Metode Alokasi Komponen Biaya Domestik dan Asing

total dan pendekatan langsung. Pada pendekatan total, setiap biaya dari input tradable produksi domestik dibagi ke dalam komponen biaya domestik dan asing. Pertambahan input tradable diasumsikan dipenuhi dari produk domestik. Pendekatan ini lebih tepat digunakan apabila produsen domestik dilindungi, sehingga tambahan penawaran input tradable datang dari produsen domestik. Sedangkan pendekatan langsung mengasumsikan bahwa seluruh biaya input tradable , baik diimpor maupun produksi domestik, dinilai sebagai komponen biaya asing. Pendekatan ini dipergunakan apabila tambahan permintaan input tradable baik barang yang diimpor maupun produksi domestik dapat dipenuhi dari perdagangan internasional. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dalam mengalokasikan biaya komponen asing tradable dan domestik non tradable, adalah pendekatan total.

4.4.5. Penentuan Harga Bayangan

Dalam penelitian ini untuk setiap input dan output ditetapkan dua tingkat harga, yaitu harga pasar harga privat atau harga aktual dan harga bayangan harga sosial atau harga ekonomi. Harga pasar adalah tingkat harga pasar yang diterima petani dalam penjualan hasil produksinya hasil panen atau tingkat harga yang dibayar dalam pembelian faktor produksi. Perhitungan harga bayangan menurut Gittinger 1986 dapat dilakukan dengan mengeluarkan distorsi akibat adanya kebijakan pemerintah seperti subsidi, pajak, penentuan upah minimum dan lain-lain. Untuk komoditas yang tradable, harga bayangan input dan output dari usaha ternak sapi dalam kelompok ekspor didekati dengan harga FOB Free on Board yaitu harga barang di pelabuhan ekspor. Sedangkan harga bayangan dalam kelompok yang diimpor didekati dengan harga CIF Cost Insurance Freight, yaitu harga barang pelabuhan impor.

1. Harga Bayangan Output

Untuk output yang sedang atau kemungkinan diimpor, harga yang digunakan adalah CIF Cost Insurance Freight ditambah pengeluaran transfer atau biaya tataniaga lainnya Simatupang dan Rusastra, 1990. Komoditas daging sapi merupakan salah satu output yang diimpor.

2. Harga Bayangan Lahan

Menurut Pearson et al. 2005 penentuan harga bayangan lahan dapat dilakukan melalui cara : 1 Pendapatan bersih usaha ternak atau tanaman alternatif terbaik yang biasa ditanam pada lahan tersebut, 2 nilai sewa yang berlaku di daerah setempat, 3 nilai tanah yang hilang karena proyek, dan 4 tidak dimasukkan dalam perhitungan sehingga keuntungan yang didapat petani merupakan return to management and land. Dalam penelitian ini harga bayangan akan ditetapkan sesuai dengan yang diusulkan Gittinger 1986 yaitu berdasarkan nilai sewa lahan. Hal ini didasari pada pemikiran bahwa mekanisme pasar lahan di pedesaan berjalan baik.

3. Harga bayangan Tenaga kerja

Pearson et al. 2005 menyatakan bahwa peneliti tidak banyak menemukan divergensi yang mempengaruhi pasar tenaga kerja di Indonesia. Distorsi tidak begitu signifikan karena ketentuan upah minimum tidak berlaku di sektor pertanian. Menurut Gittinger 1986 tenaga kerja di pedesaan umumnya bukan tenaga ahli dan kenyataan yang ada masih terdapat pengangguran. Dalam