2.8
10.10 10.48 9.10 9.05 13
Daun Bambu Queen fishes
Chorinemus spp
2 2.8
12.70 13.44 11.70 0.00 14
Ekor Kuning Redbely Yellowtail Fusilier
Caesio cuning
2 2.8
200.60 215.44 187.60 30.00 15
Gerot – Gerot Bloched grunt Saddle grunt, Spotted
javelinfish Pomadasys spp Pomadasys maculatus
2 2.8
3.80 4.64 3.80 0.00 16
Golok – Golok Wolf herring Dorab wolf-herring
Chirocentrus dorab
2 2.8
9.40 9.68 8.40 0.00 17
Gulamah Silver pennah croaker Croaker
Pennahia argentata Nibea albiflora
2 2.8
5.20 6.00 5.20 0.00 18 Ikan
lain All fishes other than those listed above or
below 1 2.8
221
237.76 207.00 2200.00
19 Ikan Terbang
Flying fishes Cypselurus spp
1 2.8
5.50 6.32 5.50 35.00
20 Julung – Julung
Garfish and Hallfbeaks Thylosurus spp and Hemirhamphuss spp
2 2.8
574.30 616.00 536.30 12.20 21
Kakap Giant sea pearchBaramundi
Lutjanus sp.
1 2.8
52.50 56.80 49.50 23.60 22 Kembung
Striped mackerel Short-bodied mackerel
Restrelliger brachysoma
1 2.8
700.20 751.36 654.20 1000.00
23 Kerapu Grouper
Epinephelus spp
2 2.8
67.90 73.44 63.90 507.00
No Nama
Indonesia Nama Inggris
Nama Ilmiah
SA
2005 2006 2007 2008
24 Kerong –
Kerong Banded grunter Jarbua terapon, Largescale
terapon Therapon spp Terapon jarbua, Terapon
Theraps
2 2.8
0.00 0.00 0.00 120.00
25 Kurisi
Treadfin bream Ornate threadfin bream Nemipterus nematophorus Nemimterus
hexodon
2 2.8
8.30 8.40 7.30 15.60
26 Kuwe
Great trevally, Dusky jack Bigeye trevally Caranx sexfasciatus
2 2.8
51.10 55.20 48.10 0.00 27
Layang Layang scad Shortfin scad
Decapterus macrosoma
1 2.8
1163.70 1249.28 1087.70 700.00 28 Layur
Hairtail Trichiurus savala
1 2.8
4.40 5.12 4.40 0.00 29
Lemuru Indonesia oil sardine Bali sardinella
Sardinella longiceps Sardinella Lemuru
2 3.2
18.80 20.40 17.80 17.30 30 Lencam
Orangestriped emperor Emperors Lethrinus spp
2 2.8
10.30 10.64 9.30 0.00 31 Madidihang
Yellowfin tuna
Thunnus albacares
1 4.0
0.00 0.00 504.00 0.00
32 Manyung Giant
sea catfish
Arius thalassinus
2 2.8
3.50 4.00 3.50 0.00 33
Merah Bambangan
Blood snaper Red snappers Lutjanus sanguineus
2 2.8
49.80 53.76 46.80 41.00 34 Nomei
Bombay duck
Harpodon nahereus
2 2.8
5.90 6.72 5.90 0.00 35 Pari
Sting ray
Gymnara sp
1 3.5
3.70 4.24 3.70 3.32 36 Peperek
Splended pony
fish Leiognatidae
2 2.8
21.70 23.76 20.70 0.00 37
Selar Yellowstripe trevally Yellowstripe scad
Selaroides leptolepis
1 2.8
1189.70 1276.88 1111.70 40.00
38 Sunglir rainbow
runner Elegatis bipinnulatus
2 2.8
17.20 18.56 16.20 15.00 39 Swanggi
Big eyes
Priacanthus spp
2 2.8
17.40 18.80 16.40 0.00 40 Tembang
Fringescalle sardine
Sardinella fimbriata
1 3.2
470.20 504.56 439.20 400.00 41 Tenggiri
Spotted spanish mackerel Indo-pasific king mackerel
Scomberomorus guttatus
1 4.0
39.90 43.56 37.90 65.00 42
Teri Commersons anchovy Anchovies
