Kerangka Konseptual KERANGKA PEMIKIRAN

Usaha ternak sapi dalam negeri dihadapkan pada beberapa kendala, yaitu : produktivitas ternak yang rendah, ketersediaan bibit unggul yang terbatas, serta ketersediaan pakan yang tidak kontinu. Disamping itu usaha ternak sapi dilakukan dengan manajemen pemeliharaan yang kurang memadai, mengingat usaha ternak sapi merupakan usaha peternakan rakyat yang bersifat sampingan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi usaha ternak sapi dalam negeri, seperti pemberlakuan kebijakan tarif impor, kuota, subsidi dan pajak. Berdasarkan kondisi dan kenyataan tersebut maka perlu diketahui faktor- faktor apa yang mempengaruhi produksi sapi potong, dan bagaimana tingkat daya saing usaha ternak tersebut. Daya saing dilihat dari keunggulan komparatif dan kompetitif serta kebijakan input-output. Secara ringkas penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka konseptual, seperti terlihat pada Gambar 8. Ternak Sapi Komoditas Unggulan Sumatera Barat dan Kabupaten Agam merupakan Sentra Produksi Sapi Potong Ketersediaan sapi potong dan pasar yang dihadapi : 1. Kesenjangan antara produksi dan konsumsi daging sapi. 2. Impor daging sapi dan sapi bakalan meningkat. 3. Persaingan sapi potong lokal dengan sapi asal impor. 4. Kebijakan Pasar bebas Free Trade Area. Kondisi Usaha Peternakan Sapi Potong saat ini : 1. Produktivitas sapi potong masih rendah. 2. Skala Usaha kecil dan Sebagian besar sebagai usaha sambilan. 3. Keterbatasan akses teknologi. 4. Periode Pemeliharaan terlalu lama. ISU PERMASALAHAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Produksi dan Daya Saing Usaha Peternakan sapi Potong ANALISIS DAYA SAING : POLICI ANALYSIS MATRIX PAM 1. Keunggulan Kompetitif PCR 2. Keunggulan Komparatif DRC 3. Kebijakan Output : Output Transfer OT, Nominal Protection Coefficient on Output NPCO 4. Kebijakan Input : Input Transfer IT Nominal Protection Coefficient on Input NPCI, Factor Transfer FT 5. Kebijakan Input-Output : Effective Protection Coefficient EPC, Net Taransfer NT, Profitability Coefficient PC, Subsidy Ratio to Prroducer SRP Gambar 8. Kerangka Konseptual ANALISIS PRODUKSI : STOCHASTIC FRONTIER 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi 2. Tingkat efiisiensi teknis 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis.

3.6. Hipotesis Penelitian

Dalam penelian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usaha penggemukan sapi adalah: penggunaan hijauan, konsentrat, tenaga kerja, obat-obatan, umur bakalan, dan periode pemeliharaan. 2. Diduga usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Agam belum efisien secara teknis.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sungai Puar dan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Agam terdiri dari 16 Kecamatan dengan populasi ternak sapi potong 32 017 ekor Dinas Peternakan Kabupaten Agam, 2008. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan karena Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi sapi potong di Provinsi Sumatera Barat, dimana Kecamatan Sungai Puar dan Tilatang Kamang oleh pemerintah Kabupaten Agam ditetapkan sebagai daerah basis pengembangan ternak sapi potong. Kecamatan Tilatang kamang dan Kecamatan Sungai Puar merupakan Kecamatan dengan populasi ternak sapi jantan terbesar, yaitu masing- masing 1 331 ekor dan 719 ekor atau 47.9 persen dari total sapi jantan di Kabupaten Agam. Hal ini mengindikasikan berkembangnya usaha penggemukan sapi potong di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2010.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kerat lintang cross section . Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari tiap responden yaitu peternak yang mengusahakan penggemukan sapi potong, dengan bantuan kuesioner dan pengamatan langsung di lapangan.