sedangkan untuk Kecamatan Tilatang Kamang adalah Diploma, tetapi hanya satu orang atau 3.33 persen.
6.3.3. Pengalaman Peternak Responden
Tingkat pengalaman responden menunjukkan lamanya peternak melaksanakan usahanya. Pengalaman dapat mempengaruhi hasil produksi ternak.
Empiris lapangan menunjukkan terdapat variasi pengalaman peternak dalam mengusahakan penggemukan sapi potong Tabel 20.
Tabel 20. Pengalaman Peternak Responden di Kabupaten Agam Kec. S.Puar
Kec. T.Kamang Lama Beternak
Tahun Jumlah
Jumlah ≤
5 2
6.67 10
33.33 6 – 10
10 33.33
5 16.67
11 - 15 6
20.00 3
10.00 15
12 40.00
12 40.00
Tabel 20 menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi di kabupaten Agam telah berpengalaman dalam memelihara sapi. Rata-rata pengalaman
beternak sapi untuk peternak sapi di Sungai Puar yaitu sebesar 16.4 tahun dan peternak sapi di Tilatang Kamang sebesar 12.4 tahun. Mayoritas pengalaman
peternak di Kecamatan Sungai Puar dan Tilatang Kamang adalah pada selang diatas 15 tahun yaitu masing-masing sebanyak 40 persen.
Rata-rata jumlah anggota keluarga di Sungai Puar sebanyak 3.6 orang, hampir sama dengan Tilatang Kamang yaitu rata-rata 3.8 orang. Jumlah
tanggungan keluarga yaitu berturut-turut Sungai Puar 1.90 dan Tilatang Kamang 1.87. Jumlah anggota keluarga dan tanggungan keluarga juga dapat
mempengaruhi keputusan produksi.
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang analisis pendugaan fungsi produksi usaha ternak sapi potong dan tingkat daya saing yang dicapai pada usaha penggemukan
sapi potong di wilayah penelitian. Analisis ini dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi daya saing usaha dengan kondisi produksi usaha penggemukan sapi
potong saat ini. Analisis fungsi produksi dilakukan untuk melihat variabel- variabel yang mempengaruhi produksi usaha penggemukan sapi potong, tingkat
efisiensi teknis yang dicapai dan variabel-variabel yang mempengaruhi inefisiensi teknis usaha penggemukan sapi potong diwilayah penelitian. Analisis fungsi
produksi menggunakan model Stochastic frontier dengan metode pendugaan Maximum Likelihood
MLE. Daya saing usaha penggemukan sapi potong dianalisis dan diukur melalui keuntungan finansial, keuntungan ekonomi, analisis
keunggulan kompetitif dan komparatif dengan menggunakan Policy Analysis Matrix
PAM. Model PAM disusun berdasarkan data penerimaan dan biaya produksi yang terbagi dalam dua bagian yaitu harga finansial private dan harga
ekonomi social. Dalam analisis ini variabel input yang diduga berpengaruh terhadap
produksi usaha penggemukan sapi potong yang dilihat dari pertambahan bobot badan sapi, terdiri dari hijauan X
1
, konsentrat X
2
, tenaga kerja X
3
, obat- obatan X
4
, dummy umur bakalan X
5
dan dummy penguasaan ternak X
6
. Sebelum dilakukan pendugaan terhadap fungsi produksi usaha penggemukan sapi
potong, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap model tersebut agar mendapatkan model estimasi yang baik.