Stolephorus commersonii Stolephorus spp
1 2.8
791.80 849.68 739.80 300.00 43
Tetengkek Hardtail scad Torpedo scad
Megalaspis cordyla
2 2.8
21.30 23.36 20.30 0.00 44 Tongkol
Frigate mackerel
Auxis sp
1 4.0
980.70 1052.88 916.70 612.00 45 Tuna
Tunas Thunnus spp
1 4.0
429.40 461.04 401.40 400.00
Keterangan : SA = Sistem Akuatik, 1 = Tropical Shelves; 2= Coastal and Coral System
Lampiran 2 Matrik korelasi hasil PCA karakteristik lingkungan perairan Gugus Pulau Batudaka
Kecerahan S
T pH
DO Kecerahan 1
0.2510 -0.5007
-0.2216 -0.6466
S 0.2510 1
-0.6041 -0.5304
-0.3080 T -0.5007
-0.6041 1
0.5867 0.4851
pH -0.2216 -0.5304
0.5867 1
0.3248 DO -0.6466
-0.3080 0.4851
0.3248 1
Eigenvalues dan eigenvectors berdasarkan matrik korelasi :
Eigenvalues 1 2
3 4 5
Value 2.8002 1.0587
0.4759 0.3788 0.2864 of variability
0.5600 0.2117 0.0952 0.0758 0.0573
Cumulative 0.5600 0.7718
0.8670 0.9427 1.0000
Vectors : 1 2
3 4 5
Kecerahan -0.4142 0.5847 0.1216
0.4097 0.5513 S -0.4320
-0.4444 0.6529
-0.3482 0.2615
T 0.5173 0.1333
-0.1079 -0.5201 0.6576 pH 0.4261
0.4558 0.7149
-0.0069 -0.3157
DO 0.4390 -0.4850
0.1905 0.6636
0.3090 Korelasi antara variabel dengan komponen utama :
faktor 1 faktor 2
faktor 3 faktor 4
faktor 5
Kecerahan -0.6931 0.6016 0.0839
0.2521 0.2950 S -0.7229
-0.4572 0.4504
-0.2143 0.1399
T 0.8657 0.1371
-0.0744 -0.3201 0.3519 pH 0.7130
0.4689 0.4932
-0.0043 -0.1689
DO 0.7346 -0.4990
0.1314 0.4084
0.1654 Stasiun Coordinates of observations ` pada sumbu utama :
Stasiun Sumbu 1
Sumbu 2 Sumbu 3
Sumbu 4 Sumbu 5
1 2.1352 0.1809
0.2509 -0.5436
-0.1957 2 -0.8091
-0.9748 0.5287
-0.2677 0.6906
3 1.2200 -0.3866
0.4822 0.2200
0.1796 4
-1.6646 0.7703 0.7753 -0.2278 0.0722
5 0.4942 1.3067
0.6831 -0.6661
-0.6277 6 -0.4044
2.4132 -0.1232 0.2857
-0.1671 7
-1.4002 0.4207 -0.2326 1.4361 0.6268
8 -1.0685 -0.8047
-0.7070 1.0259 -1.0731
9 -1.0234 0.0444
-1.4929 -0.7271 0.8756 10 3.6475
0.5870 -0.9944
0.1596 -0.1978
11 1.4083 -1.1250
-0.4044 -0.2287
0.0479 12 1.3719
-1.5325 0.3684
0.0317 0.1247
13 0.4886 -0.3490
1.1667 0.5963
0.2392 14
-2.8703 -1.1600 -0.1938 -0.6246 -0.8968
15 -1.5252 0.6096
-0.1069 -0.4696 0.3018
Lampiran 3 Karakteristik beberapa lokasi spot penyelaman di Gugus Pulau Batudaka Lokasi Karakteristik
Nilai
Atoll Pasir
Tengah Waktu dan durasi penyelaman
730 jam, 80 menit Rataan kedalaman, jarak pandang
3 -36 m, 10-15 m Suhu dan arus
31 C , Tenang
Diskripsi Lokasi Lingkungan atoll dengan slop kemiringan bagian luar yang curam, tutupan karang
58 pada 4-5 m, 57 9-12 m, 56 18-21 m Status
moderat RCI 186.76 Barier-
Barat Batudaka
Waktu dan durasi penyelaman 1100 jam, 70 menit
Rataan kedalaman, jarak pandang 3 -50 m, + 10 m
Suhu dan arus 30-31
C, Tenang Deskripsi lokasi
