Hipotesis Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sungai Puar dan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Agam terdiri dari 16 Kecamatan dengan populasi ternak sapi potong 32 017 ekor Dinas Peternakan Kabupaten Agam, 2008. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan karena Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi sapi potong di Provinsi Sumatera Barat, dimana Kecamatan Sungai Puar dan Tilatang Kamang oleh pemerintah Kabupaten Agam ditetapkan sebagai daerah basis pengembangan ternak sapi potong. Kecamatan Tilatang kamang dan Kecamatan Sungai Puar merupakan Kecamatan dengan populasi ternak sapi jantan terbesar, yaitu masing- masing 1 331 ekor dan 719 ekor atau 47.9 persen dari total sapi jantan di Kabupaten Agam. Hal ini mengindikasikan berkembangnya usaha penggemukan sapi potong di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2010.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kerat lintang cross section . Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari tiap responden yaitu peternak yang mengusahakan penggemukan sapi potong, dengan bantuan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan dari peternak meliputi penggunaan input, harga input dan output serta karakteristik peternak. Data input meliputi : 1 investasi usaha yang terdiri dari kandang dan peralatan, 2 jumlah penggunaan dan harga input, yaitu sapi bakalan meliputi bobot badan saat dibeli dan bobot akhir saat penjualan, pakan berupa hijauan dan konsentrat, vaksin, obat-obatan dan vitamin, tanaga kerja, umur ekonomis kandang dan peralatan, transportasi serta biaya tak terduga lainnya. Data lainnya sebagai pendukung dalam penelitian ini adalah data tentang karakteristik peternakan menyangkut identitas peternak dan teknis pemeliharaan curahan tenaga kerja, umur jual sapi, periode pemeliharaan per tahun. Data sekunder bersumber dari berbagai instansi terkait seperti Dinas Peternakan, Badan Pusat Statistik, Ditjen Peternakan, Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan instansi terkait lainnya.

4.3. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan penggemukan sapi potong di Kecamatan Sungai Puar dan Kecamatan Tilatang Kamang, dimana untuk setiap Kecamatan dipilih dua Nagari dengan populasi sapi jantan tertinggi yaitu pada Kecamatan Sungai Puar adalah Nagari Batagak dan Padang Laweh, sementara untuk Kecamatan Tilatang Kamang meliputi Nagari Gadut dan Koto Tangah. Untuk Kecamatan Sungai Puar, dari populasi total peternak di Kedua Nagari sebanyak 184 peternak ditetapkan 30 sampel secara proporsional. Hal yang sama pada Kecamatan Tilatang kamang, ditetapkan 30 sampel dari total 173 peternak di Kedua Nagari, sehingga total sampel adalah 60 peternak yang diambil dengan metode simple random sampling dari data populasi peternak yang tersedia.