Analisis Sensitivitas METODOLOGI PENELITIAN

dengan menentukan harga input atau output. Oleh karena itu pada penelitian ini komponen input pakan dan pupuk serta harga output dianggap sangat berpengaruh terhadap penerimaan dan keuntungan usaha ternak yang dikaitkan dengan keunggulan kompetitif dan komparatif pada usaha penggemukan sapi potong. Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat bagaimana hasil analisis suatu aktivitas ekonomi jika terjadi perubahan dalam perhitungan biaya dan manfaat. Dalam analisis sensitivitas usaha penggemukan sapi potong dilakukan simulasi yang selanjutnya akan dilakukan analisis sensitivitas untuk memperoleh bentuk kebijakan yang efektif, yaitu : 1. Analisis sensitivitas harga input pakan naik 20 persen 2. Analisis sensitivitas harga output turun sebesar 15 persen. 3. Analisis sensitivitas harga pupuk naik 15 persen 4. Analisis sensitivitas gabungan dari butir 1 dan 2 serta 2 dan 3. Dasar pertimbangan dari analisis kepekaan di atas sebagai berikut : 1. Komponen pakan merupakan porsi terbesar dalam biaya produksi usaha ternak sapi potong. Dimana 60-70 persen dari biaya yang dikeluarkan adalah untuk pakan. Disamping itu harga pakan juga berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dari tahun 2002-2008 kenaikan harga bahan baku pakan ternak bervariasi dengan rata-rata 18.3 persen. Dengan demikian berarti tingkat perubahan harga pakan mendekati 20 persen. Oleh karena itu perubahan terhadap harga pakan akan mempengaruhi daya saing usaha ternak sapi potong. 2. Studi terdahulu menunjukkan bahwa perubahan produksi daging sapi dalam negeri relatif paling respon terhadap perubahan harga daging sapi dalam negeri dan harga ternak sapi, dan secara teori untuk peternakan rakyat memang kedua peubah ini yang paling berpengaruh. Dari tahun 1985-2004 rata-rata kenaikan harga daging sapi dalah 14.3 persen atau mendekati 15 persen. Untuk itu sangat menarik untuk mengetahui perubahan daya saing jika terjadi kenaikan harga daging sapi domestik sebear 15 persen. 3. Harga Eceran Tertinggi HET merupakan harga jual pupuk yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian dalam bentuk Peraturan Menteri Pertanian. Harga HET pupuk urea periode 2005-2009 meningkat sekitar 15 persen Departemen Pertanian, 2009.

4.6. Definisi Operasional Variabel

Masing-masing variabel dan pengukurannya perlu dijelaskan agar diperoleh kesamaan terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini : 1. Pertambahan bobot badan sapi Y adalah kenaikan bobot badan sapi selama periode pemeliharaan yang diperoleh dari pengurangan berat badan akhir pemeliharaan dan berat awal pemeliharaan, yang dalam analisis didekati dengan pertambahan bobot badan selama 14.3 bulan rata-rata periode pemeliharaan dalam satuan kilogram. 2. Hijauan X 1 merupakan jumlah hijauan yang diberikan selama periode pemeliharaan dalam satuan kilogram. 3. Konsentrat X 2 adalah jumlah konsentrat yang terdiri dari dedak, kulit ubi, dan mineral dalam satuan kilogram. 4. Tenaga Kerja X 3 adalah banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan dalam proses produksi usaha penggemukan sapi potong selama periode pemeliharaan yang dihitung dalam Hari Orang Kerja HOK, dimana satu HOK adalah 8 jam bekerja sehari. Nilai satu HOK dihitung dengan upah setara kerja pria. 5. Pengeluaran obat-obatan X 4 adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian obat-obatan berupa vitamin, antibiotik, dan obat cacing selama periode pemeliharaan dalam Rupiah. 6. Dummy umur bakalan X 5 adalah umur sapi bakalan yang dunakan saat memulai penggemukan, yaitu : sapi bakalan dikatakan cukup umur jika sapi bakalan tersebut sudah ganti gigi umur minimal 1 tahun. 7. Dummy Penguasaan ternak X 6 adalah berkaitan dengan status kepemilikan ternak, dimana status kepemilikan ternak terdiri dari milik sendiri dan bagi hasil. 8. Umur peternak Z 1 adalah usia peternak responden yang melakukan usaha penggemukan sapi potong pada saat penelitian berlangsung dinyatakan dalam tahun. 9. Pendidikan formal peternak Z 2 adalah jumlah total waktu yang dibutuhkan peternak untuk menempuh pendidikan formal mulai dari SD hingga pendidikan terakhirnya, dinyatakan dalam tahun. 10. Pengalaman peternak Z 3 adalah lamanya waktu yang telah dilalui peternak sejak pertama kali mulai mengusahakan penggemukan sapi potong hingga saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam tahun.