Terumbu karang penghalang luar dengan tutupan karang 62 pada 4-5 m, 33 11- 12 m, 17 18-21 m, peningkatan coralline algae dan sponge di bawah kedalaman
10 m
Status Baik RCI 199.25
Capatana Selatan
Waktu dan durasi penyelaman 1545, 70
menit Rataan kedalaman, jarak pandang
1-35 m, 10 m Suhu dan arus
30-31 C, Tenang
Deskripsi lokasi Terumbu karang penghalang dengan slope bagian luar dan karang terpi pada bagian
dalam laguna, tutupan karang 65 pada 5-6 m, 57 9-10 m, 65 18-21 m Status
Moderat RCI 168 Capatana
Waktu dan durasi penyelaman 1030 jam, 70 menit
Rataan kedalaman, jarak pandang 3-40 m, 10-15 m
Suhu dan arus 30-32
C, Tenang Deskripsi lokasi
Terumbu karang penghalang dengan slope bagian luar dan karang terpi pada bagian dalam laguna, tutupan karang 55 pada 5-7 m, 47 13-15 m, 50 pada 20 m
Status Moderat RCI 178
Lokasi Karakteristik Nilai
Lindo Waktu dan durasi penyelaman
745 jam, 70 menit Rataan kedalaman
1 – 23 m, 5 – 7 m Suhu 31
C, Tenang Deskripsi lokasi
Terumbu karang tepi sepanjang teluk lapisan bawah dominan pasir, tutupan karang 38 pada 4-5 m, 26 13-14 m, 0 dibawah 20 m
Status Moderat RCI 174,36
Bambu Waktu dan durasi penyelaman
1345 jam, 70 menit Rataan kedalaman
3-26 m, 7-10 m Suhu 31-33
C, Tenang Deskripsi lokasi
Terumbu karang tepi sepanjang teluk lapisan bawah dominan pasir, tutupan karang 35 pada 5-6 m, 37 10-12 m, 54 20-23 m
Status Moderat RCI 173.46
Selat Batudaka
luar bagian
selatan Waktu dan durasi penyelaman
1430 jam, 80 menit Rataan kedalaman, jarak pandang
3-23 m, 7 - 8 m Suhu dan arus
31-32 C, Tenang
Diskripsi lokasi Terumbu karang tepi yang dominan karang mati pada lapisan bawah dengan tutupan
karang 33 pada 5-6 m, 29 10-11 m, 25 20-21 m Status
Jelek RCI 142.42
Keterangan : RCI = Reef Condition Index Sumber : Yusuf and Allen 2001
Lampiran 4 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una
Sistem Aquatik PPR kg
Primary productivity
kgCm
2
tahun Ecological
Footprint m
2
tahun Ecological
Footprint m
2
kapita Ecological
Footprint km
2
kapita Tahun 2005
Tropical Shelves 1 794 82.43
0.31 5,789,620.73
471.20 0.000471
Coastal and Coral 132 130.78
0.89 148,461.55
12.08 0.000012
Total 5,938,082.28
483.28 0.000483
Area yang dibutuhkan km
2
5,938.08 Cakupan kali
19.92 Tahun 2006
Tropical Shelves 1 419 475.06
0.31 4 578 951.79
367.02 0.000367
Coastal and Coral 131 671.55
0.89 147 945.56
11.86 0.000012
Total 4 726 897.35
378.88 0.000379
Area yang dibutuhkan km
2
4 726.90 Cakupan kali
15.86 Tahun 2007
Tropical Shelves 1 513 959.46
0.31 4 883 740.19
381.21 0.000381
Coastal and Coral 101 287.19
0.89 113 805.83
8.88 0.000009
Total 4 997 546.02
390.10 0.000390
Area yang dibutuhkan km
2
4,997.55 Cakupan kali
16.77 Tahun 2008
Tropical Shelves 1 726 987.57
0.31 5 570 927.64
425.07 0.000425
Coastal and Coral 109 590.75
