Pakan Ternak Sapi Potong

seperti dedak, kulit ubi, ampas tahu. Campuran dari berbagai jenis pakan penguat tersebut disebut konsentrat. Peternak Kecamatan Tilatang Kamang sudah lebih bervariasi dalam memberikan pakan ternak. Jumlah peternak yang hanya memberikan pakan berupa hijauan sebesar 26.67 persen, sedangkan sisanya sudah mengkombinasikan dengan dedak, kombinasi dengan dedak dan kulit ubi, dan ada juga yang menambahkan mineral. Sedangkan peternak di Kecamatan Sungai Puar sebesar 66.67 persen hanya memberikan pakan berupa hijauan. Hal ini menyebabkan rata- rata pertambahan bobot badan sapi di Tilatang Kamang lebih besar yaitu 22.04 kg per bulan atau 0.75 kg per hari. Sedangkan di Sungai Puar pertambahan bobot badan sapi hanya sebesar 16.68 kg per bulan atau 0.56 kg per hari. Pertambahan bobot badan yang dicapai untuk kedua lokasi sebenarnya masih belum optimal, dimana menurut Subiharta et al. 2000 bahwa sapi peranakan simental dapat mencapai ADG Average Daily Gain jauh lebih besar yaitu berkisar antara 0.80- 1.6 kg. Pemberian pakan berupa hijauan diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Untuk peternak yang juga menyertakan konsentrat sebagai pakan ternak biasanya memberikan konsentrat sebelum pemberian hijauan. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar 2008 yaitu pemberian konsentrat yang dilakukan 2 jam sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik karena konsentrat yang relatif banyak mengandung pati sebagian besar sudah dicerna oleh mikroorganisme rumen pada saat hijauan mulai masuk ke dalam rumen. Jenis hijauan yang diberikan berupa rumput gajah, batang jagung, dan atau rumput liar. Rumput untuk pakan ternak biasanya diperoleh dari rumput hasil budidaya sendiri, maupun dicari disekitar hutan. Sedangkan untuk dedak dibeli di daerah sekitar dengan harga rata-rata Rp. 1002.77 per kilogram, ampas tahu Rp. 320.14 per kilogram, kulit ubi Rp. 121.69 per kilogram, dan mineral Rp. 6 555.56 per kilogram. Pemberian pakan rata-rata di Kecamatan Tilatang Kamang untuk satu ekor sapi per hari adalah hijauan sebanyak 65.83 kg, dedak 1.55 kg, kulit ubi 4.98 kg, dan mineral 42.03 g. Sedangkan di Kecamatan Sungai Puar pemberian hijauan rata-rata 66.33 kg, dedak 0.4 kg dan mineral 23.14 g. Menurut Suharno dan Nazaruddin 1994, sebagai perkiraan kebutuhan pakan sapi adalah 15-20 persen bobot tubuhnya. Pakan yang diberikan setiap hari dalam penggemukan sapi berupa hijauan sebanyak 10 persen dari bobot badan dan konsentrat sebanyak 2 persen dari bobot badan atau rata-rata 5 kgekorhari.

6.2.7. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan peternak di Kedua Kecamatan terdiri dari tenaga kerja keluarga, tenaga kerja sewa atau tenaga kerja luar keluarga. Input tenaga kerja keluarga yang dimaksud adalah curahan tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga sendiri dalam usaha penggemukan sapi potong. Tenaga kerja sewa atau luar keluarga adalah penggunaan tenaga kerja diluar anggota keluarga yang digunakan dalam usaha penggemukan sapi potong. Tenaga kerja luar keluarga pada usaha penggemukan sapi di Sungai Puar biasanya digunakan dalam pengolahan tanah untuk menanam hijauan, sedangkan untuk pemeliharaan ternak sapi hanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Begitupula untuk usaha penggemukan sapi di Tilatang Kamang sebagian besar menggunakan tenaga kerja keluarga dalam pemeliharaan ternak, sedangkan tenaga kerja luar keluarga digunakan untuk pengolahan dalam proses penanaman hijauan. Proporsi penggunaan Tenaga kerja dalam keluarga di Kecamatan Tilatang Kamang dan Sungai Puar berturut-turut adalah adalah 96.88 persen dan 98.9 persen dari keseluruhan jam kerja. Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga yang lebih besar disebabkan karena usaha penggemukan sapi potong di wilayah penelitian masih sebagai usaha sampingan dengan skala usaha yang masih kecil. Proporsi penggunaan tenaga kerja dalam usaha penggemukan sapi potong di Kedua Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Penggunaan Tenaga Kerja dalam Usaha Penggemukan Sapi potong di