0.89 123 135.68
9.40 0.000009
Total 5 694 063.32
434.46 0.000434
Area yang dibutuhkan km
2
5,694.06 Cakupan kali
19.10
Keterangan : a. EF Sistem Akuatik = PPRPP m
2
tahun b. Jumlah penduduk Kecamatan Tojo Una-Una Tahan 2005-2008 BPS 2006-2009
c. Konversi 1 m
2
= 0.000001 km
2
d. Luas Kecamatan Una-Una 298 km
2
Lampiran 5 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Kabupaten Tojo Una- Una
Sistem Aquatik PPR kg
Primary productivity
kgCm
2
tahun Ecological
Footprint m
2
tahun Ecological
Footprint m
2
kapita Ecological
Footprint km
2
kapita
Tahun 2005 Tropical Shelves
116 195 563.9 0.31
374 824 399.7 2 982.11
0.00298 Coastal and Coral
20 705 749.1 0.89
23 264 886.6 185.10
0.00019 Total
398 089 286.3 3 167.21
0.00317 Area yang dibutuhkan
km
2
398 089.29
Cakupan kali 69.57
Tahun 2006 Tropical Shelves
108 624 881.3 0.31
350 402 843.0 2 760.86
0.00276 Coastal and Coral
19 405 960.6 0.89
21 804 450.1 171.80
0.00017 Total
372 207 293.0 2 932.66
0.00293 Area yang dibutuhkan
km
2
372 207.29
Cakupan kali 65.05
Tahun 2007 Tropical Shelves
148 920 086.4 0.31
480 387 375.3 3 703.61
0.00370 Coastal and Coral
11 773 995.4 0.89
13 229 208.5 101.99
0.00010 Total
493 616 583.7 3 805.60
0.00381 Area yang dibutuhkan
km
2
493 616.58
Cakupan kali 86.27
Tahun 2008 Tropical Shelves
155 573 115.8 0.31
501 848 760.6 3 822.65
0.00382 Coastal and Coral
17 664 515.1 0.89
19 847 769.8 151.18
0.00015 Total
521 696 530.4 3 973.83
0.00397 Area yang dibutuhkan
km
2
521 696.53
Cakupan kali 91.17
Keterangan : a. EF Sistem Akuatik = PPRPP m
2
tahun b. Jumlah penduduk Kabupaten Tojo Una-Una Tahan 2005-2008 BPS 2006-2009
c. Konversi 1 m
2
= 0.000001 km
2
d. Luas Kabupaten Una-Una 5 722 km
2
Lampiran 6 HANPP sistem akuatik di Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una
Nama Ikan Trophic
Level Volume of Landing
PPR Energi
kJ100 g Harvest
PPR HANPP kg kg
kJ kJ
kJ
Kerapu sunu 2.8
4,229 29,644.48
335 14,165,475.00
99,309,005.44 85,143,530.44
Kakap 2.8
5,753 40,332.20
335 19,272,550.00
135,112,855.22 115,840,305.22
Tongkol 4.0
12,600 1,400,000.00
477 60,102,000.00
6,678,000,000.00 6,617,898,000.00
Terilurehrono 2.8
6,685 46,866.11
335 22,394,750.00
157,001,466.56 134,606,716.56
Tenggiri 4.0
450 50,000.00
791 3,559,500.00
395,500,000.00 391,940,500.00
Ekor Kuninglolosi 2.8
4,160 29,164.25
142 5,907,200.00
41,413,235.84 35,506,035.84
Teripang 2.4
624 1,741.57
318 1,984,320.00
5,538,207.20 3,553,887.20
Kepiting 2.6
145 641.39
414 600,300.00
2,655,374.83 2,055,074.83
Udang Barong 2.6
560 2,477.11
414 2,318,400.00
10,255,240.71 7,936,840.71
Gurita 3.2
830 14,616.24
318 2,639,400.00
46,479,634.36 43,840,234.36
Tahun 2005 Jumlah 1,615,483.35
132,943,895.00 7,571,265,020.15
7,438,321,125.15
Kerapu sunu 2.8
5,348 37,492.89
335 17,915,800.00
125,601,173.25 107,685,373.25
Kakap 2.8
7,880 55,243.82
335 26,398,000.00
185,066,799.77 158,668,799.77
Tongkol 4.0
12,000 1,333,333.33
477 57,240,000.00
6,360,000,000.00 6,302,760,000.00
Terilurehrono 2.8
7,700 53,981.91
335 25,795,000.00
180,839,385.57 155,044,385.57
Tenggiri 4.0
250 27,777.78
791 1,977,500.00
219,722,222.22 217,744,722.22
Ekor Kuninglolosi 2.8
5,150 36,104.78
142 7,313,000.00
51,268,789.56 43,955,789.56
Teripang 2.4
839 2,341.64
318 2,668,020.00
7,446,403.60 4,778,383.60
Kepiting 2.6
175 774.10
414 724,500.00
3,204,762.72 2,480,262.72
Udang Barong 2.6
75 331.76
414 310,500.00
1,373,469.74 1,062,969.74
Gurita 3.2
230 4,050.28
318 731,400.00
12,879,898.68 12,148,498.68
Tahun 2006 Jumlah 1,551,432.28
141,073,720.00 7,147,402,905.10
7,006,329,185.10
Nama Ikan Trophic
Level Volume of Landing
PPR Energi
kJ100 g Harvest
PPR HANPP kg kg
kJ kJ
kJ
Kerapu sunu 2.8
4,229 29,644.48
335 14,165,475.00
99,309,005.44 85,143,530.44
Kakap 2.8
5,753 40,332.20
335 19,272,550.00
135,112,855.22 115,840,305.22
Tongkol 4.0
12,600 1,400,000.00
477 60,102,000.00
6,678,000,000.00 6,617,898,000.00
Terilurehrono 2.8
6,685 46,866.11
335 22,394,750.00
157,001,466.56 134,606,716.56
Tenggiri 4.0
450 50,000.00
791 3,559,500.00
395,500,000.00 391,940,500.00
Ekor Kuninglolosi 2.8
4,160 29,164.25
142 5,907,200.00
41,413,235.84 35,506,035.84
Teripang 2.4
624 1,741.57
318 1,984,320.00
5,538,207.20 3,553,887.20
Kepiting 2.6
145 641.39
414 600,300.00
2,655,374.83 2,055,074.83
Udang Barong 2.6
560 2,477.11
414 2,318,400.00
10,255,240.71 7,936,840.71
Gurita 3.2
830 14,616.24
318 2,639,400.00
46,479,634.36 43,840,234.36
Tahun 2007 Jumlah 1,615,483.35
132,943,895.00 7,571,265,020.15
7,438,321,125.15
Kerapu sunu 2.8
3,461 24,263.82
335 11,594,350.00
81,283,780.97 69,689,430.97
Kakap 2.8
8,060 56,505.74
335 27,001,000.00
189,294,213.98 162,293,213.98
Tongkol 4.0
15,060 1,673,333.33
477 71,836,200.00
7,981,800,000.00 7,909,963,800.00
Terilurehrono 2.8
4,500 31,547.87
335 15,075,000.00
105,685,355.20 90,610,355.20
Tenggiri 4.0
150 16,666.67
791 1,186,500.00
131,833,333.33 130,646,833.33
Ekor Kuninglolosi 2.8
3,831 26,857.75
142 5,440,020.00
38,138,006.37 32,697,986.37
Teripang 2.4
1,319 3,681.31
318 4,194,420.00
11,706,562.98 7,512,142.98
Kepiting 2.6
185 818.33
414 765,900.00
3,387,892.02 2,621,992.02
Udang Barong 2.6
115 508.69
414 476,100.00
2,105,986.93 1,629,886.93
Gurita 3.2
280 4,930.78
318 890,400.00
15,679,876.65 14,789,476.65
Tahun 2008 Jumlah 1,839,114.28
138,459,890.00 8,560,915,008.44
8,422,455,118.44
Keterangan : Adrianto 2004
Lampi TC:
Sup plo
iran 7 Hasil
:=d0+d1Q
pply:=dif otSupply
l perhitungan
Q+d2Q2
ffTC,Q y,Q=0..2
n analisis pen
;
; 000;
nawaran 256
L Lampiran 8
: lna:=b a:=exp